Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181854 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S24497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Trihantana
"Hadirnya sebuah bank syariah yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan berbagai layanan perbankan yang cepat, tepat, akurat dan efisien merupakan cita-cita dan keharusan yang harus diwujudkan oleh setiap bank syariah. Perbankan syariah sebagai suatu sistem yang dibangun dengan semangat alternatif, diharapkan dapat "berbeda" dengan perbankan yang telah ada, baik dari segi layanan maupun produk yang ditawarkan. Transaksi Letter of Credit (L/C) sebagai salah satu produk perbankan masa kini, diharapkan dapat dikembangkan pada bank syariah sebagai langkah awal dari terciptanya bank syariah yang berskala intemasional.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan transaksi Letter of Credit (L/C) ekspor di Bank Muamalat Indonesia sebelum dan sesudah terbitnya fatwa DSN MUI No. 35 tentang Letter of Credit (L/C) Ekspor dengan pertimbangan bahwa transaksi ini memiliki data yang lengkap pada dua periode yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa transaksi Letter of Credit (L/C) ekspor di Bank Muamalat Indonesia sesudah terbitnya fatwa DSN MUI No. 35 adalah tidak lebih baik dibandingkan dengan sebelum terbitnya fatwa.
Beberapa faktor diduga dapat menjadi penyebab rendahnya transaksi Letter of Credit (L/C) ekspor di Bank Muamalat Indonesia seperti, pemanfaatan akad-akad dalam fatwa No. 35 yang belum maksimal, penggunaan teknologi informasi yang belum optimal dan jumlah bank koresponden yang masih terbatas.
Penelitian inipun memberikan beberapa masukan kepada Bank Muamalat, Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia dalam upaya peningkatan transaksi L/C di bank syariah.

The existence of a syariah bank that able to meet community demand for fast, proper, accurate and efficient banking service has become to objective and goal that must be realized by every syariah bank. Syariah banking as a system that established under alternative spirit, is expected would be "different" to existing banking, either the services or products offered. Letter of Credit (L/C) transaction as one of current banking products, is expected can be improved with syariah bank as an initial step of the creation of an international scale syariah bank.
This research is aimed to view the development of Export Letter of Credit (L/C) transaction with Bank Muamalat Indonesia before and after the issuance of fatwa DSN MUI No. 35 about Export Letter of Credit (L/C) with a consideration that this transaction has complete data in two different periods.
The research findings indicated that Export Letter of Credit (L/C) transaction at Bank Muamalat Indonesia after the issuance of fatwa DSN MUI No. 35 is not better compared to before the issuance of fatwa on Export Letter of Credit (L/C) transaction at Bank Muamalat Indonesia.
Some factors that suspected triggered such low Export Letter of Credit (L/C) transaction at Bank Muamalat Indonesia such as, non-maximum application of akad-akad in fatwa No. 35, non-optimum utilization of information technology and limited number of correspondence banks.
This research also provides feedback to Bank Muamalat Indonesia, MUI National Syariah Council (DSN MUI) and Bank Indonesia in the effort to improve Letter of Credit (L/C) transaction with syariah bank.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini dalam masyarakat berkembang 2 (dua) konsepsi
mengenai perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi
(Finance Lease), yakni perjanjian Finance Lease menurut
konsep konvensional dan perjanjian Finance Lease menurut
konsep syariah Islam atau yang dikenal dengan nama Ijarah
Wa Iqtina. Pengaturan mengenai perjanjian Finance Lease
menurut konsep konvensional adalah berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991.
Sedangkan pengaturan mengenai perjanjian Finance Lease
menurut konsep syariah Islam (Ijarah Wa Iqtina) adalah
berdasarkan sumber hukum Al-Quran dan Al-Hadist serta Fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 27/DSN-MUI/2002 yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Dalam penelitian
ini kami mencoba untuk menggambarkan secara umum mengenai
bagaimanakah perjanjian Finance Lease menurut konsep
konvensional dan perjanjian Finance Lease menurut konsep
syariah Islam (Ijarah Wa Iqtina), dan pada akhirnya mencoba
memperbandingkan kedua perjanjian tersebut. Metode
penelitian yang kami gunakan adalah metode pendekatan
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, dengan
menggunakan data-data sekunder, yaitu bahan-bahan
kepustakaan.
Pada hakikatnya kedua perjanjian ini adalah sama,
antara lain yakni suatu perjanjian untuk
menyewagunausahakan suatu barang modal, di mana Penyewa
atau Lessee berhak untuk memilih barang modal yang akan
disewa dan berhak menikmati manfaat sewa guna usaha dari
barang modal tersebut dalam suatu jangka waktu tertentu,
Pemberi sewa atau Lessor hanyalah sebagai penyandang dana
yang menyediakan barang modal bagi Lessee dan sekaligus
menjadi pemilik barang modal, serta adanya hak opsi pada
akhir masa sewa bagi pihak Penyewa atau Lessee, yakni hak
untuk memilih untuk membeli barang modal yang disewakan
dengan harga nilai sisa, atau melanjutkan perjanjian sewa
tersebut untuk periode selanjutnya. Namun demikian, kedua
perjanjian ini juga memiliki perbedaan-perbedaan, seperti
sistem penyewaan barang modalnya, masa manfaat sewa guna
usaha, kewajiban pengiriman barang modal oleh Lessor,
perihal kompensasi hutang, perihal wanprestasi, dan adanya
hak terminasi atau hak untuk meminta pemberhentian
perjanjian lebih awal oleh salah satu pihak."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adithya Abriansyah Afandi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan dan kinerja karyawan dalam konteks meningkatkan kualitas Pelayanan dan loyalitas nasabah bank syariah. Metode penelitian data dengan menggunakan kuesioner, statistik deskriptif dan teknik Path Analysis terhadap 100 responden sebagai sampel populasi penelitian (nasabah Bank Muamalat Indonesia di Jakarta), disimpulkan bahwa karyawan bank Muamalat tidak menunjukkan kepuasan kerja yang nyata, hal ini ditunjukkan dengan rata - rata nilai pada setiap dimensi hanya sebesar 3,1049. Penelitian juga menunjukkan kualitas pelayanan bank syariah bagi nasabah sudah cukup baik dengan rata - rata nilai setiap dimensi sebesar 4,2384. Namun nasabah tidak menunjukkan loyalitas yang nyata, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata - rata pada setiap dimensi yang hanya sebesar 3,5629.
Dari hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa telah ditemukan pengaruh positif antara kepuasan kerja karyawan dengan kualitas pelayanan dengan nilai 3 sebesar 0,05, Menurut peneliti nilai regresi yang positif ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan secara nyata memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. Namun pengaruh kepuasan kerja terhadap kualitas pelayanan relatif kecil, karena kurangnya kemampuan memecahkan masalah dan kurangnya pemenuhan kebutuhan hidup disebabkan gaji yang kurang memadai. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa telah ditemukan pengaruh negatif antara kualitas pelayanan dengan loyalitas nasabah dengan sebesar -0,07 dan tidak signifikan karena t sebesar -0,64. Menurut peneliti nilai R yang negatif dan tidak signifikan ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah. Dimana kualitas pelayanan tidak menjadi variabel yang dapat mempengaruhi loyalitas nasabah BMI.

This research aims to recognize relationship between the employee's satisfaction and their performance in the context of increasing service quality and loyalty of syariah bank's customers. From data research method using questionnaire, descriptive statistic and Path Analysis statistic on 100 respondent as a research samples (customer of Bank Muamalat Indonesia in Jakarta), it could be concluded that the employees of Muamalat bank did not show real work satisfaction, this matter was shown by the average value of every dimension which was only 3,1049. This research also shows that the quality of syariah bank for customers is good enough with average value for every dimension of 4, 2384 but the customers did not show the real loyalty; this matter was shown with average value for every dimension, which was only 3, 5629.
From the result of first hypothesis test showed that it has been found positive influence between employees work satisfaction with service quality with f3 value of 0, 05. According researcher, this positive regression value shows that the employees work satisfaction actually has positive and significant impact on service quality but the influence of work satisfaction on service quality is relatively small; the inadequate salary because the less ability to solve problem and the less ability to fulfil] life needs causes it. The result of second hypothesis test showed that it has been found negative influence between service quality and customers loyalty with 13 value of -0,07 and not significant because t value of - 0,64. According researcher, this negative 13 value shows that quality service actually does not have influence on customer's loyalty. They for, the quality service cannot be the variable that influence on customers loyalty.
"
2006
T17921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suryari Purnama
"ABSTRAK
Salah satu fungsi bank adalah memberi pinjaman berupa pembiayaan suatu poyek.
Istilah kredit investasi, kredit modal kerja dan revolving /credit adalah beberapa contoh produk
produk pembiayaan yang ditawarkan oleb bank konvensional.
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini telah berdiri Lembaga-lembaga keuangan yang
dalam pengoperasiannya berbeda dengan sistem bank-bank konvensional pada umumnya
Institusi keuangan ini menggunakan sistem perbankan yang berlandaskan syariah Islam. Oleh
karena ini sistem ini sering diistilahkan dengan sistem bank syariah untuk membedakaniiya
dengan istilah bank konvensional. Sistem ini memang relatif baru di Indonesia, akan tetapi
sebenarnya telah lama dikenal dan telah dìterapkan di negara-negara Islam seperti di Malaysia,
Sudan, Mesir dan Emirat Arab. Untuk Indonesia baru mempergunakan sistem perbankan bagi
hasil ini sejak tahun 1991.
Sebagaimana bank konvensional, bank syariah ini juga mempunyal fungsi perantara
(intermediaries), yaitu menjembatani kepentingan orang yang membutuhkan dana dengan yang
memiliki kelebiban dana. Akan tetapi bank syariah ini juga mempunyal fungsi amanah sebingga
berkewajiban menjaga dan bertanggungjawab atas keamanan dana yang disimpan dan slap
apabila dana tersebut ditarik kembali sesuai dengan perjanjiannya.
Perbedaan azasi antara kedua jenis bank, yaitu antara bank syariah dan bank
konvensional dengan sistem bunga, terletak pada fungsinya sebagai lembaga penitipan dana,
pemerata pendapatan dan sarana untuk memerangi kerniskinan. Pada bank syarìah dana dazj
masyarakat menipakan penyertaan modal sebingga berhak memperoleh bagian keuntungan
Sementara itu pada bank konvensional dianggap sebagai pinjaman yang diberi hak untuk
mendapatkan bunga
Sebagaimana bank konvensional, bank syariah ini juga memiliki berbagai macam produk
Pembiayaan. Namun berdaSarkan Prinsip penghitungannya, produk pembiayaan bank syariah
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
? produk pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hash yaitu bank membiayai seiuruh
atau sebagian kebutuhan dana usaba, kemudian hasil usaha itu dibagi bersama antara
bank dan debitur sesuai dengan ketentuan yang telab disepakati oleh kedua belah
pihak. Produk pembiayaan ini ada dua yaitu Mudharabah dan Musyarakah.
? produk pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli terdiri dari:
? transaksi bank membeli barang secara tunai dan penjual.
? transaksí bank menjual barang tersebut secara cicilan ke debitur.
Dalam prosedur pemberian pembiayaan ini bank konvensional menetapkan adanya
jaminan sesuai dengan UUP No 14 tahun 1967 pasal 24, dalam bank syariah jaminan tidak
disyaratkan walaupun pihak bank dapat memintanya sebagai tindakan berjaga-jaga jika terjadi
permasalahan dalam pengembalian pinjaman pembiayaan tersebut.
Dan jika teijadi kasus pembiayaan yang bermasalah, yang dapat saja terjadi karena
berbagai hal, maka bank syariah juga memiliki beberapa pendekatan yang berdasarkan syariah
Islam. Dasar pendekatan penyelesaian masalah ini yang terpenting adalah hubungan yang
terjadi antara pihak bank dan pihak debitur adalah hubungan kemitraan. Sehingga dalam
pengambilan keputusan, pihak bank juga selalu mempertimbangkan b]hasil yang akan diperoleh
bagi pihak debitur. Disinilah perbedaan yang jelas terlihat dibandingkan dengan pendekatan
yang dilakukan oleh bank konvensional,
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Jakarta: Pustaka Utama Grafika, 1995
659.1 RHE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Depok: PAU-Ekonomi Universitas Indonesia, 1993
659.1 RHE m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Tri Merryta
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S24655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>