Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Seiring dengan berkembangnya zaman, berbagai
macam tindak pidana juga ikut berkembang. Salah satunya
adalah Tindak Pidana Pencucian Uang yang proses pencucian
uang hasil tindak pidana tersebut semakin lama semakin
sulit untuk dilacak. Di Indonesia sendiri, pasar modal
merupakan salah satu sarana yang mudah dan aman digunakan
untuk mencuci uang hasil tindak kejahatan. Hal ini
dikarenakan sistem dalam pasar modal itu sendiri yang
menyebabkan sulitnya pelacakan terhadap proses pencucian
uang ini. Dengan demikian, pemerintah dengan berbagai cara
berusaha untuk menanggulangi tindak pidana pencucian uang
ini. Adapun salah satu usahanya adalah dengan mewajibkan
setiap penyedia jasa keuangan untuk melaporkan setiap
transaksi-transaksi yang berhubungan dengan mereka yang
dianggap mencurigakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Melalui penulisan ini, penulis menganalisa lebih lanjut
mengenai kewajiban pengelola reksa dana sebagai salah satu
penyedia jasa keuangan dalam kegiatannya membeli
instrumen-instrumen reksa dana kepada penyedia jasa
keuangan lainnya. Berdasarkan peraturan yang diberlakukan
oleh PPATK, pengelola reksa dana dikecualikan dari
kewajiban untuk melaporkan setiap transaksi tunai yang
dilakukannya, selama transaksi tersebut dilakukan antar
sesama penyedia jasa keuangan. Tetapi disamping
pengecualian karena alasan tersebut, penulis beranggapan
bahwa ada alasan lain yang menyebabkan mengapa pengelola
reksa dana selama ini di kecualikan dari kewajiban untuk
melakukan pelaporan. Hal tersebut adalah kedudukan reksa
dana sebagai nasabah biasa pada saat pengelola reksa dana
melakukan pembelian atas instrumen-instrumen reksa dananya
kepada pihak lain, baik itu penyedia jasa keuangan ataupun
pihak lainnya."
[Universitas Indonesia, ], 2005
S24343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S23087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soewarsono
Jakarta: Malibu, 2004
345.023 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Ferdinand Hasiholan
"ABSTRAK
Investor tertarik untuk melakukan investasi karena investasi dianggap menghasilkan
nilai lebih jika dana yang tadinya digunakan untuk dikonsumsi, pada akhirnya disimpan dalam
jangka waktu tertentu untuk menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Demikian juga tujuan
traders melakukan trading adalah untuk mendapatkan profit. Mereka dapat memilih varian
instrumen (asset class) yang diinginkan sesuai dengan ketersediaan dana, profil risiko dan
biaya dalam melakukan transaksi. Bagi trader ritel, selain saham, terdapat pilihan trading
seperti obligasi ritel indonesia, sukuk ritel indonesia ataupun reksa dana. Namun pada saat
memilih kemana dana harus diinvestasikan, trader juga harus mempertimbangkan berapa
biaya transaksi yang harus ditanggung oleh trader dan apakah biaya tersebut dapat ditutup
oleh imbal hasilnya. Dari hasil penelitian, setelah menghitung net return keseluruhan obligasi
return mempunyai return yang positif. Namun, disisi lain terdapat reksa dana yang mempunyai
net return yang positif dan negatif. Hal ini berarti terdapat reksa dana yang returnnya tidak
menutupi transaction cost. Tesis ini membahas analisis deskriptif obligasi, reksa dana
pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

ABSTRACT
Investors are willing to invest because investment is considered generating more value
if the money invested in a certain assets rather than used for consumption. Even so, traders
are trading to make profit. They can choose a variant of instruments or asset class desired
according to availability of fund, risk profile and cost of doing transaction. For retail traders,
in addition to stocks, there are many choices to trades such as retail bond, retail sukuk or any
mutual fund. However, traders must consider how the transaction costs will be covered by all
the asset return. After calculated transaction cost and sort all the results, the mutual funds
have positive and negative net returns but all retail government bonds have positive returns. It
means, all of the retail government bonds can cover their costs therefore result in positive
return. But on the other hand, not all of mutual funds produce positive results which means
these mutual funds are unable to cover their transaction costs"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Arief Amrullah
Malang: Bayumedia Publishing, 2004
345.023 ARI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Livya Roska Pingkan author
"Berkembangnya bidang perekonomian Indonesia, menciptakan dampak negatif dan positif. Dari segi positif dapat kita rasakan, bahwa perkembangan perekonomian ikut membantu pembangunan nasional. Sedangkan pada dari sisi negatifnya dapat kita temui jenis pelanggaran atau kejahatan dalam sistem perbankan. Salah satunya adalah tindak pidana pencucian uang. Pencucian uang atau money laundering adalah kejahatan yang berupaya untuk menyembunyikan asal-usul uang sehingga dapat dipergunakan sebagai uang yang seolah-olah diperoleh secara legal. Salah satu upaya yang diambil oleh Pemerintah Indonesia adalah membentuk Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Yaitu lembaga independen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang di Indonesia. Pembentukannya disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Undang-undang ini kemudian dirubah dan disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, PPATK bebas dari intervensi pihak manapun. PPATK memperoleh informasi dari Laporan PJK, Ditjen Bea Cukai, Informasi Media dan Masyarakat. Kemudian PPATK menyimpan, menganalisis dan mengevaluasi informasi tersebut. PPATK menyerahkan hasil analisanya terkait transaksi keuangan yang berindikasi tindak pidana pencucian uang kepada pihak Kepolisian, Kejaksaan atau penyidik lainnya untuk selanjutnya dilakukan penyidikan. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26723
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Stephan Anggita
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S21811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Anne Theresia J.
"ABSTRAK
Bank memiliki peranan sebagai penghimpun dana dari masyarakat memberikan sumbangan yang sangat besar bagi penyediaan dana sebagai modal pembangunan. Usaha pokok dari bank sebagai lembaga keuangan adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaraan uang. Salah satu bagian yang penting dalam kehidupan perbankan adalah pemberian kredit. Sebab bank
dapat hidup dari usaha penyaluran dana berupa pemberian kredit tersebut. Bank sebagai badan hukum yang bergerak di bidang finansial mempunyai hak dan kewajiban terhadap lingkungan. berdasarkan UU no. 23 Tahun 1997 tentang UU Pengelolaan Lingkungan Hidup atau yang disebut dengan UUPLH merupakan UU pokok bagi kalangan lingkungan hidup untuk melaksanakan kegiataan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Dalam penjelasan UU no 10 Tahun 2008
tentang Perubahan Atas Undang-Undang no. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Paragraf 5 disebutkan bahwa prinsip kehati-hatian harus dipegang teguh sedangkan ketentuan mengenai kegiatan usaha bank perlu disempurnakan terutama yang berkaitan dengan penyaluran dana, termasuk di dalamnya peningkatan peranan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan berskala besar dan/atau beresiko tinggi. Kredit yang telah diterima nasabah debitur tetapi tidak dipergunakan sesuai perjanjian kredit yang mengharuskan adanya penerapan AMDAL maka nasabah debitur itu memperoleh
keuntungan/laba dari dana tersebut. Hal ini dapat dikategorikan sebagai penyamaran relokasi dana kredit itu. Sehingga mempunyai dampak yang besar dan merusak bagi lingkungan tempat nasabah debitur melakukan usahanya dan nasabah debitur itu dapat dikenakan sanksi pidana Pasal 3-Pasal 4 UU no. 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang untuk kategori pengusaha perorangan serta Pasal 5-Pasal 6 untuk kategori pengusaha korporasi.

ABSTRACT
Banking holds key role in accumulating funds from community members as well as providing financing/capital fund for development activities. One of the banking?s key businesses is to provide credit and services in facilitating payment / money transfer. Credit facility is crucial for bank, since from the credit interest, the bank gets the profit. Pursuant to Law No.23/1997 on Environmental Management (UUPLH), Bank also has their obligation for involvement in environmental management. The explanatory section of Law No.10/2008
regarding Amendment on Law No.7/1992 regarding Banking, Paragraph 5, demands an enhancement of the principle of prudence particularly in banking?s credit channeling mechanism, including requirement to submit Environmental Impact Analysis (AMDAL) for large-scale and/or high-risk companies applying for bank?s credit. When the credit is disbursed but found not to be used in accordance to the credit provision agreement, as supported by the AMDAL
document, and that the debtor company has gained benefit of the capital, then it can be categorized as deception scheme on the credit allocation. Such fraud may also pose great and damaging environmental hazard as the debtor company?s business may no longer be done in accordance to their initial AMDAL. In such case, the debtor is subject to criminal charges pursuant to Article 3 & 4 of Law
No.15/2002 on Money Laundering Illegal Practices for individual business person and Article 3 & 4 of the same Law for corporate entity."
2009
T26156
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>