Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S23842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
S23093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalinda Estevani Kardinal
"Perbandingan pandangan hukum praktik window dressing dalam pasar modal Indonesia, Amerika Serikat, dan Singapura merupakan salah satu cara untuk memahami lebih dalam terkait dengan eksistensi praktik ini, tindakan-tindakan yang dapat dilakukan apabila investor mengalami kerugian, serta mekanisme penegakan hukum terhadap praktik tersebut. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Bagaimana perbandingan hukum praktik window dressing dalam pasar modal Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat dan Bagaimana perlindungan hukum bagi investor yang mengalami praktik window dressing dalam Pasar Modal Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan didukung oleh pembahasan secara deskriptif dalam melakukan perbandingan antara Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat. Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan penelitian ini adalah praktik window dressing dapat dikualifikasikan sebagai kejahatan dalam Pasar Modal baik di Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat. Dalam hal ini, Singapura dan Amerika Serikat telah melakukan penegakkan hukum secara tegas terhadap praktik-praktik window dressing yang terjadi dalam penyelenggaraan pasar modalnya sebagaimana tercermin dalam Putusan MAS v. Tan Chong, dkk dan Putusan SEC v. Jeff Skilling. Kemudian, terkait dengan perlindungan investor dapat dilakukan melalui regulasi, prinsip keterbukaan, serta lembaga atau organisasi tertentu yang menjalankan fungsi perlindungan terhadap investor. Saran yang dapat diberikan adalah melakukan optimalisasi terhadap pelaksanaan penegakkan hukum terhadap praktik window dressing dalam penyelenggaran pasar modal Indonesia melalui regulasi, peningkatan kapabilitas aparat penegak hukum pasar modal, penguatan terhadap perlindungan investor, dan penyempurnaan sistem dalam pengawasan dan/atau monitoring penyelenggaraan pasar modal di Indonesia.

A comparison of the legal views of the practice of window dressing in the Indonesian, United States, and Singapore capital markets is one way to understand more deeply the existence of this practice, the actions that can be taken if an investor suffers a loss, as well as the law enforcement mechanism against this practice. The formulation of the problem in this thesis is how to compare the legal practice of window dressing in the capital markets of Indonesia, Singapore, and the United States of America and how the legal protection for investors who experience the practice of window dressing in the capital markets of Indonesia, Singapore, and the United States. The research method used is normative juridical, supported by descriptive discussion in making comparisons between Indonesia, Singapore, and the United States. The conclusion obtained based on this research is that the practice of window dressing can be qualified as a crime in the Capital Market in Indonesia, Singapore, and the United States. In this regard, Singapore and the United States have strictly enforced the law against window dressing practices that occurred in the administration of their capital markets as implemented in the MAS Decision v. Tan Chong, et al and SEC Judgment v. Jeff Skilling. Then, related investor protection can be carried out through regulations, enforcement principles, as well as certain institutions or organizations that carry out the function of protecting investors. Suggestions that can be given are optimizing the implementation of law enforcement against window dressing practices in the implementation of the Indonesian capital market through regulations, increasing the capabilities of capital market law enforcement officers, strengthening investor protection, and improving the system for supervising and/or monitoring the implementation of the capital market in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Brilianto
"Skripsi ini membahas mengenai backdoor listing di mata hukum Indonesia, dan bagaimanakah perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat sebagai investor dan calon investor pasar modal dalam hal dilakukannya backdoor listing terhadap emiten. Hal ini terkait dengan tidak terdapatnya pengaturan mengenai backdoor listing di Indonesia, di mana dalam peraturan Indonesia tidak pernah disinggung mengenai backdoor listing. Penelitian ini menyumpulkan bahwa karena tidak terdapatnya pengaturan mengenai backdoor listing di Indonesia, maka peraturan yang harus ditaati emiten dan perlindungan hukum yang diberikan kepada investor dan calon investor pasar modal adalah tergantung bagaimana backdoor listing dilakukan. Namun ternyata terdapat resiko-resiko tertentu yang dapat timbul dari dilakukannya backdoor listing yang dapat merugikan masyarakat sebagai investor dan calon investor dan belum diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.
This thesis discusses about backdoor listing in Indonesian Law, and its law protection
to investor and prospective investors on capital market if there?s a backdoor listing
towards issuer. This related to the fact that there?s no regulation about backdoor
listing in Indonesia, to be precise that backdoor listing is never be included on any
regulation in Indonesia. This study concluded that because of no regulation about
backdoor listing in Indonesia, regulation that has to be obeyed by the issuer and what
kind of legal protection to investor and prospective investors on capital market
depends on how backdoor listing is done. Nevertheless, there are risks caused by
backdoor listing that could inflict a financial loss to the investor and prospective
investors on capital market and haven?t included on any regulation yet.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1871
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syprianus Aristeus
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 2011
332.6 SYP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anne Meyanne Alwie
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
S23398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Havilah Ananta
"Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk menganalisis pengaruh Window Dressing yang diukur dengan dengan Earning Management Proxy menggunakan Modified Jones terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan yang diukur dengan returns pada perusahaan yang terindeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian ini khususnya adalah perusahaan yang tergolong dalam klasifikasi LQ 45 berdomisili di Indonesia dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 28 perusahaan yang konsisten dan 64 perusahaan secara keseluruhan. Window Dressing yang diukur dengan dengan Earning Management menggunakan Modified Jones dengan variabel dependen, yakni kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan yang diukur dengan Return. Earning Management Proxy yang digunakan peneliti sendiri terdiri dari model Modified Jones. Setelah terbukti terjadi penerapan Earning Management, maka akan dilakukan olah data untuk melihat uji ketahanan model yang menunjukan dampak Window Dressing terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar yang diukur dengan Returns menggunakan CAPM (Sharpe,1960), the Fama-French three-factor model (Fama French, 1992) dan Carhart four-factor model (Carhart,1997). Kedua model ini menunjukan bahwa Earning Management proxy yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap returns, oleh karena itu, pertanyaan penelitian terjawab bahwa terdapat pengaruh window dressing terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan yang dibuktikan dengan Earning Management proxy menggunakan Modified Jones dan Uji ketahanan menggunakan The CAPM, Fama French 3 Factor dan Carhart 4 Factor
The purpose of this research is to analyze the effect of Window Dressing as measured by Earning Management Proxy using Modified Jones on market value and financial performance as measured by returns on companies indexed LQ 45 Indonesia Stock Exchange 2015-2019 period. Companies that are used as objects of this research are companies classified as LQ 45 domiciled in Indonesia and listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) totaling 28 consistent companies and 64 companies in total. Window Dressing as measured by Earning Management using Modified Jones with dependent variables, namely financial performance and market value of the company as measured by Return. The Earning Management Proxy used by the researcher himself consists of the Modified Jones model. After it is proven that the application of Earning Management has occurred, data processing will be carried out to see the model resilience test which shows the impact of Window Dressing on financial performance and market value as measured by Returns using the CAPM (Sharpe, 1960), the Fama-French three-factor model (Fama French, 1992) and Carhart four-factor model (Carhart, 1997). These two models show that the Earning Management proxy used has a significant effect on returns, therefore, the research question is answered that there is an effect of window dressing on market value and financial performance as evidenced by Earning Management proxy using Modified Jones and robustness test using The CAPM. , Fama French 3 Factor and Carhart 4 Factor. "
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Elisabet Ivana
"Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan mengenai dugaan praktik window dressing di dalam kasus PT Garuda Indonesia Tbk, dan perlindungan investor yang diberikan terhadap praktik tersebut. Hal -hal yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya : (1) proses terjadinya dugaan praktik window dressing di dalam laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk dan (2) perbandingan perlindungan terhadap investor PT Garuda Indonesia Tbk dengan investor di Amerika dalam praktik window dressing. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan. Penelitian ini menemukan hasil berupa dugaan praktik window dressing dalam kasus PT Garuda Indonesia Tbk terjadi karena PT Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan yang pada faktanya belum diterima. Penelitian ini juga menemukan bahwa perlindungan investor pada saat terjadinya kasus PT Garuda Indonesia belum sebaik perlindungan investor di Amerika Serikat, karena pada saat tersebut tidak ada perlindungan investor di dalam bentuk ganti rugi. Perlindungan dalam bentuk ganti rugi sudah ada di Amerika Serikat dengan metode Fair Fund yang diatur di dalam Sarbanes-Oxley Act sejak tahun 2002. Perlindungan dalam bentuk ganti rugi baru ada setelah kasus PT Garuda Indonesia melalui Ketentuan POJK No.65/POJK.04/2020, meskipun demikian ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan ganti rugi tersebut belum lengkap. Penulis berpendapat bahwa Indonesia seharusnya mengadopsi Sarbanes-Oxley Act ke dalam Undang-Undang Pasar Modal.

This research addresses the presumption of window dressing practice in PT. Garuda Indonesia Tbk cases and how investor protection is provided. This research will cover: (1)  the process of presumption window dressing on the financial statements of PT. Garuda Indonesia Tbk; and (2) a comparative study of the investor’s protection in Indonesia and the United States in window dressing cases. This research applies normative methods by collecting sources of variant data from the literature studies. In this research, the researcher discovered the presumption of window dressing practice in the PT. Garuda Indonesia Tbk cases occurred by the reason PT. Garuda Indonesia posted their future receivables as income on their financial statement. Throughout this research, it is also encountered that the investor's protection in the case of PT. Garuda Indonesia Tbk was not as good as investor protection in the United States, for, at that time, there was no known damage compensation for investor protection. The United States government has provided investor protection compensation in the form of a “Fair Fund” by passing Sarbanes-Oxley Act in 2002. In Indonesia, the provision of investor protection in compensation was passed long after PT. Garuda Indonesia Tbk’ cases. Such regulation was passed by the provision of the Financial Services Authority POJK No.65/POJK.04/2020. Such provision of compensation, nonetheless, was uncompleted. The researcher concludes that Indonesia should adopt the Sarbanes-Oxley Act to the Capital market Act."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>