Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Adanya perubahan baru dalam kebijakan pembiayaan usaha
mendorong berbagai lembaga perbankan untuk melakukan
kebijakan perkreditan (credit policy) yang mampu memperkuat modal usaha para pelaku usaha kecil dan menengah yang jumlahnya besar, tetapi kecil risiko kredit macetnya. Pelaku usaha tersebut terdiri dari usaha kecil dan menengah serta koperasi yang selama krisis ekonomi justru menunjukkan peranannya yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan mendasarkan pada realitas tersebut, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) sebagai salah satu bank BUMN mendukung kebijakan pemerintah untuk memberikan porsi kredit yang lebih besar kepada usaha kecil dan menengah serta koperasi untuk memperoleh kredit. Dalam hal
ini kebijakan kredit (credit policy) PT Bank Mandiri Tbk
(Persero) terhadap pemberian kredit usaha kecil dan
koperasi ditujukan untuk menjamin usaha debitur usaha kecil dan menengah serta koperasi yang membutuhkan modal dan perangkat sarana usaha yang lebih besar dan baik dengan memberikan tempo pengembalian yang fleksibel dan jaminan yang ditanggung pihak ketiga. Akan tetapi, ada masalah hukum jika Bank Mandiri tidak memebrikan kredit terhadap koperasi dan usaha kecil menengah yang tentu akan dihadapkan pada komitmen pemerintah dan kebijakan perbankan yang ditetapkan Bank Indonesia."
[Universitas Indonesia, ], 2004
S23755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Priambodo
"Dari data pada Bank Indonesia diketahui bahwa sepanjang tahun 2004, kredit Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) telah menunjukkan kinerja yang terus membaik. Sampai dengan bulan September 2004 (Triwulan III-2004), baki debet kredit UKMK telah mencapai Rp. 262,7 trilyun, meningkat sebesar 23,1 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah baki debet kredit UKMK tersebut adalah 50,7% dari total kredit perbankan (Rp. 518,4 trilyun) dan sebagian besar merupakan sektor produktif. Dari jumlah perkembangan kredit yang cukup signifikan tersebut tidak terlepas dari kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh UKMK dalam memanfaatkan dana lembaga trust "perbankan". Permasalahan yang selalu dihadapi oleh UKMK adalah masalah permodalan dan tersedianya agunan yang memenuhi persyaratan bank teknis.
Dengan kondisi tersebut diperlukan adanya peranan pemerintah dalam mengangkat keberadaan dan memberdayakan UKMK Dalam hal Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Transmigrasi dan Koperasi Nomor 99/Kpts/MENTRANS-KOP/1970 tanggal 1 Juli 1970 telah membentuk suatu Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK). Kemudian PP No. 51/1981 jo PP No. 27/1985, LJKK meleburkan menjadi Badan Usaha Mink Negara (BUMN) di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Umum (Perum) Pengembangan Keuangan Koperasi. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2000, Pemerintah telah memperluas jangkauan kepada UKMK dalam penjaminan kredit dengan perubahan nama menjadi Perusahaan Umum (Perum) Sarana Pengembangan Usaha (Perum Sarana) Sebagai satu-satunya lembaga penjamin kredit yang dimiliki oleh pemerintah, Perum Sarana berupaya untuk memberikan mediasi penjaminan kepada kegiatan usaha UKMK dalam menjembati kendala permodalan dan persyaratan agunan yang memenuhi persyaratan bank teknis. Sampai dengan 30 September 2004 (Triwulan III-2004) Perum Sarana telah menjamin kredit senilai Rp. 7,747 trilyun suatu jumlah yang cukup material dan signifikan bagi stimulus bisnis penjaminan kredit di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan produk perbankan yang semakin kompetitif dalam menarik perhatian nasabah. Kini dalam dunia perbankan dikenal 2 (dua) lembaga kredit yaitu kredit cash loan dan kredit non cash loan. Kedua jenis tersebut sangat dibutuhkan oleh kalangan pengusaha baik berskala korporasi yang konglomerasi maupun sekelas UKM. Keberadaan kredit non cash loan ini diminati oleh kalangan pengusaha sekelas UKM, mengingat dengan kehadiran Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa Pemerintah memberikan kesempatan kepada UKMK untuk dapat berkiprah secara aktif dalam kegiatan usaha di bidang pengadaan barang dan jasa.
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di Industri perbankan menaruh perhatian yang cukup intens untuk pengembangan UKMK yaitu memanfaatkan salah satu product knowledge yaitu 'Kredit Non Cash Loan". Kredit Non Cash Loan ini dapat berupa UC Impor, Negosiasi Wesel Ekspor, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Forex Line dan Bank Garansi. Jenis kredit non cash loan yang cukup diminati oleh UKMK adalah Bank Garansi. Dalam pemberian fasilitas Kredit Non Cash Loan berupa bank garansi kepada UKMK, Bank Mandiri juga mempersyaratkan adanya agunan/collateral yang mempunyai nilai marketable yang tinggi dan dilindungi dengan status hukum yang pasti dalam hak kepemilikan agunan/collateral tersebut. Persyaratan demikian menimbulkan hambatan bagi UKMK dalam memperoleh fasilitas kredit non cash loan tersebut. Dengan adanya keberadaan lembaga penjamin kredit "Perum Sarana? hambatan yang dialami oleh UKMK dapat dieliminasi mengingat keberadaan Perum Sarana adalah sebagai lembaga penjamin kredit UKMK yang dapat berfungsi sebagai pengganti agunan/collateral yang tidak dimiliki UKMK.
Berkaitan dengan penjaminan kredit non cash loan (bank garansi) oleh Perum Sarana juga menimbulkan pertanyaan mendasar di bidang hukum apakah penjaminan terhadap kredit non cash loan diperkenankan oleh konsepsi atau konstruksi hukum penjaminan yang berlaku di Indonesia. Pemanfaatan konstruksi hukum penanggungan hutang sebagaimana termuat pada Pasal 1820-1850 KUHPerdata dalam konstruksi penjaminan kredit non cash loan (bank garansi) merupakan sumbangan hukum dalam pembangunan ekonomi khususnya memberikan solusi bagi UKMK dalam mengakses ke lembaga trust "perbankan". Perlu dipahami selama ini bisnis di bidang penjaminan kredit belum mempunyai peraturan perundang-undangan yang cukup lengkap dibandingkan bisnis di bidang asuransi kredit sehingga dalam memberikan pelayanan penjaminan kredit non cash loan kepada UKMK perlu mencari terobosan hukum (legal loophole) yang tidak menimbulkan gesekan dengan konsepsi dasar hukum konstruksi penjaminan. Perlu dipahami bahwa antara penjaminan kredit dan asuransi kredit adalah 2 (dua) konstruksi hukum yang berbeda. Sebagai perbandingan diambil contoh dari negara Jepang yang mempunyai lembaga penjaminan, kredit dan lembaga asuransi kredit dalam pengembangan UKMK.
Sampai saat ini lembaga penjaminan kredit belum mempunyai peraturan perundangan-undangan yang terkodifikasi dibandingkan dengan lembaga asuransi kredit. Dalam hal ini akan dikaji secara hukum apakah diperkenankan melakukan konstruksi hukum penjaminan atas kredit non cash loan (bank garansi) tersebut. Diharapkan terobosan hukum atas konstruksi hukum penjaminan seperti penjaminan kredit non cash loan ini dapat memberikan implikasi yang positif bagi pembaharuan konstruksi hukum penjaminan dan memberikan manfaat yang positif dalam mendukung UKMK dalam memperoleh akses ke perbankan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Rizqi Hidayat
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1997 berdampak negatif bagi perekonomian, Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 yang merupakan wujud demokrasi ekonomi, memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk senantiasa berusaha guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Sedangkan sebelum reformasi konglomerat yang dekat dengan kekuasaanlah yang menguasai ekonomi negara Indonesia. Seharusnya negara menjamin berkembangnya semua pelaku usaha yang ada melalui asas keseimbangan tanpa adanya diskriminasi baik terhadap usaha besar, menengah maupun kecil. Mengingat usaha kecil dan menengah, juga merupakan salah satu pilar pembangunan nasional, maka pembinaan yang menyangkut sumber daya manusia, teknologi dan bantuan permodalan perlu ditingkatkan, sehingga pemberdayaan dan pengembangan usaha kecil dapat berjalan dengan optimal dan mencapai sasaran sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan data sekunder dan bahan hukum primer berupa Undang-undang Usaha Kecil, Undang-undang Perbankan dan peraturan lainnya metode analisis data secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pemberdayaan usaha kecil oleh pemerintah dewasa ini mengalami peningkatan. Pemerintah telah membuka peluang kepada usaha kecil untuk menjalin kerja sama permodalan baik kepada lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Dalam penyaluran dana kredit usaha mikro dan kecil maka pemerintah telah menunjuk beberapa bank yang termasuk dalam lembaga keuangan pelaksana seperti Bank Mandiri, namun dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan prinsip pemberian kredit yang sehat, maka pemohon harus menyediakan jaminan tambahan benda bergerak, kebijakan yang diterapkan oleh Bank Mandiri terhadap usaha mikro yang macet akan diselesaikan melalui negosiasi sebelum menumpuh jalan terakhir yaitu penjualan barang-barang bergerak yang diagunkan milik debitor."
2007
T17293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sujatmiko
"Program kemitraan usaha mikro kecil dan menengah adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Skripsi ini mengkaji pelaksanaan program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan pelaksanaannya dalam bentuk program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Pelaksanaan program kemitraan BUMN diamanatkan dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagai peraturan pelaksananya. Pada intinya ketentuan tentang pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) wajib memperhatikan antara lain mengenai kriteria calon mitra binaan, kewajiban BUMN pembina dan mitra binaan, sumber dana program kemitraan, mekanisme penyaluran dana, kualitas pinjaman dan lain sebagainya. Pelaksanaan program kemitraan PT. Bank Mandiri Tbk. telah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari kewajiban yang telah dipenuhi PT. Bank Mandiri Tbk. sebagai BUMN pembina sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Namun dalam ketentuan yang mengatur mengenai program kemitraan dan bina lingkungan tidak diatur mengenai sanksi bagi BUMN yang tidak melakukan progam kemitraan dan bina lingkungan.

Partnership Program is one form of Corporate Social Responsibility (CSR), particularly State-Owned Enterprise (SOE). This thesis examines the implementation Partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and implementation partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Bank Mandiri Tbk. A method used in analyze this case is a normative juridical. The implementation partnership program of SOE is contained in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program as the rule?s executioner. In essence the implementation partnership program and environmental development program must be observe criteria of partners, liabilities of SOE and partners, source of funds, mechanism of channeling funds, quality of loan, etc. Bank Mandiri?s Partnership Program has been in accordance with a regulation. It can be seen from the obligations have been performed PT. Bank Mandiri Tbk. as a SOE builder regulated as Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program. But then in provisions of the partnership program is not arranged sanctions for the SOE that doesn?t do partnership program and environmental development program."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Za`imulhakim Hermansyah
"PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merupakan bank nasional terbesar di Indonesia dari sisi aset. Harga saham BMRI mencatat imbal hasil diatas rata-rata Indeks harga Saham Gabungan (II-ISG), dan bahkan saham-saham sektor keuangan. Penelitian ini meneliti kinerja BMRI saat ini menggunakan CAMELS serta meneliti volatilitas pada harga saham BMRI.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi BMRI saat ini merupakan bank yang tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin. Sedangkan mengenai volatilitas terhadap imbal hasil 'saham harian, diketahui bahwa terdapat persistensi yang cukup tinggi.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) is the largest national bank in Indonesia by assets. BMRI share price recorded a yield above the average Composite Stock Price Index (JCI), and even the financial sector stocks. This study examines the performance BMRI currently using CAMELS and investigate the existence of volatility spillover in the stock price showed.
The result is, the condition is now bank that is fair and able to overcome the negative effect of economic conditions and the financial industry, but the bank still has minor flaws that can be immediately handled by routine measures. While on the volatility of daily stock retums, it is known that there is high enough persistence"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafied Nur Siddiqi
"Adopsi e-commerce oleh usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan bisnis. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui manfaat adopsi e-commerce serta faktor penghambat dan pendorong adopsi e-commerce untuk UKM. Laporan ini merupakan hasil penelitian mengenai adopsi e-commerce bagi UKM.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa survei yaitu menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif dan wawancara langsung untuk mendapatkan data kualitatif mengenai adopsi e-commerce oleh UKM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UKM sudah mulai melakukan adopsi e-commerce untuk menunjang proses bisnisnya. Meskipun tingkat pemanfaatannya berbeda-beda namun secara umum adopsi e-commerce mampu memberi manfaat positif bagi peningkatan kinerja UKM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor biaya masih menjadi kendala utama dalam adopsi e-commerce. Sedangkan pelayanan pelanggan merupakan faktor pendorong utama bagi UKM untuk melakukan adopsi e-commerce. Dengan mengambil studi kasus UKM sektor perbankan di kota Depok, penelitian ini mampu memberi gambaran tentang adopsi e-commerce oleh UKM khususnya di sektor perbankan.

E-Commerce adoption by Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the key factors of business. Therefore, it is essential for us to know the impacts of e-commerce adoption, as well as the deferring and driving factors of e-commerce adoption for the SMEs. This report is a result of research about e-commerce adoption for the SMEs.
This is a descriptive research that used survey through questioner as its method to collect quantitative data and direct interview as its method to collect qualitative data about e-commerce adoption by the SMEs.
The result of the research shows that SMEs have already starting to apply e-commerce adoption to maintain their business process. Although the degree of adoption is different from one SME to another, it is still generally accepted that ecommerce adoption will bring positive impacts towards SMEs development. The result of this research also shows that financing is still a major deferring factor in adopting e-commerce, whilst, customer service is one of the driving factor in ecommerce adoption. By using banking sectors in Depok as its research subject, this research is able to give actual illustration on e-commerce adoption by and for the SMEs."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yomi Putri Yosshita Dewi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pelaksanaan parate eksekusi Hak Tanggungan sebagai upaya penyelesaian kredit bermasalah di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan permasalahan yang dihadapi. Tujuan dilakukannya penulisan Tesis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa peranan parate eksekusi Hak Tanggungan dalam menyelesaikan kredit bermasalah di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, beserta kendala-kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaian yang dapat dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yang melukiskan fakta-fakta berupa data sekunder yang berhubungan dengan hukum jaminan khususnya hak tanggungan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pelaksanaan lelang parate eksekusi Hak Tanggungan telah sesuai dengan ketentuan dan berperan cukup baik dalam menyelesaikan kredit bermasalah di Bank Mandiri. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi antara lain adanya gugatan untuk menunda / membatalkan lelang dan masalah pengosongan agunan.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of the self enforcement of mortgage carried out by PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. as a settlement of non performing loans and the problems in the implementation. The purposes of writing this thesis are to analyze the role of the self enforcement of mortgage in resolving non performing loans in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and the problems encountered. This study is using a normative juridical approach to the specifications of analytical descriptive study that describes the facts in the form of secondary data relating to the security law, especially for mortgage. Based on the results of research conducted, the author concludes that the implementation of the self enforcement of mortgage carried out by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. is complied with the regulations and also take a good role in resolving non performing loans in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. However, there are still some common problems encountered especially law suit to prevent or to cancel the auction and also the problem of emptying the collateral object."
2017
T48586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressy Yulistianti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widowati Soemantri
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S24250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juardi
"Keberadaan bank syariah telah mendapat berbagai kritik, yang salah satunya adalah tidak memperhatikan pengusaha kecil, sebagaimana bank-bank konvensional. Padahal, sccara konseptual bank syariah bukan hanya mernpunyai tujuan ekonomi semala, tetapi juga mempunyai tujuan-tujuan sosial. Apakah kritik universal tersebut juga berlaku di Indonesia? Oleh karena itu akan dilihat bagaimana praktek Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhadap UKM. Disisi lain, UKM scsungguhnya merupakan usaha yang berpotensi untuk memberikan pendapatan bagi Bank Muamalat Indonesia. Dengan demikian, perlu dipenimbangkan pula tentang adakah perbedaan pendapatan yang diperoleh hank syariah akibat pembiayaan UKM dan Non UKM. Akhirriya, tahapan sampai untuk menjawab pertanyaan: apakah benar bahwa di Indonesia, pembiayaan UKM merupakan suatu fungsi sosial dari Bank Muamalat Indonesia? Untuk melihat kondisi Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhada UKM digunakan Analisis Deskriptif dan Inferensial. Analisis deskriptif dilakukan dengan membandingkan proporsi, melihat trend dengan grafik, dan membuat cross tahulasi. Sedang analisis inferensial akan dilakukan dengan membuat Model Perlumbuhan. Untuk melihat pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan akan digunakan Analisis inferensial, yaitu dengan membuat analisis regresi. Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan tersebut, pada akhirnya akan dapat dijawab pertanyaan: apakah benar pembiayaan UKM merupakan sualu fungsi sosial dari Bank Muamalat Indonesia?
Setelah dilakukan analisis rnenggunakan ructodoiogi dialas, didapat berbagai kesimpulan yaitu: Pertama: perhatian Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhadap UKM semakin tinggi sejak tahun 2004. Kedua: Pengaruh pembiayaan untuk UKM dan Non UKM terhadap pendapatan relatif sama. Ketiga: Pembiayaan terhadap UKM tidak dapat dijadikan indikator bahwa Bank Muamalat telab menjalankan fungsi sosialnya.

The existence of Bank Syariah (Bank based on Islamic Law) had had some criticism one of which it had not concerned with small enterprises(s) as other conventional banks. Indeed, conceptually, bank is not aimed at economic objective solely, but also social concerns. Had such universal criticism applied in Indonesia? Hence, it will be proven practically, how Bank Muamalat Indonesia (Indonesia's Islamic Bank) had financed UKM. In other hand really, UKM potentially, it may give revenue for Bank Muamalat Indonesia. So that, it is necessary also to consider on differences of bank syariah's revenue in financing both UKM and non UKM. Finally, it is arrived on stages for answering the questions : is it true that in Indonesia UKM's finance as any social function of Bank Muamalat Indonesia?. To see Bank Muamalat Indonesia's condition in financing UKM it had been applied both Descriptive and Inferential Analysis. Descriptive analysis is conducted by comparing proportions, to see trend in graphic and make growth tabulation. To see finance effect against revenue it is used inferential analysis by making regression analysis. Based on those analysis, finally, it may be answered the question on is it true that in Indonesia UKM' s finance as any social function of Bank Muamalat Indonesia?.
Upon conduction of such analysis using methodologies above it had been drawn conclusions those are : The first, Since year 2004 the longer Bank Muamalat Indonesia the higher financed UKM. Secondly, Finance effect for both UKM and non UKM against the revenue is same relatively_ Thirdly, UKM' s finance is not indicator that Bank Muamalat Indonesia had realized its social function.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>