Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Djufrie Syarief
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Marimbun Tania
"Dewasa ini kepercayaan masyarakat untuk meggunakan jasa angkutan udara semakin bertambah, hal tersebut dapat dibuktikan melalui munculnya beberapa maskapai penerbangan baru serta bertambahnya jadwal penerbangan domestik maupun internasional. Dalam perjanjian pengangkutan udara yang dilakukan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA), diambil beberapa pokok permasalahan seperti, apa hak dan kewajiban para pihak, apakah perjanjian yang dibuat secara standar baku telah sesuai dengan hukum pengangkutan udara yang berlaku, prinsip pembebanan resiko dan tanggung jawab dan upaya penyelesaian yang dapat dilaKukan apabila terjadi pelanggaran perjanjian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara eskriktif dan kualitatif, maka diketahui bahwa hak dan kewajiban para pihak timbul secara timbal balik berdasarkan hukum pengangkutan dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Perjanjian yang dibuat secara standar baku oleh PT. MNA telah sesuai dengan hukum pengangkutan yang berlaku yang dibuktikan melalui dokumen pengangkutan udara yang dikeluarkannya. Prinsip pembebanan resiko dan tanggung jawab dalam peristiwa pengangkutan udara adalah berdasarkan Presumption of Liability dan Fault Liability yang dianut oleh hukum pengangkutan Indonesia. Apabila terjadi pelanggaran perjanjian pengangkutan, maka upaya yang pertama kali dilakukan adalah melalui jalan damai antara para pihak, jika menghadapi jalan buntu baru diajukan ke pengadilan yang berwenang."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S21128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjahjo HS.
"Kondisi bisnis penerbangan nasional pada saat ini telah mengalami perubahan dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya deregulasi angkutan udara. Perubahaan yang sangat mencolok adalah adanya intensitas persaingan yang semakin tajam diantara operator penerbangan dengan saling berkompetisi merebut pasar. Kebijaksanaan deregulasi angkutan udara yang dilakukan pemerintah sejak tahun 1990 telah diantisipasi dengan baik oleh operator penerbangan swasta dengan penggunaan pesawat jet dan beroperasi pada rute-rute gemuk dengan strategi bersaing yang agresif untuk memperoleh pangsa pasar yang tinggi guna pengembangan pasar dimasa mendatang. PT. Merpati Nusantara Airlines sebagai perusahaan penerbangan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara, sebenarnya memiliki peluang dan potensi yang lebih besar jika dibandingkan dengan operator penerbangan swasta dengan adanya deregulasi angkutan udara tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dengan melakukan observasi yang mendalam pada PT. Merpati Nusantara Airlines ternyata diketahui bahwa kebijaksanaan deregulasi angkutan udara tersebut berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Sebagai indikator penurunan kinerja perusahaan adalah tingkat kesehatan perusahaan : rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas menunjukkan pada posisi perusahaan yang tidak sehat. Demikian pula indikator pemakaian pesawat terbang perhari, keandalan operasi penerbangan dan produktivitas tenaga kerja menunjukkan pada posisi yang kurang baik. Pada periode tahun 1990 - 1994, Merpati dari tahun ketahun cenderung menderita kerugian yang semakin meningkat. Secara kumulatif jumlah kerugian telah melebihi 75% dari modal yang disetor dan kondisi perusahaan yang demikian sesuai ketentuan pasal 47 KURD perusahaan dapat dinyatakan bubar menurut hukum.
Dengan memperhatikan keinginan pelanggan, basis dari kompetisi dan kapabilitas dari perusahaan, maka kunci keberhasilan untuk menghadapi tantangan bisnis dengan menurunnya kinerja perusahaan adalah dengan memperbaiki 3 faktor dominan yang menjadi kendala penurunan kinerja yaitu : meningkatkan mutu produk agar tercapai on time performance, peningkatan mutu pelayanan menuju customer oriented dan profesionalime SDM disemua lini pekerjaan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabawi
"Secara etimologi istilah kepailitan berasal dari kata pailit. Kata kunci dari kepailitan adalah utang. Utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih serta wajib dibayar. Oleh sebab itu, pengertian kepailitan dan utang perlu dimuat dalam suatu Undang-Undang Kepailitan sebagai acuan formal yang mengikat masyarakat secara umum. Dalam Kepailitan, utang yang dimaksudkan adalah utang yang dapat dibuktikan secara sederhana. Maksudnya dibuktikan secara sederhana adalah utangnya sudah pasti dan jelas. Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini yaitu, pertama, mengkaji dan menganalisis kedudukan tertanggung asuransi dalam kepailitan perusahaan asuransi, menganalisis perjanjian yang jatuh tempo, dan klaim yang dianggap sebagai utang, untuk mengkaji dan menganalisis Ratio Decendi pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Niaga No. 34/Pailit/2015/PN.Niaga/Jkt.Pst serta pelaksanaan harta pailit setelah putusan pailit dijatuhkan dalam rangka perlindungan hak pemegang polis berdasarkan UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Peraturan Perundang-undangan terkait lainnya. Metode yang digunakan adalah kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data hukum sekunder. Peneliti memperoleh kesimpulan bahwa kedudukan Pemegang polis atau tertanggung dalam kepailitan perusahaan asuransi bergantung kepada adanya klaim atau jatuh temponya suatu perjanjian asuransi.

Etymologically the term Insolvency is derived from the word bankruptcy. Keywords of bankruptcy is debt. Debt which is due, billable and payable. Therefore, understanding bankruptcy and debt needs to be confirmed in a Bankruptcy Act as a formal reference that binds society in general. In Bankruptcy, the debts need to be proved in a simple way, where the debts are certain and clear. Issues to be discussed in the writing of this thesis are to examine and analyze the position of insured in bankruptcy of insurance company, analyzing the agreement, and insurance claims in the insurance contract whereas claims are considered as bankruptcy debts and and to assess and analyze consideration of the judges in the Decision of the Pengadilan Niaga Indonesia Commercial Court No. 34 Pailit 2015 PN.Niaga Jkt.Pst and also the implementation of the bankruptcy estate after the bankruptcy decision was dropped in order to protect the rights of policyholders under Law No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment UUK PKPU and any regulations related . Researchers came to the conclusion that the position policyholders or the insured in bankruptcy insurance companies rely on their claims or maturity of an insurance agreement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Decy Capriconadri W.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
S23114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wening Sahati
"ABSTRAK
Penerbang pesawat udara (pilot) pada perusahaan maskapai penerbangan memiliki
tanggung jawab yang besar untuk menjaga keselamatan penerbangan. Profesi
penerbang (pilot) memiliki risiko yang tinggi, yang meliputi risiko kecelakaan
serta risiko terserang beberapa penyakit yang diakibatkan kegiatan penerbangan.
Risiko tersebut mengakibatkan kerugian secara finansial terutama apabila lisensi
dari penerbang (pilot) tersebut ditangguhkan atau dicabut. Permasalahan yang
diteliti dalam skripsi ini adalah tanggung jawab perusahaan maskapai
penerbangan dalam memberikan jaminan terhadap penerbang (pilot) dengan
asuransi Personal Accident and Loss of Licence yang merupakan kewajiban
maskapai penerbangan berdasarkan Pasal 62 ayat 1 Undang-Undang No.1 Tahun
2009 dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), prosedur penutupan polis asuransi
tersebut hingga tahap pembayaran klaim yang telah memiliki prosedur yang baku,
dan analisis terhadap kasus pada Putusan Nomor : 438/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst
mengenai permasalahan pembayaran klaim asuransi Personal Accident and Loss
of Licence salah seorang mantan penerbang (pilot) pada PT.Garuda Indonesia
Tbk. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis
normatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap hukum positif tertulis maupun
tidak tertulis

ABSTRACT
Airplane pilots on the airline company have a great responsibility to maintain
flight safety. In carrying out his profession a pilots also has a high risk, such as
risk of accidents and the risk of some diseases caused by aviation activity. Those
risks may causes financial losses, especially if the license of the pilots is
suspended or revoked. The issues to be studied in this thesis are the responsibility
of the airline to provide a guarantee of pilots with Personal Accident and Loss of
Licence Insurance, which is the obligation of the airline accordance with Article
62 paragraph 1 of Law No. 1 of 2009 on Aviation and Agreements Work, the
closure procedures of insurance policy until the insurance policy claims payment
procedures that already have a standard procedure, and the analysis of the case in
Court Decision No. 438/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst. regarding the payment of
insurance claims issues Personal Accident and Loss of Licence Insurance a former
pilots on PT. Garuda Indonesia Tbk. The methods used in this research is
normative juridical methods, which conducted on the written and unwritten
positive law.;"
2016
S65385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfathan Wira Saputra
"Skripsi ini membahas tentang peranan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines MNA sebagai angkutan udara perintis di Irian Jaya pada tahun 1978 hingga 1997 dan dampaknya bagi masyarakat daerah pedalaman Irian Jaya serta bagi MNA sendiri. Penerbangan perintis adalah penerbangan yang menghubungkan daerah pedalaman yang sulit terhubung dengan moda transportasi lain.
MNA menjadi maskapai yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan operasi penerbangan perintis di beberapa daerah terpencil, khususnya Irian Jaya yang penduduknya sebagian besar tinggal di daerah pedalaman dan terisolasi. Selama melaksanakan operasi penerbangan perintis di Irian Jaya, MNA banyak menghadapi tantangan dan hambatan baik dari segi operasional maupun manajerial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerbangan perintis yang dilaksanakan oleh MNA memberikan dampak positif bagi penduduk pedalaman Irian Jaya. Namun, operasi penerbangan perintis MNA ini justru tidak berdampak positif bagi perkembangan MNA sebagai maskapai penerbangan yang berorientasi bisnis, karena operasi penerbangan perintis ini tidak menghasilkan keuntungan.

This thesis discusses about the role of Merpati Nusantara Airlines MNA as perintis air transport in Irian Jaya at 1978 until 1997 and its impact for the people of Irian Jaya who lived in remote areas and its impact for MNA itself. The perintis flight connects remote areas that are difficult to connect with other transportation modes.
MNA became the airline designated by the Government to run a perintis flight operations in some remote areas, particularly Irian Jaya whose inhabitants mostly lived in isolated and remote areas. During the perintis flight operations in Irian Jaya, MNA faced many challenges and obstacles both in terms of operational and managerial.
The results of this research suggest that the perintis flights conducted by MNA provides a positive impact for the people in remote areas of Irian Jaya. However, perintis flight operations conducted by MNA did not positively impact to the development of MNA as airline business oriented, as this perintis flight operations do not generate profit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Kristiana
"Setiap hari masyarakat dihadapkan pada risiko kehilangan, kegagalan, bahkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Cara mengatasi ketidakpastian dan mengendalikan risiko kecelakaan lalu lintas jalan adalah dengan mengalihkan risiko tersebut kepada pihak atau perusahaan lain yang disebut asuransi. Memperkirakan kerugian agregat penting bagi perusahaan asuransi untuk memprediksi kewajiban dan mengukur tingkat kecukupan dana perusahaan. Kerugian agregat pada asuransi kecelakaan lalu lintas dapat dihitung berdasarkan dua variabel, severity klaim dan frekuensi klaim. Severity klaim dan frekuensi klaim memiliki jenis distribusi yang berbeda dan terkadang memiliki hubungan yang saling mempengaruhi, sehingga tidak mudah untuk memodelkannya. Salah satu metode analisis statistik yang digunakan untuk menggabungkan dua distribusi data berbeda yang saling berkaitan adalah metode copula. Melalui studi kasus pada perusahaan asuransi PT XYZ, kerugian agregat akan dihitung dengan menggunakan model berbasis copula. Penentuan model terbaik dan akurasi model ditentukan berdasarkan Akaike Information Criterion (AIC), Root Mean Square Error (RMSE) terkecil, dan uji Vuong. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa model copula Clayton merupakan model terbaik untuk memperkirakan kerugian agregat pada perusahaan asuransi PT XYZ dimasa yang akan datang.

Every day people are faced with the risk of loss, failure, and even death due to traffic accidents. The way to overcome uncertainty and control the risk of road traffic accident is by transferring the risk to another party or company called insurance. Estimating aggregate losses is important for insurance companies to predict liabilities and measure the level of adequacy of company funds. Aggregate losses on traffic accident insurance can be calculated based on two variables, claim severity and claim frequency. Claim severity and claim frequency have different types of distribution and sometimes have relationships that affect each other, so it's not easy to model it. One of the statistical analysis methods used to combine two different data distributions that are related is the copula method. Through a case study on the insurance company PT XYZ, aggregate losses will be calculated using a copula based model. The best model is determined based on the smallest value of Akaike Information Criterion (AIC) and Root Mean Square Error (RMSE) and also by Vuong test. Based on the analysis, explain that Clayton copula is the best model to estimate aggregate losses at the insurance company PT XYZ in the future."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>