Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Steve Alexander Harmadianto
"Pada masa kini permasalahan lingkungan merupakan momok dalam segala bidang kehidupan. Menanggapi desakan untuk menciptakan pola pembangunan yang mampu menjaga kelestarian alam, muncul berbagai pandangan dalam dunia arsitektur yang bergerak berdasarkan titik tolaknya masing-masing dalam melihat permasalahan lingkungan. Berbagai sudut pandang tersebut dipetakan kedalam ekologika berdasarkan karaktemya masing-masing. Di sisi lain kehadiran arsitektur organik memberikan nafas tersendiri dalam melihat hubungan antara lingkungan binaan, manusia dan alam. Skripsi ini melihat arsitektur organik dari sudut pandang ekologika serta pengaruh pendekatannya dalam mewujudkan arsitektur yang ramah lingkungan berdasarkan berbagai pola pikir dalam ekologika. Berakar pada kekaguman dan keinginan untuk hidup dalam harmoni dengan alam memicu tampilnya ekologika yang membaur satu dengan yang lainnya menghasilkan desain yang ramah lingkungan dilihat dari berbagai sudut pandang ekologika.

Nowadays, environmental problems have become a scourge in every aspect of our civilization. In the urge for environmentally friendly building practice, many alternative work sprout with distinct character of viewpoint, image, and strategy. Each of these have been mapped according to its characteristic in the term of ecologies. On the other side, organic architecture presents with its unique perspective of built environment in relation with man and nature. This essay is reviewing organic architecture from the ecologies viewpoint. Rooted in amazement of nature and desire to live in harmony with it, organic architecture turns the ecologies upside-down with each character of ecologies merge and complementing each other manifested in environmentally friendly built environment viewed from every perspective of ecologies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43509
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Brigitta Vimala Dewi
"Seiring dengan perkembangan zaman dimana kebutuhan manusia semakin meningkat dan semakin kompleks, teknologi merambat ke semua bidang ilmu pengetahuan, termasuk arsitektur. Ironisnya, kemajuan teknologi justru seperti menarik manusia menjadi semakin jauh dari alam, seperti apa yang terjadi pada masa Revolusi Industri, dimana semua terlihat sama dan diproduksi secara massal, semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia tidak lagi memikirkan cara agar dapat hidup harmonis dengan alam seperti yang dilakukan oleh para leluhur mereka dahulu. Arsitektur dapat menjadi salah satu wadah yang memfasilitasi manusia agar dapat kembali dekat dengan alam, yang seringkali dilakukan oleh para arsitek dengan cara mengambil bentuk atau material yang ada di alam. Inilah asal mula munculnya gagasan tentang arsitektur organik. Terdapat berbagai unsur yang dapat membuat arsitektur disebut sebagai arsitektur organik, dimana unsur yang dominan adalah bentuk dan material yang organik. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pergeseran dominansi unsur dalam arsitektur organik.

Throughout the progress of time where human needs are increasing and becoming more complex, technology propagates all field of knowledge, including architecture. Ironically, technological development seems to pull humans further from nature, just like what happened during the Industrial Revolution, which all objects looked the same and were mass produced, for the sole purpose of fulfilling human needs. People have no longer thought about ways to live in harmony with nature as their ancestors did. Architecture can become the vessel that facilitates people to return to nature, by taking the form of objects that are found in nature or using materials that are also found in nature. This is how the idea of organic architecture originated. There are various elements that can make an architecture to be referred as organic architecture, where the dominant elements are organic form and organic material. However, throughtout the progress of time, there is a shift in elemental dominance in organic architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frichot, Hélène
"Architect and philosopher Helene Frichot examines how the discipline of architecture is theorized and practiced at the periphery. Eschewing a conventionally direct approach to architectural objects - to iconic buildings and big-name architects - she instead explores the background of architectural practice, to introduce the creative ecologies in which architecture exists only in relation to other objects and ideas. Consisting of a series of philosophical encounters with architectural practice that are neither neatly located in one domain nor the other, this book is concerned with `other ways of doing architecture'. It examines architecture at the limits where it is muddied by alternative disciplinary influences - whether art practice, philosophy or literature. Frichot meets a range of creative characters who work at the peripheries, and who challenge the central assumptions of the discipline, showing that there is no `core of architecture' - there is rather architecture as a multiplicity of diverse concerns in engagement with local environments and worlds. From an author well-known in the disciplines of architecture and philosophy for her scholarship on Deleuze, this is a radical, accessible, and highly-original approach to design research, deftly engaging with an array of current topics from the Anthropocene to affect theory, new materialism contemporary feminism."
London; New York: Bloomsbury Visual Arts, 2019
720.1 HEL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sofia
"Mengapa kita harus membiarkan bangunan selalu minimal dalam berekspresi? Lihatlah alam, kita dapat belajar banyaK darinya. Alam itu indah dan menyegarkan manusia karena kekayaan teksturnya, ragam bentuk, dan variasi warna yang tidak terhitung banyaknya. Komposisi bentuk, tekstur, dan warna dalam alam berasal dari kehidupan dan demi kehidupan. Dapatkah jiwa manusia menjadi lebih hidup dan bahagia dengan tinggal dalam bangunan yang monoton dan serba minimalis? Sedangkan arsitektur sendiri menjadi hidup karena kualitas-kualitas: tekstur, dan warna yang menyentuh emosi manusia.
Arsitektur organik menjadikan alam sebagai sumber utama mengenai Dalam arsitektur organik, arsitek belajar dari alam dan mengingatkan manusia sebagai bagian dari alam. Komposisi alam selalu menghidupkan, oleh sebab itu sejak dahulu kala arsitek mencari cara untuk menerapkannya pada bangunan, agar bangunan juga hidup dan pada gilirannya menghidupkan manusia juga. Bagi mereka, manusia dapat hidup lebih baik dalam bangunan yang hidup dan natural. Sehingga bagaimana cara para arsitek menerjemahkan atau mengekspresikan penghargaan terhadap alam dan manusia dalam bangunannya - terutama dalam bentuk dan unsur-unsurnya - layak untuk dipelajari.
Arsitektur organik bukanlah gaya, melainkan pandangan yang menghargai manusia dan alam secara mendalam. Setiap arsitek mengekspresikan penghargaan itu dalam cara yang berbeda melalui bentuk bangunannya. Ragam bentuk bangunan organik terbentang mulai dari bentuk yang serba melengkung dan ekspresif hingga bentuk kotak. Pada keragaman ini tersirat adanya penekanan yang berbeda dalam mengungkapkan pandangan organik ke bentuk bangunan. Pembahasan ini mencari bagaimana arsitek organik mengungkapkan pandangan organiknya ke dalam bentuk bangunan, serta mencari letak penekanan organik Makovecz dan Frank L. Wrighl.
Dengan memahami cara arsitek organik mengekspresikan alam dan letak penekanannya dalam bentuk arsitektur, kita mengerti betapa eratnya hubungan manusia dan arsitektur dengan alam, dan betapa ulam adalah sumber inspirasi yang lak ada habisnya bagi ekspresi arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ven, Cornelis van de
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
R 723 VEN r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fessenden, Ralph J.
Jakarta: Erlangga, 1995
547 FES ot
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fessenden, Ralph J.
Jakarta: Erlangga, 1986
547 FES ot I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fessenden, Ralph J.
Jakarta: Erlangga, 1986
547 FES ot
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong: Design Media Publishing Limited, 2010/2011
R 712 WAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Salvadori, Mario
Jakarta: Jakarta Erlangga, 1986
624.17 SAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>