Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
297.65 ABD p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Munir Mulkhan
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
297.65 ABD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno Kutoyo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1985
922.975 98 SUT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Adib Misbachul Islam
"Nazam Tarekat merupakan sastra pesantren Jawa abad ke-19 karya Kiai Ahmad ar-Rifai Kalisalak. Ada empat naskah salinan yang mengandung teks nazam Tarekat: naskah KBG 616-h koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, naskah LOr.11.004 koleksi Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda, satu naskah milik warga Rifaiyyah Wonosobo, dan satu naskah milik warga Rifaiyyah Pekalongan. Masalah penelitian ini adalah penyajian teks nazam Tarekat agar dapat dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih luas, dasar-dasar penulisan nazam Jawa, adaptasi puitika Arab dalam nazam Tarekat, gagasan dan fungsi sosial nazam Tarekat. Dalam upaya memecahkan masalah-masalah tersebut, nazam Tarekat dikaji secara filologis, sastra bandingan, dan sosiologis. Penelitian ini menghasilkan edisi kritis teks nazam Tarekat yang termuat dalam naskah KBG 616-h disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa penulisan nazam Jawa oleh Kiai Ahmad ar-Rifai didasarkan atas rahmat Ilahi. Berkaitan dengan adaptasi puitika Arab ke dalam nazam Tarekat, penelitian ini berhasil memperlihatkan bahwa pada aspek metrum Kiai Ahmad ar-Rifai tidak menerapkan metrum nazam Arab ke dalam nazam Jawanya, sementara pada aspek rima Kiai Ahmad ar-Rifai menggunakan strategi penambahan kata, permainan bunyi, dan penafsiran untuk menjaga konsistensi rima akhir. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa nazam Tarekat mengandung gagasan tarekat sebagai jalan hidup yang bermoral, sementara fungsi sosialnya adalah untuk mendobrak tatanan sosial yang diciptakan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Nazam Tarekat is the literature of the Javanese Pesantren in the 19th Century written by Kiai Ahmad ar-Rifai Kalisalak, Batang, Central Java. There are four manuscripts containing the text of nazam Tarekat: KBG 616-h manuscript collection of the National Library of the Republic of Indonesia, LOr.11.004 manuscript collection of the Library of the University of Leiden, the Netherlands, a manuscript owned by a member of the Rifaiyyah community in Wonosobo, and a manuscript owned by a member of the Rifaiyyah community in Pekalongan. The problems of this research are the presentation of the text of nazam Tarekat in order to be used by a wider circle, the basic writing of the Javanese nazam, an adaptation of Arabic poetics in nazam Tarekat, the ideas and social functions of the nazam Tarekat. To solve these problems, the nazam Tarekat text has been researched philologically, through comparative literature and sociologically. This research resulted in the critical edition of the nazam Tarekat text contained in the KBG 616-h manuscript and its translation in Indonesian language. This research reveals that the writing of Javanese nazam written by Kyai Ahmad ar-Rifai was based on the grace of god. Regarding the adaptation of Arabic poetics to nazam Tarekat, this research reveals that in the aspect of meter, Kiai Ahmad ar-Rifai did not apply Arabic nazam meter into its Javanese nazam. While in the aspect of rhyme, Kiai Ahmad ar-Rifai applied the strategies of addition of words, play of sounds, and interpretation to maintain the consistency of the last rhyme. This research also reveals that nazam Tarekat contains ideas of tarekat as moral-based way of life, while its social function was to break down the social order established by the Dutch colonial ruler.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1862
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
320 TOK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wuryaningtyas
"ABSTRAK
Keadaan masyarakat di Kampung Kauman, khususnya kaum perempuan, pada saat menjelang lahirnya `Aisyiyah menjadi latar belakang perjuangan Nyai Ahmad Dahlan untuk memperbaiki kaumnya yang saat itu masih terbelakang karena faktor sosial budaya, pendidikan, dan agama. Meskipun ia tidak berpendidikan formal, tetapi sanggup melakukan perjuangan itu. Hal itu, karena tidak terlepas dari latar belakang keluarga dan kepribadian dirinya yang sangat membantu sehingga dapat menjadi pemimpin bagi kaumnya untuk bergerak maju. Perjuangannya itu dilakukan setahap demi setahap. Gerak langkah perjuangannya dimulai dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak perempuan melalui sekolah darurat, pengajian-pengajian dan kursus-kursus kepandaian putri. Semua kegiatan itu menjadi amal usaha Sopo Tresno, yang didirikannya pada tahun 1914. Akhimya Sopo Tresno berkembang menjadi suatu organisasi pergerakan perempuan yang memiliki banyak kegiatan di bidang ekonomi, pendidikan, agama dan sosial. Organisasi itu adalah `Aisyiyah yang diresmikan pada tahun 1917. Terbentuknya organisasi `Aisyiyah ini merupakan puncak bagi perjuangan Nyai Ahmad Dahlan dalam memajukan kaumnya, khususnya di Kampung Kauman, agar bisa sederajat dengan laki-laki. Penelitian mengenai perjuangan Nyai Ahmad Dahlan ini telah dilakukan di Kantor PP `Aisyiayh Yogyakarta, Perpustakaan Gedung Dakwah `Aisyiyah Yogyakarta, Perpustakaan Gedung Dakwah Pusat Muhammadiyah Jakarta, Perpustakaan UI Pusat Depok, Perpustakaan Fakultas Sastra UI Depok, dan Perpustakaan Wilayah Jakarta Timur Rawa Bunga. Tujuannya ialah untuk mengetahui tentang Kampung Kauman : letak dan sejarahnya, keadaan masyarakatnya dan khususnya keadaan kaum perempuannya; bagaimana latar belakang kehidupan dan kepribadian Nyai Ahmad Dahlan; dan usaha-usaha yang telah dilakukan Nyai Ahmad Dahlan bagi kemajuan kaumnya di Kauman sampai akhir hayatnya. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kepustakaan dan metode lapangan. Metode kepustakaan dilakuka dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini, baik tulisan-tulisan yang bersifat primer maupun sekunder. Sedangkan metode lapangan dilakukan dengan mewawancarai orang-orang yang mengetahui permasalahan dalam skripsi ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuli Wahyuni
"Film Sang Pencerah menceritakan perjuangan seorang tokoh nasional, K.H. Ahmad Dahlan, untuk membawa suasana pembaharuan ajaran Islam di Kauman. Pembaharuan memiliki arti ajaran Islam yang murni sesuai dengan tuntunan Al-Qur rsquo;an dan Hadits. Pada saat itu, ajaran Islam sudah banyak yang bertentangan dengan tuntunan Al-Quran dan Hadist. Takhayul, mistis, dan taklid buta sudah menjadi kewajaran dalam kehidupan masyarakat Kauman pada masa itu. Ajaran Islam sudah bercampur dengan kepercayaan Hindu, Animisme dan Dinamisme. Selanjutnya, pembaharuan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan ialah menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Islam selama tidak mempengaruhi tuntunan Al-Qur rsquo;an dan Hadits agar Islam sesuai dengan perkembangan zaman.Kajian ini menggunakan pendekatan representasi dan identitas Stuart Hall, dan semiotika Roland Barthes guna mencapai tujuan analisis. Tujuan tersebut ialah menunjukkan bagaimana identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan direpresentasikan dalam film Sang Pencerah. Secara lebih spesifik, tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk menemukan bagaimana 1 keterkaitan antara unsur-unsur narasi dan sinematografi di dalam film Sang Pencerah dengan representasi identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan, dan 2 mengungkapkan identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan di dalam film Sang Pencerah.Dari hasil analisis unsur-unsur naratif film tema, alur, penokohan, simbol, dan metafor ditemukan bahwa semua unsur naratif tersebut sangat terkait dengan representasi identitas tokoh K.H. Ahmad Dahlan. Keterkaitan yang sama juga ditemukan pada unsur-unsur sinematografisnya gambar, gerakan, dan suara . Keterkaitan unsur- unsur sinematografis ini mungkin tidak sejelas keterkaitan dengan unsur-unsur naratif. Meski begitu, unsur-unsur sinematografis tetap mempertegas keterkaitan antara struktur film ini penggambaran identitas K.H. Ahmad Dahlan.Sementara itu, identitas K.H. Ahmad Dahlan yang direpresentasikan dalam film sang Pencerah bersifat cair, selalu berada dalam proses ldquo;menjadi rdquo;. Proses yang mencakup ldquo;memposisikan rdquo; sebagai pemilik dan ldquo;diposisikan rdquo; oleh lingkungannya. Jadi, identitas seseorang tidaklah statis melainkan dinamis sesuai dengan bagaimana ia diposisikan oleh pengaruh dari lingkungan atau luar yang sejalan dengan memposisikan identitasnya tersebut. Identitas K.H. Ahmad Dahlan direpresentasikan melalui status social, penampilan nama, pakaian dan bahasa , pemikiran kritis dan rasional, terbuka, pembaharu dan tindakan

The Sang Pencerah film tells the struggle of a national figure, K.H. Ahmad Dahlan, to bring the atmosphere of reform of Islam in Kauman. The reform means pure doctrine of Islam in accordance with the guidance of the Al Quran and Hadist. At that time, Islam has much at variance with the guidance of the Al Quran and Hadist. Takhyul, mistic, taklid are being fittingness in Kauman social condition. Doctrine of Islam has mixed with any religions such as Hindu, Animism and dinamism. The teachings of Islam is mixed with Hinduism, Animism and dynamism. Furthermore, reforms carried out by K.H. Ahmad Dahlan is to combine science and technology with Islam as long as does not affect the guidance of the Al Quran and Hadist that Islam in accordance with the times.This study uses the approach of representation and identity of Stuart Hall, and the semiotics of Roland Barthes in order to achieve the purpose of analysis. The goal is to show how the figures rsquo identity K.H. Ahmad Dahlan represented in the film. More specifically, the purpose of this qualitative study was to discover how 1 the relationship between the elements of narrative and cinematography in the film with the representation of figures identity K.H. Ahmad Dahlan, and 2 disclose the identity of K.H. figures Ahmad Dahlan in the film.The analysis of its narrative elements theme, plot, characterization, symbol, and metaphor found that all elements of the narrative are closely related to the representation of figures identity KH Ahmad Dahlan. The same finding also goes to the analysis of its cinematographic elements picture, motion, dan sounds . Such relation might not be as vivid as the one found in its narrative elements, but cinematographic elements certainly give strong emphasis on of the identity of KH Ahmad Dahlan.Meanwhile, the identity K.H. Ahmad Dahlan that is represented in the Sang Pencerah film is fluid, always in a process of becoming . A process that includes the positioning as the owner and positioned by the environment. Thus, one 39 s identity is not static but dynamic in accordance with how it is positioned by the influence of the outside environment or that are in line with the identity positioning. Identity K.H. Ahmad Dahlan represented by social status, appearance name, clothes and language , thinking critical and rational, open, reformer and actions."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T48045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985
297.7 CIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>