Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winda Andriana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas keterbacaan dalam kaitannya dengan linguistik.
Tingkat keterbacaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Cloze Test.
Permasalahan linguistik siswa kelas III SD dalam memahami teks buku pelajaran
akan diungkap dengan menganalisis kelas kata hasil isian Cloze Test. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman gramatikal, semantik, dan konteks
wacana pada siswa adalah penyebab rendahnya keterbacaan teks.

ABSTRACT
This undergraduated thesis is discussed readability in relation to linguistic.
Score of readability in this study were measured by using a Cloze Test. Linguistic
problems of students in third grade primary school textbooks to understand the
text will be revealed by analyzing the word category of the completed Cloze Test.
This research is a qualitative descriptive analysis. The results showed that a lack
of understanding of the grammatical, semantic, and context of discourse are the
causes of low text readability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Muryani
"Skripsi ini membahas keterbacaan dalam kaitannya dengan linguistik, khususnya ranah sintaksis. Teks soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun 2010-2012 digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan teks soal ujian nasional Bahasa Indonesia terhadap siswa dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat keterbacaan dilihat dari kelas kata dan kalimatnya. Teori klasifikasi kelas kata, frase, dan kalimat digunakan untuk tercapainya tujuan penelitian.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang memengaruhi rendahnya keterbacaan dilihat dari kelas kata adalah ketidaklogisan kata, pemahaman makna denotatif dan konotatif, dan penempatan konjungsi yang kurang tepat. Jika dilihat dari kalimat, rendahnya keterbacaan dipengaruhi adanya kosakata yang jarang digunakan masa sekarang dan munculnya istilah ilmiah.

This thesis discusses about the readability in relation to linguistics, especially in syntactic domains. National Exam texts of Indonesian subjects year 2010-2012 are used as the data corpuses in this study. This study aims to determine the level of text readability in National Exam texts of Indonesian subjects to students and factors that can affect the readability level views of word category and sentences. Class classification theory of words, phrases, and sentences are used to achieve the research objectives.
Results of this study found that the factors that affect readability seen from the low-class word in the incoherence of words, the understanding of denotative and connotative meanings, and also less precise conjunctions placement. As being viewed from the sentences, the low readability level is influenced by the vocabulary choices which are rarely used nowadays, and the emergence of scientific terms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Christa Istiana Kamagi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas struktur kalimat dan keterbacaan pada buku teks pelajaran
bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah analisis kepustakaan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, ditemukan kalimat tunggal perluasan subjek, predikat,
objek, dan pelengkap, kalimat tunggal perluasan keterangan, kalimat majemuk setara,
kalimat majemuk bertingkat, kalimat majemuk bersusun, dan kalimat taklengkap.
Selain menjelaskan struktur kalimat yang ada, penelitian ini juga mencoba
menganalisis keterbacaan dilihat dari jumlah kata yang digunakan dalam kalimat
tersebut. Hasil yang didapat adalah terdapat beberapa kalimat yang masih masuk
kategori kalimat sulit dan sangat sulit dipahami.

ABSTRACT
This thesis discussed about the structure of sentence and readability of Indonesia?s
textbooks. This study used qualitative methods, while the data collecting used
bibliography analysis. Based on research, it found expansion of subject,
predicate,object, and complement on single sentence, the adverb expansion on single
sentence, the equivalent compound sentence, the hig-rise compound sentence, the
compiling compound sentence, and the incomplete sentence. Beside that, this study
also analyzed the readability which was seen from the number of words that use in
the sentence. As a result, there are some sentences that can be categorized into
difficult sentence and thorny sentence to be comprehended."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42268
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harwintha Yuhria Anjarningsih
"Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang ingin dikembangkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Di SMU, pada setiap tingkat kelas, tujuan yang ingin dicapai tercantum dalam GBPP yang dipakai. Salah satu komponen penting dalam pengajaran membaca adalah teks-teks yang terdapat di dalam buku ajar yang dipakai. Sering kali, derajat keterbacaan teks mempengaruhi keterpahaman teks tersebut. Ada setidaknya dua hal yang dapat mempengaruhi keterpahaman teks. Hal pertama adalah kompleksitas gaya teks dan yang kedua adalah pilihan kata-kata yang menyusun teks tersebut. Kompleksitas gaya secara sederhana mengacu kepada faktor sintaksis dari teks; apakah kalimat-kalimat dalam teks tersebut terdiri atas kalimat-kalimat sederhana, majemuk, atau kompleks. Faktor kompleksitas gaya ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks karena kalimat-kalimat sederhana akan lebih mudah dan cepat dimengerti daripada kalimat kompleks. Kemudian, pilihan kata diasumsikan berpengaruh kepada keterpahaman karena kata-kata yang berfrekuensi rendah (jarang diternui) kemungkinan besar akan menghambat proses pemahaman atas arti sebuah kalimat atau bahkan makna teks itu sendiri jika kata-kata tersebut terdapat dalam jumlah yang relatif banyak. Karena alasan tersebut di atas, di dalam penelitian yang hasilnya dilaporkan dalam skripsi ini dianalisis kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata yang terdapat dalam dua buku ajar yang dipakai di kelas III SMU Negeri 39, Jakarta Timur. Dipilih SMU 39 karena di sekolah tersebut dipakai dua buah buku ajar bahasa Inggris. Perbedaan kompleksitas gaya dan tingkat pemilihan kata di antara kedua buku ajar ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks. Pengaruh ini diharapkan terbukti dalam hasil tes keterpahaman yang dilakukan dengan menggunakan soal-soal yang terdapat setelah teks-teks yang dijadikan percontoh dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat dilihat korelasi apa yang terdapat antara kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata di satu pihak dengan keterpahaman teks di pihak lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S14130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theya Wulan Primasari
"Sesuai dengan Permendikbud Nomor 27 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) BIPA, pengajaran BIPA untuk keterampilan membaca tingkat mahir
diimplementasikan dalam bentuk genre teks yang terdapat dalam buku BIPA. Hal ini
sejalan dengan indikator lulusan yang menyatakan bahwa pemelajar diharapkan mampu mengidentifikasi tujuan dari berbagai teks baik fiksi maupun nonfiksi. Namun penelitian tentang analisis genre teks dalam buku BIPA tingkat mahir masih sangat minim. Dengan demikian, makalah ini memilih fokus penelitian pada aspek teks yang menginvestigasi genre dan kesesuaiannya dengan SKL BIPA serta tingkat keterbacaan teks pada buku
BIPA untuk pemelajar BIPA tingkat mahir. Analisis genre teks menggunakan kerangka
teori yang dikembangkan oleh Rose & Martin (2012) dan Rose (2019). Rumus penghitungan tingkat keterbacaan teks menggunakan grafik Raygor (1977). Hasil analisis
pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemetaan genre telah sesuai dengan SKL BIPA.
Hasil penghitungan juga menunjukkan bahwa tingkat keterbacaan teks telah sesuai untuk pemelajar BIPA tingkat mahir. Namun ditemukan bahwa tidak semua teks di dalam buku ini dapat digolongkan sebagai teks yang baik. Beberapa teks memilliki struktur generik tumpang tindih dan mengindikasikan beberapa tujuan sosial dalam satu bacaan. Implikasi
dari ditemukannya beberapa teks tersebut adalah meskipun keterbacaan teks dan SKL
telah sesuai, pemelajar dapat berpotensi mengalami kesulitan jika genre teks cenderung tidak teratur. Hal ini dapat berdampak pada sulit tercapainya indikator kelulusan yang ditetapkan.

In line with the Regulation of Minister of Education and Culture of Indonesia Number 27 in 2017 concerning BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing or Indonesian Language for Foreign Speakers) Graduate Competency Standard (Standar Kompetensi Lulusan/SKL), BIPA teaching materials for advanced level reading skills are implemented in a form of text types in textbooks. This is in accordance with the SKL which states that students are expected to be able to identify the purpose of various types
of texts, including fiction and non-fiction. Studies focusing on analysis of text genres in advanced level BIPA books however are scarce. This study aims to examine BIPA SKL suitability and the genre of the reading texts. The analysis of genre is conducted based on a theoretical framework developed by Rose & Martin (2012) and Rose (2019). In addition
to this, the readability of the text is measured by using the Raygor chart (1977). Results indicate that the genres found in the book follow the expected BIPA SKL and the readability of all texts is appropriate for advanced level BIPA learners. However, not all
the reading texts can be categorized to meet the appropriate generic structures. Several complex texts with unclear generic structures, or indicated with more than one genre, are found in several reading texts. The implication of the finding is that despite meeting the appropriate SKL and the readability level, students can still potentially face difficulties in
accessing the unstructured texts. This can lead to difficulties in achieving the SKL
indicators.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanti
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kecenderungan pola gramatikal puisi-puisi Korea dalam buku teks pelajaran bahasa Korea untuk orang asing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis konstituen yang diterapkan pada puisi-puisi tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut, pertama predikat sebagai unsur utama kalimat. Kedua, kesatuan kalimat terpisah disesuaikan dengan keindahan bentuk. Ketiga, bentuk akhiran yang beragam. Keempat, penghilangan unsur pembentuk kalimat atau frasa. Kelima, unsur pembentuk gramatikal yang hampir sama dari beberapa larik dalam beberapa puisi. Selain itu, sebagian besar puisi-puisi ini masih mempertahankan struktur dan pola sintaksis standar, sehingga bisa digunakan dalam pemelajaran tata bahasa.

This thesis analyzes the grammatical pattern tendency found in the poems used in Korean Language textbooks for foreign learners. This thesis utilizes qualitatitive method and descriptive design. Constituent analysis applied in the analysis of the poems shows that: predicate is the sentence’s main element, the unity of the sentences is made in line with the poems’ aesthetic forms, there are various forms of ending, there are omissions of elements that form a sentence or phrase, and there are grammatical elements that are similar in several lines of the poems. Moreover, most of the poems keep the standard structure and pattern of syntax in order to facilitate the learning of Korean grammar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor yang menyebabkan keengganan membaca adalah faktor keterbacaan wacana. Apabila sebuah wacana memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi maka wacana tersebut mudah dipahami oleh pembacanya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keterbacaan sebuah wacana, semakin sulit pula dipahami oleh pembacanya. Tinggi rendahnya tingkat keterbacaan sebuah wacana, semakin sulit pula dipahami oleh pembacanya.tinggi rendahnya tingkat keterbacaan sebuah
wacana berpengaruh terhadap minat."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ajmal Kurnia
"Code-mixing adalah sebuah fenomena pengunaan dua atau lebih bahasa dalam suatu percakapan. Fenomena ini semakin banyak digunakan oleh pengguna internet Indonesia yang mencampur bahasa Indonesia-Inggris. Normalisasi teks code-mixed ke dalam satu bahasa perlu dilakukan agar kata-kata yang ditulis dalam bahasa lain dalam teks tersebut dapat diproses dengan efektif dan efisien. Penelitian ini melakukan normalisasi teks code-mixed pada bahasa Indonesia-Inggris dengan menerjemahkan teks ke dalam bahasa Indonesia. Penulis melakukan pengembangan pada pipeline normalisasi code-mixed dari penelitian sebelumnya sebagai berikut: melakukan rekayasa fitur pada proses identifikasi bahasa, menggunakan kombinasi ruleset dan penerjemahan mesin pada proses normalisasi slang, dan menambahkan konteks pada proses Matrix Language Frame (MLF) pada proses penerjemahan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model identifikasi bahasa yang dibuat dapat meningkatkan nilai F1-score 4,26%. Model normalisasi slang yang dibuat meningkatkan nilai BLEU hingga 25,22% lebih tinggi dan menunrunkan nilai WER 62,49%. Terakhir, proses penerjemahan yang dilakukan pada penelitian ini berhasil memperoleh nilai BLEU 2,5% lebih tinggi dan metrik WER 8,84% lebih rendah dibandingkan dengan baseline. Hasil ini sejalan dengan hasil eksperimen keseluruhan pipeline. Berdasarkan hasil eksperimen keseluruhan pipeline yang dibuat oleh penulis dapat meningkatkan secara signifikan performa BLEU hingga 32,11% dan menurunkan nilai WER hingga 33,82% lebih rendah dibandingkan dengan metode baseline. Selanjutnya, penelitian ini juga menganalisis pengaruh dari proses normalisasi teks code-mixed untuk klasifikasi emosi. Proses normalisasi teks code-mixed terbukti dapat meningkatkan performa sistem klasifikasi emosi hingga 12,45% untuk nilai F1-score dibandingkan dengan hanya melakukan tokenisasi dan meningkatkan nilai F1-score hingga 6,24% dibandingkan dengan metode preproses sederhana yang umum digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa normalisasi teks code-mixed memiliki pengaruh positif terhadap efektifitas pemrosesan teks, sehingga normalisasi ini penting untuk dilakukan pada task yang menggunakan data code-mixed.

Code-mixing is the mixing of two or more languages in a conversation. The usage of code-mixing has increased in recent years among Indonesian internet users that often mixed Indonesian language with English. Normalization of code-mixed text has to be applied to translate code-mixed text so that the text can be processed effectively and efficiently. This research performed code-mixed text normalization on Indonesian-English text by translating the text to Indonesian language. Author improves existing normalization pipeline from previous research by: (1) feature engineering on language identification, (2) using combination of ruleset and machine translation approach on slang normalization, and (3) adding some context on matrix language frame that used on translation process. Experiment result shows language identification model that developed in this research is able to improve F1-score by 4,26%. Slang normalization model from this research is able to improve BLEU score by 25,22% and lower WER score by 62,49%. Lastly, translation process on this research is able to improve BLEU score by 2,5% and lower WER score by 8,84% compared to baseline. Experiment results on the entire normalization pipeline shows similar results. The result shows the new pipeline is able to significantly improves previous pipeline by 32,11% on BLEU metric and reduces WER by 33,82% compared to baseline normalization system. This research also tried to analyze the effect of code-mixed text normalization process on emotion classification. Code-mixed text normalization is able to improve evaluation result of emotion classification model by 12,45% on F1-score compared to tokenization only preprocessing data and 6,24% compared to common text preprocessing method. This result shows that the code-mixed text normalization has positive effect to text processing and also shows the importance to perform this normalization when using code-mixed data.
"
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>