Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Budi Santoso
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas kewenangan Pengadilan Agama dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa perbankan syariah, khususnya kewenangan melaksanakan eksekusi putusan Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) serta hambatan pelaksanaan eksekusinya. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan ditunjang wawancara. Penelitian ini bersifat diskripsi normatif karena bersifat menerangkan dan menganalisis data serta peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pengadilan Agama berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa perbankan syariah, berwenang melaksanakan eksekusi putusan Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas), sedangkan hambatan dalam kasus ini berupa hambatan yang bersifat yuridis dan administratif. Hasil penelitian juga menyarankan bahwa perlu amandemen Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 untuk memastikan bahwa eksekusi putusan Basyarnas merupakan kewenangan mutlak Pengadilan Agama. Juga menyarankan agar fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) tentang penyelesaian sengketa ekonomi syariah harus segera diubah atau dicabut.

ABSTRACT
This skripsi discusses the Religious Court authority to examine, decide and resolve the Islamic banking disputes, in particular on execution of the Award of the National Sharia Arbitration Board (Basyarnas) as well as obstacle in the implementation. This research using a legal normative methodology, wich explained and analyzed the data on legislation or other legal documents The method supported by the data which are derived from legal literatures on law libraries and doing some interviews. The research concludes that the Religious Court has the authority to execute the National Sharia Arbitration Board (Basyarnas) awards, while the constraints in this case are juridical and administrative nature. The results also suggest that the necessary amendments to the Law No. 30 of 1999 to ensure that the seizure execution of Basyarnas award is the absolute authority of Religious Courts. Also suggested that the fatwas National Sharia Board of Indonesian Ulema Council (DSN-MUI) on the settlement of sharia economic disputes should be modified or revoked."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia;, ], 2010
S22581
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nafila Rahmawati
"Praktek dual banking system di Indonesia semakin menjamur sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi di akhir tahun 1990-an. Perkembangan ini diikuti dengan tumbuhnya layanan perbankan dengan sistem konvensional dan syariah, antara lain dalam bentuk layanan pembiayaan konsumtif dan produktif dengan sistem murabahah (jual beli dengan margin yang disepakati).
Hal yang menjadi pokok permasalahan penelitian ini adalah praktek pembiayaan murabahah terkait pengelolaan risiko dan prudential banking pada Bank Syariah X yang diterapkan pada PT. Z, selain itu peneliti juga mengangkat masalah mengenai komparasi kesesuaian putusan Pengadilan Agama Nomor 729/Pdt.G/2009/PA.JP dengan peraturan terkait Perbankan Syariah dan hukum Islam. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data melalui pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini penulis menganalisa praktek pembiayaan murabahah antara Bank Syariah X dan PT. Z, serta membandingkan penyelesaian sengketa pada Badan Arbitrase Syariah Nasional dan Pengadilan Agama dengan. Penulis menyimpulkan bahwa terdapat penyimpangan atas hukum Islam serta prinsip prudential banking yang dilakukan oleh Bank Syariah X. Di samping itu, terdapat pula penyimpangan atas hukum Islam dan asas keadilan dalam putusan Pengadilan Agama Nomor 729/Pdt.G/2009/PA.JP.

Since economic crisis in the last 1990, dual banking system practice has grown bigger in Indonesia. This growth is shown by the amount existence of banks that provide service using both conventional system and Islamic system, like consumptive and productive funding services using murabahah system (a trading system using the negotiated margin).
As the subject matter in this study are the implementation of murabahah funding related to risk management and prudential Banking of Bank Syariah X which is applied to PT Z, besides that the writer also examine the suitability of Pengadilan Agama Verdict No.729/Pdt.G/2009/PA.JP to the Law related in shariah Banking and Islamic Law. The study is done descriptively by using data analysis in qualitative approach.
In this study, the writer analyzes the implementation of murabahah funding between Bank Syarih X and PT Z, the writer also compare the dispute settlement in National Department of Islamic Arbitration (Basyarnas) and Religious Court to positive and Islamic Law. The writer finally concludes that there are some misappropriations of the Islamic shariah and prudential banking principal done by Bank Syariah X. In addition, it is also found that there is inconsistency on Verdict of Pengadilan Agama Number 729/Pdt.G/2009/PA.JP with Islamic shariah and principle of justice.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42550
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Tahir Hamid
Jakarta: Sinar Grafika, 1996
347.01 AND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oyo Sunaryo Mukhlas
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
340.59 OYO p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Idianita
"Untuk memenuhi kebutuhan hukum masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, Pemerintah pada bulan Maret 2006 telah mensahkan UU No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Pada UU Peradilan Agama yang baru terjadi perluasan kewenangan seperti diatur dalam pasal 49, semula Peradilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan; kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam; wakaf dan shadaqah diperluas termasuk ekonomi syariah dan khusus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga dalam bidang pidana. Dalam bidang perekonomian syariah, termasuk Perbankan Syariah Pemerintah telah mensahkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Tidak hanya untuk mereka yang beragama Islam (Muslim) tetapi juga terbuka untuk yang beragama selain Islam (non-Muslim). Perbankan Syariah mempunyai dua kegiatan utama yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana (pembiayaan). Dalam kegiatan pembiayaan, walaupun telah dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah tetap dapat menimbulkan perselisihan hingga sengketa yang harus diselesaikan melalui pengadilan. UU Perbankan Syariah telah mengatur penyelesaian sengketa pada pasal 55, tetapi pada kenyataannya masih terjadi perbedaan pendapat tentang lembaga/pengadilan yang berwenang menyelesaikannya.

To fulfill the need of law for Indonesia society who is predominant Muslims, the government on March 2006 ratified The Law No. 3 of The Regarding the Amandement to Law No. 7 of the 1989 concerning The Religious Judicature. The current law of the Religious Judicature is accomodating the extension of the power as arranged on article No. 49. Previously the Religious Judicature wa responsible for and charge of investigation, made a decision and settled the cases of the first stage among Muslims such as : marriages, matters pertaining to inheritances, wills and bequetsts executed under the islamic law, but now property donated for religious or community use alms are expanded including sharia economy and particulary in the province of Naggroe Aceh Darussalam the criminal cases are also covered. In economy sharia including Sharia Banking, the government ratified the Law No. 21 of the 2008 regarding Sharia Banking.. Not only does it serve for Muslim but also for No-Muslims. Sharia Banking has two main activities, namely, raising the capitals and allocating the capitals (financing). Although the allocating capitals are executed based on sharia principles, there is likely disagreement to occur so that the dispute shall be settled in a court. The law of Sharia Banking has regulated to deal with dispute on article No. 55, but in fact, the differences still occur regarding the institution or court which hav authority to settle the dispute."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, [2009;2009, 2009]
S22562
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Wardhani
"ABSTRAK
Perkembangan bank Syariah mulai pesat sejak
berlakunya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Dalam
melakukan kegiatan operasionalnya, bank syariah banyak
menjumpai permasalahan. Banyaknya kemungkinan penyelesaian
sengketa yang digunakan menyebabkan ketidakpastian mengenai
mana yang terbaik. Dalam tesis ini penulis mengangkat
permasalahan mengenai upaya penyelesaian sengketa yang
dapat digunakan dalam perbankan syariah, kelebihan dan
kekurangan dari pilihan penyelesaian sengketa dan cara
mengatasi kekurangan tersebut, dan pilihan penyelesaian
sengketa yang lebih dapat digunakan dalam perbankan
syariah. Untuk dapat menjawab permasalah ini, penulis
menggunakan metode penelitian yang disesuaikan yaitu
kepustakaan yang bersifat yuridis normatif yang didukung
dengan wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
ditemukan dua pilihan penyelesaian sengketa perbankan
syariah yaitu penyelesaian diluar pengadilan yaitu mediasi
perbankan dan Basyarnas, dan £i dalam pengadilan yaitu
Pengadilan Agama. Kelebihan mediasi perbankan antara lain
win-win solution, sedangkan kekurangannya salah satunya
adalah adanya batasan mengenai jenis sengketa yang dapat
diselesaikan. Untuk mengatasinya adalah dengan memperluas
jenis sengketa yang dapat diselesaikan. Kelebihan
penyelesaian sengketa melalui Basyarnas salah satunya
keputusan final dan mengikat, sedangkan kekurangannya
antara lain terbatasnya jumlah kantor Basyarnas, dan cara
mengatasinya menambah jumlah kantor Basyarnas. Kelebihan
Pengadilan Agama antara lain kepastian hukum sedangkan
kekurangannya antara lain keputusan yang kurang
komprehensif, dan cara mengatasinya mempersiapkan Hakim
Pengadilan Agama yang berkompeten. Mediasi perbankan,
Basyarnas, dan Pengadilan Agama sebagai lembaga pilihan
penyelesaian sengketa perbankan syariah diharapkan
memaksimalkan fungsinya sehingga para pihak yang
bersengketa dapat memilih salah satu diantara ketiga
pilihan penyelesaian sengketa yang berkualitas sehingga
upaya penyelesaianpun dapat dilaksanakan dengan lancar dan
hasilnyapun merupakan yang terbaik bagi para pihak.
Sengketa perbankan syariah diharapkan dapat diselesaikan
melalui penyelesaian sengketa di luar pengadilan.

ABSTRACT
Syariah banking has developed rapidly since new regulation
of Banking No. 10/ 1998 is applicable. On running the
operation, Syariah banks faces a lot of problems. Many
choices to settle dispute used, cause uncertainty on which
alternative is the most appropriate to solve problems. In
this thesis, writer is raising a problem about dispute
settlement on Syariah banking that can be used, strengths
and weaknesses of every choice of dispute settlement and
how to solve or minimize those weaknesses, and the most
appropriate choices of dispute settlement on Syariah
banking. To answer all these problems, writer is using
adjusted research method that is to say normative juridical
bibliographical supported with interview. According to done
research, found two choices to settle dispute, it could be
either through outside court, banking mediation and
Basyarnas as the alternative of choices and through inside
court. The advantage of banking mediation is the win win
solution, but the weakness is limitation on type of case
can be solved; the weakness can be fixed by widening type
of dispute. One of the advantage of Basyaranas is the
decision made is final and bounding, but less number of
Basyarnas office is the weakness, and more office of
Basyarnas can be the answer of this weakness. The advantage
of court is the legal certainty, but the weakness is less
comprehensive decision, the weakness can be solved by
preparing more competence court judge. As the summary
dispute settlement of Syariah banking will be better if
solved through outside court. Banking mediation, Basyarnas,
and court as the choice institutions to settle syariah
banking dispute are expected to maximize their function and
every parties on the dispute are able to choose one of
these three alternatives, which is believed have good
quality to be chosen and therefore effort to settle the
problem can be done easily and the result is the best
solution for all parties."
[, ], 2007
T38056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Sinar Grafika, 1990
347.01 UND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sinar Grafika, 1992
347.01 UND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dep. Agama, 1983
347.01 IND l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>