Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2052 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Empel, G. van
Deventer: Kluwer, 1985
BLD 336.7 EMP b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Molenaar, F.
Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink, 1978
BLD 332.7 MOL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Polak, N.J.
Groningen: H.D. Tjeenk Wilink, 1972
BLD 346.078 POL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buchem-Spapens, A.M.J. van
Zwolle: Tjeenk Willink, 1983
BLD 346.078 BUC f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kartono
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
346.078 KAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmala Diyanawati
"Leasing sebagai suatu lembaga hukum yang timbul dari kebutuhan praktek, belum diatur secara khusus dalam suatu undang-undang, sehingga segala sesuatunya yang menyangkut perjanjian itu masih tergantung pada kebiasaan dalam praktek dan kesepakatan para pihak sesuai azas kebebasan berkontrak yang dianut dalam hukum perjanjian. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, terdapat suatu kasus dengan permasalahan hukum yang terjadi pada perjanjian leasing berupa onverschuldigde betaling [pasal 1359 ayat (1) jo pasal 13 60 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata]. Tujuan dari penulisan ini adalah menganalisa suatu permasalahan hukum yang terjadi pada suatu perjanjian leasing dengan kasus onverschuldigde betaling. Adapun hal tersebut merupakan analisa yuridis secara singkat terhadap keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dalam kasus tersebut terjadi pembayaran yang telah dilakukan oleh lessee tanpa adanya suatu kewajiban untuk membayarnya, sehingga dalam kasus tersebut, pembayaran yang telah dibayarkan oleh lessee dapat dituntut pengembaliannya dan bagi lessor berkewajiban mengembalikan pembayaran yang telah diterimanya tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S20799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Sudirman
"Sebaqai akibat dari krisis moneter yang berkepanjangan yang dimulai sejak pertengahan tahun 19997 yang lalu, saat ini makin banyak dunia usaha yang tidak dapat memenuhi
kewajibannya. Dalam dunia hukum, debitur yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur dapat dinyatakan pailit. Karena bila hal ini dibiarkan berlarut-larut akan
dapat mengganggu tatanan_kehidupan ekonomi yang sudah ada. Untuk mengatasi dampak negatif makin banyaknya debitur yang akan bangrut, maka pemerintah telah mengeluarkan Undang- Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Kepailitan dan Lembaga Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU} ini dalam hukum dagang dikenal dengan nama Surseance
van betaling atau suspension of payment, yang diatur dalam Peraturan Kepailitan, Sth. 1905-217 jo. Stb. 1906-348, Bab II, dari pasal 212 sampai dengan pasal 279. Debitur yang menunda atau mengetahui bahwa dia tidak akan dapat
melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah bisa ditagih, dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaranutangnya melalui pengadilan. Dalam kasus penundaan pembayaran, bahwa debitur berada dalam keadaan sulit untuk dapat memenuhi (membayar) utangya secara penuh, misalnya, perusahaan debitur pada saat itu menderita kerugianQ kebakaran yang menimpa pabrik, resesi ekonomi, dan lain-
lain. Kesulitan debitur seperti itu belumlah menjadi indikasi kearah kebangrutan {kepailitan}. Apabila debitur diberikan waktu, ia akan sanggup (mampul untuk memenuhi
atau melunasi utangnya secara penuh. Untuk itulah, debitur dapat memohon penundaan pembayaran dengan tujuan agar iabisa memperbaiki ekonomi dan perusahaannya tersebut. Dengan demikian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU} dapat dijadikan alternatif yang menguntungkan baik bagi kreditur maupun debitur dibandingkan jika perusahaan yang insolven langsung dipailitkan, akan tetapi hal tersebut tidak
menutup kemungkinan adanya kerugian-kerugian, baik bagi debitur maupun bagi kreditur."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T18231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Ronny Roy
"ABSTRACT
Tesis ini membahas mengenai penggunaan instrumen hukum perdata pembayaran tidak terutang (onverschulddigde betaling) sebagai alternatif dasar gugatan perdata tindak pidana korupsi dalam rangka optimalisasi pengembalian kerugian keuangan negara, selain dari dasar gugatan yang sudah digunakan selama ini.Dalam kasus tindak pidana korupsi mantan Presiden Soeharto, terbukti dasar gugatan yang digunakan selama ini belum memberikan hasil yang optimal dalam rangka pengembalian kerugian keuangan negara. Hal ini dikarenakan yang dijadikan dasar gugatan dalam gugatan perdata tindak pidana korupsi mantan Presiden Soeharto, adalah perbuatan melawan hukum dikarenakan mantan Presiden Soeharto bersama-sama dengan Yayasan Beasiswa Supersemar telah menyalahgunakan dana yayasan dan bukannya pembayaran tidak terutang (onverschulddigde betaling). Penelitian ini menggunakan metode normatif.
Hasil penelitian menyarankan agar adanya penambahan pengetahuan secara kontinyu terhadap para penegak hukum (khususnya penuntut umum) terkait pemahaman konsepsi gugatan perdata tindak pidana korupsi dalam rangka pengembalian kerugian keuangan negara, bahwa terdapat banyak instrumen hukum perdata yang dapat digunakan sebagai dasar gugatan guna mengoptimalkan pengembalian kerugian keuangan negara dan perlu dilakukan sosialisasi mengenai keberadaan instrumen hukum perdata pembayaran tidak terutang (onverschulddigde betaling) sebagai dasar gugatan perdata tindak pidana korupsi dalam rangka optimalisasi pengembalian kerugian keuangan negara dalam kasus tindak pidana korupsi.

ABSTRACT
The focus of this study is the use of civil law instruments of non indebtedness payment (onverschulddigde betaling) as an alternative basis of a civil lawsuit of corruption in order to optimize the return on the state's financial losses, other than the basic claim that is used during. In corruption case of former President Soeharto, proven basis for a lawsuit which was not providing optimal results in order to return the state's financial losses. This is because the basis for a lawsuit in a civil lawsuit corruption of former President Soeharto, is due to illegal actions of former President Soeharto with Supersemar Scholarship Foundation has been misused foundation funds, and instead of non indebtedness payment (onverschulddigde betaling). This study used normative methods.
Results of this study give suggestion that the addition of a continuous knowledge of the law enforcement agencies (particularly the public prosecutor) conception of understanding related to a civil lawsuit of corruption in order to return the state of financial loss, that there are many civil legal instruments that can be used as the basis for the lawsuit to optimize the return on financial losses state and needs to be disseminated about the existence of civil law instruments of non indebtedness payment (onverschulddigde betaling) as the basis for civil lawsuits of corruption in order to optimize the return on the state's financial losses in cases of corruption.
"
2010
T26742
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Appel, René
Utrecht Spectrum 1979
410 A 336 s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>