Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Andi, 2008
382 RAT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Tulus T. H.
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004
382.1 TAM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wild, John J.
London: Prentice-Hall, 2003
658.049 WIL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
B. Anggia Maria R.
"Dalam perdagangan GMO produk bioteknologi antar negara, pengaturan serta regulasi mengenai GMO sering berbenturan dengan pengaturan serta regulasi mengenai perdagangan internasional, karena masalah klasik yang telah ada sejak dahulu kala, yaitu kepentingan ekonomi negara pengekspor dan kepentingan kelestarian lingkungan serta kesehatan konsumen negara pengimpor. Convention on Biological Diversity (CBD) dibuat sebagai panduan bagi negara-nagara di dunia untuk menjaga kelestarian serta keanekaragaman hayati, karena sekarang ini umumnya negara-negara di dunia sering merusak lingkungan serta ekosistem demi kepentingan industri, ekonomi dan perdagangan. Artikel 22 CBD mengatur mengenai hubungan antar CBD dengan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. Dalam artikel ini disebutkan bahwa penerapan CBD dan perjanjian-perjanjian lain yang bernaung di bawahnya, termasuk di antaranya Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological Diversity (Cartagena Protocol) tidak boleh bertentangan dengan perjanjian-perjanjian yang telah ada sebelumnya. Kasus-kasus yang diajukan ke World Trade Organization (WTO) Dispute Settlement Body (DSB) menyebutkan bahwa langkah-langkah pengamanan yang dilakukan oleh negara-negara dalam hal persetujuan dan pemasaran produk-produk bioteknologi telah menyalahi dan melanggar kewajiban-kewajiban negara tersebut. berdasarkan ketentuan serta regulasi perdagangan internasional. Hal itu sangatlah tidak tepat sebab produk-produk GMO hasil bioteknologi masih sangat tidak stabil dan belum bisa dibuktikan secara ilmiah keamanannya. Oleh sebab itu, adalah kewajiban dari negara-negara untuk memberlakukan regulasi yang ketat atas produk-produk GMO hasil bioteknologi, untuk menjamin keamanan makanan, kesehatan manusia, Serta kelestarian lingkungan. Konsumen berhak untuk mengetahui bahwa produk yang dikonsumsi merupakan produk GMO, karena itulah para produsen GMO harus diwajibkan untuk melabel produk-produknya."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Nur Syifa
"MAP merupakan salah satu upaya penyelesian seketa pajak internasional, khususnya sengketa terkait penerapan P3B. Implementasi MAP di Indonesia saat ini mencatat jumlah kasus MAP antara kasus yang masuk, dengan jumlah kasus yang mencapai kesepakatan belum berbanding lurus. Menyebabkan adanya kasus MAP tertunda (beginning balace) ke inventaris kasus tahun berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas implementasi kebijakan MAP sebagai salah satu penyelesaian sengketa pajak internasional di Indonesia, dan faktor pendorong efektivitas tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma Post-Positivism dengan pendekatan kuantitatif yakni menggunakan Teori Riant Nugroho. Teknik Pengumpulan data dan Analisis data adalah Kualitatif melalui studi kepustakaan dan studi lapangan dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah upaya penyelasaian sengketa pajak internasional melalui MAP di Indonesia berdasarkan PMK 49 Tahun 2019 masih belum efektif sepenuhnya dilihat dari sisi jenis kesepakatan MAP yang telah dihasilkan, karena belum sepenuhnya mencapai tujuan MAP yakni mengeliminasi double taxation. Hasil kesepatakan MAP Indonesia tahun 2016-2019 belum seluruh berjenis fully relief, dan masih ada keputusan aggree to dissagree. Namun, secara peraturan yakni PMK 49 tahun 2019, hubungan aktor yang terlibat didalamnya serta lingkungan kebijakan MAP di Indonesia sudah efektif. Akan tetapi, pihak terkait khususnya dalam hal ini DJP (selaku CA Indonesia) masih harus terus menggali potensi yang ada melalui faktor-faktor pendorong efektivitas MAP yang telah diuraikan dalam rangka memperbaiki kinerjanya agar mencapai efektivitas MAP dan semakin banyak kasus MAP yang menghasilkan kesepakatan yang dapat mengeliminasi double taxation sebagaimana tujuan MAP, membangun sistem informasi dan dokumentasi yang terintegrasi, termasuk transparansi aktor yang telibat dalam MAP agar sesuai juga dengan ketentuan international best practice.

MAP is one of the international tax dispute resolution, especially to resolve dispute that related to the implementation of Tax Treaty. The number request cases of MAP with the number of cases reaching agreement recorded from its implementation in Indonesia has not been directly proportional. This is causes there is "beginning balance" of cases (MAP pending cases) that carried over and recorded in the MAP case inventory in the following year.The purpose of this study is to analyze the effectiveness of the implementation of the MAP policy as one of international tax disputes resolution in Indonesia, and the factors driving this effectiveness. This research uses the Post-Positivism paradigm with a quantitative approach that uses Riant Nugroho's Theory. Data collection and data analysis techniques are qualitative through library research and field studies by conducting in-depth interviews. The result of this research is, that the implementation of MAP in Indonesia based on PMK 49 of 2019 are still not fully effective in terms of the MAP agreement that has been produced, because the result of MAP it has not fully achieved the MAP goal to eliminating double taxation. The results of MAP in Indonesia of the periode 2016 – 2019  says that the agreement are not all "fully relief", and there are still have result "agree or disagree". But, according to regulations, that is PMK 49 of 2019, the relationship between the actors involved and the MAP policy environment in Indonesia has been effective. However, related parties, especially in this case the DGT (as CA Indonesia) still have to continue to explore the existing potential through the factors driving the MAP that have been described in order to  improve their performance so can achieve the effectiveness of MAP and can more and more MAP cases result in an agreement that can eliminate double taxation as appropriate, develop an integrated information and documentation system, including transparency of actors involved in the MAP to comply with international best practice provisions."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Tulus
Jakarta: LP3ES, 2000
382 TAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Siti Alifah
"Pasar halal global telah tumbuh menjadi industri yang menjanjikan dalam perdagangan internasional. Pertumbuhan permintaan pada industri ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan The State of the Global Islamic Economy Report, tingkat konsumsi produk halal pada tahun 2017 sebesar $2 triliun dan terus mengalami pertumbuhan yang mencapai $2.30 triliun pada tahun 2020. Tingginya permintaan produk halal menyebabkan munculnya banyak lembaga sertifikasi halal di berbagai negara. Akan tetapi, standar halal internasional yang sudah ada belum diakuinya secara penuh sebagai satu standar halal global oleh seluruh negara anggota OKI. Perbedaan standar halal yang ditetapkan oleh berbagai negara menyebabkan munculnya hambatan pada perdagangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan standardisasi dan harmonisasi standar halal secara global untuk dapat menghilangkan hambatan teknis perdagangan secara tidak langsung. Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) merupakan lembaga yang berafiliasi dengan negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memiliki tujuan utama agar produk halal dapat bergerak secara bebas di berbagai negara secara global. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak standardisasi halal yang dilakukan oleh SMIIC terhadap perdagangan pada negara OKI. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif (mix method). Metode kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah Poisson Pseudo-Maximum Likelihood (PPML). Sedangkan pada metode kualitatif dilakukan dengan cara melakukan wawancara bersama dengan lembaga-lembaga terkait untuk memvalidasi temuan pada metode kuantitatif. Penelitian ini menemukan bahwa dengan adanya standardisasi standar halal global yang dilakukan oleh SMIIC dapat mendorong perdagangan produk halal antar negara OKI.

The global halal market has grown into a promising industry in international trade. Demand growth in this industry continues to increase from year to year. Based on The State of the Global Islamic Economy Report, the consumption level of halal products in 2017 was $2 trillion and continues to experience growth reaching $2.30 trillion in 2020. The high demand for halal products has led to many halal certification bodies in various countries. However, the existing international halal standards have not been fully recognized as global halal standards by all OIC member countries. Differences in halal standards set by various countries cause trade barriers. Therefore, it is necessary to harmonize halal standards globally to be able to eliminate technical barriers to trade indirectly. The Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) is affiliated with the Organization of Islamic Cooperation (OIC), whose main goal is that halal products can move freely globally. Therefore, this study aims to analyze the impact of the harmonization of halal standards carried out by SMIIC on trade in the OIC countries. The method used in this research is to combine quantitative and qualitative methods (mix method). The quantitative method used in this study is the Poisson Pseudo-Maximum Likelihood (PPML). Meanwhile, the qualitative method is carried out by conducting in depth interviews with related institutions to validate the findings of the quantitative method. This study found that the standardization and harmonization of global halal standards carried out by SMIIC can encourage the trade of halal products between OIC countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hendra Halwani
Jakarta: Graha Indonesia, 1993
382 HEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Hukum UI, 1993
341.754 HUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>