Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Maharddhika Pambudy
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan Bayah sehingga perlu diberantas. Untuk memberantas DBD perlu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui habitat, kepadatan dan penyebaran vektor DBD. Survei entomologi dilakukan pada tanggal 12-14 Agustus 2009 dengan menggunakan single-larval method, yaitu mengambil satu larva dari setiap container di 100 rumah penduduk di kedua desa. Selanjutnya larva diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chisquare. Dari 100 rumah di Desa Bayah Barat didapatkan house index 55%, container index 16,9% , dan breteau index 75, dan di Bayah Timur house index 26%, container index 11,8% , breteau index 38. Tingkat penyebaran DBD di Desa Bayah Barat dan Timur tergolong tinggi karena house index >10% dan container index >5%. Larva lebih banyak di TPA Desa Bayah Barat dibandingkan Bayah Timur. Pada uji chi-square, didapatkan p = 0,043 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva dengan lokasi desa. Disimpulkan Desa Bayah Barat dan Timur tergolong transmisi tinggi DBD dan keberadaan Aedes berhubungan dengan lokasi.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Bayah District therefore must be eradicated. In order to eradicate DHF a research aiming to understand the habitat, density, and spreading of the DHF vector is needed. Entomology surveillance was done on August 12-14 2009 by using single-larval method, which took a single larva from each container in 100 houses in both villages. After that, using microscope, the larva is identified. The acquired data is tested with Chi-square test. Of 100 houses in West Bayah Vilage, the house index of 55%, container index of 16,9%, and breteau index of 75 is obtained; and in East Bayah Village house index of 26%, container index of 11,8%, and breteau index of 38 is obtained. The DHF transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high due to house index > 10% and container index> 5%. More larva is found in water container in West Bayah Village than East Bayah. Using chi-square test, value of p = 0,043 is obtained which means there is a statistically significant difference between the larva existence and the location of the village. It can be concluded that the transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high and the existence of Aedes is related with location of the village."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kathrine
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit akibat virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. yang menjadi masalah kesehatan di Kecamatan Bayah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepadatan dan penyebaran nyamuk Aedes sp. sebagai vektor DBD. Survei dilaksanakan pada tanggal 12-14 Agustus 2009 di 100 rumah Desa Bayah Barat dan 100 rumah Desa Bayah Timur dengan metode single-larval method, yaitu satu larva diambil dari setiap container yang positif. Setelah diidentifikasi menggunakan mikroskop, data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik chi-square.
Hasil survey di Desa Bayah Barat, yaitu house index 55%, container index 16,9% dan breteau index 75, sedangkan di Desa Bayah Timur house index 26%, container index 11% dan breteau index 38. Larva lebih banyak di container indoor Desa Bayah Barat dibandingkan Desa Bayah Timur. Uji chi-square menunjukkan nilai p = 0.005 yang berarti terdapat hubungan antara keberadaan larva dan lokasi desa secara berbeda bermakna.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a viral caused diseases and transmitted by the bite of Aedes sp. which becomes a public health problem in Bayah District. The purpose of thisresearch is to determine the density and distribution of Aedes sp. as a vector of dengue. The survey was done on August 12-14th 2009 in 100 houses in West Bayah Village dan 100 houses in East Bayah Village by using single larval-method, which took single larvae from each positive container. After the larvae identified using a microscope, the data obtained was analyzed with Chi-square test.
Results of survey in the West Bayah Village are house index 55%, container index 16.9% and breteau index 75, whereas in the East Bayah Village house index 26%, container index 11% and breteau index 38. More larvae in indoor container in West Bayah Village compared with East Bayah Village. Chi-square test showed p = 0,005 which means there is a significantly different relationship between the existance of larvae and a location of the village.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denisa Anggi Kurnia
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling sering ditemui di Kecamatan Bayah. Hal inilah yang mendasari peneltian ini yang bertujuan untuk mengetahui habitat, kepadatan, dan penyebaran vektor DBD yaitu Aedes sp sehingga DBD nantinya dapat diberantas. Survei menggunakan single-larva method yaitu mengambil satu larva setiap container di 100 rumah penduduk kedua desa dan selanjutnya larva diidentifikasi menggunakan mikroskop. Data lalu dianalisis menggunakan uji chisquare. Survei entomologi dilakukan pada tanggal 12-14 Agustus 2009. Dari 100 rumah di Desa Bayah Barat didapatkan house index 55%, container index 16,9% , dan breteau index 75, dan di Bayah Timur house index 26%, container index 11,8% , breteau index 38. Tingkat penyebaran DBD di Desa Bayah Barat dan Timur tergolong tinggi karena house index >10% dan container index >5%. Larva lebih banyak ditemukan pada container di luar rumah di Desa Bayah Timur dibandingkan Desa Bayah Barat. Pada uji chi-square, didapatkan p =1,000 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva dengan lokasi desa. Disimpulkan Desa Bayah Barat dan Timur tergolong transmisi tinggi DBD dan keberadaan Aedes sp tidak berhubungan dengan lokasi.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Bayah District. This is the main reason this research was done in order to understand the habitat, density, and spreading of the DHF vector for eradication of DHF. The survey using the single-larva method, which took a single larva from each container in 100 houses in both villages then indentify the larva using the microscope. The acquired data is tested with Chi-square test. Entomology surveillance was done on August 12-14 2009. Of 100 houses in West Bayah Vilage, the house index of 55%, container index of 16,9%, and breteau index of 75 is obtained; and in East Bayah Village house index of 26%, container index of 11,8%, and breteau index of 38 is obtained. The DHF transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high due to house index > 10% and container index> 5%. More larva is found in outside house container in Rast Bayah Village than West Bayah. Using chi-square test, value of p = 1,000 is obtained which means there is no statistically significant difference between the larva existence and the location of the village. It can be concluded that the transmission rate in West Bayah and East Bayah Village is high and the existence of Aedes is not related with location of the village."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaniar Desianti Kuraga
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi penyakit dengan kejadian luar biasa (KLB) di desa Ciwaru, kecamatan Bayah, Jawa Barat. Upaya preventif terhadap perluasan vektor DBD, nyamuk Aedes sp., telah menjadi fokus utama dalam membrantas penyakit DBD. Agar upaya tersebut berjalan dengan baik, perlunya penyuluhan kepada masyarakat mengenai bagaimana caranya membrantas vektor DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan vektor DBD di tempat penampungan air (TPA) sebelum dan sesudah penyuluhan sehingga dapat diketahui apakah penyuluhan yang diberikan cukup membantu membrantas vektor DBD. Penyuluhan dilakukan dengan metode lisan yang dilakukan oleh mahasiswa. Survey vektor DBD dilakukan dua kali di desa Ciwaru. Faktor lain yang memengaruhi jumlah vektor antara lain adalah jenis container, letak geografis, dan tingkat pendidikan masyarakat. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dan pengambilan larva dengan metode single-larva, yaitu pengambilan satu larva di setiap container yang termasuk TPA dan diidentfikasi berdasarkan kunci identifikasi larva menggunakan mikroskop. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji McNemar untuk mengetahui hubungan penyuluhan terhadap keberadaan vektor. Dari 100 rumah yang diteliti sebelum penyuluhan, didapatkan angka keberadaan larva dalam container TPA sebesar 16,8 % dan setelah penyuluhan angka keberadaan larva di container TPA sebesar 15,8 %. Dari analisis menggunakan uji McNemar,keberadaan vekor DBD tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan di desa Ciwaru.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has become a great problem in Ciwaru village, kecamatan Bayah, Jawa Barat. The main focus of reducing endemic DHF area is reducing the existence of DHF vector, Aedes sp. mosque. In order to reduce the existence of Aedes sp. successful, citizen of Ciwaru village need to know a few methods to prevent Aedes sp. breeding. Therefore, researcher gave health promotion about reducing Aedes sp. proliferation to citizen. The promotion?s method is verbal promotion which was done by university students. The other factor that influence the population of Aedes sp. vector are types of container, geographical location, and education level of citizen. The goal of this research is the population and the spread of Aedes sp.in daily water container decrease significantly after researcher give health promotion to the citizen. Therefore, researcher will know that the health promotion is good enough to decrease the population of Aedes sp. The Aedes sp. survey happened on 12th-14th August 2009 (before health promotion) and 16-18th October 2009 (after health promotion) in Ciwaru village. Researcher choice 100 houses to observe daily water container and identify the larva using single larva method. Single larva method is a method to take care one larva in each container to identify the larva using larva identification key on microscope. The data about larva species' are analyzed using McnNemar test in order to know that the population of larva species' in daily water container decrease or increase significantly or not. From the 100 houses which researcher observed before health promotion, there are 16,8 % larva in daily water container and 15,8 % after health promotion. From the analyze using McNemar test, the population of larva in daily water container after health promotion decreased not significantly from the population of larva after health promotion."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Winoyoko Sidimontro
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang endemis di Kabupaten Lebak, Jawa Barat, dengan vektor utama adalah nyamuk Aedes sp. Survei keberadaan larva Aedes sp. dilakukan pada tanggal 1 - 3 desember 2008 di Desa Cikumpay yang merupakan daerah dengan kasus DBD yang tinggi di Kabupaten Lebak. Temperatur saat pengambilan data berkisar antara 24 oC pada malam hari hingga 35 oC pada siang hari dengan tingkat kelembapan mencapai 90%. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan metode single-larvae, yaitu mengambil satu larva di setiap container pada satu rumah lalu diidentifikasi menggunakan stereoskop. Container tersebut nantinya akan dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu air hujan, air tanah, dan air PAM. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan sumber air container terhadap keberadaan larva. Dari 100 rumah yang diteliti didapatkan house index sebesar 26%, container index sebesar 11,8%, dan breateu index sebesar 38. Tingkat penyebaran DBD di Desa Cikumpay tergolong tinggi karena memiliki house index lebih dari 10%. Sebagian besar larva ditemukan pada container berisi air hujan, yaitu 16 container (5%). Dari hasil analisis menggunakan uji chi-square, terdapat hubungan antara sumber air container dengan keberadaan larva, dengan nilai p sebesar 0,001 (p<0,05).

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is an endemic disease in Lebak district, West Java, with the main vector is Aedes sp.. The survey of Aedes sp. Larvae existence was conducted in 1-3 December 2008 in Cikumpay subdistrict, which is considered as an area with high case of DHF in Lebak district. The temperature during data collection ranged from 24 oC in the night to 35 oC in the midday with humidity up to 90%. The survey was conducted in 100 house using the single-larval method, which is taking a larva from each container the identifying them with stereoscope. The container will be divided into 3 distinct categories, rain water, ground water, and pipe water. The data collected were analyzed using chi-square test to find the association between the container water and the larvae existence. From the 100 houses surveyed, the house index was 26%; container index was 11,8%; and breateu index was 38. The spread of DHF in Cikumpay sub-district is considered as high because the house index is more than 10%. More larvae were found on containers with ground water, that is 16 containers (5%). The chi-square test analysis, showed that there is association between container water supply and larvae existence, with the p count is 0.001 (p<0.05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S44161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Rahma Nauli
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Bayah pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD pada tahun 2007 dengan jumlah penderita sebanyak 22 orang dan 1 orang meninggal. Tingginya insidensi ini membuat program pemberantasan penyakit tidak hanya difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara langsung tetapi juga pada konseling yang mendidik masyarakat sehingga mereka dapat melakukan PSN sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari PSN tersebut, sebelum dan sesudah penyuluhan yang telah diberikan. Survei dilakukan sebanyak dua kali, sebelum dan sesudah penyuluhan, pada 12-14 Agustus 2009 dan 16-18 Oktober 2009. Data dikumpulkan dari 100 rumah dengan metode single-larvae, yaitu mengambil satu larva di setiap container pada satu area di luar rumah lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Kemudian, data ini dianalisis menggunakan uji McNemar. Dari 100 container luar rumah yang diteliti, terdapat penurunan jumlah container yang positif larva, yaitu dari 9 container menjadi 1 container. Container yang paling banyak mengandung larva adalah ember sebanyak 4 buah (4 dari 32) sebelum penyuluhan, turun menjadi 1 buah (1 dari 32). Dari analisis dengan uji McNemar, didapatkan hubungan bermaknsa antara penyuluhan dengan penurunan keberadaan vektor DBD, dengan nilai p=0,008. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan memberikan pengaruh terhadap penurunan keberadaan larva Aedes sp. di luar rumah.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one disease that became a major public health problem in Bayah District, Banten province. Bayah had experienced outbreaks (KLB) of dengue in 2007 with 22 patients and 1 person died. This high incidence makes eradicating disease program not only focused on eradicating directly mosquitoes? nest but also educating counseling to people so they can eradicate the mosquito?s nest by themsleves. This study purposed to determine the success of the eradication mosquito?s nest before and after the counceling given. A survey was conducted twice, namely before and after the health promotion, on August 12nd-14th 2009 and October 16th-18th 2009. Data were collected in 100 homes with single-larvae methode, which takes one larva in each container in one area of the house and then identified using a microscope. Then, this data was analyzed using McNemar test. From 100 houses outside examined, there is a decrease in the number of positive containers larvae, from 9 containers into 1 container. Container most larvae are plastic drum containing as many as 4 pieces (4 of 32) before counseling, decreased to 1 piece (1 of 32) after counseling. From the analysis with the McNemar test, it shows the significant relationship between counceling with a reduced presence of dengue vectors, with p value <0.008. Therefore, it can be concluded that the health promotion had effect to decrease the presence of Aedes sp. larvae outside the house."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit transmisi nyamuk dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Salah satu tempat dengan kejadian luar biasa (KLB) DBD adalah kecamatan Bayah, provinsi Banten dengan peningkatan penderita hingga 25 orang pada tahun 2008. Solusi terbaik penanggulangan DBD adalah pengendalian vektornya, nyamuk Aedes sp., yang dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Untuk mengetahui efektivitas program tersebut, dilakukan survei entomologi, diantaranya survei larva. Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan dan penyebaran vektor DBD sebelum dan sesudah penyuluhan. Untuk itu, perlu diketahui juga house index (HI), container index (CI) dan breteau index (BI) larvanya. Penelitian ini difokuskan pada kepadatan larva dalam container non-TPA, sebagai jenis container yang kurang diperhatikan dalam PSN. Survei dilakukan pada 100 rumah di kecamatan Bayah dengan single larva method dengan jumlah 14 container non-TPA dari total 419 container. Nilai indeks larva setelah penyuluhan HI 42%; CI 15,27%; BI 64% lebih rendah dibanding sebelum penyuluhan HI 52%; CI 17,18%; BI 72%. Setelah penyuluhan tidak ditemukan satupun larva dalam container non-TPA. Dengan uji McNemar didapatkan tidak ada perbedaan bermakna (p = 0,375) antara jumlah larva sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan, sehingga disimpulkan bahwa penyuluhan tidak menyebabkan penurunan jumlah larva dalam container non-TPA.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is arthropod-borne disease with high prevalence in Indonesia. A location that had a DHF super-incidence is kecamatan Bayah, Banten province, with escalation of victim into 25 persons in 2008. The best solution for treating DHF is by control its vector, Aedes sp., that could be done by having a counseling and mosquito’s nest eradication (PSN). To determine the effectivity of the program, entomology survey done, one of which larvae survey. The goal of this research is to know the density and spreading of DHF’s vector before and after counseling. For that, the house index (HI), container index (CI) and breteau index (BI) of the larvae should be known. The research focused on the larvae density in non-common water container, as a type of container that lack of attention in PSN. The survey was held on 100 houses in kecamatan Bayah with single larvae method with 14 non-common water containers among 419 containers founded. The density rate after the counseling HI 42%; CI 15,27%; BI 64% was lower than before counseling HI 52%; CI 17,18%; BI 72%. After counseling there is no larvae founded in non-common water container. Using McNemar test, founded that there is no meaningful difference (p = 0,375) between larvae density before and after counseling, so then the counseling doesn’t decrease larvae density in non-common water container."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S45443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Muhammad Alvin Shiddieqie
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang memiliki angka kejadian yang sangat serius di Kabupaten Lebak, Jawa Barat, dengan kepadatan nyamuk Aedes sp yang cukup tinggi. Survei akan masalah ini dilakukan pada tanggal 1 ? 3 Desember 2008 di Desa Cikumpay. Dimana Desa Cikumpay ini menurut data dinas kesehatan setempat merupakan salah satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Lebak yang angka penderita DBD cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 rumah warga setempat, yang diteliti adalah hubungan warna container dengan keberadaan larva Aedes sp. dengan cara mengambil larva yang ditemukan pada container tersebut, dengan sekali cidukan, metode ini dinamakan single larvae method. Lalu container dikatagorikan menjadi dua kelompok besar, yaitu container dengan warna gelap dan container yang berwarna terang, lalu diberi labelm sehingga membuang kerancuan,setelah itu larvae yang ditemukan tersebut diindentifikasi dengan alat bernama stereomikroskop, dan kita melakukan pemasukan data ke SPSS for windows 13 version dan dilakukan uji untuk mencari hubungan keduanya, uji yang dimaksud adalah uji analisis chi-square. Dari 100 rumah yang telah diteliti didapatkan hasil berupa house index sebesar 26%, container index sebesar 11,8%, dan breateu index sebesar 38. Hal ini menunjukan bahwasannya tingkat penyebaran akan DBD di Desa Cikumpay dapat digolongkan tinggi, hal yang mendasarinya adalaha house index lebih dari 10%. Dari segi penemuan larva, hampir sebagian besar larva yang ditemukan didapatkan pada container berwarna terang, yaitu 21 container (6,55%), hal ini berbanding terbalik dengan container yang berwarna gelap, dimana hanya diperoleh hasil 17 container (5,29%) yang mengandung larva. Dari hasil uji analisis menggukan chi-square, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara warna container dengan keberadaan larva Aedes sp, dengan nilai p sebesar 0,529 (p>0,05).

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an endemic disease in Lebak district, West Java, with the main vector is Aedes sp.. According to local health center?s data, Cikumpay subdistrict is considered as an area with high number of DHF cases in Lebak district. This study was conducted in 1-3 December 2008, which involved 100 houses, and focused on the association between Aedes sp. larva?s existence and the color of containers. The containers are divided into two distinct groups; dark-colored containers and bright-colored containers. Existing larvas were taken by single-larval method and identified with stereomicroscope. The collected data was processed by SPSS For Windows 13th version with chi-square analysis. This analytic-observational study of 100 houses shows that Cikumpay subdistrict has 26% house index; 11,8% container index; and 38 breateu index. More Aedes sp. larvas were found in bright-colored containers (6,55%), while in dark-colored containers showed only 5,29%. Chi-square test analysis confirmed the p count is 0,529 (p >0,05). Therefore, there is no association between container colors and larva?s existence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Azzahra
"Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp, masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Salah satu daerah endemi DBD di Indonesia adalah Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Untuk menurunkan kasus DBD, penduduk perlu melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dengan demikian, diperlukan adanya penyuluhan untuk mensosialisasikan kegiatan PSN tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluhan terhadap keberadaan larva Aedes sp. pada container di dalam rumah (indoor). Penelitian eksperimental ini dilakukan dalam bentuk intervensi komunitas berupa penyuluhan DBD dan PSN. Keberhasilan penyuluhan ditentukan melalui survei keberadaan larva Aedes sp. pada semua container yang ada di dalam 100 rumah di Kecamatan Bayah, pada tanggal 12-14 Agustus 2009 (sebelum penyuluhan) dan 16-18 Oktober 2009 (sesudah penyuluhan), dengan single larva method. Data jenis container dan keberadaan larva Aedes sp. di dalamnya, dianalisis dengan uji McNemar. Dari jumlah total 387 container yang disurvei, terdapat 16,28% container positif larva Aedes sp. sebelum penyuluhan, dan 16,28% container positif larva Aedes sp. sesudah penyuluhan. Analisis dengan uji McNemar menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara keberadaan larva Aedes sp. pada container di dalam rumah sebelum dengan sesudah penyuluhan (p=1,000). Disimpulkan bahwa penyuluhan tidak memberikan pengaruh terhadap keberadaan larva Aedes sp. pada container di dalam rumah.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) infected by Aedes sp. mosquito, is still a health problem in Indonesia. One of DHF endemic areas in Indonesia is Bayah Subdistrict, Banten Province. To reduce the incidence of DBD, people have to eradicate Aedes sp. mosquito's breeding places. Thereby, it is necessary to give the people health education about dengue's breeding places eradication. The objective of this research is to learn about the role of health education in decreasing the existence of Aedes sp. larva in indoor-containers. This experimental study did in the form of community intervention, i.e. health education about DHF and methods to eradicate Aedes sp. mosquito?s breeding places. The success of this research depends on Aedes sp. larva surveys in all containers in the 100 houses in Bayah Subdistrict on August 12th-14th, 2009 (before health education) and October 16th-18th, 2009 (after health education), by single larva method. Data about type of containers and the existence of Aedes sp. larva in those containers is analyzed by McNemar test. Among 387 containers surveyed, there were 16,28% containers positive Aedes sp. larva before health education, and 16,28% containers were positive Aedes sp. larva after health education. The McNemar test shows that there is no significant difference between the existence of Aedes sp. larva in indoor-containers before health education and after health education (p=1,000). It is concluded that health education has no effect on the existence of Aedes sp. larva in indoor-containers."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hayati
"Program Kadarzi yang telah dikembangkan pemerintah hingga tingkat pedesaan merupakan salah satu solusi yang dirancang untuk mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran pengetahuan, sikap dan penerapan Kadarzi di Desa Pekuncen. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional . Sampel penelitian ini merupakan ibu di setiap RW di wilayah Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik Non Random Sampling dengan pendekatan quota sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu di Desa Pekuncen memiliki pengetahuan dan sikap Kadarzi yang baik. Sejumlah 84% keluarga di Desa Pekuncen telah menerapkan Kadarzi.

Kadarzi Program which has been developed by the government to a local level is one of solution that is designed to alleviate nutrition problems in Indonesia. This study aims to identify the description of knowledge, attitudes and application Kadarzi in the Pekuncen village. The research design was a quantitative descriptive, cross sectional reapproachment and using mother as sample in every region (RW) at Pekuncen village, District Sempor by 106 respondents who were selected by the Non-Random Sampling technique with quota sampling approach. The results showed that most of the mothers in the Pekuncen village have a good knowledge and attitudes toward Kadarzi program. A total of 84% of the families in the Pekuncen village have applied Kadarzi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>