Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muharram Atha R.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah identity fusion memiliki hubungan dengan kesediaan berkorban dalam perilaku ekstrim (berkelahi atau mengorbankan nyawa) pada konteks agama dan apakah motivasi dapat berfungsi sebagai moderator dalam hubungan tersebut. Pengukuran identity fusion dan kesediaan berkorban memakai alat ukur yang digunakan oleh Swann et al. (2009). Sedangkan motivasi diukur melalui skala Behavioral Inhibition and Approach System (BIS/BAS) yang dikembangkan oleh Carver & White (1994). Penelitian ini dilakukan pada 120 responden dengan kriteria beragama Islam dan berusia minimal 21 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara identity fusion dan kesediaan berkorban dalam bentuk perilaku ekstrim pada konteks agama. Selain itu, diperoleh hasil bahwa motivasi tidak memiliki fungsi sebagai moderator dari hubungan identity fusion dengan kesediaan berkorban.

This study is conducted to find the correlation between identity fusion and willingness to sacrifice. Furthermore, motivation will be tested as a moderator in the relationship between those variables. Identity fusion and willingness to sacrifice is measured using the instrument constructed by Swann et al. (2009) and motivation is measured using BIS/BAS scale which constructed by Carver and White (1994). The criteria of participants in this study are Muslims and aged a minimum of 21 years old. The results show that in general, there is significant correlation between identity fusion and willingness to sacrifice. Moreover, motivation cannot serve as a moderator in relationship between identity fusion and willingness to sacrifice."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heryansyah
"[Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah identity fusion memiliki hubungan dengan kesediaan berkorban dalam bentuk noncombative (mengeluarkan harta, meluangkan waktu dan diri) pada konteks agama dan apakah feelings of agency dapat berfungsi sebagai mediator dalam hubungan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 52 partisipan pada kelompok Jamaah Tabligh. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara identity fusion dan kesediaan berkorban dalam bentuk noncombative pada konteks agama (c = 0,931, p < 0,05). Selain itu, dengan menggunakan SPSS makro yang di disediakan oleh hayes (2014), peneliti melakukan bootstrapping test (n boots = 10.000), kemudian dihasilkan bahwa bias-corrected bootstrap CI untuk indirect effect (ab = 0,578, p < 0,05) sepenuhnya di atas nol (0,3277-0,9381), hal ini menunjukkan bahwa efek mediasi terdukung. Terakhir diperoleh bukti bahwa c' < c, hal ini menunjukkan bahwa hubungan identity fusion dan kesediaan berkorban dimediasi sebagian oleh feelings of agency (c' = 0,353).
;This study is conducted to find out whether identity fusion has correlation with willingness to sacrifice on noncombative on religion and whether feelings of agency can be mediator in that relation. This research has 52 participant of Tablighi Jamaat. The result shows that there are significant influence between identity fusion and willingness to sacrifice on noncombative on religion aspect (c = 0,931, p < 0,05). Besides that, the researcher uses macro SPPS by hayes (2014) and makes bootstraping test (n boots = 10.000) so the result is bias-corrected CI for indirect effect (ab = 0,578, p < 0,05)) entirely above zero (0,3277-0,9381), it?s mean mediation effect fulfilled. Final results showed c' < c, it?s mean that correlation between identity fusion and sacrifice willingness was partially mediated by feelings of agency (c' = 0,353).
;This study is conducted to find out whether identity fusion has correlation with willingness to sacrifice on noncombative on religion and whether feelings of agency can be mediator in that relation. This research has 52 participant of Tablighi Jamaat. The result shows that there are significant influence between identity fusion and willingness to sacrifice on noncombative on religion aspect (c = 0,931, p < 0,05). Besides that, the researcher uses macro SPPS by hayes (2014) and makes bootstraping test (n boots = 10.000) so the result is bias-corrected CI for indirect effect (ab = 0,578, p < 0,05)) entirely above zero (0,3277-0,9381), it?s mean mediation effect fulfilled. Final results showed c' < c, it?s mean that correlation between identity fusion and sacrifice willingness was partially mediated by feelings of agency (c' = 0,353).
, This study is conducted to find out whether identity fusion has correlation with willingness to sacrifice on noncombative on religion and whether feelings of agency can be mediator in that relation. This research has 52 participant of Tablighi Jamaat. The result shows that there are significant influence between identity fusion and willingness to sacrifice on noncombative on religion aspect (c = 0,931, p < 0,05). Besides that, the researcher uses macro SPPS by hayes (2014) and makes bootstraping test (n boots = 10.000) so the result is bias-corrected CI for indirect effect (ab = 0,578, p < 0,05)) entirely above zero (0,3277-0,9381), it’s mean mediation effect fulfilled. Final results showed c' < c, it’s mean that correlation between identity fusion and sacrifice willingness was partially mediated by feelings of agency (c' = 0,353).
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Okto Danamasi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesediaan berkorban bagi negara. Identity fusion merupakan prediktor dari kesediaan berkorban bagi negara (Swann, Gomez, Seyle, Morales, & Huici, 2009). Identity fusion adalah suatu kondisi menyatunya identitas personal dan identitas sosial sehingga keduanya aktif dan berfungsi secara bersamaan dan setara. Sementara itu, kesediaan berkorban bagi negara juga dipengaruhi oleh Patriotisme.
Patriotisme adalah sikap individu pada negara yang muncul dari evaluasi positif atas negaranya (Bar-Tal & Staub, 1997). Ada dua tipe patriotisme yaitu patriotisme konstruktif dan patriotisme buta. Patriotisme konstruktif adalah sikap individu pada negara dengan sikap kritis dan menuju perubahan yang positif, sebaliknya patriotisme buta adalah sikap individu pada negara dengan loyalitas yang utuh. Peneliti menduga bahwa patriotisme akan memoderatori hubungan identity fusion dengan kesediaan berkorban bagi negara. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu non experiment dengan responden mahasiswa sebanyak 248 orang.
Peneliti mengukur kesediaan berkorban menggunakan skala kesediaan berperilaku ekstrim bagi kelompok, identity fusion dengan skala identity fusion yang terdiri dari pictorial dan verbal, serta mengukur patriotisme buta dan patriotisme konstruktif dengan skala patriotisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identity fusion merupakan prediktor dari kesediaan berkorban bagi negara, dan tidak ditemukan adanya efek moderasi patriotisme pada hubungan tersebut.

The aim of the study is to examine the willingness to sacrifice for the country. Identity fusion is a predictor of willingness to sacrifice for the country (Swann, Gomez, Seyle, Morales, & Huici, 2009). Identity fusion is a condition when the personal identity and social identity is merging so those both are active and function simultaneously and equally. Meanwhile, the willingness to sacrifice for the country was also influenced by patriotism.
Patriotism is the individuals attitude to the state that arises from a positive evaluation of the country (Bar-Tal & Staub, 1997). There are two types of patriotism: constructive patriotism and blind patriotism. Constructive patriotism is the individual's attitude to the country with a critical attitude towards positive change, otherwise blind patriotism is the individual's attitude to the country with whole loyalty.
Researchers suspect that patriotism will moderate the relationship between identity fusion and willingness to sacrifice for the country. This study used a quantitative approach, involving 248 student respondents. Measurement used in this research are willingness to do extreme behavior for the group scale, identity fusion scale consisting of a pictorial and verbal, and patriotism scale. This study showed that identity fusion is predictor of willingness to sacrifice for the country and patriotism doesn?t have moderating effect on the relationship between them.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Setianingsih
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan identity fusion ke Islam dan identity fusion ke Indonesia pada relawan yang beragama Islam dan bekewarganegaraan Indonesia. Pengukuran identity fusion menggunkan skala yang dikembangkan oleh Swan et al (2009) yang dikembangkan menjadi 39 item dari semula hanya 13 item. Alat ukur ini menggunakan skala bipolar, pengembangan dari skala semantic differential, dengan Islam dan Indonesia di masing-masing kutub. Partisipan penelitian ini berjumlah 96 orang relawan Islam yang menyebar di berbagai kota di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan antara identity fusion ke Islam dan identity fusion ke Indonesia dengan signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Selain itu juga ditemukan bahwa mean skor identity fusion ke Islam lebih besar dibandingkan identity fusion ke Indonesia.

This research was conducted to see if there is a difference between identity fusion to Islam and identity fusion to Indonesia on volunteers who has Indonesian citizenship identity dan Islam identity. Measurement of identity fusion either using a scale developed by Swan et al (2009) which developed into 39 items from originally only 13 items. These measuring instrument using a bipolar scale, development of semantic differential scale, with Islam and Indonesia at each pole. Participants in this research were 96 volunteers that spreads in various cities in Indonesia. The results of this research shows that difference between identity fusion to Islam and identity fusion to Indonesia with significance value of 0.000 which means smaller than significance value of 0.05. Besides that, mean score identity fusion to Islam is larger than identity fusion to Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Okto Danamasi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesediaan berkorban bagi negara. Identity fusion merupakan prediktor dari kesediaan berkorban bagi negara (Swann, Gomez, Seyle, Morales, & Huici, 2009). Identity fusion adalah suatu kondisi menyatunya identitas personal dan identitas sosial sehingga keduanya aktif dan berfungsi secara bersamaan dan setara. Sementara itu, kesediaan berkorban bagi negara juga dipengaruhi oleh Patriotisme.
Patriotisme adalah sikap individu pada negara yang muncul dari evaluasi positif atas negaranya (Bar-Tal & Staub, 1997). Ada dua tipe patriotisme yaitu patriotisme konstruktif dan patriotisme buta. Patriotisme konstruktif adalah sikap individu pada negara dengan sikap kritis dan menuju perubahan yang positif, sebaliknya patriotisme buta adalah sikap individu pada negara dengan loyalitas yang utuh. Peneliti menduga bahwa patriotisme akan memoderatori hubungan identity fusion dengan kesediaan berkorban bagi negara. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu non experiment dengan responden mahasiswa sebanyak 248 orang.
Peneliti mengukur kesediaan berkorban menggunakan skala kesediaan berperilaku ekstrim bagi kelompok, identity fusion dengan skala identity fusion yang terdiri dari pictorial dan verbal, serta mengukur patriotisme buta dan patriotisme konstruktif dengan skala patriotisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identity fusion merupakan prediktor dari kesediaan berkorban bagi negara, dan tidak ditemukan adanya efek moderasi patriotisme pada hubungan tersebut.

The aim of the study is to examine the willingness to sacrifice for the country. Identity fusion is a predictor of willingness to sacrifice for the country (Swann, Gomez, Seyle, Morales, & Huici, 2009). Identity fusion is a condition when the personal identity and social identity is merging so those both are active and function simultaneously and equally. Meanwhile, the willingness to sacrifice for the country was also influenced by patriotism.
Patriotism is the individuals attitude to the state that arises from a positive evaluation of the country (Bar-Tal & Staub, 1997). There are two types of patriotism: constructive patriotism and blind patriotism. Constructive patriotism is the individual's attitude to the country with a critical attitude towards positive change, otherwise blind patriotism is the individual's attitude to the country with whole loyalty.
Researchers suspect that patriotism will moderate the relationship between identity fusion and willingness to sacrifice for the country. This study used a quantitative approach, involving 248 student respondents. Measurement used in this research are willingness to do extreme behavior for the group scale, identity fusion scale consisting of a pictorial and verbal, and patriotism scale. This study showed that identity fusion is predictor of willingness to sacrifice for the country and patriotism doesn?t have moderating effect on the relationship between them.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T37633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alivia Shahihan Mayora
"Kpop merupakan suatu ekosistem dengan budaya yang kuat, salah satunya adalah budaya menggemari idola Kpop melalui kelompok penggemar/fandom. Remaja yang memiliki social identity sebagai anggota fandom Kpop cenderung menunjukkan berbagai perilaku untuk mendapatkan informasi tentang idolanya. Ketika remaja terobsesi dengan idolanya hingga menunjukkan perilaku yang berlebihan, maka terdapat indikasi bahwa hal ini mengarahkan pada celebrity worship yang dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non-experimental korelasional untuk mengetahui apakah social identity memiliki hubungan yang positif dengan celebrity worship. Social Identity Scale (SIS) dan Celebrity Attitude Scale (CAS) diuji kepada 148 remaja berusia 12-18 tahun (M = 16,57, SD = 1,462) yang tergabung dalam fandom Kpop. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa social identity memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan dengan celebrity worship pada remaja dalam fandom Kpop (r(148) = 0,633, p < 0,001, r² = 0,400689). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat social identity yang tinggi cenderung memiliki tingkat celebrity worship yang tinggi, dan sebaliknya. Maka, semakin remaja memiliki identifikasi yang kuat dengan fandom Kpop-nya, maka semakin tinggi risiko munculnya perilaku celebrity worship.

Kpop, through its sprawling fandoms (fan kingdoms) that idolize Kpop idols, is undeniably an ecosystem with a strong culture. Adolescents who obtain social identity as members of Kpop fandom tend to show various behaviors to seek information concerning their idols. If adolescents become obsessed with their idols to the point of excessive behavior, it could indicate a symptom of celebrity worship, which can have both positive and negative effects on adolescents. This study, utilizing a non-experimental correlational research design, tries to determine whether social identity positively correlates with celebrity worship. The Social Identity Scale (SIS) and the Celebrity Attitude Scale (CAS) were administered to 148 adolescents between the ages of 12 and 18 (M = 16.57, SD = 1.462), each a member of Kpop fandoms. The Pearson correlation showed a strong positive and significant correlation between social identity and celebrity worship among adolescents in the Kpop fandom with a result of (r(148) = 0.633, p < 0.001, r² = 0.400689). This result suggests that adolescents with higher levels of social identity tend to have higher celebrity worship levels, and vice versa. Thus, the stronger adolescents identify with their Kpop fandom, the higher their risk of engaging in celebrity worship behaviors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A world beyond difference unpacks the globalization literature and offers a valuable critique: one that is forthright, yet balanced, and draws on the local work of ethnographers to counter relativist and globalist discourses. Presents a lively conceptual and historical map of how we think about the emerging sociopolitical world, and above all how we think politically about human cultural differences Interprets, criticizes, and frames responses to world culture. Draws from the work of recent major social theorists, comparing them to classical social theorists in an instructive manner Grounds critique of theory in years of ethnographic research."
Malden, MA: Blackwell , 2004
e20375107
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Ayu Maharani
"Skripsi ini membahas kemunculan musik Indorock yang dikaitkan dengan peristiwa repatriasi orang-orang Indo ke Belanda akibat peristiwa dekolonisasi. Penelitian ini akan memakai metode kualitatif deksriptif yang bertumpu pada teori identitas budaya Stuart Hall. Dalam proses penyesuaian terhadap kondisi kebudayaan yang baru, orang Indo menciptakan sebuah jenis musik baru yang dinamakan musik Indorock. Musik Indorock akan dikaitkan dengan proses pencarian identitas orang Indo sebagai pendatang baru di tengah masyarakat multikultural Belanda.

This undergraduate thesis examines the emergence of Indorock music pertaining to the Indo’ repatriation to the Netherlands due to decolonisation. It will use a descriptive qualitative research method based on Stuart Hall’s identity theory. During the process of adaptation with a new culture, the Indo created a new genre of music called Indorock. This music will be associated with the quest of identity by the Indo as newcomers within the multicultural society of the Dutch."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyandra Faza Qintara
"Bersamaan dengan perang informasi dan manipulasi media di bawah kontrol pemerintah semenjak operasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah Rusia memblokir akses masyarakat ke media sosial populer asal barat, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Akibatnya, aplikasi asal Rusia, Telegram, meraih popularitas di Rusia dan dimanfaatkan oleh para millitary bloggers pro-Rusia untuk menyebarkan kesadaran akan konflik yang tengah menjadi sorotan masyarakat. Penelitian ini berusaha menjelaskan motivasi yang mendasari penyebaran informasi di kanal Telegram @maryananaumova. Dengan menggunakan metode analisis konten, penulis menemukan pola konten berulang yang didominasi oleh tuduhan dan ujaran kebencian terhadap Ukraina, serta narasi pencitraan/image branding Rusia selama bulan April-Mei 2022. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa identitas nasional dan afiliasi politik Maryana memiliki pengaruh dalam membentuk narasi di kanal Telegram yang cenderung memprioritaskan harga diri kelompok pro-Rusia.

Along with the cyber war and media manipulation under government control since the Russian military operation of Ukraine in February 2022, the Russian government has blocked public access to popular western social media, such as Instagram, Facebook and Twitter. As a result, a Russia-based social media called Telegram gained popularity and is used by pro-Russian military bloggers to spread awareness of the issue that was currently in focus among society. This research seeks to explain the motivation underlying the dissemination of information on @maryananaumova Telegram channel. By utilizing content analysis methods, the author identified recurring content patterns dominated by accusations and expressions of hatred towards Ukraine, as well as Russia’s image branding narrative throughout April-May 2023. The findings of this research demonstrate that Maryana's national identity and political affiliation exert influence in shaping the narrative on the Telegram channel, which tends to prioritize the dignity of pro-Russian groups."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Damai Hati
"Tesis ini memuat penelitian tentang proses representasi sosial dalam mengkonstruksi identitas tempat tinggal, Identitas tempat tinggal selama ini dikenal sebagai hasil dari kognisi manusia terhadap tempat tinggal yang dilihatnya (Prohansky, 1983). Hal ini bisa dilihat dari aktivitas, fasilitas, status sosial penghuni, dan suasana tempat tinggal. Dalam psikologi sosial, identitas tempat tinggal sebenarnya bukan merupakan bentuk yang sudah jadi dan dicerminkan dalam tempat tinggal, melainkan identitas tempat tinggal dikonstruksi sedemikian rupa sehingga tempat tinggal tersebut mampunyai identitas yang dapat diterima oleh masyarakat. Dalam mengkonstruksi identitas tempat tinggal ini terdapat proses representasi sosial sehingga terlihat bahwa identitas tempat tinggal merupakan hasil dari proses sosial yang direpresentasikan oleh agen sosial, yaitu kelompok produsen.
Dalam tesis ini, representasi sosial yang digunakan adalah tipe hegemonic, di mana kelompok produsen (pengembang, arsitek, media, dan marketer) aktif mengkonstruksi identitas tempat tinggal sedangkan kelompok konsumen (calon penghuni) hanya penerima representasi dari kelompok produsen.
Penelitian menunjukkan bahwa identitas tempat tinggal memang dikonstruksi dan awal pembangunan tempat tinggal. Konstruksi identitas tempat tinggal merupakan bagian dari tahap perencanaan dari kelompok produsen. Di dalam prosesnya, terdapat penambahan unsur-unsur bernilai guna menarik kelompok konsumen. Penerimaan identitas tempat tinggal disesuaikan kelompok konsumen sehingga identitas tempat tinggal mampu memberikan identitas kelompok konsumen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>