Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiadi
"Kehadiran berbagai paket deregulasi akhir-akhir ini telah memberikan peluang yang cukup baik bagi munculnya sistem perbankan Islam yang memang telah lama dinantikan oleh sebagian masyarakat Islam di Indonesia. Disamping karena produk bank Islam menggunakan sistem bagi hasil (yang dibolehkan secara syariah Islam), juga produk-produk Bank Islam ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh produk bank konvensional. Atas dasar hal tersebut diatas maka tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah melihat kelebihan yang dimiliki oleh produk bank Islam yang dapat menj adi suatu kekuatan pemasaran perusahaan, dimana penulis mengambil Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai sumber penelitian oleh karena Bank ini merupakan Bank Islam Bank Umum pertama yang ada di Indonesia saat ini. Dalam menganalisis usaha-usaha pemasaran BMI, penulis membatasi tinjauan aspek produk ini pada kebijakan produk penyaluran dan penarikan dananya saja serta melihat potensi kekuatan pemasaran yang ada pada produk-produk tersebut. Analisis sebagian besar dilakukan secara kualitatif. Analisis dilakukan dengan cara membandingkannya dengan produk-produk bank konven sional. Hasil analisis menunjukan bahwa secara kualitatif menunjukan bahwa produk-produk BMI memiliki berbagai kelebihan yang dapat menjadi suatu kekuatan pemasaran suatu seperti adanya aspek diferensiasi, loyalitas konsumen yang kuat dsb. Penulis berkesimpulan bahwa kebijakan produk yang dilakukan BMI akan dapat menciptakan suatu kekuatan yang lebih baik lagi bagi perkembangan bank Islam tersebut dimasa mendatang. Sehingga akan dapat meletakan dasar yang kuat bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang tajam. Penulis menyarankan BMI untuk meningkatkan hasil guna dari keqijakan produknya melalui penyediaan kotak saran , promosi yang lebih gencar lagi, perlunya merekrut tenaga-tenaga yang profesional dst."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udin Saefudin
"Perbankan syariah di Indonesia merupakan fenomena bisnis baru yang menawarkan jasa dan produk - produk baru. Sebagai bisnis baru dengan produk baru yang belum dikenal luas, bank - bank syariah dihadapkan pada persaingan dengan bank - bank konvensional yang telah terlebih dahulu berada di pasar. Tantangan semakin menguat, ketika awal Januari 2004, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa bahwa bunga bank adalah Riba dan haram hukumnya. Fatwa ini membawa implikasi perlunya bank - bank syariah memberikan layanan pada seluruh umat yang meyakini haramnya bunga bank, yang tersebar bukan hanya di served area (wilayah yang sudah terlayani bank syariah) tetapi juga di un-served area (wilayah yang tersebar di berbagai pelosok tanah air yang belum memiliki jaringan layanan perbankan syariah).
Permasalahannya, bagaimana perbankan syariah menyiasati keterbatasannya dalam memberikan layanan kepada pasar yang tersebar (scattered) pada sewed maupun unserved area dan bagaimana komunikasi pemasaran produk - produk baru yang dilakukan perbankan syariah?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan eksploratif yang bersifat deskriptif analitis, dengan kategori studi kasus single case, multilevel analysis. Kasus yag diteliti dan unit anaiisisnya adalah Kartu Share , yaitu sebuah produk baru hasil inovasi aliansi dari Bank Muamalat Indonesia.
Kajian komunikasi pemasaran terhadap produk baru bank ini, antara lain karena pionir bank syariah nasional yang mulai beroperasi 1 Mei 1992 / 27 Syawal 1412 Hijriyah ini merupakan satu - satunya bank syariah yang survive pada mesa krisis moneter 1997 -- 1998, tanpa program rekapftalisasi dan terus menunjukkan kinerjanya yang positif. Bank ini menetapkan visinya untuk ?Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional.'' Pasar spiritual adalah masyarakat yang meyakini bahwa bunga bank adalah riba dan haram hukumnya. Sedangkan pasar rasional adalah masyarakat atau pasar yang dafam menggunakan bank tanpa mempertimbangkan haram- halalnya bunga bank.
Upaya mewujudkan visi ini dihadapkan pada persaingan dan keterbatasan, antara lain kurangnya jaringan layanan, variasi produk, sumber daya insani dan permodalan. Kesenjangan (gap) ini memotivasi Muamalat untuk melakukan inovasi (innovation) melalui penemuan (invention) yang menghasilkan produk baru (new product), dipadu aliansi (alliance) dalam dua sisi, yaitu: jaringan pembukaan rekening dan penyetoran (depository arrangement) dan layanan pengambilan tunai, transfer, serta kemudahan transaksi lainnya.
Bagi Bank Muamalat, komersialisasi (commercialization) Shar-e menjadi fokus dalam meningkatkan nasabah ritel perorangan (retail customer base), dana pihak ketiga (dana masyarakat), efisiensi biaya dana (cost of fund) dan memberikan beragam tayanan lainnya. Shar-e menjadi flagship product balk pada sisi tangible benefits (indikator keuangan) maupun pada intangible benefits (pengakuan dan sejumlah penghargaan).
Untuk mengetahui proses komersialisasinya sebagai produk baru hasil inovasi (produk inovatif), tesis ini memfokuskan pada bagaimana Komunikasi Pemasaran Terpadu (integrated Marketing Communications) Shar-e sehingga mampu meningkatkan penjualan (sales volume) dan memberi kontribusi pada kinerja bisnis sesuai visi dan misi perseroan.
Dapat dicatat bahwa komunikasi pemasaran Shar-e sebagai produk baru telah dilakukan dengan fokus, terpadu, berlangsung efektif dan berhasil menambah jumlah nasabah secara signifikan. Bauran komunikasi (Communications Mix) yang diramu dalam bauran promosi (Promotional Mix), antara lain perikalan (advertising), publikasi dan kehumasan (publicity and public relations), promosi penjualan (sales promotion), penjualan langsung (direct selling) dan penjualan tatap muka (personal selling). Keberhasilan komunikasi pemasaran ini ditunjang aiiansi yang memungkinkan tersedianya produk ini (availability of product) pada jaringan di served maupun urserved area. Inovasi dalam ?Modes of Entry" ini mendapat sejumlah penghargaan, antara lain pengakuan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Menteri Negara Riset dan Teknologi bekerjasama dengan majalah SWA dan MARS Consulting, dan menempatlan Shar-e sebagai the Most Innovative Product.
Dapat disimpulkan bahwa apabila produk baru hasil inovasi didukung komunikasi pemasaran terarah, fokus dan terpadu, akan memiliki tingkat keberhasilan komersial yang meningkatkan kinerja bisnis, reputasi produk maupun reputasi korporasi. Namun demikian, dalam kasus produk baru ini masih perlu dilakukan peningkatan komunikasi pemasaran terpadu, termasuk perlunya riset khusus tentang brand, diferensiasi keunggulan dan positioningnya di benak masyarakat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
M. Dzulfiqar Aly S. Alaydrus
"Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan jatuhnya kondisi perekonomian Indonesia baik sektor riil maupun moneter. Salah satu penyebab timbulnya krisis tersebut merupakan konsekuensi dari sistem ekonomi kapitalis yang diusung oleh pemerintah Indonesia. Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi Islam sangat menekankan keadilan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan. Salah satu instrumen yang digunakan Islam dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan yang adil adalah zakat. Saat ini potensi zakat di Indonesia cukup besar, nilainya bisa mencapai level triliunan per tahun. Salah satu sumber zakat yang berpotensi besar untuk diberdayakan adalah produk perbankan syariah. Saat ini, Bank Muamalat Indonesia telah melakukan upaya pengelolaan zakat terhadap zakat perusahaan, karyawan dan nasabahnya. Masalah yang timbul adalah bagaimana Bank Muamalat Indonesia berperan dalam pengelolaan zakat tersebut, aspek hukum apa saja yang perlu diperhatikan dan apakah pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan, dan menggunakan data sekunder berupa studi dokumen dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Melalui penelitian ini diketahui peran Bank Muamalat Indonesia dalam pengelolaan zakat, aspek hukum yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia dan sinkronasi pelaksanaan pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini menyimpulkan peran Bank Muamalat Indonesia dalam pengelolaan zakat sebagai penyedia fasilitas pengumpulan zakat, pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum Islam, dan pelaksanaan pengelolaan zakat oleh Bank Muamalat Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, tetapi terhadap ketentuan hukum Islam masih terdapat beberapa pertentangan. Penelitian ini menyarankan Bank Muamalat Indonesia untuk lebih mengoptimalkan potensi zakat, membuat kerjasama dengan lembaga amil zakat secara tertulis dan pemerintah untuk membuat peraturan khusus berkaitan peran bank syariah dalam pengelolaan zakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Sri Lindawati
"Masa setelah Pakto 1988, bank jumlahnya semakin banyak sehingga bank berlomba mencari nasabah dengan meningkatkan performance bank dengan melihat peluang yang ada dan melakukan terobosan-terobosan baru serta bertindak proaktif dalam melakukan diversifikasi dan inovasi produk dan jasa. Bank BNI tidak terlepas dari kondisi tersebut dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat antar bank dalam mengembangkan bisnis ritelnya selain mempertahankan bisnis korporatnya.
Salah satu strategi yang diambil adalah menciptakan produk baru yang diberi nama BNI Phoneplus yang diluncurkan pada tanggal 19 Pebruari 1998. Tujuannya adalah untuk melengkapi produk-produk yang ada dalam meningkatkan pelayanan, meningkatkan penghimpunan dana murah seperti giro dan tabungan, untuk memenuhi tuntutan nasabah khususnya nasabah pada segmen kelas atas yang berpenghasilan tinggi, untuk menunjang efisiensi dan mengurangi tekanan di cabang dan meningkatkan fee based income di BNI Phoneplus.
BNI Phoneplus memiliki visi jangka pendek yaitu menjadi yang terbaik dalam layanan phonebanking selain itu visi BNI Phoneplus jangka panjang adalah mengcover 24 % transaksi cabang, karena itu perlu strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan produk jasa BNI Phoneplus sehingga BNI Phoneplus dapat berkembang dan dapat bersaing.
Penulis melakukan penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi BNI Phoneplus dengan alat bantu expert choice yang dapat memetakan posisi bersaingnya dalam analisa GE matrix. Adapun penentuan derajat kepentingannya, penulis ini mengunakan metode Proses Hirarki Analisis (PHA). Setelah mengetahui posisi bersaingnya yaitu pada sel V, maka BNI Phoneplus dapat memilih dan menentukan strategi bersaing yang cocok dengan sumber daya di BNI Phoneplus.
Selanjutnya strategi pemasaran direncanakan dan dirumuskan sesuai dengan strategi bersaing yang dipilihnya. Berdasarkan pilihan strategi pemasaran dan posisi bersaingnya maka pilihan strategi yang tepat adalah penetrasi pasar. Dengan demikian program bauran pemasaran jasapun harus sesuai dengan pilihan strategi perusahaan.
Saran yang dajukan adalah perlu untuk melakukan penyempurnaan dalam aplikasi menjadi anggota, memperluas area layanan melalui kerjasama dengan pihak telkom, penambahan features dalam layanan produk jasa BNI Phoneplus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beby Furqoni
"Beberapa tahun belakangan ini marak dibicarakan masalah bagaimana membantu pengusaha-pengusaha perekonomian. Harapan itu tetap ada, namun diakui ada setumpuk kendala dalam pengembangannya. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan menyangkut pengembangan usaha kecil. Kredit Usaha Kecil untuk pengusaha kecil, hanya satu contoh dari kredit yang diusahakan pemerintah untuk membantu permodalan usaHa kecil. Tetapi hal itu tidak mudah di peroleh begitu saja, ada banyak persyaratan yang harus dilalui. Penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK) tak bisa berjalan lancar akibat ada kendala aspek hukum yang di hadapi pengusaha kecil. Melalui Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan serta ketentuan pelaksana lainnya, memungkinkan adanya bank tanpa bunga dengan sistem bagi hasil masa penerapan prinsip syariat Islam dalam kegiatan muamalah sudah dapat dilakukan secara lengkap dan utuh. Bank itu adalah Bank Muamalat Indonesia. Dengan sistemnya tersebut dapat meringankan kendala aspek hukum yang dihadapi dalam penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Hapsari Dewi
"ABSTRAK
Bank Muamalat Indonesia sebagai bank Syariah pertama yang menerapkan konsep bagi
hasil yang sangat berbeda dengan konsep piranti bunga perbank konvensional, sangat
wajar bila dalam Operasiorìalnya mendapat tekanan-tekanan persaingan dari bank-bank
konvensional dalam industri perbankan di Indonesia.
Tekanan persaingan dan bank konvensional dapat berupa pemberian pendapatan
yang lebih tinggi, sebagai akibat perang tingkat suku bunga perbankan, dan/atau beberapa jenis layanan perbankan yang lebih baik dari BMI.
Sebagai bank Syariah pertama di tanah air, BMI berhasil memanfaatkan emosional umat Islam yang mendambakan kehadiran bank yang mampu menyeimbangkan
kepentingan bank dengan nasabah yang merupakan prinsip bank Islam. Selama ini
posisi nasabah, khususnya penerima pembiayaan relatif tidak menguntungkan dengan
mekanisme perbankan konvensional.
Sebagal bank yang relatif masih baru, BMI berhasil rnengungguli bank-bank
konvensional yang telah ada di industri dalam menghmpun kekuatan finansial dan
emosional umat Islam yang cukup besar. Bertolak dari pertimbangan faktor inilah, BMI
memandang pesaingnya adalah seluruh bank yang ada dalam industri. Dari pandangan
inilah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif posisi BMI dalam industri.
Dari analisis kuantitatif, posisi BMT relatif kurang menguntungkan dan rata-rata
industri, walaupun kinerja BMI menunjukkan pertumbuhan cukup balk untuk beberapa
indikator usaha perbankan. Posisi yang kurang menguntungkan ini lebih disebabkan
bank-bank konvensional yang telah ada dalam industri telah mencapai skala ekonomi
sehingga mampu menekan biaya overhead perusahaan.
Danri analisis kualitatif, posisi EMI relatif mampu bersaing dalam indusntri. Hal
ini disebabkan personal value pengelola BMI yang memiliki ekspektasi terhadap keber
hasilan BMI berkat dukungan umat Islam.
Dihadapkan pada posisi yang kurang menguntungkan ini, strategi bersaing EMI
diarahkan pada strategi focus, yang mana BMI hanya berhadapan dengan bank-bank
yang merupakan pesaing utamanya, serta memfokuskan pada kegiatan pembiayaan
usaha kecil yang merupakan potensial market segment bagi BMI.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Halimi
"Skripsi ini membahas mengenai fungsi jaminan sebagai pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Latar belakang munculnya tema skripsi ini yaitu Tingginya risiko yang dihadapi oleh bank syariah dalam memberikan pembiayaan mudharabah mengharuskan bank syariah untuk menerapkan prinsip kehati-hatian. Salah satu penerapan prinsip kehati-hatian yang dilakukan Bank Muamalat adalah dengan penerapan jaminan dalam pembiayaan mudharabah. Hal ini agak berbeda dengan prinsip utama pembiayaan mudharabah yang mengutamakan prinsip kepercayaan.
Adapun pokok permasalahan skripsi ini mengenai fungsi jaminan dalam pembiayaan mudharabah dan pelaksanaan jaminan di Bank Muamalat Indonesia. Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah dengan metode penelitian normatif.
Hasil dari skripsi ini adalah fungsi jaminan dalam pembiayaan mudharabah adalah sebagai bentuk tanggungjawab mudharib kepada shahibul mal. Jaminan ini bukan untuk memastikan kembalinya modal, tetapi untuk menjaga bahwa kinerja mudharib sesuai dengan syarat-syarat kontrak, tidak terjadi penyimpangan dan pelanggaran. Dalam penerapan jaminan di Bank Muamalat Indonesia pada dasarnya hampir sama dengan yang diterapkan di Bank Konvensional, hanya terdapat perbedaan pada proses pencairan jaminan.

This thesis discusses about implementation of the function of security as prudential principle in financing is in Bank Muamalat Indonesia. Background theme of this thesis is the emergence of high risks faced by banks in providing sharia bank financing is required to apply the prudential principle. One application of the prudential principle by the Bank Muamalat is to guarantee the implementation of financing. This is quite different with the main principles of financing is a priority to the principle of trust.
The main problem of this thesis about the function of collateral in the financing or profit and guarantee the implementation of the Bank Muamalat Indonesia. The method used in the manufacture of this thesis is normative research methods.
The results of this thesis is the function of collateral in the form of financing is as mudharib responsibility to shahibul maal. This guarantee is not to ensure the return of capital, but to maintain that performance mudharib accordance with the terms of contract, fraud and violations do not occur. In the application of collateral at Bank Muamalat Indonesia is basically similar to those applied in conventional bank, only there is a difference in the disbursement process guarantees."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S25314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Subyantoro
"Indonesia adalah sebuah negara yang sangat luas dan kaya raya dengan hasil buminya, dimana banyak daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan telekomunikasi. Hal itu disebabkan oleh kendala geografi di sejumlah daerah di Indonesia tidak memungkinkan untuk dipasang jaringan telekomunikasi.
Dengan adanya kendala pembangunan jaringan baru di darat maka jalan lain yang ditempuh adalah melalui udara, maka teknologi komunikasi satelit yang dapat memecahkan masalah ini. Oleh karena itu PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sebagai perusahaan penyelenggara layanan telekomunikasi berbasis satelit swasta yang pertama di Indonesia mencoba untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut dengan membuat fasilitas telepon satelit PASTI (Pasang Telepon Sendiri) yang didukung oleh sistem ACeS.
Dengan adanya PASTI ini diharapkan agar daerah-daerah terpencil yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan telepon dapat merasakan fasilitas telepon yang diinginkan. Bila diamati penggunaan telepon satelit PASTI sejak mulai diluncurkan pada tahun 2001 mengalami pertumbuhan yang terus meningkat, tetapi banyak masyarakat yang belum mengenal produk PSN ini secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena kurang efektifnya promosi yang dilakukan dan tingginya biaya yang dianggarkan untuk pemasangan dan tarif, sehingga dikhawatirkan di masa yang akan datang pertumbuhan pendapatan produk tersebut cenderung mengalami penurunan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu strategi atau konsep pemasaran produk satelit PAST' yang optimal agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan.
Dengan menganalisa data yang ada dengan analisa matrik internal dan eksternal, SWOT, matrik grand strategy, serta analisa persaingan yang semuanya dirangkum dalam matrik QPSM diperoleh strategi pemasaran yang diusulkan, yaitu : Strategi Pembenahan dan Peningkatan Kualitas Isi Produk Telepon Satelit PASTI dengan tarif/biaya yang telah disesuaikan dengan segmentasi pasar yang ada di seluruh Indonesia.

Indonesia is a large country and rich with its resources, where a lot of area don't have the telecommunication network. It's because of the condition of geography in some area in Indonesia are not possible to make the telecommunication network.
With the obstacle of new network development in land so the other way that have to take is from the air, so the satellite communication technology is the chosen one to solve this problem. In that case PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) as the first private satellite communications company in Indonesia try to cover the lack with the PASTI Satellite Telephone facility that using AceS system.
With this PASTI, we expect that the telecommunication isolated areas can feel the wanted telephon facility, but if we watch about the growth of PASTI's minutes used is growing up since 2001, but a lot of people in Indonesia especially in the remote area do not know about this product. It is because of ineffective promotion and the high tariff and rate, so PASTI or PSN worried about the growth of revenue will growing down.
Base of this condition, PSN need the marketing strategy or the optimal PASTI's product market concept to fulfill the need of customer and raising the revenue's growth.
From the analyze data by using internal and external matrix, SWOT analysis, grand strategy matrix, BCG matrix and the result of survay analysis, also the competitive analysis methode that all of result united to QPSM matrix and become the suggesting marketing strategy : PSN has to improve PASTI quality and services which is deploy pricing strategy based on market segmentation in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>