Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: UI-Press, 1988
332.6 INV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Elex Media Komputindo, 1998
658.15 MED m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Jerry Hot
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan sektor industri atau keberhasilan industrialisasi yang cukup pesat hingga saat ini, tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan strategi yang telah ditempuh pemerintah untuk mendorong dan merangsang investasi di sektor industri. Ternyata keberhasilan industri ini tidak diiringi dengan penyebaran aktivitas industri yang merata secara spasial. Aktifitas industri Indonesia hanya berkonsentrasi di daerah-daerah tertentu saja yang disebut dengan aglomerasi industri
This research of background y growth of industrial sector or efficacy of fast enough industrialization till in this time, not quit of various strategy and policy which have been gone through goverment to push and stimulate invesment in industrial sector. In reality efficacy of this industrialization not accompany with spreading of industrial activity which flatten by spasial. Industrial activity of Indonesia only concentration in just selected areas is so-called with Industrial agglomeration."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rhenald Kasali
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
658.8 Kas r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudarto
"Dalam pembahasan tesis ini yang berjudul Evaluasi Investasi Dalam Pengusahaan Tambang Batubara di Bengkulu Dengan Pola Kemitraan PT. Berkala Internasional Dengan Koperasi Bangun Prima Mandiri, mengkaji kelayakan rencana investasi dari aspek finansial keekonomian.
Dari aspek keuangan bahwa Proyek penambangan batubara di Bengkulu memerlukan anggaran biaya investasi sebesar Rp. 12.852.000.000. Jumlah investasi tersebut akan dipenuhi dengan dana sendiri sebesar Rp. 7.852.000.000 kekurangan sebesar Rp. 5.000.000.000 akan dipenuhi dari pinjaman perbankan.
Dengan rencana produksi 200.000 ton/tahun, harga US$ 17 dengan kurs US$ 1 = Rp. 7500 diperoleh hasil evaluasi NPV sebesar Rp.155, 4 juta, IRR 30,44%, dengan tingkat pengembalian modal (Pay back period) 2 tahun 2 bulan, investasi ini lebih menguntungkan di danai dari modal pinjaman dibandingkan dengan dibiayai dengan modal sendiri hal ini ditunjukkan dengan EPS dari modal pinjaman sebesar Rp. 426 315 dibandingkan dengan EPS modal sendiri Rp. 273.711. Hasil evaluasi EVA adalah positif yaitu menghasilkan laba sebesar 2,71 Miliar. EVA adalah tolak ukur yang lebih akurat dan memberikan manfaat rill pada perusahaan.
Pelaksanaan proyek penambangan batubara di Bengkulu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya, untuk membantu penerimaan pemerintah dari sektor pajak dan royalti, menambah devisa negara dan ikut menggairahkan kegiatan ekonomi di daerah tersebut.

Investment Evaluation of joint venture partner between PT. Berkala International and Bangun Prima Mandiri Cooperation in Coal Mining Enterprise in BengkuluThis ?Investment Evaluation of joint venture partner between PT. Berkala International and Bangun Prima Mandiri Cooperation in Coal Mining Enterprise in Bengkulu? thesis comprises the evaluation and analyses of feasibility of planning Investment.
The evaluation and analysis is focused on the financial aspects. From the financial point of view. Coal mining project in Bengkulu needs investment as much as Rp. 12.852.000.000. This amount of money can only be covered by internal sources as big as Rp. 7.852.000.000, while he rest of them are covered by bank allowance.
Financial aspect analysis shows that the bank allowance can be returned in 5 years which is 1 year faster than mining closure.
Come up result of he evaluation are as follow:
By production planning of 200.000 ton/year, 17 US$ (1 US$ = Rp. 7.500) will give NPV of Rp. 155.4 Million, IRR 30,44%, with pay back period of about 26 months which is faster than mining operation. This investment could give more benefit if the financial cost is covered by the bank allowance rather ha internal sources. This condition is shown by EPS of bank allowance hat is Rp. 426.315 compare to EPS internal sources that is Rp. 273.700. EVA evaluation is positive that give a benefit of Rp. 2.71 billion. The Economic Value Added (EVA) is more accurate in calculating real benefit.
The present of coal mining in Bengkulu will give a positive effect for the society, increase government income by tax and royalty, and create economic activity in the region."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Agricultural development policy program through technology innovation and infrastructure investment to improve farmer's income,known as a P4MT project has been launched since 2003
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christoper Cia
"Venture Capitals (VC) telah menjadi katalis perkembangan ekosistem startup di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Investasi VC di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh populasi negara yang besar dan pertumbuhan kelas menengah, serta meningkatnya jumlah startup teknologi. Indonesia terus menjadi daya tarik bagi investor dari dana ventura hingga lembaga investasi lainnya karena potensi peluang pertumbuhan yang dimiliki masing-masing sektor karena ukuran pasar yang besar yang berasal dari sejumlah besar segmen pasar yang belum tergarap. Tren investasi modal ventura telah berkembang sejak zaman investasi kelompok pertama di startup seperti Go-Jek dan Tokopedia hingga startup pasca pandemi. Modal ventura sebelumnya didorong untuk berinvestasi di perusahaan baru dengan potensi pertumbuhan yang cepat sementara kriteria investasi pasca-pandemi mereka telah berkembang menjadi mencari perusahaan baru yang lebih berkelanjutan dengan daya tarik yang menguntungkan. Dimandatkan untuk berinvestasi di startup Asia Tenggara, Magnolia Ventures yang terpusat di Singapura menempatkan minat yang besar untuk mencari peluang investasi startup di Indonesia yang merupakan pasar startup terbesar di wilayah tersebut. Tujuan dari deal sourcing adalah untuk menemukan startup dengan potensi pertumbuhan tinggi, tim manajemen yang kuat, dan model bisnis yang unik namun dapat dipertahankan dengan harapan berhasil keluar melalui penjualan di masa mendatang dari saham mereka dalam ekuitas startup. Perusahaan memiliki strategi deal sourcing inbound yang merupakan upaya mendapatkan perkenalan kesempatan investasi dari pendekatan dari startup yang mencari investasi secara langgsung maupun dari rujukan pihak lain. Sedangkan strategi outbound deal sourcing merupakan pendekatan berburu kesempatan investasi yang dilakukan secara proaktif oleh pihak tim investasi VC dengan berbagai cara menghadiri acara networking yang berkaitan dengan startup maupun menggunakan database online. Adanya penekanan pentingnya dalam merumuskan strategi deal-sourcing yang ter-khususkan berdasarkan wilayah geografis yang diminati, karena strategi yang terbukti suskes disebuah wilayah atau negara mungkin tidak sepenuhnya dapat direplikasi di wilayah atau tempat lainnya tanpa mempertimbakan faktor variabel lokal. Magnolia Ventures dapat menikmati ekspsur yang lebih baik untuk mencari kesempatan investasi dengan cara mempertimbakan ekosistem startup lokal dengan membangun lebih banyak pemahaman tentang pemangku kepentingan yang ada di pasar Indonesia dan mengembangkan berbagai cara pendekatan yang di terapkan terhadap pemangku kepenting di ekosistem startup Indonesia.

Venture Capitals (VCs) have been the catalysts of the development of the startup ecosystem in South East Asia, particularly Indonesia. VC investments in Indonesia have experienced significant growth in recent years, driven by the country's large population and growing middle class, as well as an increasing number of technology startups. The Indonesian continues to be attractive for investors from venture funds to other investment institutions alike due to the potential growth opportunities each sector has due to the large market size that derives from the large amount of market segments that addressable yet untapped yet. Venture capital investment trends a have evolved since the times of the first cohort of investments in pioneer startups such as Go-Jek and Tokopedia to the post-pandemic startups. Earlier venture capitals are driven to invest in startups with potential of rapid growth while their post-pandemic investment criteria had evolved into seeking for more sustainable startup companies with profitable tractions. Being mandated deploy in South East Asian startups, Singapore based Magnolia Ventures places a weight of interest in sourcing startup investment opportunities in the largest market of the region, Indonesia. The goal of deal sourcing is to find startups with high growth potential, strong management teams, and unique yet , defensible business models in hopes of a successful exit through the future sales . The firm had a well formulated inbound which is the reactive effort and outbound deal sourcing strategy that resulted to the successful investments in several startups throughout the region. of their stakes in the startup’s equity. The inbound sourced deals comprise of the deals that are reactively received by the firm from referrals and direct approach of entrepreneurs while outbound deals were proactively sourced by the firm’s investment team such as by attending networking and industry events or utilizing online databases. There is emphasized importance in formulating specific inbound and outbound deal sourcing strategies based geographic area of interest, as successful strategies in one region or country may not be entirely replicable without incorporating other variable factors from the local environment. Magnolia Ventures can enjoy better exposure to deal opportunities for its sourcing efforts in Indonesia by taking into the local startup ecosystem by building more understanding on the existing stakeholders and developing well-targeted approaches in addressing them"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Gerard Eka Putra
"Berkembangnya teknologi digital yang merambah ke sektor investasi menghadirkan cryptocurrency sebagai alternatif instrumen baru. Pemerintah Indonesia melihat mata uang kripto sebagai sumber penerimaan negara baru dengan mengenakan pajak atas perdagangan aset kripto yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68 Tahun 2022. Pengetahuan pajak atas perdagangan aset kripto yang dimiliki oleh investor kripto menjadi penting karena merupakan salah satu dasar bagi investor dalam membuat keputusan investasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pajak atas perdagangan aset kripto pada investor kripto yang diukur melalui dimensi general tax knowledge, legal tax knowledge, dan procedural tax knowledge serta menganalisis keputusan investasi investor berdasarkan pengetahuan pajaknya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei terhadap investor kripto di DKI Jakarta dan wawancara mendalam dengan beberapa ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden, sebesar 45,6% dari total 103 responden, memiliki pengetahuan pajak atas perdagangan aset kripto yang masuk ke dalam kategori “sedang”. Kemudian, diketahui bahwa investor kripto yang menjadi responden dalam penelitian ini mempertimbangkan aspek-aspek perpajakan dalam berinvestasi pada aset kripto berdasarkan pengetahuan pajak yang dimiliki.

The development of digital technology that has penetrated into the investment sector presents cryptocurrency as a new alternative instrument. The Indonesian government sees cryptocurrencies as a new source of state revenue by imposing taxes on crypto assets trading as outlined in Minister of Finance Regulation Number 68 of 2022. Tax knowledge on trading crypto assets owned by crypto investors is important because it is one of the bases for investors in making investment decisions. Therefore, this study aims to determine the level of tax knowledge of crypto asset trading among crypto investors as measured through the dimensions of general tax knowledge, legal tax knowledge, and procedural tax knowledge and analyze investors' investment decisions based on their tax knowledge. This research was conducted using a quantitative approach with data collection techniques through surveys of crypto investors in DKI Jakarta and in-depth interviews with several experts. The results showed that the majority of respondents, amounting to 45.6% of the total 103 respondents, had tax knowledge of trading crypto assets which was in the "medium" category. In addition, it is shown that crypto investors who are respondents in this study consider taxation aspects when investing in crypto assets based on their tax knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syamsuddin Suryana
Jakarta: Konkrad-Adenauer-Stiftung, 2007
338.9 AHM i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>