Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucas Sasongko Triyoga
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1991
306.6 LUC m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lawalata, Shobi Zenobia S.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toebagus Lutfi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amalia Rahma Dewi
"Campur kode merupakan fenomena menggunakan lebih dari satu bahasa untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Penggunaan campur kode juga dapat ditemukan dalam berbagai media, salah satunya melalui film Mencuri Raden Saleh karya Angga Dwimas Sasongko dan Nussa karya Bony Wirasmono. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bentuk campur kode, jenis campur kode, dan faktor penggunaan campur kode yang dituturkan oleh orang dewasa dalam film Mencuri Raden Saleh dan anak-anak dalam film Nussa. Analisis dilakukan dengan pendekatan sosiolinguistik dengan teori bentuk campur kode berdasarkan bentuk dan jenisnya yang dikemukakan oleh Suwito (1983), serta teori faktor terjadinya campur kode yang dikemukakan oleh Suandi (2014). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan bentuknya, film Mencuri Raden Saleh memiliki lima bentuk campur kode, yaitu kata, frasa, klausa, baster, serta ungkapan atau idiom, sedangkan film Nussa memiliki empat bentuk campur kode yaitu, kata, frasa, klausa, dan baster. Berdasarkan jenisnya, film Mencuri Raden Saleh hanya menggunakan satu jenis, yaitu campur kode ke luar, sedangkan film Nussa menggunakan dua jenis, yaitu campur kode ke luar serta campur kode ke dalam. Berdasarkan faktor penggunaan campur kode, film Mencuri Raden Saleh memiliki tujuh faktor, yaitu keterbatasan penggunaan kode, adanya penggunaan kosakata lain yang lebih populer, latar belakang budaya dan kepribadian penutur, mitra bicara, topik pembicaraan, pokok pembicaraan, dan modus pembicaraan, sedangkan film Nussa memiliki empat faktor, yaitu latar belakang budaya dan kepribadian penutur, mitra bicara, pokok pembicaraan, dan modus pembicaraan.

Code mixing is a phenomenon of using more than one language to communicate in society. The use of code mixing can also be found in various media, one of which is film Mencuri Raden Saleh by Angga Dwimas Sasongko and Nussa by Bony Wirasmono. This study aims to compare the forms of code mixing, the types of code mixing, and the factors of using code mixing spoken by adults in film Mencuri Raden Saleh and children in film Nussa. The analysis was carried out using a sociolinguistic approach with the theory of code-mixing forms based on their forms and types put forward by Suwito (1983), as well as the theory of occurrence factors of code-mixing put forward by Suandi (2014). The method used in this research is descriptive qualitative. The search shows that based on the form, film Mencuri Raden Saleh has five forms of code mixing, namely words, phrases, clauses, basters, and expressions or idioms, while film Nussa has four forms of code mixing, namely words, phrases, clauses, and basters. Based on its type, film Mencuri Raden Saleh uses only one type, namely outer code-mixing, while film Nussa uses two types, namely outer code-mixing and inner code-mixing. Based on the use of code-mixing, film Mencuri Raden Saleh has seven factors, namely the limited use of the code, the use of other more popular vocabulary, the cultural background and personality of the speaker, the interlocutor, the topic of conversation, the subject matter, and the mode of conversation, while film Nussa has four factors, namely the cultural background and personality of the speaker, the addressee, the subject matter, and the mode of conversation"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fangidae, Harry
Depok: D3 AKK FKM UI, 2003
658.4 HOR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Handojo Adi Pranowo
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1985
574.5 HAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Perdana Nusawan
"ABSTRAK
Proses kerusakan dan pelapukan yang terjadi pada benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala, membuat sifat keterbatasan yang dimiliki data arkeologi menjadi bertambah besar, baik secara kualitas maupun kuantitas. Keterbatasan ini tentu berakibat pada usaha arkeologi untuk memahami kebudayaan dan masyarakat masa lalu menjadi semakin terbatas pula sehingga menyebabkan para peneliti harus sekaligus mengupayakan pelestarian terhadap data yang ditelitinya. Oleh sebab itu perlu diupayakan untuk mengurangi ancaman terhadap data arkeologi agar keterbatasan tersebut tidak semakin besar. Hal ini juga untuk menjaga kesinambungan penelitian arkeologi selanjutnya. Kerusakan dan pelapukan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, yang selanjutnya dikategorikan menjadi faktor dalam dan faktor luar. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi keberadaan suatu peninggalan purbakakala, khususnya yang berada di tempat terbuka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Punden berundak Gunung Padang merupakan salah satu peninggalan purbakala yang terletak di tempat terbuka. Kondisi ini juga dipengaruhi lingkungan sekitarnya, tempat punden berundak itu berada. Studi ini dimaksudkan untuk memahami permasalahan yang timbul dalam usaha pelestarian peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala tersebut yang dalam studi ini adalah punden berundak Gunung Padang. oleh sebab itu studi ini bertujuan untuk:
(1) mengetahui jenis-jenis kerusakan dan pelapukan, besar, dan kecenderungannya,
(2) mengetahui beberapa faktor penyebab kerusakan dan pelapukan, terutama faktor lingkungan alam, dan
(3) menunjukkan kemungkinan hubungan antara beberapa jenis kerusakan dengan faktor penyebabnya.
Selanjutnya dalam studi ini dilakukan tahap-tahap penelitian yang terdiri dari (1) pengumpulan data, (2) pengolahan data, serta (3) penyajian dan penjelasan analisis data. Namun sebelumnya telah ditentukan sejumlah variabel datanya yang berdasarkan permasalah dan tujuan penelitian. Selanjutnya pemahaman data kerusakan dan pelapukan dilakukan dengan cara kuantifikasi data-data kualitatif, sehingga dapat meng_gambarkan besar kerusakan/pelapukan yang terjadi serta memungkinkan untuk menarik kesimpulan yang ada.Akhirnya, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik tiga poin kesimpulan, sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, dan selanjutkan memberi beberapa saran guna kepentingan pelestarian peninggalan-peninggalan masa lalu, khususnya punden berundak Gunung Padang, yang menjadi data utama studi ini.

"
1996
S11605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>