Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faridz Akhmad Mauludin
"Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja saat ini, analisis implementasi balanced scorecard dan analisis indikator kinerja di Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil analisis menyimpulkan bahwa Sekretariat Jenderal memiliki dua alat ukur kinerja yaitu LAKIP dan balanced scorecard dimana keduanya menghasilkan output yang sama. Balanced scorecard memiliki keunggulan karena dapat memberikan gambaran kinerja setiap empat bulan. Implementasi balanced scorecard di Sekretariat Jenderal sudah baik namun masih ditemukan indikator kinerja yang tidak tepat atau penetapan target yang terlalu rendah. Berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki, penulis berusaha memberikan saran-saran guna memperbaiki kelemahan-kelemahan atas implementasi balanced scorecard tersebut.

The aim of the paper is to discover the performance measurement system at this moment in time, balanced scorecard analysis implementation and performance indicator at the Secretariat General of Ministry of Trade. The research applied the qualitative methodology using case study approach. The analysis result concludes that the Secretariat General has two means of performance measurement systems, which are LAKIP and balanced scorecard, where both systems produce the same output. Balanced scorecard has the superiority for it's ability to provide the report every four months. The balanced scorecard implementation at the Secretariat General has been well performed but there are still several performance indicator that are not appropriate or the target is too low. Based on the writer's understanding and knowledge, the writer tries to provide some suggestions to overcome the shortcomings on the balanced scorecard implementation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Presetyo
"ABSTRAK
Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu metode pengukuran kinerja yang terintegrasi baik dari aspek keuangan dan non keuangan yang dapat memberikan umpan balik kepada perusahaan. Sebelum merancang BSC, maka perusahaan harus mendefinisikan dahulu visi dan misinya untuk menentukan arah yang dituju oleh perusahaan. Kemudian visi dan misi ini dijabarkan menjadi tujuan dan ukuran scorecard. Tujuan dan ukuran ini memandang kinerja perusahaan dari 4 perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan BSC adalah untuk memberikan ukuran terhadap kinerja perusahaan, karenanya dibuat sebuah matrik tolak ukur kinerja yang terdiri dari lag indicator sebagai ukuran hasil dari pengukuran kinerja perusahaan. Perancangan BSC, PT. Fokus Bina Relasi dimulai dari penerjemahan visi dan misi perusahaan ke dalam tujuan - tujuan strategis perspektif keuangan (meningkatkan pengembalian investasi, keuntungan, asset turnover) ; perspektif pelanggan (meningkatkan pangsa pasar, kepuasan pelanggan) ; perspektif proses bisnis internal (meningkatkan ketepatan waktu prayek, pengendalian biaya proyek, dan pengendalian beban usaha) ; perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (meningkatkan keahlian dan ketrampilan karyawan, kepuasan karyawan). Kemudian menentukan inisiatif strategis yang akan dilakukan dan membuat model BSC PT Fokus Bina Relasi. Perancangan BSC yang telah dibuat, digunakan sebagai kerangka untuk membantu pengukuran kinerja PT Fokus Bina Relasi pada tahun 2005. Hasil perhitungan rnenunjukkan bahwa perusahaan mempunyai permasalahan dalam mendapatkan profit margin yang lebih baik, hal ini disebabkan proses bisnis internal perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari laporan BSC tahun 2005, hasil perhitungan aplikasi sederhana BSC, tidak ada satupun lag indicator yang memperoleh hasil seperti apa yang telah ditargetkan sebelumnya.

ABSTRAK
Balanced Scorecard (BSC) is a method to measure the performance which is well integrated from financial aspect and non financial that also gives feed back for its strategic planning. Before designing BSC, the company must define the vision and mission for determine the direction which is pointed by company. Then vision and mission will be translated into objective and scorecard measure. This objective and measurement will measuring the company performance from 4 perspectives: financial, customer, internal business process, learning and growth. BSC aim is to give measurement of the company performance, therefore is made as a metric of measurement of the company performance, which divide in lag indicator as the outcome measurement. The Balance Scorecard design of PT. Fokus Bina Relasi was began by interpreting the company's vision and mission into the strategic goal of the financial perspective (increase return on investment, profit, and asset turnover) ; costumer perspective (increase market share, customer satisfied) ; internal business process (increase projects time, control project expenditure, control company expenditure) ; learning and growth (increase skill and expertise to employee, employee satisfied). Afterwards, decide what the initiative strategic must be done and make a Balance Scorecard model for PT Fokus Bina Relasi. The Design of BSC which has already made, is used as framework to measuring performance of PT Fokus Bina Relasi at year 2005. The result tell the company have problem to get better profit margin because its internal business process. We can see it in BSC report 2005, from simple application that had made, there's no lag indicator in PT Fokus Bina Relasi's internal business process has achieve what had been targets by company.
"
2007
T19689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Rizki Aulia Safitri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas perancangan balanced scorecard pada Koperasi
Paguyuban Nazhir Waqaf Masjid Selong di Kecamatan Selong Kabupaten
Lombok Timur NTB. Perancangan balanced scorecard pada koperasi tersebut
didasarkan pada sistem pengukuran kinerja yang digunakan selama ini kurang
relevan dengan lingkungan bisnis saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis kemampuan koperasi dalam menghadapi persaingan antar jasa
keuangan non bank, melihat keunggulan dan kelemahan yang dimiliki koperasi,
menganalisis visi dan misi yang ditetapkan oleh koperasi, dan merancang strategy
maps dan balanced scorecard untuk koperasi. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode analisis five-force competitive model, analisis SWOT,
strategy maps dan balanced scorecard koperasi. Hasil penelitian ini adalah
pengaruh lingkungan eksternal dan internal terhadap koperasi, kesesuaian visi dan
misi dengan kegiatan operasional koperasi, strategy maps koperasi dan balanced
scorecard Koperasi Paguyuban Nazhir Waqaf Masjid Selong.

ABSTRACT
This research discusses the design of the Balanced Scorecard at Koperasi
Paguyuban Nazhir Waqaf Masjid Selong in the district of Selong East Lombok
NTB. The design of the existing performance measurement system used is less
relevant to the current business environment. This research is conduct to review
the strengths and weaknesses of the cooperative in facing competitors among nonbank
financial services, the relevance or not the vision and mission set by the
cooperative, to design strategy maps and balanced scorecard. The research is
conduct using five-force analysis of competitive model, SWOT analysis, strategy
maps, and balanced scorecard. The results of this research are the influence of
external and internal environment of cooperative, relevancy with the vision and
mission of the cooperative operations, strategy maps and balanced scorecard
Koperasi Paguyuban Nazhir Waqaf Masjid Selong."
2014
S53870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Herawaty
"

Abstrak

 

Dalam manajemen strategis, Balanced Scorecard digunakan sebagai metrik kinerja untuk mengukur fungsi bisnis internal dan hasil eksternal yang dapat digunakan untuk mengukur umpan balik suatu organisasi, baik untuk organisasi laba atau nirlaba (sektor publik). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kinerja rumah sakit Pusat Otak Nasional yang merupakan salah satu organisasi sektor publik dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dalam mencapai tujuan organisasi. Metode yang dipergunakan berupa analisis deskriptif dengan menggunakan data dari tahun 2015 hingga 2017. Hasil analisis menunjukan bahwa ada beberapa hasil kinerja yang belum mencapai target yang ditetapkan dikarenakan pemilihan KPI yang digunakan tidak relevan dan tidak memiliki causal relationship dengan strategi RS Pusat Otak Nasional. RS Pusat Otak Nasional disarankan memperbaiki desain Balanced Scorecard, dengan menambahkan kamus indikator kinerja untuk mempermudah pencapaian KPI.


Abstract

 

In strategic management, the Balanced Scorecard is used as a performance metric to measure internal business functions and external results that can be used to measure feedback to organizations, whether for profit or non-profit organizations (public sector). This study aims to evaluate the results of the performance of the National Brain Center hospital which is one of the public sector organizations using the Balanced Scorecard approach in achieving organizational goals. The method used is in the form of descriptive analysis using data from 2015 to 2017. The results of the analysis show that there are some performance results that have not reached the set targets because the selection of KPIs used is not relevant to the strategy of the National Brain Central Hospital. In adition there are several KPIs that do not have a causal relationship between one another. The National Brain Center Hospital is recommended to improve the design of the Balanced Scorecard, by adding a dictionary of performance indicators to facilitate the achievement of the KPI.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Palupi Widowati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Manajemen Risiko pada Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Pushaka. Pushaka bertugas melaksanakan analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan atas pengelolaan program dan kegiatan Menteri Keuangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pushaka melaksanakan Manajemen Risiko sejak tahun 2008. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi dalam pemerolehan data yang diperlukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pushaka telah menerapkan Manajemen Risiko berdasarkan PMK 171 dan KMK 845, tetapi terdapat beberapa proses yang belum dipenuhi secara sempurna. Pertama, pada tahap Komunikasi dan Konsultasi, Pushaka tidak menjalankan focus group discussion FGD pada semester 1 2019. Kedua, pada tahap Penetapan Konteks, beberapa informasi belum diisikan secara tepat. Ketiga, pada tahap Identifikasi Risiko, Risiko Menteri Keuangan dan Wakil Menteri tidak mendapat bahan pada saat rapat/kegiatan perlu dipertimbangkan lagi. Risiko ini berkaitan erat dengan peran ajudan Menteri Keuangan/Wakil Menteri Keuangan. Selanjutnya, pada tahap Analisis Risiko, Pushaka tidak membuat Peta Risiko. Selanjutnya, pada tahap Evaluasi Risiko, terdapat kebutuhan untuk merevisi manual IRU, khususnya terkait analisis/kajian yang diterima oleh Menteri Keuangan. Kemudian, pada tahap Penanganan Risiko, Pushaka tidak menyusun Rencana Kontinjensi. Terakhir, dalam tahap Pemantauan dan Reviu, pegawai yang mutasi belum didokumentasikan dengan baik dalam Laporan Triwulanan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Dwisaputra
"Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak sebagai bagian dari instansi pemerintah tidak dapat melepaskan diri tuntutan banyak pihak baik internal maupun eksternal untuk menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Public Governance). Wujud penerapan Good Public Governance ini tidak hanya terbatas pada saat melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam negeri saja akan tetapi juga diwujudkan pada saat menjalankan perannya di dunia internasional. Transparansi dan Kredibilitas Direktorat Jenderal Pajak sebagai representasi Negara Indonesia di dunia internasional harus diwujudkan dan dipertahankan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyelenggaraan Exchange of Information di Direktorat Jenderal Pajak yang saat ini sudah memiliki standar internasional. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan data primer (wawancara) dan data sekunder dari Direktorat Jenderal Pajak serta sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan Exchange of Information di Direktorat Jenderal Pajak telah sesuai dengan standar internasional dan hal tersebut merupakan bentuk transparansi Pemerintah Indonesia dalam menjalankan perannya di masyarakat internasional yang merupakan salah satu pemangku kepentingan dari Pemerintah Indonesia.

In doing its role, Directorate General of Taxes as a part of government can't avoid internal and external demand to implement Good Public Governance. Good Public Governance is implemented while Directorate General of Taxes carrying its role and functions in the country but also internationally. Transparency and credibility of Directorate General of Taxes as a representative of Indonesia must be done and maintained. This study is to analyze the implementation of Exchange of Information (EOI) in Directorate General of Taxes. This research using descriptive-qualitative method and utilizing primary data (interviews) and secondary data from Directorate General of Taxes and other sources. The results showed that the implementation of the Exchange of Information in Directorate General of Taxes in accordance with international standards and it is done as a form of transparency of Government of Indonesia to the international society as one of its stakeholder while carrying out its role in the world."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ijmal Hanandra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat efektivitas penerapan pengendalian internal pada yayasan ABC. Yayasan ABC ini adalah yayasan yang berdiri sejak tahun 2001 yang bergerak dalam aktivitas sosial berfokus pada aktivitas pendidikan dan pemberdayaan. Pendanaan yayasan ini berasal dari individu pendiri yayasan yang juga berposisi sebagai dewan pembina. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan melibatkan data primer dari hasil wawancara.
Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dalam penelitian ini perbandingan efektivitas kebijakan dan penerapan pengendalian internal di Yayasan ABC ditinjau menggunakan standar acuan yang dikeluarkan oleh Commiittee of Sponsoring Organization (COSO) dalam bentuk kerangka pengendalian internal terpadu (COSO Internal Control Integrated Framework) yang diterbitkan pada tahun 2013 dan aturan hukum yang berlaku terkait yayasan.
Hasil analisis terhadap poin-poin checklist kerangka pengendalian internal COSO menunjukkan bahwa Yayasan ABC telah cukup efektif dalam menetapkan dan merapkan kebijakan pengendalian internal. Hal ini dilihat dari 66 dari 77 poin checklist (85,7%) kebijakan pengendalian internal ada dan memenuhi standar acuan COSO. Terkait penerapan pengendalian internal sebanyak 66 dari 77 checklist poin (85,7%) terlaksana mengikuti kebijakan internal, 6 poin atribut tidak diatur dan tidak terlaksana (7,8%) dan 5 poin atribut (6,5%) tentatif yang artinya pelaksanaan poin atributnya tetap terlaksana meskipun tidak diatur dalam standar tertulis.

The aim of this study is to examine the effectiveness of internal control implementation on ABC Foundation. The ABC Foundation is a philantropicbased foundation that was founded in 2001 which focus on social activities concerning on poverty eradication through education empowerment, and enhancement of quality of lives. The funding of the ABC Foundation comes from single-family founder which also act as the chairman of the foundation. This is a case study involving primary data from interviews and secondary data from other resources.
This study uses descriptive analysis as research method. This study compares the level of effectiveness between the policies and its internal control implementation in ABC Foundation toward COSO internal control framework which published in 2013 and related government regulations. The analysis using 77 checklist point in COSO internal control evaluation template.
The analysis shows that 66 out of of the 77 checklist points (85.7%) of internal control policies in ABC Foundation are existed and suitable to COSO guidelines. For the implementation aspect, 66 out of 77 checklist points (85.7%) and internal implementation are following the ABC Foundation internal policies and 5 attribute points (6.5 %) are tentatively implemented which means the implementation is not based on the written policies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherry Astro Lia
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Sekretariat Utama Lapan. Gambaran umum mengenai pelaksanaan SPIP diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang mengacu kepada dengan mengacu kepada parameter-parameter Pengendalian Intern pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan SPIP berdasarkan penilaian 109 responden adalah 2.81 atau 70,15% dari kriteria yang diinginkan. Angka ini menunjukkan bahwa pelaksanaan SPIP telah memadai namun belum sempurna sehingga masih diperlukan penguatan dalam pelaksanaannya. Hal ini tercermin dari temuan BPK yang menyatakan masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan SPI. Tingkat kepuasan pengguna atas layanan Lapan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum Lapan adalah Baik, maka dapat dikatakan SPI di Lapan mendorong tercapainya tujuan memberikan layanan yang baik.

This research is a descriptive qualitative research, that aimed to describe the implementation of Government Internal Control System in the Main Secretariat of Lapan . An overview of the implementation of the Government Internal Control System obtained by distribusing questionnaires that refer to the reference to the Internal Control parameters on Government Regulation No. 60 of 2008 concerning the Government Internal Control System.
Based on the results of processing of questionnaires, we concluded that in general the implementation of Government Internal Control System by perceptions of 109 respondents is 2.81 or 70.15 % of the desired criteria. This figure shows that the implementation of the Government Internal Control System has been adequate and still require strengthening in the implementation. This is reflected in the findings of the Badan Pemeriksa Keuangan which states there are still weaknesses in the implementation of Internal Control System. Satisfaction with the service based survey conducted by the Public Service Board of Lapan is “Good”, it can be said that Internal Control System is support the achievement of the goal of providing a good service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Widisetyanto
"ABSTRAK
Tujuan karya akhir ini adalah mengusulkan penerapan strategy map untuk unit
kredit Bank ABC menggunakan strategy objectives yang dibagi menjadi empat
perspektif dalam balanced scorecard. Balanced scorecard digunakan untuk
menunjukan bahwa penilaian unit kredit bank ABC tidak dapat dinilai dari sisi
keuangan saja, tetapi dengan empat perspektif Balanced Scorecard yaitu
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran.
Usulan penerapan balanced scorecard harus didukung oleh top management yang
berkomitmen, dalam hal ini adalah komite kredit dalam memajukan unit kredit
agar menjadi tulang punggung bagi bank ABC

ABSTRACT
The purpose of this thesis is to propose the application of strategy map for
credit unit Bank ABC with using strategy objectives which are divided into four
perspectives in the balanced scorecard. Balanced Scorecard is used to indicate that
the credit ratings of bank ABC unit can not be assessed only from the financial
side, but with four Balanced Scorecard perspectives, namely financial, customer,
internal business processes, and learning and growth. Proposed application of the
balanced scorecard should be supported by top management who committed for
improve credit unit, in this case it is a credit committee must improve unit credit
to become the backbone of bank ABC"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Diana Dumaria
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif optimalisasi pemanfaatan tanah yang berlokasi di Lot 1 SCBD Jakarta milik Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan dengan mempertimbangkan actual use dan potential use. Tanah tersebut merupakan sebuah tanah kosong yang belum dimanfaatkan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis Highest and Best Use HBU . Dalam Analis HBU, tiga kriteria yang harus dipenuhi yaitu memungkinkan secara fisik, diijinkan oleh peraturan dan harus layak secara keuangan. Analisis HBU didahului dengan analisis pasar untuk membatasi alternatif penggunaan. Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan analisis aspek fisik, analisis peraturan serta keuangan, Penggunaan Tertinggi dan Terbaik/Highest and Best Use pada objek penelitian adalah peruntukan sebagai perkantoran dengan nilai pasar Rp185.158.285,00/m2.

ABSTRACT
This research aims to determine alternatives to optimize the utilization of land which is located in Lot 1 SCBD Jakarta that belongs to the Secretariat General of The Ministry of Finance by considering the actual use and the potential use. The research object is a vacant land that has not been utilized. In Highest and Best Use analysis, three criteria must be met, which are physically possible, legally permissible and financially feasible. Highest and Best Use analysis is preceded by a market analysis that will limit the alternative uses. The result of this research shows that based on market analysis, physical analysis, legal analysis, and financial analysis, The Highest and Best Use for object research is as an office with market value Rp185.158.285,00 m2."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>