Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vita Ariani Hazaniah
"Perlengkapan yang berkaitan dengan sistem pengangkutan internal limbah medis seperti masker, sarung tangan dan kantong plastik limbah medis disediakan oleh rekanan. Peralatan seperti tempat sampah untuk limbah medis dan benda tajam tersedia di ruang perawatan. Kebijakan dasar mengenai pengangkutan internal limbah medis di RS Pertamina Jaya adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 112 Tahun 2008. Pengangkutan internal limbah medis dilakukan 3 (tiga)kali dalam sehari. Limbah medis dibagi menjadi limbah medis, non medis, benda tajam, cair dan kaca/beling. Rata-rata limbah medis dari bulan Januari-Mei yaitu sekitar 28-36 kg/hari. Masalah keterbatasan sarana dan prasarana sistem pengangkutan internal limbah medis adalah belum adanya pelatihan dan pendidikan, troli dan jalur khusus, standar operasional prosedur yang baku dan perlu adanya evaluasi rutin.

Equipment associated with the internal transportation system of medical waste such as masks, gloves and plastic bags of medical waste is provided by the partners. Equipment such as bins for medical waste and sharps are available in the treatment room. Basic policy on internal transport of medical waste in the Pertamina Jaya Hospital came from Keputusan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Nomor: 112 Tahun 2008. Internal transport of medical waste made 3 (three) times a day. Medical waste is divided into medical waste, non-medical sharps, liquid and glass. The average medical waste of the month January to May which is about 28-36 kg/day. The problem of limited facilities and infrastructure system of internal transportation of medical waste is the absence of training and education, trolleys and special lines, standard operating procedures standard and the need for routine evaluation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Elsa Ria
"Fokus penelitian ini adalah mengenai pengadaan untuk persediaan barang umum pada bagian logistik Rumah Sakit Pertamina Jaya, yang berkaitan dengan biaya pemesanan, biaya penyimpanan, jumlah pemesanan dan frekuensi pembelian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pengadaan barang berdasarkan metode EOQ dibandingkan dengan metode yang saat ini di gunakan di bagian logistik Rumah Sakit Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode EOQ, biaya persediaan EOQ lebih efisien dan dapat mencegah kekosongan barang. Terdapat perbedaan jumlah pemesanan barang serta frekuensi pembelian. Dengan menggunakan metode EOQ, jumlah barang yang akan dipesan lebih sedikit dibandingkan dengan rumah sakit. Tetapi frekensi pembelian akan lebih sering. Disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan metode EOQ dalam pengadaan barang umum.

The focus of this study is logistic procurement in the Logistics Departmen Pertamina Jaya Hospital. Related to the cost of inventory, storage costs, the and frequency of purchase orders.
The purpose of this study is to determine the efficiency of the procurement of goods based on EOQ ancompared to method that are currently used in Pertamina Hospital Jaya. This research is a case study. The results of this study using qualitatif approach.
The results of this study indicated that by using the EOQ, The inventory cost is more efficient and coned prevent the shortage of the supplier. Number and frequency of purchase order items, would also be different if using EOQ. Number of supplier purchased will be less but more frequent as compared to the current procedure. It is suggested to consider to adopt EOQ method in procurement to non mediical supplier.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kurniasih
"Penelitian ini memiliki fokus kepada kegiatan kerjasama dengan media yang dilakukan di Unit Manajemen Bisnis RS Pertamina Jaya dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan rumah sakit karena media memiliki jangkauan yang sangat luas. Hubungan dengan media merupakan salah satu program yang dilakukan oleh seorang humas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dari kerjasama dengan media yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran merek akan RS Pertamina Jaya Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan perolehan data yang didapat dari hasil wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Dari penelitian didapatkan hasil bahwa pelaksanaan kerjasama dengan media belum dapat dilakukan secara maksimal sehingga upaya peningkatan kesadaran akan rumah sakit lebih banyak dilakukan melalui promosi baik dengan perusahaan atau melalui media promosi. Media memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran akan suatu merek organisasi dari masyarakat sehingga kegiatan yang berkaitan dengan media harus dibuat perencanaan dengan baik agar dapat mencapai tujuan organisasi.

This research has focused on the activities undertaken in cooperation with the media at Business Management Unit Pertamina Jaya Hospital and has a goal to increase public awareness of the hospital because the media has a very wide range. This research Media relations is one of the programs carried out by a public relations.
The purpose of this study was to knowabout the implementation of cooperation with the media that has been done to increase the brand awareness of the Pertamina Hospital Jaya in 2012. This study is a qualitative descriptive with the acquisition of data obtained from in-depth interviews, observation and document review.
Of the study showed that implementation of the cooperation with the media have not been able to do the maximum so that efforts to increase awareness of the hospital is mostly done through the promotion of either the company or through a media promotion. The media has an important role to raise awareness of a brand of community organizations so that the activities related to media planning should be made well in order to achieve organizational goals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Wendi Yunianti
"Tugu Ibu Depok hospital is a type C hospital. As a health care provider, Tugu Ibu hospital has many activities and provides many services. With the Bed Occupancy Rate (BOR) of 50-70%, the hospital generates quite a lot both medical and non-medical solid waste. The hospital should organize and conduct waste minimization program to prevent pollution.
The objective of this research was to analyze the waste minimization efforts and management of medical and non-medical solid waste. This research used qualitative and quantitative approaches. Data collection was done using in-depth interviews, observation, and document review.
The results of this research showed that the Tugu Ibu Depok hospital has conducted a program of waste minimization through waste reduction by sorting it (segregation and housekeeping). The hospital has never been reused nor recycled the waste. The management of solid waste from sorting, collecting, transportion, storage and waste disposal are properly organized. Medical waste incineration has been done by third party.
To improve waste minimization efforts, specific standard operating pdures (SOP) to reduce and reuse waste is needed. It is also suggested to conduct training Latar Melanon waste minimization and reuse techniques. Strong commitme fro top-level management is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S42827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Hidayatullah
"Penelitian ini untuk menilai pelaksanaan manajemen teknologi peralatan medis di Rumah Sakit Pertamina Jaya dengan cara telaah dokumen dengan instrumen MFK 8 akreditasi KARS 2012 dengan pembatasan pada tiga alat medis yang berkategori critical equipment yaitu ventilator, mesin hemodialisa dan defibrilator. Hasilnya adalah kekurangan nilai sebesar 23 untuk bisa lulus dengan penyebabnya adalah perencanaan yang tidak konfrehensif dan kurangnya jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Usulan solusi bagi manajemen RSPJ adalah menentukan tujuan dan target manajemen teknologi peralatan medis , membuat perencanaan yang komfrehensif, memenuhi kebutuhan sumber daya manusia disertai peningkatan pengetahuan dan keterampilannya.

This study was to assess the implementation of health technology management at Pertamina Jaya Hospital by review the documents according to Chapter 8 Facilities Management and Safety , Commission on Accreditation of Hospital, version 2012 . It was limited on three critical equipment i.e ventilators, hemodialysis machine and defibrillator. The result is not pass, minus 23 to pass and the causes are not konfrehensif planning and lack of quantity and quality of human resources. Proposed solutions for management of RSPJ are setting objectives and targets of health technology management, the komfrehensive planning and improvement human resources."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T47229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deastri Pratiwi
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012. Penelitian ini juga menentukan faktorfaktor apa saja yang berperan paling besar sebagai pertimbangan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli layanan Medical Check Up RSPP Tahun 2012. Dalam penelitian ini digunakan 31 (tiga puluh satu) variabel dengan populasi penelitian perusahaan pelanggan MCU RSPP yang telah menjalin kerjasama dengan MCU RSPP selama 2 (dua) tahun berturut- turut yaitu tahun 2011- 2012 sebanyak 88 (delapan puluh delapan) perusahaan. Sebanyak 45 (empat puluh lima) perusahaan sebagai responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metode Principal Component Analysis (PCA), menghasilkan 6 (enam) faktor yang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012 dan mampu menjelaskan 25 variabel dalam data, yaitu sebesar 79,3 persen. Keenam faktor tersebut adalah Faktor 1 (Alat Promosi yang Menarik dan Informatif), memiliki eigen value sebesar 10,077 dan variansi sebesar 40,3 persen. Faktor 2 (Kecukupan Tersedianya Tempat Parkir) memiliki eigen value sebesar 2,719 dan variansi sebesar 10,8 persen. Faktor 3 (Mutu Produk) memiliki eigen value sebesar 2,062 dan variansi sebesar 8,2. Faktor 4 (Kesesuaian Harga) memiliki eigen value sebesar 1.487 dan variansi sebesar 5,9 persen. Faktor 5 (Ketepatan penerimaan hasil Pemeriksaan) memiliki eigen value sebesar 1,305 variansi sebesar 5,2 persen. Faktor 6 (Transportasi menuju Rumah Sakit) memiliki eigen value sebesar 1,026 dan variansi sebesar 4,1 persen. Ketepatan model yang dihasilkan berdasarkan hasil estimasi matriks faktor adalah sebesar 38 persen atau sebanyak 115 residual dengan nilai absolut di atas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model memiliki ketepatan sebesar 62 persen pada tingkat penyimpangan 5 persen.

The problems derived from the study - be that as it may, were the factors considered by the clientele of Human Resources Departments In Subscribing to Medical Check-Up Service of Pertamina Central Hospital in 2012. The purpose of this study was to analyze and determine the most affecting factors as far as clients are concerned due to their commitment and preferences in proceeding with the Medical Check-Up of Pertamina Central Hospital in 2012. In order to decide the most dominant variables representing each factor established and in conjunction to assess the other remaining variables included in the fully-formed dominant factors, this study picked out 31 (thirty-one) variables and the population, namely the existing customers of RSPP’s MCU service who have worked closely over the past 2 (two) consecutive years, 2011-2012. The mass of the addressed population comprised of 88 (eighty-eight) companies and the quantity of the respondents taken as study sample were narrowed down to 45 (forty-five) companies altogether and conducted by purposive sampling techniques. The Principal Component Analysis (PCA) method, resulting 6 (six) factors that were taken into consideration by the Human Resources Departments of existing customers in trying out the Medical Check-Up services provided by Pertamina Central Hospital in 2012 and were able to explain 25 (twenty-five) variables in data, which amounted to 79,3 percent. The 6 (six) underlying factors as previously mentioned were Factor 1 (Informative and Attractive Promotional Tools) with 10.077 eigen value and 40,3 percent variance. Factor 2 (The Parking Space Availability) with 2,719 eigen value and 10,8 percent variance. Factor 3 (Product Quality), with 2,062 eigen value and 8,2 percent variance. Factor 4 (Price Reasonability/Affordability), with 1,487 eigen value and 5,9 percent variance. Factor 5 (Punctuality of Examination Results), with 1,026 eigen value and 4.1 percent variance. Last but not least, Factor 6 (Transportation Means to the Hospital), with 1,026 percent of eigen value and a 4,1 percent variance. All the model precision generated were based on the size of residuals, which is the difference from the produced correlations; in accordance to the matrix estimation outcome, the factor was as large as 38 percent or as many as 115 residuals, with absolute significance value above 0,05. These numbers statistically showed that the model had performed accuracy of 62 percent by 0,05 deviation, or 5 percent so to speak/per se."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Skripsi ini membahas rencana strategi pemasaran unit medical check up RS Pertamina Jaya tahun 2011-2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penyusunan rencana strategis pemasaran MCU diawali dengan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Matriks EFE dan EFI. Setelah itu, dilakukan pencocokkan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks TOWS. Dari tahap pencocokan ini ditemukan tiga alternatif strategi pemasaran yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya prioritas strategi ditentukan dengan menggunakan QSPM. Dari hasil QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran MCU RS Pertamina Jaya adalah pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan melihat segmen, target, dan bauran pemasaran. Hasil penelitian ini menyarankan untuk memperkenalkan produk MCU pada sasaran baru, mengembangkan produk MCU, dan mengoptimalkan kinerja unit pamasaran dengan menfokuskan perhatian kepada pelanggan yang telah ada.

The focus of this study is the marketing strategic plan of medical check up unit Pertamina Jaya Hospital in 2011-2015. This research is descriptive qualitative. The process began with the identification of internal and external factors using EFE and IFE Matrix. After that, make matching by using the IE and TOWS Matrix. From this matching stage, found three alternative marketing strategies are that market development, product development, and market penetration. Next, priority of strategy is determined by using QSPM. From the results are obtained that the priority strategy QSPM of MCU Pertamina Jaya Hospital is the market development. Market development strategy is carried out by looking at segmentation, targeting, and marketing mix. The results of this study suggests to introduce product on the new targeting, develop MCU product, and optimize unit performance by focusing attention on captive market."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emilda Narcis
"Kompleksnya pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan peluang terjadinya kesalahan, terutama dengan adanya tindakan invasif di bagian bedah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kejadian dan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesalahan medis di bagian bedah rawat inap terkait keselamatan pasien di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan medis yang terjadi yaitu 2 kasus KPC, 1 kasus KNC dan 3 kasus KTC. Belum adanya SOP, audit klinis, tempat kerja yang tidak kondusif, kurangnya sarana prasarana, pendidikan, pelatihan, kerja tim dan komunikasi menjadi latar belakang kesalahan.
Kesimpulannya adalah kejadian kesalahan medis dipengaruhi oleh faktor organisasi, tempat kerja, individu dan barier. Belum adanya clinical governance dan program keselamatan pasien yang belum berjalan dengan baik. Pelaksanaan keselamatan pasien sangat dipengaruhi oleh pimpinan institusi.

The complexity of medical services in a hospital creates a change for an error, particularly on an invasive action in surgery unit. This study is aimed to analyse events and contributing factors to medical error in the inpatient unit regarding patient safety in a district hospital.
Using Qualitative with case study design, this study records some medical error events, which are 2 KPC cases, 1 KNC case and 3 KTC cases. Unexisting SOP, clinical audit, unconvenient place of work, lack of equipment/supporting tools, education, training, teamwork and communication are identified as the major causes.
The conclution is that medical errors are influenced by organization factor, work place, individual and defences factors. Unexisting clinical governance and uncontrolled patient safety program. The implementation of patient safety program is greatly influenced by institution leader.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Fadjriani
"Saat era globalisasi ini rumah sakit harus mempersiapkan diri dengan membenahi semua lini. Titik berat pelayanan rumah sakit pada masa lampau adalah pada pelayanan rawat inap. Tetapi saat ini telah tcnjadi perubahan mengenai pclayanan di rumah sakit yaitu Iebih cendemng pada pclayanan rawatjalan. Sehingga fungsi unit rawat jalan merupakan primadona di masa yang akan datang. Karena hal tcrscbut maka pihak manajemen Rumah Sakit Penamina Jaya merasa perlu untuk mengoptimalkannya dengan membuka Unit Poli Sorc.Tingkat pemanfiuxtan poliklinik yang digambarkan dengan banyaknya kunjungan di poliklinik setiap harinya tidak terlalu berubah banyak dan justru ada kecendenmgan kunjungan poliklik sore yang kian menumn.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi polikiinik sore Rumah Sakit Penamina Jaya dimana pemanfaatan poliklinik sore yang sam ini masih kurang memcnuhi harapan manajemen Rumah Sakit Pertamina Jaya. Variabcl dari penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas adalah faktor karakteristik pasien yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, pengctahuan dan pekerjaan serta faktor persepsi pasien terhadap mutu layman yaitu faktor SDM, tarifl sarana dan prasarana.
Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dcngan disain cross sccsional dari data primer yang diambil melalui kuisioner dengan membcrikan lembar kuesioner terhadap I02 responden Dari hasil penelitian didapatkan hubungan yang bemmkna dari utilisasi poliklinik sore: faktor usia, penghasilan dan faktor SDM. Adapun faktor yang paling dominan adalah faktor SDM dan usia. Hasil penclitian ini mcnunjukkan bahwa sebagian besar responden mempersepsikan baik pclayanan poliklinik sore. Tetapi hal ini masih belum diikuti dengan pemanfaatan yang optimal terhadap poliklinik sore. Oleh karena itu diharapkan pihak manajemcn Rumah Sakit Pertamina Jaya berusaha unluk lebih mengembangkan poliklinik sore ini dengan pnoaktif mcmberi informasi kepada konsumen tentang keberadaan poliklinik sore tersebut. Dengan memperhatikan hasil penelitian yang memperlihatkan responden terbanyak adalah wanita usia produktif maka di masa mendatang diharapkan dapat dibuka Poliklinik baru yaitu Poliklinik kandungan dan kebidanan, poliklinik anak, scrta poliklinik kulit dan kelamin.

In globalization era, hospital has to be prepared by adjusting all line. In the past, hospital service is emphasizing in inpatient service. However, recently there is alteration toward hospital services, which is likely to outpatient services. Therefore, outpatient unit function is a favorite for fixture period. Because of it, so management of Pertamina Jaya Hospital feels that they need to maximize it by opening Evening Polyclinic Unit. Polyclinic service level described by visitation rate in pclyclinic per day is not change too much and tendency of evening polyclinic visitations trend decreased.
This research aim to know factors that related with evening polyclinic utilization of Pertamina Jaya Hospital where recent polyclinic evening benefit still less to fulfill Pertamina Jaya Hospital management expectation. Variable from this research is free variable and bond variable. Free variables are patient characteristic factors that include age, sex, education, earning, knowledge and occupation and patient perception factor toward service quality such as SDM, tariff, medium and infrastructure.
Research conducted by quantitative method with cross sectional design from primary data that gathered from questioner by giving questioner sheet to 102 respondents. From research result obtained signiticant relation from evening polyclinic utilization: age factor, eaming and SDM factor. The most dominant factor is SDM and age. This research result shows that most of 'respondents toward evening polyclinic perception are well; however, it still not followed with optimal benefit toward evening polyclinic. Therefore, suggested to Pertamina Jaya Hospital management developing this evening polyclinic proactively to give information for consumer toward evening polyclinic existence. Suggestion submitted in this research considering the most patients are children and productive age women so that management reconsiders opening new polyclinics, which are a polyclinic of paediatrics, polyclinic of obstetric and gynaecology, and polyclinic of dermatology.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdini Wahyuningsih
"Instalasi rawat jalan merupakan instalasi yang sangat strategis sebagai sumber revenue centre bagi RS Pertamina Jaya. Tingkat retensi yang belum mencapai target menggambarkan masih cukup banyak terjadi lost patient. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran lost patient di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Pertamina Jaya Tahun 2008. Faktor-faktor yang diteliti adalah faktor rumah sakit dan faktor provider kesehatan lain. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data melalui wawancara telepon dan penelusuran dokumen. Mayoritas responden memiliki persepsi terjangkau terhadap tarif, berpersepsi baik terhadap dokter, perawat, pelayanan, dan fasilitas. Responden berpendapat bahwa sarana kesehatan lain lebih baik dari RSPJ. Faktor-faktor yang berhubungan dengan lost patient adalah persepsi pelayanan dan perbandingan sarana kesehatan lain dengan RSPJ.

Ambulatory care installation is a very strategic/important revenue centre for Pertamina Jaya Hospital. The retention level that hasn?t reach target indicating that there?s still quite significant lost patient case occured. This researh is held to understand the lost patient case in ambulatory care policlinic RS Pertamina Jaya at 2008. Factors that will be examine is the hospital factor and other health provider factor.This research is made quantitavely with cross sectional design. The data and information needed is collected through interview by telephone and documentary penelusuran. The vast majority of respondent have opinion that good about price, doctor, nurse, service, and facilities. Respondents said that other health provider is still better than RSPJ. Other factors that connected with lost patient is the perception of service given and the comparation between RSPJ and other health provider."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>