Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abimanyu Soeratno Wiryo Atmodjo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S17043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S6535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Syamsu
"Penelitian ini menguji mengenai pengaruh implied cost of capital terhadap market excess return. Cost of capital merupakan tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor, sehingga secara teoritis return seharusnya lebih tinggi dari cost of capital tersebut. Implied cost of capital (ICC) didefinisikan sebagai tingkat diskon yang digunakan ketika harga pasar saham setara dengan present value dari arus kas yang diharapkan sehingga ICC dapat menjadi proksi yang baik untuk memprediksi return saham di masa mendatang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan dividend discount model untuk menghitung ICC dengan menggunakan dasar tahun penelitian 2012. Variabel yang digunakan adalah excess return sebagai variabel terikat dan untuk variabel bebasnya menggunakan ICC sebagai variabel uji dan P/E ratio serta PBV ratio sebagai variabel kontrol.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ICC berpengaruh signifikan terhadap excess return pada horizon 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa ICC lebih mampu menjelaskan excess return dibandingkan dengan P/E ratio dan PBV ratio sehingga dapat digunakan sebagai alternatif penilaian saham perusahaan dalam analisis investasi.

This study examines the effect of implied cost of capital (ICC) to market excess return. Cost of capital is the expected return on an investor`s investment and theoretically it is equal to minimal returns required by investor. Implied cost of capital (ICC) can be defined as the discount rate that equates the firm`s market stock price to the present value of expected cash flows. Several researchs showed that ICC can be a good proxy for predicting future stock returns.
This study used a dividend discount models approach to calculate the ICC using a base year of 2012. Variables used are excess return as dependent variable and ICC as independent variable with P/E ratio and PBV ratio as control variables.
The results showed that the ICC is significant on excess return for the horizon of 6 months, 12 months and 24 months of holding period. This study also shows that the ICC has better correlation coefficients than P/E ratio and PBV ratio so that this variable can be used in assessing the company`s stocks valuation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risha Epifania
"Skripsi ini mengenai analisis biaya modal yang berfokus pada komponen pembentuknya yang dianalisis secara deskriptif dan dianalisis berdasarkan hubungan risiko dan pengembalian. Perhitungan beta menggunakan metode OLS dan metode Dimson (1979) sebagai koreksi. Berdasarkan perhitunan beta sebelum dan sesudah koreksi, sektor pertanian memiliki beta tertinggi sehingga sektor tersebut menghasilkan pula biaya ekuitas yang paling tinggi. Perhitungan biaya hutang paling tinggi adalah sektor industri dasar dan kimia. Hasil yang diperoleh adalah sektor pertanian merupakan sektor dengan biaya modal tertinggi diantara sektor lainnya dan memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan pengembalianya meskipun pengembaliannnya bukan merupakan pengembalian yang tertinggi diantara sektor lainnya.

This paper is about the analysis focuses on the capital cost of its constituent components are analyzed descriptively and analyzed based on the relationship of risk and return. Beta calculation using OLS and methods Dimson (1979) as a correction. Based on the intentional beta before and after the correction, the agricultural sector has the highest beta so that the sector also produces the highest cost of equity. Calculation of the high cost of debt is the most basic and chemical industry sectors. The results obtained are the agricultural sector is the sector with the highest capital costs among other sectors and has a directly proportional relationship with its return though the return is not a return of the highest among other sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Qoriyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Septini Sri Riyanthy S.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Noviandi
"Manajemen biaya strategis merupakan metode akuntansi manajerial yang mengakomodasi strategi dan pengambilan keputusan strategis untuk menghadapi persaingan. Metode ini menggunakan perangkat-perangkat strategis, yaitu rantai nilai (value chain), penempatan posisi strategi (strategic positioning), dan pemacu biaya (cost driver). Perangkat-perangkat ini digunakan dalam menganalisis pengambilan keputusan strategis yang lebih banyak membutuhkan analisis kualitatif dan non finansial. Tidak seperti akuntansi manajemen tradisional, konsep-konsep rantai nilai, penempatan posisi strategis, dan pemacu biaya lebih berfokus eksternal dengan memasukkan analisis persaingan dalam industri sejenis, hubungan perusahaan dengan perusahaan lain dalam membentuk rantai nilai, dan bagaimana perusahaan mengelola aktifitas-aktifitasnya untuk mendapatkan efisiensi sehingga memberikan nilai (value) yang optimal. Studi lapangan pada salah satu perusahaan distributor kendaraan bermotor bertujuan memperoleh pemahaman mengenai penerapan konsep manajemen biaya strategis untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Studi dengan menggabungkan penelitian lapangan dengan metode kepustakaan ini menyimpulkan bahwa pada industri otomotif di Indonesia terdapat persaingan yang ketat, yang dapat dilihat dari posisi pasar yang selalu berubah dan keluar masuknya pemain dalam industri ini. Untuk mengantisipasi hal ini diperlukan pengambilan keputusan strategis yang tepat. Analisis rantai nilai memberikan pemahaman yang luas bagi perusahaan untuk menciptakan koordinasi sesama unit pembentuk rantai nilai dengan tujuan cost leadership, kerjasama dengan pemasok dan pelanggan, dan menentukan strategi pemasaran yang tepat. Analisis penempatan posisi strategis menyimpulkan bahwa perusahaan memiliki pangsa pasar yang besar dan pertumbuhan pasar yang tinggi serta melihat kepada sifat produk yang dihasilkan, maka strategi yang disarankan adalah mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki dengan memasarkan produk dengan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan pesaing. Dan analisis pemacu biaya menyimpulkan bahwa aktifitas-aktifitas yang terdapat dalam perusahaan dapat dikelola dengan menerapkan skala kegiatan yang tepat, menjalin hubungan diantara sesama divisi pada aktifitas yang bersamaan, meningkatkan skala ekonomis dan faktor belajar, serta mengaitkan dan melakukan interaksi antara suatu aktifitas dengan aktifitas lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>