Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Rachmawardani
"Telah berhasil dibuat sebuah alat pengukuran arah dan kecepatan angin (anemometer) untuk menghitung turbulensi dan analisa potensi angin. Dengan mengukur potensi angin bisa didapat informasi tentang angin yang nantinya informasi angin tersebut dapat digunakan untuk keperluan pemanfaatan angin. Dari pengukuran potensi angin didapat data-data sebagai berikut frekwensi kecepatan angin tertinggi adalah 1 m/s dengan arah angin pada timur laut-timur atau 45° - 90°. Semakin besar kecepatan angin semakin tinggi pula potensi angin.

This thesis have successfully created an instrument measuring wind speed and direction (anemometer) to calculate turbulence and analyze the potential of wind. By measuring the potential of wind can be obtained information about the wind that the wind information will be used for utilization of wind. From wind potential measurement data obtained following the highest frequency of wind speed is 1 m / s with the direction of the wind on the north-east or 45° - 90°. The greater the wind speed, the higher the potential for wind."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31931
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Irawan
"Skripsi ini membahas mengenai Perancangan dan Prototype Bus Way Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535. Perancangan berupa sistem sistem perjalanan Bus Way yang di atur secara otomatis, sistem terdiri dari dua sistem yaitu yang pertama sistem di dalam bus seperti jalur perjalanan bus yang mengikuti garis, proses pemberhentian bus yang dapat membedakan setiap halte-haltenya, proses penghitungan penumpang, sedangkan sistem yang kedua sistem di luar bus yaitu proses pengaturan lampu lalu lintas yang semuanya di control oleh Mikrokontroler ATMega 8535 yang di buat untuk menjadikan bus ke depannya menjadi otomatis dan efisien serta mengurang tingkat kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi di jalan.

This final project describes about the Design and Prototype Based Microcontroller Bus Way ATMega 8535. Designing a system that Way Bus travel system set automatically, the system consists of two systems is the first such system in the bus lines that follow the line of bus travel, bus stops processes that can distinguish each stop in the station, passenger counting process, while the system The second bus system outside the process of setting the traffic lights which are all in control by 8535 Microcontroller ATMega that in a for a bus to make him become an automatic and efficient, and reduce traffic congestion and accidents that often happen on the road."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adryan Fitra Azyus
"Salah satu cara untuk membuat sistem penciuman buatan adalah dengan cara membuat alat non-destruktif untuk mengukur buah matang atau busuk. buah yang dipilih adalah buah yang mengeluarkan gas yang cukup untuk dideteksi oleh sensor. Sistem ini terdiri dari sebuah semikonduktor gas dengan komponen data akuisis dan analisisnya. data diambil dari beberapa sampel buah dengan rentang waktu yang berbeda beda. Setiap tahap kematangan memiliki nilai yang berbeda beda yang dideteksi oleh sensor. Untuk menganalisa data kita menggunakan artificial neural network (ANN) untuk mengklasifikasikan data untuk menentukan buah tersebu matang atau busuk. jaringan ini di integrasikan kedalam sistem yang akan dibuat untuk mendeteksi buah tersebut. Dalam hal ini digunakan mikrokontroller ATMEGA 8535 untuk mendeteksi buah tersebut. Mikrokontroller digunakan untuk memonitor besaran arus ketika dilakukan pengambilan data oleh sensor dan kemudian melakukan pemrosesan data menggunakan ANN serta menampilkan hasil konsentrasi secara langsung melalui perangkat LCD display. Dengan adanya hidung elektronik ini semoga dapat membantu industri buah untuk membedakan buah yang matang dan yang busuk. 

One way to make an artificial olfactory system is by making a non-destructive tool to measure ripe or rotten fruit. the fruit chosen is the fruit that emits enough gas to be detected by the sensor. This system consists of a gas semiconductor with data acquisition and analysis components. Data is taken from several fruit samples with different timeframes. Each stage of maturity has a different value that is detected by the sensor. To analyze data we use artificial neural networks (ANN) to classify data to determine which fruit is ripe or rotten. This network is integrated into the system that will be made to detect the fruit. In this case the ATMEGA 8535 microcontroller is used to detect the fruit. Microcontroller is used to monitor the amount of current when data is taken by the sensor and then perform data processing using ANN and display the results of concentration directly through the LCD display device. With this electronic nose, hopefully it can help the fruit industry to distinguish between ripe and rotten fruit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T55102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Apriano
"ABSTRAK
Sistem pendeteksi asap tipe fotoelektrik telah dikembangkan dalam
penelitian ini. Sistem memanfaatkan sinar laser komersial sebagai sumber cahaya
dan sensor cahaya photodioda sebagai receiver. Sebuah micro controller
diaplikasikan untuk mengontrol sistem termasuk merekam data eksperimen.
Perbandingan intensitas awal dan intensitas asap yang diterima oleh
sensor cahaya photodioda dipergunakan untuk mengukur nilai densitas optik dari
asap. Untuk mendapatkan konsistensi di dalam pengukuran densitas optik, di
dalam tahap pengembangannya, telah dilakukan kalibrasi menggunakan lima buah
(5) lensa terkalibrasi dengan densitas optik yang berbeda.
Sistem pendeteksi asap yang telah dikembangkan kemudian diaplikasikan
untuk mengukur densitas optik asap yang berasal dari pembakaran kertas dengan
variasi massa dan volume ruang uji. Secara simultan juga dilakukan pengukuran
jarak pandang tanda EXIT dengan ketebalan asap yang berbeda. Penelitian ini
membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara densitas optik asap
terukur dengan jarak pandang / visibilitas tanda EXIT.

Abstract
A photoelectric smoke detection system was developed in this work. The
system utilised a commercial laser beam as a source light and photodiode light
sensor as a receiver. A microcontroller was applied to control the system
incluiding the recording of the experimental data.
The ratio between initial intensity and smoke intensity received by
photodiode light sensor was used to measure the value of smoke optical density.
In order to get consistency in the measurement of optical density, the device has
been calibrated using five (5) calibrated lens with different optical density.
The smoke detection system which has been developed was applied for
measure smoke optical density from burning paper with mass and volume of
chamber variation. Simultaneously, it?s also applied to measure the visibility of
EXIT sign with different optical density. This research proves that there is a
positive relation between smoke optical density measured and the visibility of
EXIT sign.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Romlah
"Pengeringan bahan pangan konvensional umumnya dihamparkan dan dialas anyaman bambu, dijemur di bawah sinar matahari. Arena jemur terbuka, lalat dapat hinggap atau jamur tumbuh akibat kelembaban udara tidak terkontrol. Kebersihan dan higienitas bahan pangan menjadi hal yang penting. Ruang pengering modern berbentuk - inkubator - dengan sistem kontrol suhu dan kelembaban dirancang untuk menggantikan cara pengeringan konvensional. Obyek yang dikeringkan singkong, bahan baku Mocal pengganti tepung terigu yang masih import. Nilai ekonominya lebih tinggi dibandingkan tapioka. Hasil pengeringan singkong dalam inkubator lebih bersih, bebas debu, anti hujan dan higien dibandingkan cara konvensional. Suhu dan kelembaban ruang dikontrol dengan metode Fuzzy Logic Controller (FLC). Temperatur, kelembaban udara dikondisikan agar proses pengeringan optimal.
Fuzzy Logic Controller (FLC) digunakan untuk memproses input Error, E(k) dan Cange in Error dE(k). Karakteristik kering singkong adalah penyusutan ukuran bahan baku (40%). Suhu dan kelembaban udara dideteksi dan diukur oleh ICLM35 dan SHT11. Output sensor akan dibandingkan dengan setting point menggunakan program bahasa C. Proses pengaturan setting point dan tampilan output diberikan dalam dua pilihan yaitu melalui LCD dan Komputer. Tampilan output komputer menggunakan program Visual Basic. Kontrol suhu ruang - inkubator - pada interval 38°C sampai dengan 55°C, kinerja pengeringan mencapai 90%.

In conventional drying, foodstuffs spread on woven bamboo, dried in the sun. In the arena of open drying can fly alighted or fungi grow due to humidity is not controlled. Cleanliness and hygiene of foodstuffs is important thing. Modern drying chamber shaped ""incubator"" with temperature and humidity control system designed to replace conventional drying. The object is dried cassava raw material substitutes Mocal. The dried cassava in the incubator clean, dust free, anti-rain and hygienic compared to conventional way. Temperature and humidity controlled room with a Fuzzy Logic Controller (FLC). Temperature and humidity are conditioned to optimize drying process.
Fuzzy Logic Controller (FLC) is used for processing input Error, E(k) and changing in Error dE(k). Characteristic of dry cassava is shrinkage of size of the raw materials (40%). Temperature and humidity will be detected and measured by ICLM35 and SHT11. Sensor outputs are compared with the setting point. FLC process is done by computer using the program language C. The process of setting point and display output is given in two options, LCD and Computer. View computer output using Visual Basic. Room temperature control ""incubators"" are expected to be at 38°C intervals up to 55°C, drying performance reached 90%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51303
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Alfiansyah
"Dalam suatu proses pengukuran daya listrik fotovoltaik penting dilakukan pemantauan secara teratur agar semua kegiatan dapat terkontrol dengan baik. Suatu cara yang efektif dan efisien adalah dengan menggunakan sistem monitoring yang bersifat realtime, dimana semua proses pengukuran tegangan dan arus yang sedang berlangsung dapat dipantau secara seksama pada saat itu juga.
Pada tugas akhir ini dibahas suatu sistem monitoring fotovoltaik dengan memanfaatkan mikrokontroler dan komputer. Mikrokontroler berfungsi sebagai kontrol aksi monitoring fotovoltaik sekaligus menghubungkannya dengan komputer. Komputer berfungsi sebagai tempat memproses data-data yang dikirim oleh mikrokontroler dan menampilkannya pada monitor dengan menggunakan software fotovoltaik.
Perangkat lunak dibuat dalam bahasa basic untuk mikrokontroller, Borland Delphi 6.0 untuk proses data dan tampilan, Microsoft Access untuk manajemen database. Perangkat lunak yang dibuat mampu melakukan monitoring dari modul fotovoltaik untuk mengumpulkan data: tegangan (V) serta arus (I) yang dihasilkan oleh modul fotovoltaik. Dari grafik yang didapat, diketahui bahwa tegangan maksimum yang diperoleh sekitar 202,79 V, dan arus maksimum berharga 0,894 A. Dari hasil pengujian yang dilakukan sistem dapat bekerja dengan baik dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

It is important to do monitoring in a measurement of photovoltaic electric energy process, so every activity will be well controlled. One way that effective and efficient is by using the realtime monitoring system, where every activity measurement of voltage and current will be watch accurately in the same time, in the real time.
This final project will discuss about using microcontroller and computer in photovoltaic monitoring system. The microcontroller will control the photovoltaic and make connection to the computer while the computer will handle data process and output view with using photovoltaic software.
Software will write in basic language for microcontroller, Borland Delphi 6.0 for data process and output view, Microsoft Access for data base management.The software be able to monitoring from photovoltaic modul and collect voltage and current that are produced by photovoltaic modul. From the graphic we can know that that maximum voltage there about 202,79 V, and maximum current have value 0,894 A. From the test result, the system works properly and successfully.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51141
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnandar
"Sistem penurun tegangan (step down converter) pada solar sel adalah suatu sistem penurun tegangan dengan memanfaatkan solar sel sebagai sumbernya yang kemudian diswitching dengan menggunakan PWM (Pulse Width Modulation) yang dihasilkan mikrokontroller untuk mendapatkan tegangan Ac kotak pada inverter bridge mosfet. Kemudian tegangan Ac tersebut, akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down sesuai dengan tegangan yang diinginkan. Setelah melalui rangkaian penyearah dan filter, tegangan tersebut dapat diatur menggunakan rangkaian adjustable tegangan. Sistem penurun tegangan ini untuk ke depannya dapat difungsikan untuk mengisi baterai. Maka tegangannya dapat diatur dari 6V sampai 24 V disesuaikan dengan kondisi baterai yang akan diisi.

Step down converter system on solar cell is a step down voltage system using solar cell of source then switched with pulse width modulation (PWM) is producted microcontroller to get AC voltage in inverter bridge mosfet. Then this AC voltage will step down using step down transformer with voltage if we want. After across rectifier and filter circuit, this voltage can tuned using voltage adjustable circuit. This step down converter for future can functioned to charging battery. Then this voltage can tuned from 6V to 24 V and other with battery condition will charged."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Pratama Putra
"ABSTRAK
Titrasi amperometri merupakan salah satu metode untuk menentukan konsentrasi larutan. Sebuah reagen (larutan standar) yang disebut sebagai titrant yang telah diketahui konsentrasi dan volumenya digunakan untuk mereaksikan larutan yang dititer atau analit. Sistem peniter yang selama ini digunakan yaitu buret terkalibrasi. Sistem peniter ini dapat menambahkan larutan standar kedalam analit serta menghentikannya ketika titik akhir titrasi tercapai. Titik akhir adalah titik dimana titrasi selesai , yang ditentukan dengan indikator. Dalam titrasi amperometri dalam menentukan titik akhir titrasi digunakan indikator berupa arus. Untuk mempermudah dalam melakukan titrasi dapat dilakukan dengan cara membuat peralatan yang mampu melakukan titrasi secara otomatis. Pada penelitian ini telah dibuat sistem titrasi amperometri otomatis secara keseluruhan. Dari sistem peniter meneteskan larutan standar kedalam larutan analit sampai menampilkan hasil konsentrasi larutan. Untuk automasi alat diperlukan suatu sistem kontrol . Dalam hal ini digunakan mikrokontroller ATMEGA 8535 untuk mengatur automasi titrasi. Mikrokontroller digunakan untuk memonitor besaran arus ketika dilakukan titrasi dan kemudian melakukan umpan balik dengan mengatur (memulai dan menghentikan) aliran peniter serta menampilkan hasil konsentrasi secara langsung melalui perangkat LCD display. Dengan adanya sistem titrasi amperometri secara otomatis, diharapkan dapat lebih memudahkan dunia industri dalam menentukan konsentrasi suatu larutan.

ABSTRACT
Nowadays, titration system commonly used in laboratory is calibrated burette. This titration system is operated with the adding of standard solution to analyte and then stopped the reaction when the endpoint of titration is obtained. The endpoint titration is a point when the physical change happened to the analyte that indicate the titration reaction is finish. This reaction could happen with the help of indicator. In amperometric titration the indicator used is curret, so the endpoint detected as a change in the current. To simplify the titration process, an instrument that allowed the automation of titration is built. In this research, an automatic amperomatic titration system was fully made. The automation is featuring from the titration process to the display of the solution concentration. A control system needed for the instrument automation is ATMEGA 8535 microcontroller for configuring the automation of titration. Microcontroller is use to monitoring the current magnitude when the titration occur and then perform feedback respon with regulating (starting and stopping) the flow of titrant and then afterward, showing the concentration result directly through LCD display device. It is expected, by the invention of automatic amperomatic titration system, the industrial world is having option in countable and easier-to-use method in determining the concentration of solution.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuab Alam Universitas Indonesia, 2016
T44898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA310
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Iwan Setiawan
"Pengukuran besaran listrik, seperti tegangan dan arus listrik biasanya dilakukan dengan cara manual. Pada skripsi ini akan dirancang suatu sistem pengukuran jarak jauh (telemetri) besanan listrik, seperti tegangan dan arus listrik dengan menggunakan SMS sebagai media transmisi data hasil pengukuran. Pengukuran tidak harus di lakukan di tempat lokasi yang akan di ukur namun, basil pengukuran dapat diterima oleh si pengguna dengan melakukan panggilan tak terjawab (miscall) ke nomor telepon genggam yang di gunakan di alat tersebut maka, maka telepon genggam pada alat tersebut akan mengirim hasil pengukuran dengan menggunakan SMS secara otomatis, sehingga hanya diperlukan biaya untuk pengiriman SMS yang sangat murah. Alat ini menggunakan A VR mikrokontroller ATMEGA16 untuk melakukan pengukuran dan pengiriman SMS. Digunakan mikrokontroller ini adalah karena dapat bekerja dengan kecepatan tingi flash ROM dan RAM cukup besar, memiliki internal Analog Digital Converter (ADC) serta harga yang murah dan mudah didapat di pasaran lokal. Alat ini dirancang untuk telepon genggam buatan Siemens dengan tipe M35. Program dihuat dengan menggunakan babasa C dan compiler program ini menggunakan software CodeVisionA VR (CVA VR). Pada tahap uji eoha terlibat babwa alat dapat melakukan pengukuran tegangan, arus listrik, diakumulasi di dalam AVR mikrokontroller ATMEGA16, dan mengiritukan hasil pengukuran dengan menggunakan SMS. Untuk pengakuran arus listrik digunakan alat tambahan, yaitu Clamp Ampere, kemudian keluaran dan Clamp Ampere ini, yang herupa tegangan listrik, akan diukur oleh A VR Mikrokontrnller ATmega16 dan akan di konversi menjadi sinyal digital. Kendala yang terjadi adalah kecilnya tegangan operasi dari A VR Mikrokontroller ATmega16, yaitu 5 volt DC, sehingge untuk mengukur tegangan yang tinggi, seperti tegangan rumah atau gardu-gardu listrik maka harus di gunakan sebuah alat lagi untuk mengubah tegengen tersebut menjadi tegangan DC yang memiliki nilai keluaran maksimum sebesar 5 volt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>