Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Eky Supriadi
"ABSTRAK
Permukaan jalan diharapkan dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan
ekonomis. Kekesatan permukaan jalan (skid resistance) memberikan tahanan
gesek (friction) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti variasi bentuk profil
permukaan dan kondisi ban, tekstur permukaan jalan, kondisi cuaca. Tahanan
gesek ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengereman, dan
friksi arah kesamping, dan juga memberikan gaya gesek menghindari gelincir saat
kondisi basah atau kering.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh suhu dan penetrasi
aspal untuk mendapatkan tingkat kekesatan permukaan jalan dengan
menggunakan campuran aspal beton Pen60/70 dan campuran aspal beton AC-WC
Pen 60/70 modifikasi dengan bahan tambah additive BNA. Perubahan suhu yang
digunakan adalah pada suhu 30oC, 35oC, 40oC, 45oC, 50oC, 55oC. Nilai skid
resistance diperoleh dengan menggunakan alat British Pendulum Tester.
Penambahan nilai BNA pada campuran aspal beton telah memberikan
penurunan nilai penetrasi aspal, yang berdampak pada peningkatkan kekesatan
permukaan aspal beton. Seiring dengan kenaikan suhu, nilai skid resistance akan
semakin menurun. Penambahan suhu lingkungan menyebabkan nilai skid
resistance akan semakin kecil.

Abstract
The road surface is expected to provide safety, comfort, and economical.
Road surface roughness (skid resistance) provide frictional resistance is
influenced by factors such as variations in the surface profile shape and condition
of tires, road surface texture, weather conditions. Frictional resistance is urgently
needed to improve the braking capability, and the friction force laterally, and also
avoid sliding friction when wet or dry conditions.
The study was conducted to analyze the effects of temperature and the
value of penetration asphalt to obtain skid resistance by using asphalt concrete
mixture Pen60/70 AC-WC and asphalt concrete Pen 60/70 modified with added
material additive BNA. Changes in temperature, which is at a temperature of
30oC, 35oC, 40oC, 45oC, 50oC, 55oC. Skid resistance value is obtained by using a
British Pendulum Tester.
The addition of the BNA in asphalt concrete mixture has reduced the value
of penetration bitumen, which have an impact on increasing the surface
roughness of asphalt concrete. As the temperature rises, the value of skid
resistance will decrease. The addition of environmental temperature causes the
skid resistance value will be smaller.
"
2012
S42392
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Evaldo Lumban Batu
"Produksi ban mobil di Indonesia pada tahun 2010 dan 2011 mencapai 14,4 dan 15,4 ton/ hari dan akan terus meningkat seiring bertambahnya pengguna mobil sampai saat ini. Bertambahnya produksi ban ini juga membuat limbah ban karet akan terus meningkat. Limbah ban karet ini dapat dimanfaatkan dengan membuat campuran aspal dan ditambahkan dengan pasir silika. Campuran tersebut bernama Asphalt Asphalt Nano Silica Crumb Rubber (ANSiCR). Campuran dengan aditif tersebut dibuat dengan 4 kadar, yaitu ANSiCR 10, ANSiCR 20, ANSiCR 30, ANSiCR 40. Kadar Aspal Optimum (KAO) didapatkan pada campuran ANSiCR 30 dengan kadar 6,75%. Campuran ANSiCR 30 kemudian diuji skid resistance untuk mengetahui nilai kekesatan dari campuran aspal. Skid resistance adalah gaya yang dihasilkan ketika perputaran ban tertahan oleh permukaan perkerasan jalan. Nilai skid resistance dari KAO ANSiCR 30 kemudian dibandingkan dengan KAO aspal minyak pen 60/70. Pengujian skid resistance ANSiCR 30 memiliki nilai skid resistance yang lebih tinggi daripada aspal minyak. Hal ini disebabkan kandungan Nano Crumb Rubber (NCR) dalam aspal yang menyerap minyak pada aspal sehingga permukaan aspal menjadi lebih licin. Suhu juga mempengaruhi nilai skid resistance dalam suatu campuran. Semakin tinggi suhu pada aspal, maka semakin rendah nilai skid resistance-nya.

The production of car tires in Indonesia in 2010 and 2011 reached 14.4 and 15.4 tons/day and it will increase. The increase in tire production also makes the waste of rubber tires continue to increase. This rubber tire waste can be utilized by making asphalt mixture and added with silica sand. The mixture is called Asphalt Asphalt Nano Silica Crumb Rubber (ANSiCR). Mixture with additives is made with 4 content, there are ANSiCR 10, ANSiCR 20, ANSiCR 30, ANSiCR 40. Optimum Asphalt Rate is obtained in the mixture of ANSiCR 30 with a rate of 6.75%. The mixture of ANSiCR 30 then tested the skid resistance to find out the value of the skid number of the asphalt mixture. Skid resistance is a force that is produced when tire rotation is held down by road surfaces. The value of skid resistance from optimum asphalt rate ANSiCR 30 then compared with optimum asphalt rate asphalt oil pen 60/70. The value of skid resistance on ANSiCR 30 has a higher than the oil asphalt. This is due to the content of Nano Crumb Rubber (NCR) in the asphalt that absorbs oil on the asphalt so that the asphalt surface becomes more slippery. Temperature also affects the value of skid resistance in a mixture. The higher the temperature on the asphalt, the lower the value of the skid resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Far`i Salam
"Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan aspal alam yang dikenal dengan nama aspal buton atau asbuton namun pemanfaatannya masih belum optimal. Desain perkerasan jalan tidak hanya ditinjau dari aspek kekuatan dan keawetannya saja, namun perlu evaluasi terhadap parameter keselamatannya. Faktor tersebut merupakan tahanan gelincir atau yang lebih dikenal dengan skid resistance. Penelitian dilakukan dengan menggunakan asbuton modifikasi yang terdiri dari campuran asbuton, oli bekas dan aspal minyak dengan menggunakan campuran lapis aus atau Asphalt Concrete- Wearing Course (AC-WC) bergradasi batas atas dan batas bawah. Campuran yang diteliti menggunakan campuran beraspal panas/Hot Mix Asphalt (HMA) dan campuran beraspal hangat/Warm Mix Asphalt (WMA). Analisis dilakukan terhadap volumetrik rongga dalam campuran / Voids in Mix (VIM) terhadap nilai Skid number (SN) yang merupakan nilai kekesatan jalan. Hasil pengujian marshall menunjukkan kadar terbaik pada campuran batas atas adalah 9% dan batas bawah 6.5%. VIM pada campuran batas bawah memiliki nilai yang lebih besar pada campuran HMA, sedangkan pada batas atas sebaliknya. Melalui pengujian skid ressistance, didapatkan hubungan dimana pada campuran batas bawah nilai VIM berbanding lurus dengan SN namun hal sebaliknya terjadi pada campuran batas atas. Selain itu, gradasi dengan VIM yang lebih besar menghasilkan nilai SN yang lebih kecil.

Pavement design is not only evaluated from strength and durability aspect but needs evaluation on the safety factor and the factor is skid resistance. Study is conducted using modified asbuton consisting of asbuton, waste oil and asphalt cement using Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) design on upper and lower limit. The mixtures are using Hot Mix Asphalt (HMA) and Warm Mix Asphalt (WMA). Analysis is conducted on volumetric voids in mix (VIM) to the skid number (SN) which represents the roughness of the surface. Marshall test shows that the best asphalt content for upper limit mixture is 9% and for lower limit mixture is 6.5%. VIM in the lower limit mixture has greater value on HMA while the upper limit has grater VIM value on WMA. Skid resistance test shows the relationships where on lower limit mixture, VIM is directly proportional to the SN but the other happens in the upper limit mixture. Besides, gradation with higher VIM yields smaller SN value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fikri
"Limbah beton merupakan limbah yang dihasilkan dari pembangunan dan pembongkaran bangunan. Pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus meningkatkan kebutuhan produksi beton yang nantinya juga akan menghasilkan pertambahan jumlah limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat menengah dalam campuran AC-WC dengan suhu pencampuran panas (HMA) terhadap nilai volumetrik marshall yang meliputi : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stabilitas, Kelelehan (flow), Marshall Quotient (MQ), dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Limbah beton yang digunakan sebelumnya dilakukan peremajaan berupa pencucian dengan tujuan untuk mengurangi kandungan abu beton yang terdapat dalam limbah beton. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan penggunaan jumlah limbah beton sebanyak 43% didapatkan peningkatan nilai dalam hal KAO, VIM, VMA, stabilitas, dan MQ serta penurunan nilai dalam hal VFB, kelelehan, dan IKS.

Concrete waste are waste that are produced from construction works and demolitions. Construction works that keeps increasing create the needs for concrete production that will eventually increase the amount of concrete waste. This research was conducted to know the effects of using recycled concrete aggregates (RCA) as replacement for medium aggregates in an AC-WC HMA mixture to the marshall volumetric values that includes : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stability, Flow, Marshall Quotient (MQ), and Residual Strength Index. Before using the RCA, treatment was given by washing the RCA to reduce the amount of cement that are contained within the RCA. The result shows from using 43% of RCA there is an increase in terms of OAC, VIM, VMA, stability, and MQ as well as a reduction in terms of VFB, flow, and Residual Strength Index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ismail
"Pada tahun 2018, pengupasan perkerasan lentur di tol JORR dilaksanakan dengan hasil limbah yang dapat didaur ulang (RAP). Penggunaan RAP dapat mengurangi biaya material hingga 30% pada kostruksi perkerasan lentur. Untuk menambah penghematan lebih jauh, digunakan warm mix asphalt (WMA) yang dapat  mengurangi emisi CO2 hingga 20% ditambah pengurangan energi hingga 16%. Perlu dilakukan penelitian terkait hasil limbah tersebut agar diketahui campuran yang optimal.
Penelitian ini terbatas pada pengujian laboratorium dengan Marshall Stability Test. Dengan metode desain faktorial, terdapat dua variabel bebas-kadar aspal baru dan kadar RAP. Dibuat 9 kategori dengan kadar aspal baru 4%, 5%, dan 6%; serta kadar RAP 35%, 45%, dan 55%. Enam variabel terikat-stablilitas, kelelehan, MQ, VIM, VMA, dan VFA-akan dilihat pengaruh dan interaksinya dengan variabel bebas.
Hasil pengujian dan perhitungan menggunakan fungsi trendline menunjukkan bahwa campuran yang optimal pada kadar RAP 35%, 45% dan 55% adalah dengan kadar aspal baru 5,4%; 5,3%; dan 5,5% secara berurutan. Dengan digunakannya SPSS, diketahui faktor yang konsisten berpengaruh terhadap seluruh variabel terikat (stabilitas, kelelehan, MQ, VIM, VMA, dan VFA) hanyalah kadar aspal baru, sedangkan kadar RAP berpengaruh hanya pada stabilitas, kelelehan, dan VMA. Tidak ditemukan interaksi antara kedua faktor pada seluruh variabel terikat, kecuali pada stabilitas.

In 2018, the pavement on JORR toll road was milled with RAP as byproduct. The use of RAP could save material costs up to 30% on flexible pavement construction. To further increase the savings, WMA is used; it can reduce CO2 emissions up to 20% coupled with up to 16% energy savings. A research is needed to find the optimal mix if RAP is to be used.
The research will be in laboratory setting using the Marshall Stability Test. With two-way factorial design, two independent factors are percentage of virgin asphalt and percentage of RAP. There are 9 categories of treatment using 3 different virgin asphalt content levels (4%, 5%, and 6%) and 3 different RAP content levels (35%, 45%, and 55%). Main effects of factors and interactions between factors with six dependent variables-stability, flow, MQ, VIM, VMA, and VFA-will be observed.
Using trendline on graphs show results that optimal mix design is at 5.4%, 5.3%, and 5.5% virgin asphalt with 35%, 45%, and 55% RAP content respectively. Only asphalt content that has consistent influence to the six dependent variables (stability, flow, MQ, VIM, VMA, and VFA), while RAP content only has influence on stability, flow, and VMA. There is no interaction between the two factors, except on stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winas Maulidani Susanto
"Pada perbaikan jalan baik dengan metode milling maupun crushed, kupasan aspal atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Campuran beraspal yang diolah dari maerial baru selalu digunakan untuk membuat perkerasan jalan. Hal ini menjadi masalah ketika sampah RAP terus menumpuk dan ketersediaan material baru seperti agregat dan aspal di alam terus berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan aspal daur ulang atau RAP sebagai material campuran beraspal, sehingga tidak hanya dibuang dan menjadi sampah.
Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan melakuan Marshall Test pada material RAP yang digunakan. Pencampuran dilakukan menggunakan metode campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan manambahkan zeolit pada proses pencampuran beraspal jenis Laston Lapis Aus AC-WC. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat yaitu 120°C. Temperatur yang lebih rendah daripada hot mix asphalt dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan.
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah pengaruh dari jumlah RAP dan kadar aspal yang digunakan pada campuran WMA-RAP, serta menganalisis campuran yang paling bagus dan sesuai dengan standar Bina Marga.

On road improvements with both milling and crushed methods, asphalt peel or Reclaimed Asphalt Pavement RAP is only discarded and not utilized properly. A paved mixture processed from a new material is always used to make pavement. This is a problem when RAP trash continues to accumulate and the availability of new materials such as aggregates and asphalt in the nature continues to decrease. This study aims to utilize recycled asphalt or RAP as an asphalt mixed material, so it is not only thrown away and becomes garbage.
The research method used is experiment with Marshall Test done on RAP material used. This research uses warm mix asphalt WMA mixture method by adding zeolite to powder mixing process of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC type. The mixing process is carried out at a warm temperature of 120°C. Lower temperatures than hot mix asphalt can reduce fuel use and reduce the emissions of carbon produced.
The conclusions from this research are the effect of the amount of RAP and the asphalt content used in the WMA RAP mixture, as well as analyzing the best mixture and in accordance with DGH standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Azhra Latifa
"Tesis ini membahas pengaruh temperatur dan pembebanan terhadap sifat mekanis beton aspal campuran panas gradasi agregat menerus AC-WC dan senjang HRS. Dilakukan pengujian menggunakan Umatta serta Wheel Tracking Device. Data diolah dengan faktorial desain analisis.
Kesimpulan: Kedua macam gradasi, variasi temperatur serta pembebanan berpengaruh signifikan terhadap regangan tarik, tegangan tarik, modulus resilien, stabilitas dinamis, nilai serta laju deformasi permanen dalam merespon variasi pembebanan dan temperatur, namun HRS lebih kuat dari AC-WC.

This thesis discusses the temperature and loading's influence on the hot mix asphaltic concrete's mechanical properties AC-WC dense graded and the HRS aggregate's gap. The test is done using UMATTA and Wheel Tracking Device. The data is analyzed using factorial design analysis.
Conclusions: Both kinds of gradation, temperature and loading variation have significant effect on strain tensile, tensile strength, modulus resilient, dynamic stability, the rate of permanent deformation and deformation value. Both types of aggregate gradation show the same pattern and tendency to respond the loading and temperature variation, but HRS is stronger.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30802
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Bagus Putranto
"Tahun 2019 ini kebutuhan aspal dengan produksi aspal di Indonesia memiliki perbandingan yang sangat tinggi. Produsen aspal di Indonesia tidak bisa menyanggupi kebutuhan aspal dekat-dekat ini. Penggunaan RAP atau aspal daur ulang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan aspal. Pembangunan juga dituntut untuk semakin mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Salah satu upayanya yaitu menggunakan zeolite sebagai bahan aditif pencampuran aspal dengan suhu rendah atau Warm Mix Asphalt. Bahan uji pada penelitian ini terdiri dari aspal baru, aspal daur ulang (RAP), agregat baru dan zeolite. Persentase kadar RAP dan kadar Zeolite menjadi variabel dan parameter hasil dari uji Marshall pada campuran menjadi variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan bahwa faktor kadar zeolite berpengaruh terhadap hasil uji Marshall.

In 2019, the needs of asphalt correspond to the production of a relatively high comparison, which makes it impossible for the producer of asphalt in Indonesia to meet this high demand in the near future. Therefore, the use of Reclaimed Asphalt Pavement abbreviated as RAP is necessary to meet these needs. Constructions are also expected to have a more environmentally friendly technology. One of the methods to do this is to use zeolite as an additive to be mixed with the asphalt in low temperature condition also known as Warm Mix Asphalt. The test material for this study consisted of new asphalt, Reclaimed Asphalt Pavement(RAP), new aggregate and zeolite. The percentage of RAP levels and Zeolite levels became variables and the Marshall test results on the mixture became the dependent variable. Overall, the results of this study indicate that the zeolite level factor affects the Marshall test results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Alvian Sutekat
"Tahanan gelincir pada jalan merupakan salah satu parameter yang sangat penting untuk keselamatan berkendara. Nilai tahanan gelincir ini menentukan kekesatan dari suatu jalan yang dimana jalan dapat menjadi lebih licin saat basah dan dapat membahayakan pengendara saat melakukan perjalanan. Penelitian ini menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) yang sudah dimodifikasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap tahanan gelincir aspal buton dengan campuran hangat yang berisar dari 100 ˚C-140 ˚C yang dimodifikasi dengan penambahan aspal minyak pen 60/70, oli bekas, dan Nano Crumb Rubber (NCR). Aspal buton yang digunakan merupakan Lawele Granular Asphalt (LGA) merupakan Rock Asphalt yang diperkirakan berbentuk linear belt yang membentang dari Teluk Sampolawa hingga Teluk Lawele (Darsana, 2005). Pengujian dilakukan pada permukaan yang basah dengan suhu yang digunakan pada penelitian ini adalah 26 ˚C, 30 ˚C, 35 ˚C, 40 ˚C, 45 ˚C, dan 50 ˚C. Pengujian ini dilakukan sebanyak dua kali untuk pengujian skid resistance standard dan pengujian skid resistance immersion. Sehingga kedua hasil tersebut dibandingkan. Nilai skid resistance menurun seiring dengan kenaikan suhu permukaan. Pada pengujian ini didapatkan nilai uji skid resistance immersion lebih besar daripada nilai uji skid resistance standard yang dimana nilai SN tertinggi adalah 54.9 pada suhu 26 ˚C untuk uji skid resistance immersion dan untuk uji skid resistance standard nilai SN tertinggi adalah 42.6 pada suhu 26 ˚C. Hal ini menandakan bahwa benda uji skid resistance immersion lebih kesat dibandingkan dengan nilai skid resistance standard.

Skid resistance on the road is one of the critical parameters that are for driving safety. The value of skid resistance determines the surface roughness of a road, where the road can become more slippery when the road is wet and can endanger the driver when traveling. This research used the modified British Pendulum Tester (BPT) tool. This test was conducted to determine the influence of temperature against the Buton Asphalt with a warm mixture ranging 100 ° C-140 ° C and modified with the addition of pen 60/70 asphalt oil, used oil, and Nano Crumb Rubber (NCR). Buton asphalt used is the Lawele Granular Asphalt (LGA) is a Rock Asphalt which is thought to form a linear belt stretching from Sampolawa Bay to Lawele Bay (Darsana, 2005). Tests conducted on wet surfaces with the temperatures used in the study were 26 °C, 30 °C, 35 °C, 40 °C, 45 °C, and 50 °C. This test was done twice for testing standard skid resistance and immersion skid resistance testing. So the two results are compared. The value of skid resistance decreases as the surface temperature rises. In this test, the value of skid resistance immersion is greater than the standard skid resistance test value, where the highest SN value is 54.9 at 26 °C for immersion skid resistance test and for standard skid resistance test the highest SN value is 42.6 at 26 °C This indicates that the test object of immersion skid resistance is rougher than the standard skid resistance value"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Alan Suyuti
"Pembangunan berkelanjutan kini menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangan dalam melakukan suatu pembangunan. Salah satu dari konsep pembangunan berkelanjutan adalah recycle atau memanfaatkan kembali bahan yang telah digunakan sehingga dapat meminimalisir penggunaan sumber daya yang dapat habis terpakai. Saat ini pada perawatan jalan khususnya, sering kali menyisakan sisa hasil kupasan aspal RAP yang tidak dimanfaatkan kembali.
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaat RAP agar dapat digunakan kembali sebagai bahan campuran pembentukan aspal baru. Dengan melakukan eksperimen pada material RAP yang digunakan dalam kondisi campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan penambahan asbuton retona untuk proses pencampuran aspal berjenis Laston Lapis Aus AC-WC yang kemudian akan di uji dengan Marshall Test. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat dimaksudkan agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan.
Penelitian ini juga menggunakan asbuton Retona yang merupakan produk asli dalam negeri dan juga zeolite yang cukup mudah untuk didapatkan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk lebih memaksimalkan potensi bahan-bahan material dalam negeri. Pada akhir penelitian ini akan dilakukan analisis dengan menggunakan metode factorial design untuk mendapatkan kadar optimum dari campuran asbuton retona dengan RAP yang digunakan dalam campuran hangat serta pengaruh RAP terhadap sifat-sifat campuran Laston Lapis Aus AC-WC.

Sustainable development is now one of the things that must be considered in doing a development. One of the concept of sustainable development is recycle or reuse of materials that have been used so as to minimize the use of resources that can be used up. Currently on road maintenance in particular, it often leaves residual asphalt remover RAP that is not reused.
This study aims to utilize RAP to be reused as a mixture of new asphalt formation. Experiments on RAP material used in warm mix asphalt WMA mixed conditions with the addition of retona asbuton to the Asphalt Concrete Bonding AC WC asphalt process which will then be tested by Marshall Test. The mixing process is carried out at warm temperatures intended to reduce fuel usage and reduce emissions of the resulting carbon gas.
This research also uses Retona asbuton which is the original product in the country and also zeolite which is quite easy to get in Indonesia. It aims to further maximize the potential of materials in the country. At the end of this research will be analyzed by using factorial design to obtain optimum level from retona asbuton mixture with RAP used in warm mixture and RAP effect on mixed properties of Laston Lapis Aus AC WC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>