Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Hendry Fahsani
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan merancang kurikulum Bahasa Inggris untuk Jurusan
Manajemen di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang berlokasi di
salah satu kota di Jawa Barat. Kurikulum dirancang dengan menggunakan
langkah-langkah yang dikemukakan Nation dan Macalister (2010) dan Richards
(2001). Dalam perancangan program ini, penulis terlebih dahulu melakukan
analisis terhadap silabus lama Bahasa Inggris dan kurikulum Jurusan Manajemen
di STIE. Langkah selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner kepada pemelajar
Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen STIE, pengajar mata kuliah Bahasa Inggris,
pengajar mata kuliah keahlian, pihak institusi, dan pengguna lulusan/industri.
Wawancara dilakukan terhadap Koordinator Matakuliah Bahasa Inggris di STIE.
Hal tersebut dilakukan untuk memeroleh informasi mengenai pemelajaran bahasa
Inggris yang saat ini dilaksanakan, dan yang akan diharapkan ke depannya. Data
dianalisis guna merumuskan program Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen
STIE. Program Bahasa Inggris yang diajukan terdiri dari lima matakuliah, yakni
Bahasa Inggris I, Bahasa Inggris II, Bahasa Inggris III, Bahasa Inggris IV, dan
Bahasa Inggris V. Jenis silabus yang digunakan merupakan silabus proto yangg
berdasar pada topik, keterampilan, tugas, dan fungsi. Topik ditentukan sesuai
dengan isu relevan dengan kehidupan mahasiswa dan studi bisnis-manajemen.
Kurikulum yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pengajaran Bahasa Inggris di Jurusan Manajemen dan untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pemangku kepentingan di STIE.

Abstract
The aim of this theses is to design a proposed curriculum for English course in
Management Department at one of School of Business (Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi, or STIE) located in one of the cities in West Java. The curriculum was
designed using the stages proposed by Nation and Macalister (2010) and Richards
(2001). In designing the curriculum, the writer first analyzed the English syllabus
used for English subject and the curriculum of STIE?s Management Department.
Further survey was done by distributing questionnaires to the students in
Management Department, the English lecturers, the core-subject lecturers, the
institution, and the users (industry). Interview was conducted with the Head of
English subject. These were done to find information about the current condition
of teaching and learning English and the expectation about teaching and learning
English at the Department in the future. The data was analyzed to formulate the
English program in STIE?s Management Department. The proposed program
consists of five courses, that is English I, English II, English III, English IV, and
Engish V. The type of syllabus selected integrates TOPIC-BASED, SKILLBASED,
TASK-BASED based, and FUNCTION-BASED. Topics are chosen
according to issues which are relevant to student life and management study. The
proposed curriculum design is expected to achieve the aims of the course and to
fulfil the various stakeholders? needs."
2012
T31508
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sriyeti
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kesesuaian penerapan kurikulum bahasa Inggris 1994 dalam buku ajar bahasa Inggris untuk SMP. Di samping itu, tujuan penelitian ini juga untuk mengidentifikasi tingkat signifikansi kesesuaian penerapan Kurikulum Bahasa Inggris 1994 tersebut dalam Buku Ajar Bahasa Inggris untuk SMP.
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari tiga buah buku ajar bahasa Inggris untuk SMP yang terdiri dari dua puluh lima tema, yaitu kelas satu terdiri dari delapan tema, kelas dua terdiri dari sembilan tema, dan kelas tiga terdiri dari delapan tema. Buku ajar tersebut dianalisis dengan menggunakan daftar pertanyaan. Dana pertanyaan tersebut diperoleh melalui sintesis kriteria yang dikemukakan oleh Cunningsworth (1984), Rivers (1981), Nurhadi (1995) dengan memperhatikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum bahasa Inggris 1994.
Untuk menjelaskan prosentase kesesuaian penerapan kurikulum bahasa Inggris 1994 dalam Buku Ajar Bahasa Inggris untuk SMP digunakan skala Likert. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi tingkat signifikansi kesesuaian penerapan kurikulum bahasa Inggris 1994 dalam buku ajar bahasa Inggris untuk SMP digunakan Uji-beda T-test.
Proporsi tingkat kesesuaian berdasarkan uji deskriptif (skala lima) adalah 65%. Artinya, kurikulum bahasa Inggris 1994 yang sudah diterapkan dalam buku ajar bahasa Inggris untuk SMP kelas 1, 2, dan 3 adalah 65%.
Hasil Uji-beda dengan menggunakan T-test dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 menunjukkan bahwa T-hitung < T-tabel yaitu 0,370 < 2,262. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kurikulum bahasa Inggris 1994 dengan buku ajar bahasa Inggris untuk SMP.
Jadi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kurikulum bahasa Inggris 1994 cukup baik diterapkan dalam buku ajar bahasa Inggris untuk SMP.

The purpose of this research is to describe the compliance of English Language Textbook for Junior High Schools with the 1994 English Curriculum. In addition, this research aims at identifying the level of significance of the compliance of English Language Textbooks to the 1994 Curriculum.
Three Junior High School English Textbooks were used as the source of data for this research. These books comprised twenty-five different themes: eight themes in the first grade, nine themes in the second grade and eight themes in the third grade. These textbooks were analyzed using a checklist. This checklist was compiled by synthesizing criteria put forwards by Cunningsworth (1984), Rivers (1981), Nurhadi (1995) by looking the learning activities that there were in 1994 English Curriculum.
The Likert scale was used to measure the percentage of compliance with the 1994 English Language Curriculum; The Differential T-test was used to identify the significance of the implementation of the 1994 English Language Curriculum in English Language Textbooks for Junior High School.
The percentage of compliance based on the descriptive test (on a scale of five) is 65%. In other words, 65% of the 1994 English Language Curriculum has been implemented in English Language Textbooks for grade 1 through 3 of Junior High School.
The results of the T-test use a significant difference of compliance of 5% and a degree of difference of 9. This means that there is no significant difference between the 1994 English Language Curriculum and the English Language Textbooks for SMP.
Therefore based on the research findings it can be concluded that the 1994 English Language Curriculum for Junior High School has been implemented quite well in the English Language Textbooks for Junior High School.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kurnia
"Tesis ini berisi tentang studi kurikulum tersembunyi madrasah. Studi ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Assubkiyah, yang merupakan salah satu Sekolah Islam Unggulan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, data-data yag dikumpulkan dalam studi ini berasal dari wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Dengan menggunakan kerangka teori praktik Piere Bourdieu, pembahasan kurikulum tersebunyi dikaitkan dengan posisi objektif agen-agen madrasah yang ditentukan berdasarkan modal yang dimiliki juga terkait dengan habitus agen-agen madrasah yang memberikan pengaruh terhadap implementasi kurikulum tersembunyi madrasah serta produk yang dihasilkan dari berbagai dinamika yang terjadi dalam implementasi kurikulum tersembunyi madrasah.
Berdasarkan hasil studi, ditemukan bahwa kepala madrasah memiliki posisi dominan dalam konteks implementasi kurikulum tersembunyi madrasah karena memiliki modal yang relatif besar dibandingkan dengan guru dan orang tua yang berada dalam posisi marjinal. Dominasi tersebut, pada gilirannya, mengontrol skema tindakan agen-agen madrasah lainnya kendati dalam berbagai prosesnya dibuka berbagai ruang partisipasi yang memungkinkan agen-agen marjinal mengambil peran dalam proses pendidikan madrasah yang dapat meminimalisasi tensi-tensi yang dapat menyebabkan konflik di antara mereka. Skema tindakan tersebut merupakan habitus agen-agen madrasah yang lebih menekankan pada aspek keislaman kendati masingmasing agen tersebut memiliki bobot yang berbeda terkait dengan aspek keislaman tersebut.
Lain dari itu, bahwa dominasi kepala madrasah secara tidak sadar ditentukan juga oleh keengganan agen-agen marjinal untuk mengambil peran dalam proses pendidikan karena berbagai alasan yang memungkinkan agen-agen marjinal bertahan dan dapat menjaga kepentingannya. Namun demikian, adanya dominasi itu juga tidak serta merta menjadikan kepala madrasah semena-mena dalam menjalankan proses pendidikan. Bahkan, dominasi tersebut berujung pada beban kerja kepala madrasah yang lebih banyak ketimbang agen-agen madrasah lainnya agar tidak keluar dari nilainilai keislaman yang merupakan habitus madrasah dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh negara.
Dominasi tersebut juga memungkinkan agen dominan untuk melakukan barbagai penyesuaian aturan main yang didasarkan pada habitus keislaman madrasah untuk meminimalisasi konflik di antara para agen madrasah dan sebagai strategi untuk meningkatkan posisi tawar madrasah di masyarakat dan negara. Hasil dari semua itu, terjadinya proses pendidikan yang sepenuhnya fokus pada penanaman aspek-aspek keislaman tetapi masih dapat memenuhi berbagai kebijakan-kebijakan negara terkait kurikulum yang telah ditetapkan. Bahkan, mencapai hasil yang relatif baik.

This thesis contains a study of the hidden curriculum of madrasah. This study was conducted at Madrasah Ibtidaiyah Assubkiyah, one of excellent Islamic Schools in Bekasi, West Java. By using a qualitative approach with case study, the data collected in this study came from in-depth interviews, observation and document study. By using Piere Bourdieu's practice theory framework, the discussion of hidden curriculum is connected to the objective position of madrasah agents determined based on the owned capital and also related to madrasah agents habitus giving influences upon the implementation of the hidden curriculum of madrasah and the products produced from various dynamics occurring in the implementation of madrasah hidden curriculum.
Based on the result of the study, it is found that the principal has a dominant position in the context of the implementation of madrasah hidden curriculum because he has relatively large capital compared to teachers and parents existing in a marginal position. The domination, in turns, controls the action schemes of other madrasah agents even though in the various processes, various spaces of participation allowing marginal agents to take part in the education process of madrasah that can minimize tension that can lead to conflicts among them is opened. The action scheme is madrasah agents habitus providing more emphasis on Islamic aspects although each agent has different weights dealing with the Islamic aspects.
Furthermore, the domination of the headmaster is unconsciously determined also by the reluctance of marginal agents to take part in the education process for various reasons allowing marginal agents to survive and maintain their interests. However, the domination does not necessarily make the headmaster run the educational process arbitrarily. In fact, the domination leads to the workload of headmaster more than the other madrasah agents so that it is not out of Islamic values as madrasah habitus and in accordance with the rules set by the state.
The domination also allows dominant agents to perform various rule adjustments based on madrasah Islamic habitus to minimize conflicts among the madrasah agents and as a strategy to improve the bargaining position of madrasah in the community and the state. The overall result, the educational process is fully focused on the growing of Islamic aspects but still can meet various state policies dealing with the curriculum that has been established. In fact, it achieves relatively good results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiudin ZA
"Tesis ini merupakan studi kasus di tiga perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah: Universitas Pancasakti, Universitas Pekalongan, dan Universitas Tujuh Belas Agustus. Tesis ini mengkaji pengajaran dan pemelajaran kosakata khusus untuk mahasiswa ekonomi. Tujuan kajian ini adalah 1) mengevaluasi implemenlasi pengajaran bahasa lnggris ilmu ekonomi: 2) mengadakan analisis kebutuhan; 3) mengajukan model pengajaran kosakata khusus.
Analisis kebutuhan dilaksanakan untuk mengetahui informasi tentang pengajaran bahasa Inggris di pendidikan tinggi. Analisis tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap 1) manfaat dan tujuan mereka mempelajari bahasa Inggris, 2) Bahasa Inggris khusus untuk ilmu ekonomi, 3) keterampilan berbahasa yang mereka kehendaki dan kendalanya, 4) masalah kosakata, 5) frekuensi pengajaran, dan 6) kondisi kelas. Masukan dari responden yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan manajer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara berstruktur.
Dari hasil analisis tersebut diketahui 89,53% responden berpandangan bahwa bahasa Inggris penting; 59,67 % menghendaki bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan ilmu ekonomi; 98,67% menghendaki materi belajar yang sesuai dengan topik dalam ilmu ekonomi; 89,33% menganggap penting dosen bahasa Inggris dan dosen ekonomi bekerja sama menyusun materi belajar; 64,67% berpandangan bahwa kendala utama untuk mengusai keterampilan berbahasa adalah pada lemahnya penguasaan dan pemahaman mereka terhadap kosakata; 79,33% beranggapan bahwa 3 kredit belumlah cukup untuk mata kuliah bahasa Inggris; dan 92,67% merasakan bahwa jumlah mahasiswa dalam satu kelas terlalu banyak.
Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasi kebutuhan nyata mahasiswa, yakni pentingnya pengayaan kosakata khusus ilmu ekonomi yang dianggap sebagai faktor utama untuk menguasai keterampilan membaca. Setelah mempertimbangkan kebutuhan nyata secara akurat, langkah berikutnya adalah merancang materi belajar, Materi tersebut meliputi: 1) bagian kata, 2) memilih kosakata, 3) parafrasa, 4) penyederhanaan, 5) pembubuhan catatan (glossing), dan 6) penggunaan kamus.
This research is a case study at three private universities: Universitas Pancasakti, Universitas Pekalongan, and Universitas Tujuh belas Agustus (UNTAG). It deals with the teaching and learning of the vocabulary component specific for the students of economics. The purposes of this research are 1) to evaluate the implementation of English teaching for economic students in the recent days: 2) to conduct the needs analysis; 3) to propose a model of teaching vocabulary of economics.
The needs analysis was conducted to know clearly the information about the real teaching of English at higher education. It was also proposed to know the students' perception on 1) their purposes of learning English, 2) English for economics, 3) the skills needed and the obstacles, 4) vocabulary component, 5) the frequency of the English teaching, and 6) class size. Responses from respondents covering the students, lecturers, managers, and other stake holders were collected through questionnaires and structured interview.
Based on the analysis it was known that 89.53% of the respondents perceived that English was important; 59.67% needed English specific for students of economics; 98.67% needed the learning materials accelerated to the topic of economics; 89.33% thought that any coordination between English and economics lecturers was very important; 64.67% thought that weakness in vocabulary mastery was the main obstacle to master language skills; 79.33% considered that 3 credits was not enough for English: and 92.67% felt that the number of students in an English class was too big.
From the results of the analysis, it could be then identified the specific needs of those students; that was the importance of specific vocabulary enrichment which was later considered to be the most factor determining the mastery of reading skills needed. Then, after considering accurately to the real needs, learning materials were constructed. The materials covered 1) word parts, 2) selecting vocabulary, 3) paraphrases, 4) simplification. 5) glossing, and 6) using dictionary.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Zamzami
"Di tengah intoleransi yang sedang berkembang di Tasikmalaya, Jawa-Barat, yang sedang berkembang, mulai muncul penanaman nilai-nilai toleransi. Beberapa studi sebelumnya menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya peran institusi negara, kurikulum formal dalam institusi pendidikan, dan peran dari guru dalam menanamkan nilai-nilai toleransi kepada peserta didik. Namun, kami melihat bahwa toleransi itu juga ditanamkan oleh lembaga pendidikan berbasis Islam (pesantren) kepada peserta didik (santri) melalui kurikulum terselubung. Kurikulum terselubung yang diterapkan yaitu ajaran tanbih yang merupakan pedoman pesantren yang mengajarkan nilai-nilai luhur hidup rukun antar sesama umat manusia. Tanbih disebarkan melalui saluran pendidikan kepada para santri dan sekolah rintisan pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa dalam berbagai kasus tertentu, dalam institusi pendidikan berbasis agama seperti pesantren, nilai-nilai toleransi diajarkan melalui kurikulum terselubung. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan pimpinan pesantren, guru, peserta didik, dan santri dari salah satu pesantren yang memiliki pengaruh cukup penting di Tasikmalaya, pada Pondok Pesantren Suryalaya. Berdasarkan temuan data di lapangan bahwa penanaman tanbih kepada peserta didik masih menemukan keragaman dampak terhadap sikap toleransi. Secara analisis teoritik melalui kurikulum terselubung, penanaman nilai-nilai tanbih di lingkungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Suryalaya perlu dioptimalkan kembali karena pada dasarnya terdapat kondisi nilai-nilai tradisional yang melekat kuat pada komunitas agama di Tasikmalaya dan secara umum di Indonesia.

In the midst of the growing intolerance in Tasikmalaya, West Java, the values of tolerance are beginning to emerge. Several previous studies explained that this was due to the role of state institutions, the formal curriculum in educational institutions, and the role of teachers in instilling values of tolerance in students. However, we see that tolerance is also instilled by Islamic-based educational institutions (pesantren) in students (santri) through a hidden curriculum. The hidden curriculum that is implemented is the tanbih teaching which is the guideline for Islamic boarding schools that teach the noble values of living in harmony among human beings. Tanbih is disseminated through educational channels to students and pesantren pilot schools. This study aims to explain that in certain cases, in religion-based educational institutions such as Pesantren, the values of tolerance are taught through a hidden curriculum. The data in this study were obtained through observation, literature study, and in-depth interviews with pesantren leaders, teachers, students, and students from one of the Islamic boarding schools that have a significant influence in Tasikmalaya, at Pondok Pesantren Suryalaya. Based on the findings of data in the field, planting tanbih for students still found a variety of impacts on tolerance. In theoretical analysis through a hidden curriculum, the cultivation of tanbih values within the Suryalaya Islamic Boarding School Education Foundation needs to be re-optimized because basically there are conditions for traditional values that are strongly attached to the religious community in Tasikmalaya and general in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralista Salsadika
"Untuk memfasilitasi implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) merilis buku teks baru (Puskur Dikbud Ristek, 2021). Artikel ini menelaah kesesuaian dari dua buku My Next Words English untuk kelas satu dan kelas empat sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam buku teks juga dievaluasi kesesuaiannya dengan pendekatan pengajaran bahasa Inggris terkini. Oleh karena itu, bagian pertama setiap buku teks dianalisis menggunakan metode konten analisis sumatif (Bengtsson, 2016; Hsieh & Shannon, 2005). Proses analisis meliputi menghitung banyaknya aktivitas listening, speaking, reading, writing, viewing, dan representing dalam buku teks. Hasil studi menunjukkan walau My Next Words kelas 1 dan 4 sesuai dengan capaian akademik yang ditetapkan Kurikulum Merdeka, buku teks tersebut belum sesuai dengan pendekatan pengajaran bahasa Inggris terkini. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat efektivitas buku teks Kurikulum Merdeka dalam membantu siswa mencapai capaian akademik bahasa Inggris.

To facilitate the implementation of Kurikulum Merdeka in 2022, the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (MoECRT) publishes new textbooks (Puskur Dikbud Ristek, 2021). This article examines the compatibility of two My Next Words English textbooks for the first and fourth grades of primary school with the academic goals of the Kurikulum Merdeka. The method of teaching English utilised in the textbooks is also evaluated for its applicability to current English teaching approaches. Thus, the first section of each textbook is examined using the summative content analysis technique (Bengtsson, 2016; Hsieh & Shannon, 2005). Counting the frequency of listening, speaking, reading, writing, viewing, and representing activities in the textbooks, drawing inferences from the frequency counts, and comparing the final results comprise the analysis processes. The result of the study shows that despite the fact that My Next Words Grades 1 and 4 are compatible with the English academic goals given by the Kurikulum Merdeka, the textbooks are yet to adhere to the current English teaching approaches. Henceforth, future research may examine the effectiveness of the Kurikulum Merdeka textbooks in helping students achieve the new English curriculum’s academic goals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Azizah
"Karya ilmiah ini membahas efektivitas metode pengajaran bahasa Arab berdasarkan kurikulum KTSP studi kasus peserta didik kelas XI SMA Islam Terpadu Yapidh pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori keterampilan berbahasa Hermawan (2014), Al-Khuliy (2002), dan Hamid (2008), teori evaluasi hasil belajar Majid (2014), dan teori pembelajaran bahasa asing Brown (2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas sebuah metode pengajaran bahasa Arab, yaitu; latar belakang pendidikaan peserta didik terhadap bahasa Arab, kurikulum yang dipakai di sekolah, kapasitas dan kapabilitas pengajar, dan pendekatan pengajaran yang dipakai.

This paper discusses the effectiveness in Arabic teaching methods based on Education Unit Level Curriculum (KTSP) case study in Integrated Islamic Senior High School Yapidh Jatiasih Bekasi, West Java class XI in the first semester of the 2015/2016 academic year. This is quantitative qualitative research. The Author use theories in learning and teaching from Brown (2007), Arabic language skills theory from Hermawan (2014), Al-Khūlīy (2002), dan Hamid (2008), and evaluation concept learning from Majid (2014) as basic concept of this paper. There were four factors can influence the effectiveness in Arabic teaching methods; 1) Educational background of student in Arabic; 2) Curriculum that applied in school; 3) Teacher?s capacity and capability, and 4) Teaching approach used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enung Nurhotimah
"Profesi Bidan merupakan profesi tenaga kesehatan yang berperan penting dalam
pelayanan kesehatan, berbagai program kesehatan baik nasional maupun internasional
membutuhkan peranan bidan. Diantaranya program untuk penurunan angka kematian bayi
(AKI) dan angka kematian ibu (AKI) yang menjadi target program internasional dalam
MDGS. Survey SDKI tahun 2012 menunjukan AKB dan AKI yang meningkat hingga
menghambat program MDGS. Tenaga bidan seperti tenaga kesehatan lainnya di Indonesia
menurut data kementrian kesehatan Republik Indonesia merupakan tenaga yang banyak
mengalami ketimpangan baik dalam hal jumlah, kompetensi dan distribusinya. Salah satu
upaya untuk meningkatkan kompetensi bidan yaitu dengan adanya kebijakan perubahan
kurikulum kebidanan D III. Metode yang digunakan adalah dengan metode kualitatif
deskriptif . Hasil penelitian menunjukan terdapat kekurangan SDM secara kualitas dan
kuantitas, sarana dan prasarana masih kurang, pelatihan untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan metode tutorial oleh dosen. Sarana dan prasaranayaitu jumlah kelas dan
laboratorium masih kurang, sarana perpustakaan, peralatan laboratorium juga harus
menyediakan kelas-kelas kecil untuk kegiatan tutorial. Berdasarkan dana institusi swasta
tidak mengalami kesulitan, sedangkan kendala-kendala lainnya dalam implementasi
kurikulum kebijakan ini adalah kendala teory dan praktek yang berjauhan. Secara komunikasi
telah berjalan baik, konteks menunjukan adanya pengaruh dari globalisasi/ pengaruh
internasional dan kebutuhan masyarakat pada peningkatan pelayanan bidan. Kesimpulan:
terdapat beberapa kendala dalam implementasi kebidanan di beberapa institusi kebidanan
terkait sumber daya manusia, sarana prasarana, metode pengajaran dan kontent pengajaran.

Midwife has important role in health services. Various health programs both in Indonesia and
international requires the role of midwives, for instance isthe MDGs program, one of its
target is to decrease Infant Mortality Rate (IMR) and Maternal Mortality Rate (MMR). SDKI
survey in 2012 showed that on account of infant mortality rate and maternal mortality rate
rose, this potentially inhibit the MDGs program. According to Ministry of Health midwives
has similar problems as the other health workers in Indonesia for example midwives also
experiencing unbalance numbers, competence and distribution. In an attempt to improve the
competence of midwives is the improvement made by changing D III midwifery curriculum
policy. The method used is descriptive qualitative method.The survey results showed that the
quality and quantity of human resources, facilities and infrastructure is still lacking, the
training method need to improve the tutorial quality using small classes lecturers. The lack of
facilities and infrastructure such as classrooms, library, laboratorium and laboratory
equipment, the other thing institutions should be able to provide are small classes for the
tutorial. While funding was not a problemfor private institutions, yet another constraints in
the implementation of the 2011 midwifery curriculum is that the theory and practices isset too
farapart. The communications were good, context shows the influence of globalization/
international impact and society needs for midwifery services improvement. In summary,
there are several constraints for the implementation of midwifery curriculum such as human
resources, facilities, teaching method and content.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bayu Permata Negara
"Analisis kelompok adalah metode multivariat yang bertujuan mengelompokkan pengamatan berdasarkan karakteristiknya. Salah satu metode analisis pengelompokan adalah metode cluster ensembel dengan pengelompokan dilakukan dengan satu metode berulang kali hingga diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan jika dilakukan satu kali. Penelitian ini mencoba menggunakan Cluster Ensemble Based Mixed Data Clustering (CEBMDC), yaitu metode pengelompokan yang biasa dilakukan untuk data dengan variabel campuran yaitu numerik dan kategorik. Tahap awal dalam metode ini yaitu membagi data awal menjadi data dengan hanya variabel-variabel numerik dan data dengan hanya variabel-variabel kategorik. Data yang telah dipisahkan berdasarkan jenis variabelnya kemudian dikelompokan menggunakan metode yang sesuai secara simultan. Hasil pengelompokan ini menjadi data baru dengan dua variabel kategorik yaitu hasil pengelompokan dengan variabel numerik dan hasil pengelompokan dengan variabel kategorik. Data baru dengan dua variabel kategorik ini kemudian dilakukan proses pengelompokan. Metode pengelompokan untuk data dengan variabel numerik adalah metode Hierarchical Agglomerative Clustering. Metode clustering untuk data kategorik adalah ROCK (RObust Clustering using linKs) dan K-medoids/PAM (Partition Around Medoids). Penelitian ini membandingkan hasil pengelompokan ROCK dan K-medoids. Pengelompokan dilakukan pada data mengenai sarana dan prasarana sekolah yang diambil dari 5.094 SMP yang ada di Jawa barat. Metode pengelompokan dengan kinerja terbaik pada penelitian ini adalah Ensemble K-medoids berdasarkan rasio antara simpangan baku di dalam kelompok (¬SW) dan simpangan baku antar kelompok (SB) terkecil. Penelitian ini menghasilkan 3 kelompok yang mencerminkan kondisi sekolah-sekolah pada jenjang SMP di Jawa Barat.
Clustering analysis is a multivariate method that aims to classify observations based on their characteristics. One method of clustering analysis is the ensemble clustering method in which the grouping is done using a method repeatedly until better results are obtained than if it is done once. This study uses the Cluster Ensemble Based Mixed Data Clustering (CEBMDC), which is a grouping method that commonly used for data with numerical and categorical variables. The first step in this method is to divide the initial data into two parts, that is data with only numerical variables and data with categorical variables. After data has been separated based on the types of variables, and then clustering using the appropriate method is conducted simultaneously. The results of these two clustering method become a new data with two categorical variables, namely the results of clustering with numeric variables and the results of clustering with categorical variables. The new data with two categorical variables are then carried out the clustering process. The clustering method for data with numerical variables is the Hierarchical Agglomerative Clustering method. Clustering methods for categorical data are ROCK (RObust Clustering using linKs) and K-medoids / PAM (Partition Around Medoids). This study compares the results of ROCK and K-medoids clustering. The study was conducted on data of school facilities and infrastructure taken from 5094 junior high schools in West Java. The best performance grouping method in this study is the Ensemble K-medoids based on the ratio between the standard deviation in the group (SW) and the smallest standard inter-group (SB) deviation. This study produced 3 groups that reflect the condition junior high schools in West Java."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>