Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arozamati Wa`Ozaro Lase
"Remaja berperilaku merokok merupakan kelompok risiko baik dari segi ekonomi dan kesehatan. Remaja berisiko merokok dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap remaja berisiko merokok. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel penelitian berjumlah 149 orang remaja yang memiliki orang tua merokok.
Hasil penelitian menemukan faktor yang berkontribusi terhadap remaja berisiko merokok adalah pengetahuan, gengsi, pengaruh teman, pengaruh iklan, sumber dana untuk merokok dan perhatian orangtua. Diskusi untuk mengurangi risiko merokok pada remaja perlu dilakukan pemberian informasi yang terus-menerus, kerjasama dengan orangtua dalam mengasuh anak remaja.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pelayanan kesehatan untuk mengembangkan edukasi sesama teman dalam peer group untuk mengurangi perilaku merokok pada remaja.

Adolescent smoking behavior is a risk group in economics terms and health. Adolescents at risk of smoking is influenced by multiple factors. This study aims to determine the factors that contribute to adolescent smoking risk. This study used cross sectional method with the study sample numbered 149 teenagers have parents smoked.
Results found the factors that contribute to adolescent smoking is a risk of knowledge, prestige, influence of friends, the influence of advertising, the source funding for smoking and parental attention. Discussions to reduce the risk of smoking in adolescents need to be giving information constantly, cooperation with parents in parenting adolescents.
This research recommends that health services to develop education fellow friends in the peer group to reduce smoking behavior in adolescents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31904
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5571
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Muhlisin
"Merokok sigaret merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas yang dapat mudah dicegah namun masih banyak dikonsumsi oleh orang dewasa maupun remaja di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku merokok pada agregat remaja di Keluraban Gumpang Sukoharjo Jawa Tengah.
Sampel penelitian dipilih menggunakan metode sampling acak sederhana sebanyak 70 responden. Untuk menguji pengaruh kepribadian dan motivasi mengkonsumsi tembakau pada remaja, peneliti menggunakan uji regresi linear berganda. Analisis korelasi pada ⍺=0.05 menunjukkan bahwa kepribadian: pencari sensasi berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r=0,400; p=0,001 ); kepribadian: introvert tidak berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r=0,059; p=0,629); kepribadian: introvert tidak berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r=0,135; p=0,265); kepribadian: percaya diri tidak berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r=-0,092; p=0,450); lingkungan: anggota keluarga lainnya tidak berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r=0,400; p=0,795); lingkungan: konformitas kelompok tidak berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r=0,116; p=0,337); dan lingkungan: iklan rokok berhubungan secara bermakna dengan perilaku merokok (r-0,266; p=0,026). Uji regresi linear berganda peda ⍺=0.05 menunjukkan bahwa model regresi adalah Perilaku Merokok Remaja = 9,956 + 1,008*kepribadian: pencari sensasi+0,603* lingkungan: iklan produk rokok (r=0,374; r=14,0%; p=0,006).
Penelitian berkesimpulan bahwa kombinasi kepribadian: pencari sensasi dan motivasi: iklan produk rokok berpengaruh pada variasi perilaku merokok pada remaja secara bermakna Selanjutnya, program upaya pencegahan dan penghentian kebiasaan merokok harus diberikan sedini mungkin. Upaya perucegahan merokok pada remaja harus dikaitkan dengan upaya pecegahan merokok di dalam keluarga dan masyarakat yang lebih luas.

Cigarette smoking is tbe largest preventable risk factor for morbidity and mortality but in general it was consumed by adolescents and adults in Indonesia. This study was a cross-sectional design that aims to examine determinants that contribute on the smoking behavior among adolescents aggregate at Keluraban Gumpang Sukoharjo Jawa Tengah.
Samples from this study were chosen using a simple random sampling method was 70 subjects. To examine the influences of personality and tobacco consume motivation on the adolescents, tbe multiple linear regressions was usad. The correlation analysis at ⍺= 0.05 showed that personality: sensation seeking had the significant relationship with the smoking behavior (r=0,400; p=0,001); personality: introvert didn't had the significant relationship with the smoking behavior (r=0.059; p=0,629); personality: rebelliousness didn't had the significant relationship with the smoking behavior (r=0,135; p=0,265); personality: self esteem didn't had the significant relationship with the smoking behavior (r=0,092; r=0,450); environment: family members didn't bed the significant relationship with the smoking behavior (r=0,032; p=0,795); environment: group conformity didn't had the significant relationship with the smoking behavior (r=0,116; p=0,337); and environment: tobacco advertising had the significant relationship with the smoking behavior (r=0,266; p=0,026). The multiple linear regressions at a=0.05 showed that regression model was smoking behavior among adolescents ~ 9.956 + 1.008*personality: sensation seeking + 0.603* environment: tobacco advertising (r=0,374; r2=14.0%; p=0,.006).
Tills study concluded that personality: sensation seeking and motivation: tobacco advertising combination had the significant influence to smoking behavior variations among adolescents. Furthermore, smoking prevention and cessation programs should be conducted regularly for those in early stage of age from as young an age as possible. Prevention efforts with adolescences should be linked with prevention effort in the family and greater society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Amalia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gitalia Budhi Utami
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
Peran Kelas Ibu Hamil Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bayi
Usia 0-12 Bulan, di Wilayah Kelurahan Tengah, Kramatjati, Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment
Procedures. Total informan dalam penelitian adalah 26 orang dengan jumlah
informan kunci sebanyak 4 orang.
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Kelas Ibu Hamil kurang cukup berperan
Terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini. Praktik IMD yang berhasil dilakukan
oleh informan lebih besar disebabkan oleh adanya kebijakan penyedia layanan
bersalin serta kondisi pasca bersalin baik ibu maupun bayinya. Hampir seluruh
informan telah memiliki niat, telah mendapat dukungan sosial, dan telah
menerima informasi mengenai IMD. Namun hampir semua informan belum
memiliki otonomi pribadi dan situasi yang paling mendukung melakukan IMD
adalah adanya kebijakan penyedia layanan bersalin serta kondisi pasca persalinan.
Hampir semua informan tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai IMD,
namun telah memiliki sikap yang positif terhadap IMD. Perlu upaya untuk
meningkatkan peran Kelas Ibu Hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu
hamil mengenai IMD.

Abstract
This study aims to gain an in-depth information on the role of antenatal class and
its correlation with mother?s infant behavior of immediate breastfeeding at
Kelurahan Tengah, Kramatjati, East Jakarta. This study used qualitative methods
with Rapid Assessment Procedures. Total informants in the study were 26 people
with a number of key informants as many as 4 people.
In this study obtained results that the antenatal class is not enough against
Immediate Breastfeeding Practices. Immediate Breastfeeding Practice that
successfully carried out by the informant is greater due to the policy of the
maternity service providers as well as post-partum condition of both mother and
baby. Almost all the informants had had the intention, has received social support,
and has received information on the Immediate Breastfeeding. But almost all the
informants do not have personal autonomy and the situation most favorable to the
Immediate Breastfeeding is the policy of the maternity service providers and
postpartum conditions. Almost all the informants had no knowledge of the
Immediate Breastfeeding, but have had a positive attitude to it. Necessary efforts
to enhance the role of class in order pregnant mothers can increase their
knowledge about Immediate Breastfeeding."
2012
T31328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Samsul Bahri
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1997
WT100 BAH N97F
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanto
"Penyimpangan perilaku sehat pada anak sekolah usia remaja merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian di berbagai negara maju maupun negara berkembang. Penyimpangan perilaku sehat yang sering terjadi pada anak sekolah usia remaja terutama adalah perilaku sehat berisiko, antara Iain perilaku diit yang tidak sesuai, merokok, menggunakan NAPZA, kurang berolahraga.
Penelilian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku sehat siswa SLTP negeri di wilayah Jakarta Timur. Metode penelitian adalah metode analitik cross sectional. Populasi adalah selumh siswa SLTP negeri di wilayah Jakarta Timur yang berusia antara 11 - I8 tahun. Sampel diambil dari lima wilayah kecamatan, masing-masing kecamatan diambil satu institusi pendidikan dan setiap institusi pendidikan diambil 3 kelas sampel dari kelas l, kelas 2 dan kelas 3. Cara mengambil sam pel ad alah metode Sffdlméd cluster random sampling.
Hasil analisis menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas wanita usia 13 tahun, orang tua mereka mayoritas ibu lulusan SLTP dan ayah Iuiusan SLTA dan mereka bekerja. Berdasarkan skor rata-rata tingkat pengetahuan dan sikap siswa terhadap perilaku sehat tergolong baik, demikian juga perilaku sehatnya. Perilaku sehat panutan (ayah, ibu, teman dan guru) juga tergolong baik, sedangkan sarana penunjang di lingkungan siswa tergolong cukup. Terdapat hubungan yang positip dan bennakna antara perilaku sehat siswa SLTP dengan pengetahuan siswa, sikap siswa, perilaku ayah, perilaku ibu, perilaku teman, perilaku guru, serta terdapat hubungan negatif yang bermakna dengan usia siswa. Penelitian ini juga membuktikan adanya hubungan bermakna antara perilaku sehat siswa SLTP dengan jenis kelamin dan status ibn yang bekerja. Akhirnya pada penelitian ini membuklikan bahwa faktor yang paling berkontribusi terhadap perilaku sehat siswa SLTP adalah perilaku sehat teman, dan secara berurutan diikuti oleh perilaku ibu, usia siswa, jenis kelamin siswa, perilaku ayah, periiaku guru, pengetahuan siswa (si gni Ekan F=0,000 dan R Square = 0,361).
Berdasarkan hasil penelilian tersebut, peneliti menyampaikan saran untuk institusi pendidikan SLTP agar meningkatkan kualitas penyelenggaraan program UKS dan mengintegrasikan materi pendidikan kesehatan dan pembinaan perilaku sehat ke dalam kurikulum penjaskes. Perawat komunitas mulai mengembangkan praktek kepernwatan sekolah; Ditpromkes.Dep_Kes.RI. mengembangkan program promosi kesehatan bagi anak sekolah usia remaja dengan melibatkan peran teman sebayanya, organisasi remaja, guru, dan orang tua; Melakukan penelitian lanjutan untuk menguji pengamh diskusi peer grorqn terhadap pengetahuan siswa remaja melalui metode quasi experiment.

Health behavior deviation of the school age teenager is thc essential problem that needs special attention in the developed and developing country. Deviation of health behavior often happens to the school age teenager especially health risk behavior, i_e. diet which is not best on medical recommendation, tobacco user, dnrgs, abuse and decrease of exercise. The goat of this research is to know factors which are contributed tothe health behavior of the junior high school student at East Jakarta. Research methodology that has been used is analytic cross sectional. The population is all the govemment SLTP students at East Jakarta who are ll - I8 years old. Sample is taken from 5 sub district and every sub district is taken one school. Every one school was taken 3 classes include year 7, 8, and 9. The sampling method is stratified cluster random sampling.
Analysis result revealed that the majority of the respondent are woman, 13 years old, the education background of their parents are junior high school (mothers), senior high school (fathers), and their parent are working Based on the average score of knowledge and attitude level of the students to the health behavior is good. The role model( father, mother, friend, and teacher) of health behavior performance are also good, and the supporting facility surrounding the students is fairly good. There were positive correlation and significant between health behavior student and their knowledge, their attitude, their father?s behavior, mother?s behavior, their t`riend?s behavior, and their teacher?s behavior.
This research shown that there is a negative correlation and significant between health behavior student with their age. This research also revealed that there are significant relationship between health behavior ofthe students with their gender and their mother?s status of work. Finally analysis revealed the most contributing factor to the health behavior ofthe students is friend health behavior, followed by other factors are mother?s behavior, the age of students, student?s gender, father?s behavior, teacher?s behavior and student?s knowledge ( F significant - 0,000 and R square = 0,36l)
On that result, it is recommended to the public junior high school to increase the quality of school health programmed and try to integrate the guidance of health behavior and health education programmed to the curriculum of health and exercise lesson (penjaskes); Community nurse start to develop the practice of school health nursing; directorate of health promotion of Ministry ot' Health (MOH) develop the health promotion for the teenager school age which could include the role of peer group, teenager organization, teacher and their parents. Further research to test the influence of peer group discussion to the teenager school age knowledge by using quasi experiment method."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T6327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Suwandhini
"ABSTRAK
Skripsi ini berusaha untuk membahas faktor-faktor yang mempengaruhi sikap penduduk yang bermukim di tepi sunga1 Ci1iwung terhadap penggunaan air sungai tersebut untuk kehidupan sehari-hari. Sikap ada1ah kesediaan bereaksi terhadap suatu hal (obyek), bersifat tertutup tetapi bi1a sudah terbentuk akan turut menentukan cara-cara tingkah laku manusia terhadap obyek tersebut. Penulis merasa perlu membahas topik ini karena masalah pencemaran (terutama pencemaran air sungai) telah menjadi masalah lingkungan hidup yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia. Masa1ah itu ternyata baru dibahas o1eh ilmuwan dari bidang ilmu pasti alam saja, pembahasan yang dilakukan ilmuwan sosial sangat sedikit sekali. Untuk memudahkan analisa maka penulis menggunakan variabel status sosial ekonomi dan pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan sebagai variabel pengaruh (independent variable), variabel sikap terhadap penggunaan air sungai Ciliwung sebagai variabel antara (intervening variable) dan variabel penggunaan air sebagai variabel terpengaruh (dependent variable). Penulis menggunakan variabel-variabel tersebut untuk mengetahui sampai seberapa jauh faktor sosial ekonomi dan pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan dapat mempengaruhi sikapnya terhadap penggunaan air sungai yang telah tercemar. Selain itu penulis juga ingin mengetahui apakah sikap yang dimiliki seseorang berkaitan dengan tindakan (tingkah lakunya) terhadap suatu obyek terutama dalam hal ini adalah tindakan dalam menggunakan air sungai Ciliwung yang telah tercemar untuk kehidupan sehari-hari). Untuk studi empiris yang harus dilakukan, penulis menetapkan daerah Kelurahan Kampung Melayu sebagai daerah penelitian. Alasan dari ditetapkannya daerah tersebut adalah karena wilayah keiurahan itu hampir seluruhnya terletak memanjang di tepi sungai Ciliwung, dan banyak penduduk daerah itu yang menggunakan air sungai tersebut untuk berbagai, keperluan hidup sehari-hari. Padahal menurut penelitian secara fisio-kimiawi dan mikro-biologi, pencemaran yang terjadi pada sungai Ciliwung telah melampaui Nilai Ambang Batas (NAB). Sebagai populasi penelitian, penulis menetapkan semua penduduk yang bermukim tepat di tepi sungai Ciliwung dan proses penarikan sampelnya dilakukan secara acak tetapi bertahap (multi-stage random sampling). Dari proses itu penulis mendapatkan 100 orang responden yang terdiri dari para ibu rumah tangga, karena mereka itulah yang paling banyak menggunakan air untuk berbagai keperluan (baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun bagi kepentingan keluarganya). Dari data yang terkumpul didapat bahwa sebagian besar responden bersikap negatif (setuju) terhadap penggunaan air sungai Ciliwung untuk kehidupan sehari-hari. Setelah diadakan analisa didapat bahwa sikap itu berkaitan dengan faktor sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan yang relatif rendah. Dari ketika analisa itu dilanjutkan didapat bahwa sikap yang dimiliki responden itu ternyata sejalan dengan tindakan atau tingkah lakunya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayuh Siska Laksananno
"Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang banyak diderita oleh remaja putri karena usia remaja berada pada masa petumbuhan dan juga dampak dari menstruasi yang didapat setiap bulannya. Beberapa penelitian menunjukkan tingginya anemia pada remaja putri. Penyebab anemia defisiensi besi adalah kurangnya pemasukan zat besi, meningkatnya kebutuhan akan zat besi, kehilangan darah kronis, penyakit malaria, cacing tambang dan infeksi-infeksi lain serta pengetahuan yang kurang tentang anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya anemia defisiensi besi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMLJ Muhammadiyah Kota Tegal. Jumlah sampel 113 orang. Data diambil menggunakan kuesioner, sedangkan untuk pemeriksaan kadar Hb dan Ferritin serum, responden diambil sampel darahnya kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan independen t-lest dan chi square serta analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan pada 95% Cl terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p value 0.003), kebiasaan diet (p value 0.000), asupan zat besi (p value 0-014), kebiasaan konsumsi vitamin C (p value 0.003), kebiasaan minum teh (p value 0.01), siklus (p value 0.02) dan lama menstruasi (p value 0.000) dengan anemia defisiensi besi. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan anemia defisiensi besi adalah umur (p value 0.566), tingkat pendapatan orang tua (p value 0.054) dan jumlah anggota keluarga (p value 0.672). Dari analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berkontribusi adalah kebiasaan konsumsi vitamin C (OR = 4,321). Rekomendasi dari penelitian ini adalah remaja putri untuk meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, meningkatkan konsumsi vitamin C dan mengurangi minum teh.

Iron deficiency anemia is nutrient problem on many female adolescence because in growth process and the effect of their menstruation. The studies shown increasing amount of anemia on female adolescence. The cause of iron deficiency anemia are less of intake iron, increasing iron needed, chronic bleeding, malariae and other infection, also less of knowledge about anemia. The objective of this sludy is to identify contribute factor to event of iron deficiency anemia. This research use descriptive metode with cross sectional approach. The population are students Muhammadiyah Senior High School at Kota Tegal. They were 113 respondents. The data taken with questionaire, therefore assesment of Hb level and serum ferritin level were use blood sample in laboratory. The data analyze that use was univariat, bivariat with independent t-test and chi-square, also multivariat with logistic regretion. The result show at 95 Cl, there is the correlation between knowledge (p value 0,003), dietary history (p value 0,000), iron intake (p value 0,014), consumption of vitamin C (p value 0,003), tea drink history (p value 0,01), menstruation cycle (p value 0,02) and duration of menstruation (p value 0,000) with iron deficiency anemia.Therefore factors not correlated with iron deficiency anemia are age (p value 0,566), level of parents income (p value 0,054) and family member (p value 0,672). Multivariat analyze shown consumption of vitamin C is dominant factor to contribute iron deficiency anemia (OR = 4,321). Recomendation of this studyis increasing consumption of iron and vitamin C and decreasing drink of tea to prevent iron deficiency anemia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>