Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rahma Syahidina Fajri
"[Belum optimalnya kegiatan pemasaran dan belum adanya kerjasama dengan BPJS Kesehatan mengakibatkan sedikitnya jumlah pasien baru dibandingkan pasien lama dan menurunnya jumlah kunjungan poliklinik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai segmen pasar sebagai dasar analisis segmentasi, target dan posisi pasar poliklinik anak RSIA Buah Hati Ciputat pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah segmen pasar yang dibagi berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Target pasar yang paling sesuai merupakan hasil segmen pasar yang dianggap potensial yaitu, ibu usia produktif dan berpendidikan tinggi yang memiliki anak usia 3-5 tahun dengan penghasilan keluarga 2-5 juta perbulan. Posisi pasar yang terbentuk adalah pelayanan kesehatan anak yang ekonomis dengan tenaga kesehatan berkualitas di Wilayah Kota Tangerang Selatan.

The marketing activities in RSIA Buah Hati Ciputat has not optimal and there are no coorporation with BPJS Kesehatan that has been targeted and has result least number of new patients compare to number of old patients and decreasing the
number of visits in pediatric polyclinic. This study aims to get information about market segments as the basis for the analysis of market segmentation, target and market position of pediatric polyclinic of RSIA Buah Hati Ciputat 2015. The types
of this study is descriptive with quantitative and qualitative. The result of this study are market segments which is divided by the variable geographic, demographic,
psychographic and behavioral. Target market is the potential of market segments is young mother and well educated who have children between 3-5 years old, with family income between 2-5 million rupiahs each month. The market position are the child health care which economical with qualified health personnel in South Tangerang City., The marketing activities in RSIA Buah Hati Ciputat has not optimal and there are
no coorporation with BPJS Kesehatan that has been targeted and has result least
number of new patients compare to number of old patients and decreasing the
number of visits in pediatric polyclinic. This study aims to get information about
market segments as the basis for the analysis of market segmentation, target and
market position of pediatric polyclinic of RSIA Buah Hati Ciputat 2015. The types
of this study is descriptive with quantitative and qualitative. The result of this study
are market segments which is divided by the variable geographic, demographic,
psychographic and behavioral. Target market is the potential of market segments is
young mother and well educated who have children between 3-5 years old, with
family income between 2-5 million rupiahs each month. The market position are
the child health care which economical with qualified health personnel in South
Tangerang City.]
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidalia Siti Novrianty
"Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo merupakan salah satu rumah sakit pemerintah dengan Tipe B non pendidikan. Sejak desember 2007 rumah sakit ini telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000:2001, sehingga pengelolaan dan kinerja yang ada mengacu kepada standar sistem ini. Pengukuran kinerja sebagaimana dalam SMM ISO 9001:2000, termasuk implementasinya di RSUD Pasar Rebo lebih banyak menyoroti aspek non keuangan. Aspek keuangan akan lebih mendominasi, tatkala upaya mendapatkan keuntungan organsasi diprioritaskan lebih dibandingkan dengan upaya perbaikan kinerja internal bisnis. Pada kondisi ini, pengukuran kinerja dalam SMM ISO 9001:2000 akan mendapatkan prioritas yang kurang penting. Akhirnya, dalam pencapaian visi, misi, kebijakan dan sasaran mutu RSUD Pasar Rebo tidak tercapai secara optimal. Oleh karenanya diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi hal tersebut, antara lain dengan pendekatan balanced scorecard.
Balanced scorecard merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk pengukuran kinerja secara seimbang dengan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Pasar Rebo pada Tahun 2007-2008. Untuk pengambilan data primer dilakukan survey kepada pasien rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data sekunder diambil dari Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Rekam Medis, dan Sub Bagian SDM.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 17,81 % dan terjadi peningkatan pengeluaran sebesar 9,12%. Tingkat pengeluaran biaya yang menunjukkan efisiensi usaha menunjukkan nilai indeks 1,20 dan masuk ke dalam kategori baik. Dari aspek pelanggan diketahui bahwa rata-rata kepuasan pelanggan memiliki kategori cukup puas terhadap kinerja yang ada di unit kerja ini dan retensi dan akuisisi pelanggan meningkat sejak tahun 2007 hingga 2008. Dari aspek bisnis internal rumah sakit mentargetkan penyelenggaraan pelayanan secara optimal dan profesional sebesar 75%, namun hasil penelitian baru menunjukkan tingkat pencapaian 42,94%. Hasil ini didapatkan berdasarkan survey yang dilakukan peneliti pada saat membagikan kuisioner kepuasan pelanggan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam. Peningkatan pertumbuhan produktivitas pasien sebesar 1,11% yang memperlihatkan peningkatan jumlah pasien dari tahun 2006 ke 2007. Dari aspek pertumbuhan dan pembelajaran diketahui kapabilitas karyawan dari tingkat kepuasan karyawan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam memiliki rata rata kepuasan dengan nilai 2,47 dengan kategori tidak puas, yang dikonversikan nilainya menjadi 3,04. Retensi karyawan tinggi, turn over rendah. Kapabilitas informasi di Poliklinik Spesialis Penyakit dalam sudah baik bagi karyawan, dengan nilai 3,21 pada skala 1-5.
Dari keempat perspektif diatas, secara keseluruhan pada Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam menunjukkan kinerja yang cukup baik, dengan nilai total 3,50 pada skala 1-5. Kondisi ini merupakan situasi dan nilai positif untuk mengembangkan kinerja dan meningkatkan kemajuan Rumah Sakit Umum Pasar Rebo."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Andriany
"Pertumbuhan Rumah Sakit baru Serta adanya peluang bagi pemilik modal untuk mendirikan Rumah Sakit menambah persaingan yang semakin ketat diantara Rumah Sakit yang ada. Kunjungan di Poliklinik Kebidanan dau Anak RSIA Tambak yang masih rendah menjadi salah satu alasan perlunya dilakukan upaya pemasaran yang dapat menjadi dasar penyusunan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan segmentasi berdasarkan karakteristik pelanggan untuk mengetahui segmentasi sebagai dasar penetapan target pasar pelanggan Poliklinik Kebidanan dan Anak RSIA Tambak.
Dilakukan survey segmentasi dengan melihat pada aspek geografis, demografis, psikogratis serta aspek perilaku pada pelanggan Poliklinik Kebidanan dan Anak RSIA Tambak. Penelitian tentang segmentasi dan target pasar ini merupakan penelitian deskriptik analitik dengan menggunakan pendekatan studi kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terhadap 110 responden sedangkan data sekunder diperoleh dari data BPS 2004.
Hasil penelitian menunjukan pelanggan Poliklinik Kebidanan dan Anak RSIA Tambak berasal dari 5 wilayah DKI Jakarta termasuk juga dari wilayah Tangerang dan Depok. Sedangkan segmen pelanggan Poliklinik Kebidanan dan Anak adalah pasien yang berdomisili di Kotamadya Jakarta Selatan, mayoritas berusia 24 - 30 tahun, dengan tingkat pendidikan SMA - Sarjana, bekerja sebagai pegawai swasta dan ibu rumah tangga.
Dari hasil analisis multivariat metode interdependen berupa analisis cluster terbentuk kelompok cluster psikografi dan perilaku yaitu klaster "peduli kuratif" dan "peduli preventif" untuk segmen psikografis serta klaster "pelayanan baik" dan "biaya murah" untuk segmen perilaku. Dari 110 responden, untuk kelompok psikografis diperoleh sebanyak 37 responden untuk "peduli preventif" dan 73 responden untuk "peduli kuratif". Sedangkan pada kelompok perilaku 65 responden termasuk dalam kelompok "pelayanan bagus" dan 45 responden yang masuk dalam kelompok "biaya murah". Pendekatan kualitatif digunakan dengan melakukan wawancara mendalam pada pihak manajemen RSIA Tambak untuk menetapkan target pasar dengan menelaah segmen yang terbentuk.
Target pasar pelanggan yang ditetapkan bersama manajemen adalah segmen menengah, dengan usia 24 - 30 tahun, bekerja sebagai pegawai swasta dan berdomisili di Jakarta Selatan. Segmentasi dan target pasar yang terbentuk hendaknya dapat melihat dari mayoritas kelompok Cluster yang terbentuk dan di tinjau ulang secara berkala berkaitan dengan selalu terjadinya perubahan yang dinamis pada kondisi pasar dan upaya pemasaran. Pihak Rumah Sakit agar membuat rancangan bauran pemasaran yang sesuai dengan gambaran segmen dan target yang ditetapkan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Roswita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26488
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitria
"Diabetes melitus adalah penyakit yang perkembangan epideminya sangat cepat dan biaya perawatan diabetes pun sangat besar karena merupakan penyakit akut. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk melihat biaya rawat jalan tingkat lanjut diabetes pada peserta JPK PT Jamsostek (Persero) di empat rumah sakit pemerintah di Jakarta yang diteliti serta melihat perbandingan biaya RJTL diabetes pada keempat rumah sakit tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa biaya RJTL diabetes per oranproporsi biaya paling besar pada RJTL diabetes di rumah sakit adalah biaya farmasi (40%-60%) diikuti oleh biaya pemeriksaan diagnostik (24%-36%), dan biaya konsultasi dokter spesialis (10%-12%). Rata-rata biaya RJTL diabetes adalah Rp 400,280-Rp 1,141,372 per orang per tahun. Beban biaya RJTL diabetes di rumah sakit adalah 2.2%-6.2% dari pendapatan per bulan. Beban tersebut dapat dikurangi dengan melakukan pencegahan diabetes, deteksi dini, serta reduksi komordibitas dan komplikasi dengan meningkatkan layanan perawatan diabetes. Dalam skala nasional, program pencegahan yang costeffective harus dimulai untuk memaksimalkan peningkatan kesehatan.

Diabetes mellitus (DM) is a growing epidemic and the cost of treating diabetes is largely increasing. The objective of this study was to know cost of diabetes among member of JPK PT Jamasostek (Persero) whom attends at out-patient care hospitals in Jakarta, and to know cost comparison of diabetes at out-patient hospital. This study use quantitative research that has descriptive characteristic. From the total diabetes cost components, the cost for medicine represents the largest share (40%-60%), followed by laboratory cost (24%-36%), and consultation cost (10%-12%). The annual mean outpatient cost for each person with diabetes was Rp 400,280-Rp 1,141,372. The cost burden of DM at outpatient care hospitals is 2.2%-6.2% from income per month. That burden could be saved by prevention, earlier detection, and a reduction in diabetes co-morbidities and complications through improved diabetes care. Large scale and cost-effective prevention programs need to be initiated to maximize health gains and to reverse the advance of this epidemic.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Grinia Iksan
"Waktu tunggu pasien merupakan salah satu hal yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan pasien dan berdampak kepada mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu pasien rawat jalan (pagi) di poliklinik penyakit dalam, paru, dan jantung RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 2012 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini berupa observasi langsung terhadap poliklinik panyakit dalam, paru, dan jantung menggunakan logbook. Hal tersebut dilakukan untuk menghitung waktu dan jumlah dari variabel yang diteliti, yaitu waktu tunggu pasien, lama penyediaan dokumen rekam medis, lama pemeriksaan, keterlambatan dokter, dan jumlah antrian.
Pasien yang berkunjung ke tiga poliklinik tersebut menunggu lebih dari 60 menit. Faktor yang mempengaruhinya ialah lama penyediaan dokumen rekam medis dan keterlambatan dokter. Setiap kenaikan lama penyediaan dokumen rekam medis pasien selama satu menit akan meningkatkan waktu tunggu pasien sebesar 0,175 menit setelah dikontrol variabel keterlambatan dokter dan setiap kenaikan keterlambatan dokter selama satu menit akan meningkatkan waktu tunggu pasien sebesar 0,764 menit setelah dikontrol variabel lama penyediaan dokumen rekam medis. Keterlambatan dokter merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi waktu tunggu pasien. Oleh karena itu, keterlambatan dokter harus diminimalisasi dengan adanya pembagian waktu praktek yang jelas.
The waiting time of patient is one of indicator that can impact the patients' satisfaction and the quality of health services. This study aimed to knows the outpatient waiting times (moming) at the policlinic of intemal medicine, pulmonary and cardiac in RSUD Pasar Rebo Jakarta 2012 to and the factors which can influence it.
This study uses direct observation to the policlinic of internal medicine, pulmonary and cardiac by using a logbook. It was done to calculate the time and the number from this study's variables, such as the waiting times of patients, lengthy time to took the medical records, lengthy time of examination, the doctor's delay, and the number of queues.
The patients who attend the three policlinics wait for more than 60 minutes. The causes are the lengthy time to took the medical records and the doctor's delay, any increase in the lengthy time to took the medical records for one minute will improve patient waiting times at A)75 minutes after the controlled the doctor's delay variable, and any increase in the doctor's delay for one minute will increase the waiting time of patients 0.7& minutes after the controlled variable of the lengthy time to took the medical record. The doctor's delay was the most dominant factor which affecting the patient waiting time. Therefore, the delay must be minimized by making a clear division of the doctor's practice time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dumilah Ayuningtyas
"Ketatnya kompetisi yang ditimbuikan oleh, di antaranya, kebijakan pemerintah yang memungkinkan Perseroan Terbatas dan modal asing mendirikan rumah sakit serta berbagai variabel yang menyebabkan cepatnya perubahan pasar mengisyaratkan analisis dan perencanaan matang bagi pendirian sebuah rumah sakit. Dari segi pemasaran, misalnya, perlu iebih dulu dilakukan identifikasi dan segmentasi pasar, pemilihan kelompok pelanggan serta penetapan pasar sasaran. Di tengah situasi kompetitif seperti inilah Yayasan Jakarta Medika melakukan persiapan untuk mengembangkan Poliklinik Jakarta Medical Center (JMC) menjadi rumah sakit. Basis bagi rencana ini adalah terns meningkatnyajumlah pengunjung poliklinik dan sisa hasil usaha selama tiga tahun terakhir, relatif tingginya loyalitas pasien serta tingginya minat pada fasilitas rawat inap sehari dan tersebarnya 25 klinik 24 jam milik yayasan.
Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografi, demografi dan psikografi terhadap para pengguna jasa, masyarakat, dokter praktek swasta, dan perusahaan pelanggan untuk menganalisis karakteristik para pengguna jasa dan pasar potensial sebagai bahan penetapan pasar sasaran (targeting) dan pola pasar sasaran, untuk selanjutnya dilakukan positioning terhadap 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa 1 RS Siaga Raya ) serta pernyataan positioning sebagai bentuk positioning terhadap pelanggan.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini merupakan studi multi-responden yang menggunakan data primer berdasarkan survei terhadap 116 pasien, 30 dokter, 30 orang masyarakat sekitar poliklinik, 9 perusahaan pelanggan dan 2 RS kompetitor ( RS Tria Dipa dan RS Siaga Raya ). Analisis didukung pula oleh data sekunder dari berbagai sumber termasuk Biro Pusat Statistik dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hasil segmentasi geografis dan demografis menunjukkan bahwa segmen pasar terbesar bagi poliklinik JMC adalah pasien yang datang dari lima kotamadya di DKI Jakarta dan beberapa wilayah sekitar seperti Bogor dan Depok. Mayoritas pengunjung klinik adalah mereka yang berada pada kelompok usia produktif 20 - 39 tahun, dengan tingkat pendidikan D3 dan universitas, bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan per bulan Iebih dari Rp 1 juta. Dari segmentasi psikografis didapat pula data bahwa kebanyakan dari pengunjung adalah mereka yang berasal dari status sosial ekonomi menengah ke atas yang memiliki kesadaran relatif tinggi tentang nilai kesehatan, sebagaimana tampak dari kesediaan menganggarkan belanja kesehatan yang juga relatif tinggi. Ini juga tampak dari pilihan kelas rawat inap sampai WIP pada pasien.
Penelitian pasar potensial pada masyarakat sekitar menunjukkan perbedaan karakter demografis serta pengeluaran kesehatan yang boleh jadi menyebabkan aspek psikografis pilihan kelas perawatan dan tingkat demand lebih rendah terhadap rumah sakit JMC yang direncanakan didirikan. Oleh karena itu gambaran akan pasar potensial dilengkapi dengan perbandingan antara supply (jumlah fasilitas sarana tenaga kesehatan) dengan demand (jumlah populasi di Jakarta Selatan) serta penghitungan proyeksi kunjungan rawat jalan, current demand maximum market potensial dan MDI yang menunjukkan hasil perhitungan 22,51 %, artinya pasar pelayanan jasa kesehatan masih dapat bertambah (potensial).
Gambaran segmen pasar poliklinik JMC dan pasar potensial menjadi dasar penetapan pasar sasaran berikut: pasien kelas menengah keatas dengan pendidikan, penghasilan dan kesadaran kesehatan yang relatif tinggi, serta memiliki tuntutan mutu layanan kesehatan yang tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola pemilihan pasar sasaran adalah spesialisasi terpilih ( multi coverage segment) sementara positioning dalam struktur pasar terhadap kompetitor adalah market follower atau market challenger. Pelayanan kesehatan yang tinggi dengan sentuhan kemanusian (high touch) adalah positioning yang ditujukan kepada pelanggan.

Market Segment, Target and Positioning Analysis for the Development of Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into Hospital in Year 2000.The staff competition resulting from, among other things, government policies which enable private enterprises and foreign capitals to venture into the hospital industry as well the presence of variables that lead to rapid market change stipulate well-laid plans and analysis before establishing a hospital. A process to identify market segments, for instance, is needed for marketing purposes, in addition to the selection of consumer groups and market targets. The growing competition provides the backdrop for the Yayasan Jakarta Medika's preparations to develop its Jakarta Medical Center (JMC) Policlinic into a hospital. The basis for this plan includes the steady increase in the number of patients, the healthy profit margin over the past three years, patients' loyalty, and expressed interests in one-day-care facilities provided by a total of 25 24-hour clinics owned by the Yayasan's in the areas surrounding the policlinic.
Geographic, demographic and psycho-graphic segmentation processes were carried out in this study, involving patients, residents in the surrounding area, private doctor practices and companies that use the policlinic's facilities for their employees' health care. The purpose of the segmentation is to analyze the characteristics of the facility users and the potential market in order to establish target market and its pattern. The process is also needed to determine the positioning against two competitor hospitals, namely the Tria Dipa Hospital and Siaga Raya Hospital, as well as positioning toward customers.
The study is descriptive and multi-respondents, using primary data from a survey that involved 116 patients, 30 doctors, 30 residents in the surrounding areas, nine user companies, and the two competitor hospitals. A set of secondary data obtained from agencies such as the Central Bureau of Statistics and the Institute of Demography at the University of Indonesia School of Economics, back up the analysis.
The geographic and demographic segmentation shows that the largest market segment for the policlinic is patients coming from five Jakarta mayoralties and surrounding areas such as Bogor and Depok. The majority of patients are those of productive ages of 20 to 39, university-educated, employees of private companies who make more than Rp 1 million per month. The psyche-graphic segmentation reveals that most patients are those of upper middle social economic class with relatively high-health awareness as indicated in willingness to allocate relatively high health-care budget.and demand for the better an-patient care facilities.
The group of residents studied showed different characteristics demographically than those of the patients, including lower income, demands for lower level of in-patient care facilities and lower demands for the planned JMC hospital. The author therefore supplements the description of potential market with a calculation of supply and demand, as well as projection of out-patient care demands, current demand maximum market potential and MDI which yields the figure of 22,51%-indicating potential growth for health-care market.
Descriptions of the market segment and potential market of the JMC policlinic form the basis for the establishment of the target market as follows: upper middle class patients with high educational background, income and health awareness as well as demand for quality health care. This study also establishes multi-coverage segment as the pattern for the target market, while the JMC positioning against competitor hospitals is that of market follower/challenger. The positioning vis-a-vis customer is one that promises health care services with high human touch.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T 506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saprina Maryani
"Tesis ini merupakan penelitian di bidang manajemen pemasaran rumah sakit yangbertujuan untuk mengetahui segmen, terget dan posisi pasar dalam bauranpemasaran di Poliklinik Terpadu Anak Sehat POTAS RSAB Harapan Kita tahun2016 dalam rangka peningkatan angka kunjungan pasien dan revitalisasi programpelayanan unggulan terpadu untuk tumbuh kembang anak.Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan pendekatankualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan penyebarankuesioner sebagai instrumen terhadap 96 responden yang memanfaatkan layanandi POTAS dan data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam terhadappihak manajemen rumah sakit, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasilpenelusuran terhadap dokumen dan data laporan bulanan rumah sakit, data dariProfil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat.Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan tentang segmen pasarrawat jalan terpadu sehingga dapat mempermudah menentukan pasar sasarannyauntuk dituangkan dalam suatu penetapan dan pernyataan posisi yang akandipergunakan sebagai dasar strategi pemasaran untuk pelayanan POTAS yangakan datang.

This thesis is a study in marketing management hospital that aims to identify themarket segmentation, targeting, and its positioning in the marketing mix at thePoliklinik Terpadu Anak Sehat POTAS RSAB Harapan Kita on 2016 in order toincrease the number of patient visits and the revitalization of the service programfeatured integrated development of the child.This study is a survey using qualitative and quantitative approaches. Primary datawere collected by distributing questionnaires as an instrument against 96respondents who use the service in POTAS and qualitative data obtained indepthinterviews with the hospital management, while secondary data obtained from thesearch results to documents and data monthly report hospital and from the HealthProfile of West Jakarta.Hopefully this research can enrich the knowledge of the market segmentation ofoutpatient integrated so as to facilitate determining the target market for theestablishment and forth in a position statement that will be used as the basis ofmarketing strategy for the POTAS services later."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segrnen pelanggan dan target pelanggan Poliklinik Kebidanan Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha Baru Depok dengan melakukan segmentasi geografi, demografi, psikografis dan perilaku pelanggan sehingga diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menyusun program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terhadap 97 responden. diolah secara kuantitatif dan kemudian disajikan daJam tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap pelanggan poliklinik kebidanan RSUBY Baru Depok untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan pelanggan. Selain itu penulis juga melakukan wawancara mendalam terhadap manajemen RSUDY Baru Depok untuk menetapkan target pelanggan Poliklinik Kebidanan RSUBY Baru Depok. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa segmentasi pelanggan poliklinik kebidanan RSUBY Baru Depok 2005 adalah sebagai berikut ; Segmen pelanggan Poliklinik Kebidanan RSUBY Baru Depok menurut geografis adalah Kabupaten/Kota Depok (81,4%), Kecamatan Pancoran Mas (40,2%), waktu tempuh pelanggan 10-30 menit (63,9%). Sedangkan segmen pelanggan menurut demogrfis adalah : usia 19-35 tahun (83,5%), status perkawinan pelanggan adalah kawin (95,9%), jumlah anak pelanggan adalah 1-2 anak (52,5%), agama pelengganadalah Islam (92%), pendidikan terakhir pelanggan adalah SMU (61,9 pekerjaan pelanggan adalah Pegawai Swasta(53,6%), pendapatan pelenggan per bulan adalah Rp. 700 ribu – 4 juta (80,4%). Adapun segmen pelanggan menurut psikografis pelanggan adalah pelanggan yang kegiatan sehari-harinya bekerja (58,8%), tidak gemar mernbaca bacaan kesehatan (94%), sedangkan segrnen pelanggan menurut perilaku adalah sebagai berikut: Memilih lokasi berobat atas kemauan sendiri (79,4%); Alasan memilih Poliklinik karena lehib dekat (57,7%); Tujuan Berobat di Poliklinik untuk Periksa Hamil (54,6%); Frekwensi kehamilan adalab >Tiga (40,16%); Usia Kehamilan adalah Trimester III (45,28%); Loyalitas Pasien Lama (53,6%); Llokasi Kontrol Kehamilan Sebelumnya adalah Poliklinik ini (43,7%); Rencana Bersalin adalah bersalin di RSUBY (72,6%); Rencana tindak lanjut berobat ke RSUBY (80,6%); pengeluaran keluarga per bulan adalah < Rp. 914.400 (!9,6%); penanggung jawab biaya berobat adalah Biaya sendiri (72,2%); Persepsi terbadap rarif adalah mabal (59,8%); Persepsi rerhadap pelayanan perawar adalah baik (76,3%); Terhadap pelayanan dokter adalah baik (83,5%); Persepsi terhadap pelayanan adrninistrasi adalah baik (79,4%); Persepsi terhadap kebersihan dan kenyamanan adalah baik (79,4%); Persepsi terbadap waktu tunggu adalah 30 menit­ ljam (60,8%); Transportasi yang digunakan pelanggan adalah kendaraan urnum (60,8%}, pen;epsi terhadap lokasi adalah cukup (85,6%); Persepsi terhadap kemudahan informasi adalab cukup (75,3%). Target pasar pelanggan yang ditetapkan bersama manajemen Poliklinik Kebidanan RSUBY Baru Depok adalah: Segrnen yang secara geografis kabupaten/kota berada pada kabupaten Depok meliputi kecamatan Pancoran Mas dan sekitarnya, golongan menengah bawah, berusia 19-35 tahun. Pada penelitian ini peneliti menyarankan pihak Rumah Sakit Bhakti Yudha Baru Depok untuk menyusun data dasar pelanggan poliklinik sehingga dapat dijadikan dasar untuk menyusun program pemasaran poliklinik kebidanan, dan mempercepat realisasi kerja sama dengan Askes dan Program Member untuk pelanggan poliklinik kebidanan. Sebagai langkah selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan posisi pelanggan terhadap pesaing di wilayahya serta melakukan penelitian mendalam mengenai survei kepuasan pelanggan secara periodik dan terprogram sehingga setiap komplain pelanggan dapat segera diatasi dengan baik.

The objective of the study is to find out the customers market segmentation and the target of customers of Bhakti Yudha Barn Public Hospital Depok by conducting the geographic, demographic, psychographic and customers behavior segmentation so that it can be as expected to be the inputs of rearranging the markets strategy that is meet the customers need. This study is analytical descriptive with the qualitative and quantitative and using the cross sectional approach, The data used in this study is primary that is collected by giving questioner to the 97 people, and is developed quantitatively and serve in the frequency distribution table. This study is conducted by perfonning an interview in details to the customers of RSUBY Baru Depok Nursing Policlinic to find the characteristic and meet the customers need. perform a details interview with the management of RSUBY Baru Depok to fix the target market of nursing Policlinic of RSUBY Baru Depok. The results get from this study are the locations that is in Depok Regency Health Service (79.4%), Reason to Choose Policlinic because of the Location is near and easy to reach (57.7%), Purpose to get Health Service in Policlinic fur pregnancy checkup (54.6%), Pregnant Frequency More Than Three Months (48.45%), Third Semester III Pregnancy (49.48%), Old Patients Loyalty (53.6%), Pregnancy Checkup to This Policlinic (47.53%), Planning for Childbirth in RSUBY (78.35%), Action Taken to Get Health Service in RSUBY Baru Depok (80.6%}, Expense for Households per Month that is > Rp.914,400 (80.4%), Self Payment (72.1%), Expensive Perception for the Price (59.8%), Good Nurse Service Perception (76.3%}, Good Doctor Service Perception (82.5%), Good Administration Service Perception (79.4%), Perception of the Clean and Comfortable Environment (79.4%), Perception of the Waiting List Time From 30 minutes - l hour long (60.8%), Type of transportation Used by Customers (60.8%), Perception of the Good Location (85.6%), Perception of the Easy to get Information (75.3%). The results of fixing the market segmentation taken from people living in Depok Regency and in its Surrounding, Pancoran Mas District and its Surrounding, and The Low Level Society with the age 19-35 years old. In this study, the researcher suggest that Bhakti Yudha Baru Depok Hospital to collect all database related to the customers of Nursing Policlinic so can be the inputs in order to perform the marketing program for Nursing Policlinic of RSUBY Baru Depok, and support the realization of MOU with ASKES and planning for payment method using the member system. For the next step, it is need to study and get more details about survey of the service improvement given to customers and market position for the outpatient nursing policlinic of Bhakti Yudha Baru Depok Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>