Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armada
"Beton de chanvre merupakan material yang dibentuk dengan mencampurkan serpihan chenevotte (limbah pengolahan chanvre/cannabis sativa) dengan kapur dan air. Penelitian yang sudah dilakukan dan dipublikasikan saat ini berkaitan dengan keunggulannya sebagai bahan isolasi thermik dan akustik, namun belum ada laporan tetang penyelidikan perilaku beton de chanvre terhadap pembebanan dinamik. Penelitian prilaku beton de chanvre terhadap pengaruh beban dinamik dilakukan dengan menggunakan uji Bar Hopkinson dengan batang viscoelastik (Plastik) yang memiliki impedancy terdekat tehadap beton de chanvre.
Secara umum hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan terhadap beban dinamik beton de chanvre lebih tinggi daripada terhadap beban kuasi-statik. Kuat tekan meningkat sehubungan dengan meningkatnya gaya tekan pemadatan saat pencetakan benda uji, arah pembebanan dinamik yang tegak lurus terhadap arah pemadatan menunjukkan adanya perbedaan kuat tekan dinamik, serta pengaruh pengeringan absolute terhadap benda uji dapat juga menurunkan kuat tekan dinamik.

Concrete is a mixture of particle of hemp (plant aggregate), binder and water. In the literature, no studies concerning the behaviour of hemp concrete under dynamic loading is available to date. The behaviour of material under dynamic loading test can experiment by method Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB) by using of viscous-elastic bar (plastic) with impedance close to that of hemp concrete.
In general, we found that the mechanical strength of hemp concrete under dynamic loading is higher than that under quasi-static loading. The compressive strength will increase same with force of compaction. The experiment result shows that the dynamic strength under loading perpendicular to the direction of compaction is lower than the parallel end effect of drying may also reduce the strain compressive strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armada
"ABSTRAK
Beton de chanvre merupakan material yang dibentuk dengan mencampurkan serpihan chenevotte (limbah pengolahan chanvre/cannabis sativa) dengan kapur dan air. Penelitian yang sudah dilakukan dan dipublikasikan saat ini berkaitan dengan keunggulannya sebagai bahan isolasi thermik dan akustik, namun belum ada laporan tetang penyelidikan perilaku beton de chanvre terhadap pembebanan dinamik.
Penelitian prilaku beton de chanvre terhadap pengaruh beban dinamik dilakukan dengan menggunakan uji Bar Hopkinson dengan batang viscoelastik (Plastik) yang memiliki impedancy terdekat tehadap beton de chanvre.
Secara umum hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan terhadap beban dinamik beton de chanvre lebih tinggi daripada terhadap beban kuasi-statik. Kuat tekan meningkat sehubungan dengan meningkatnya gaya tekan pemadatan saat pencetakan benda uji, arah pembebanan dinamik yang tegak lurus terhadap arah pemadatan menunjukkan adanya perbedaan kuat tekan dinamik, serta pengaruh pengeringan absolute terhadap benda uji dapat juga menurunkan kuat tekan dinamik.

ABSTRACT
Hemp Concrete is a mixture of particle of hemp (plant aggregate), binder and water. In the literature, no studies concerning the behaviour of hemp concrete under dynamic loading is available to date.
The behaviour of material under dynamic loading test can experiment by method Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB) by using of viscous-elastic bar (plastic) with impedance close to that of hemp concrete.
In general, we found that the mechanical strength of hemp concrete under dynamic loading is higher than that under quasi-static loading. The compressive strength will increase same with force of compaction. The experiment result shows that the dynamic strength under loading perpendicular to the direction of compaction is lower than the parallel end effect of drying may also reduce the strain compressive strength."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Balok merupakan elemen struktur yang utamanya menahan lentur dan geser dengan atau tanpa gaya aksial atau torsi. Tujuan penelitian ini adalah mengamati perubahan natural frekuensi terhadap pembebanan bertahap pada balok beton bertulang dengan agregat daur ulang. Studi dilakukan secara eksperimen, yakni menggunakan beton dengan agregat kasar daur ulang (kuat tekan fc’ 20,74 MPa). Balok yang digunakan berukuran 3000 × 150 × 250 mm3 yang diberi beban semi-siklik dengan metode pembebanan four-point loading. Pembebanan dilakukan dalam 4 siklus, yaitu siklus 2 ton, 4 ton, 6 ton, dan 8 ton. Respon struktur berupa grafik perpindahan vs beban dan waktu, regangan vs beban diolah dari hasil pengujian menggunakan Digital Image Correlation (DIC) dan pengukuran manual dengan LVDT, dial gauge, dan strain gauge. Karakteristik dinamik balok berupa frekuensi alami dan rasio redaman diperoleh dengan alat accelerometer. Hasil eksperimen tersebut dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Analisis menunjukan bahwa balok mencapai batas elastis pada beban 8000 kg. Frekuensi alami cenderung menurun terhadap penambahan beban, hal dikarenakan nilai kekakuan balok yang telah diberi beban akan turun akibat muncul retakan. Nilai rasio redaman pada balok RAC cenderung menurun terhadap penambahan pembebanan bertahap.

Beams are structural elements that primarily resist bending and shear with or without axial or torsional forces. The purpose of this study was to observe the natural frequency changes to the gradual loading of reinforced concrete beams with recycled aggregate. The study was conducted experimentally, using concrete with recycled coarse aggregate (compressive strength fc' 20.74 MPa). The beam used is 3000 × 150 × 250 mm3 which is given a semi-cyclic load with a four-point loading method. The loading is carried out in 4 cycles, namely 2 tons, 4 tons, 6 tons, and 8 tons. Structural responses in the form of graphs of displacement vs. load and time, strain vs. load were processed from the test results using Digital Image Correlation (DIC) and manual measurements with LVDT, dial gauge, and strain gauge. The dynamic characteristics of the beam in the form of natural frequencies and damping ratio were obtained by using an accelerometer. The experimental results are compared with the results of theoretical calculations. The analysis shows that the beam reaches its elastic limit at a load of 8000 kg. The natural frequency tends to decrease with increasing load, this is because the stiffness value of the beam that has been given a load will decrease due to cracks appearing. The value of the damping ratio in the RAC beam tends to decrease with the addition of gradual loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfetra Henoch Tandita
"Praktik sambungan spun pile terhadap pile cap di Indonesia pada umumnya ialah berupa pemberian pengisi beton bertulang di bagian hollow spun pile hingga kedalaman kurang lebih 1 meter. Tujuannya ialah untuk memastikan sendi plastis terjadi pada area tersebut dan meningkatkan kemampuan struktur dalam berdeformasi secara inelastis. Namun, analisis yang dilakukan terhadap fondasi masih berada di tahap linear elastis dan batas displacement yang disyaratkan oleh SNI 8460:2017 hanya sebesar 25 mm. Akibatnya, diperlukan jumlah dan ukuran fondasi yang besar supaya fondasi tetap berperilaku elastis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen pada spun pile dengan pembebanan siklik lalu dibandingkan dengan pushover analysis pada software finite element ABAQUS untuk mengetahui kapasitas struktur pada fase non linear plastis. Terdapat 2 benda uji berupa spun pile dengan diameter 450 mm yang diberikan pengisi beton bertulang dan salah satu benda uji diberikan pengisi beton non shrinkage mutu tinggi 54 MPa. Hasil permodelan ABAQUS menunjukkan bahwa idealnya beton non shrinkage mutu tinggi akan meningkatkan seluruh parameter penelitian. Namun, berdasarkan hasil eksperimen, didapat bahwa beton non shrinkage mutu tinggi tidak memberikan dampak yang signifikan untuk seluruh parameter penelitian, yaitu daktilitas, energi disipasi, degradasi kekuatan, degradasi kekakuan, overstrength ratio, ketahanan lateral, kapasitas geser dan kapasitas bending.

The practice of spun pile to pile cap connections in Indonesia is by giving reinforced infilling concrete in the hollow spun pile to a depth of approximately 1 meter. The purpose of giving the infilling concrete is to ensure that the plastic hinge occurs nearly below the connection and increase the ability of the structure to deform inelastically. However, the analysis carried out on the foundation is still at the linear elastic stage and the lateral displacement limit required by SNI 8460:2017 is only 25 mm. As the result, a large number and size of foundations are required to keep the foundation remain elastic. Therefore, an experimental study was conducted on spun piles under cyclic loading and then compared with pushover analysis on the ABAQUS finite element software to determine the capacity of the structure in the non-linear plastic phase. There are 2 specimens of 450 mm diameter spun pile: common practice and high-strength non-shrinkage infilling concrete. The results of the ABAQUS modeling show that high-strength non-shrinkage concrete will ideally improve all the parameters of the study. However, the testing results show that the high-strength non-shrinkage concrete did not have a significant effect on all research parameters, which are ductility, energy dissipation, strength degradation, stiffness degradation, overstrength ratio, lateral resistance, shear capacity and bending capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudho Wibowo
"Beton adalah material yang berprilaku baik dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi tarik. Karena rendahnya kapasitas tarik tersebut, maka retak dapat terjadi pada taraf pembebanan yang masih awal ataupun rendah. Permasalahan yang sampai sekarang cukup menarik perhatian para peneliti adalah getaran, misalnya getaran akibat beban tumbukan berulang yang bekerja pada struktur.
Dalam skripsi ini akan dibahas respon akibat beban tumbukan terhadap benda uji balok yang telah diberikan coakan pada tengah bentang dengan lebar 3,2 mm dan tinggi 1,6 cm, dan ditumpu dengan perletakan sendi-rol. Benda uji yang digunakan terbuat dari beton fiber dan balok pratarik mutu K-300 yang terdiri dari Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS), dan Beton Pratarik Serat (BPS). Parameter yang akan diteliti terhadap prilaku balok yang dibebani tumbukan adalah parameter frekuensi. Keempat jenis balok beton tersebut kemudian diuji terhadap beban berulang dengan tinggi jatuh sama hingga benda uji mencapai keruntuhan. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskop dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang merupakan bahan mentah yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program - program yang telah ada untuk mendapatkan frekuensi alami balok tersebut.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa, serat dapat memberikan konstribusi pada struktur dalam menahan tarik, sehingga struktur mampu menahan jumlah tumbukan yang lebih banyak. Hal ini membuktikan bahwa dari 4 jenis spesimen yang diuji, BTS (Beton Tanpa Serat) mengalami keruntuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya. Sedangkan balok beton pratarik dengan serat metal 1% dari volume total menjalani proses untuk runtuh yang paling lama dibandingkan dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya. Pola retak yang dihasilkan akibat beban tumbukan pada semua jenis balok adalah pola retak lentur.

Concrete is a good material to face compression but it is weak to resist tension. Due to this weakness, possibility of fracture to appear in early staging of loading is quite high. Vibration problem is still concerned by the researchers i.e. vibration problems caused by repeated impact loading on structure.
This study will disscuss mainly about concrete beam response to repeated impact loading. The beam is notched at its middle span. Notch dimension are 3,2 mm wide and 1,6 cm high. All beams have concrete characteristic stress of K-300 and they are supported by a roller and hinged on each side. There are four different samples of beam: Non-Fiber Concrete Beam (BTS), Fiber Concrete Beam(BS), Non-Fiber Pretension Beam(BPTS), Fiber Pretension Beam (BPS) Frequency parameter will be used to study the behaviour of beam due to impact load. The four samples are tested by repeated impact load with constant height until the beam are in failure condition. Acceleration signal that is resulted from the structure will be showed on the osciloscop and recorded by the computer. This signal as initial data will be processed by the Fast Fourier Transform program to get natural frequency.
The study shows that fiber material contributes to the improvement of tension strength of beam; thus beam with fiber can accept more hammer blow. The examination shows that from 4 types of concrete beam, collapse for the nonfibered concrete beam is earlier than the fibered ones. While the pretensioned concrete beam with 1% of metal fiber volume survive better before it crashed compare to the other concrete beam types. Fracture pattern at all types of beams due to blow are flex fracture patterns.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Adrie A.
"Studi mengenai getaran merupakan permasalahan yang cukup menarik untuk diteliti. Karena secara langsung dan tidak langsung, struktur kita mengalami pembebanan yang dinamakan getaran tersebut. Studi getaran ini meneliti gerakan berosilasi dan kondisi - kondisi dinamisnya. Umumnya getaran ditimbulkan akibat adanya gaya yang bervariasi terhadap waktu.
Dalam skripsi ini, akan dibahas mengenai perilaku dinamik pelat beton fiber tipis satu arah yang mengalami perendaman dan tanpa perendaman, terhadap pembebanan tumbukan terbagi merata berulang di tengah bentang. Benda uji yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pelat tipis satu arah yang terbuat dari beton dengan mutu K-300 yang telah dicampurkan metal fiber berupa isi staples (dengan komposisi yang bervariasi terhadap volume pelat tersebut, yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% dari volume pelat). Benda uji ini, selain divariasikan terhadap kandungan fibernya, juga divariasikan terhadap perlakuan terendam dan tidak terendam. Pada sampel pelat terendam, dilakukan perendaman sehari sebelum melakukan pengujian dinamik, sedangkan pada sampel silinder terendam, pengangkatan sampel dari kolam dan pengujian tekan tepat pada hari ke-28.
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari benda uji yang paling optimum perilakunya. Pelat tipis beton fiber satu arah ini dipasang perletakkan sendi - sendi pada ujung - ujungnya, lalu dilakukan pembebanan tumbukan dengan menjatuhkan beban seberat 50 N sejarak 10 cm pada tengah bentangnya, dan dilakukan berulang hingga benda uji mengalami keruntuhan. Seiring dengan pembebanan, benda uji juga dicatat sinyal percepatannya menggunakan perangkat osiloskop dan selanjutanya direkam menggunakan komputer. Sinyal percepatan ini merupakan asupan (input) untuk mencari luaran (output) berupa frekuensi. Penggunaan fiber berupa isi staples mengurangi kuat tekan, fc - , namun di lain sisi kuat terhadap pembebanan tumbukan meningkat. Beton berfiber berfungsi cukup baik pada daerah tarik karena mengikat matriks beton. Hal ini dapat mengurangi pengaruh akibat pembebanan dinamik, sebagai contoh dapat mengurangi penyebaran retak, hal ini menjadikan beton serat lebih daktail daripada beton biasa. Perlakuan tidak rendam pada benda uji menunjukan sifat yang lebih kuat terhadap tumbukan dibandingkan yang terendam. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya tumbukan yang diterapkan terhadap benda sampai runtuh.

The Study about vibration is an interesting problem to research. Because, the structures, directly or/and indirectly, undergo such that loading. This study researches osilation motion and its dynamic conditions. Vibration generally is generated by influence of loading variating to time.
In this script, dynamic responses of fiber-concrete one-way thin plate drained and undrained which is subjected to uniformly distributed impact loading and repeatedly at mid span will be discussed. The Samples are one-way thin plates which are made from k-300 concreate mixed with metal fiber in form of staples (with variated composition toward plate`s volume, namely 0%, 1%, 2% and 3% of plate`s volume). Besides, these samples are also variated toward treatments, undrained and drain.
Purpose of this research is to find an optimal content of the fiber. The one-way thin plate is set on hinge at the end of it, and then subjected to impact loading by letting a 50 N weight, 10 cm height load fall into its mid span repeatedly, and executed until this sample collapses. As far as loading actions, accelereation of sample is recorded by oscilloscope set and PC. This acceleration signal is an input to get frequency. Addition of metal fiber in form of staples decreases compression strength, fc', in the other hand increases a resistance of impact loading. Because fiber concrete has a good tensile strength, because it bonds concrete matrices. Thus, it is able to decrease influence of crack due to dynamic loading, for instance it is able to minimize spreads of cracks, it makes a fiber concrete more ductile than plain concrete. Treatment of undrained shows a nature of a better impact resistance than drained. We can see from the number of impact loading applied to the samples until they collapse.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35286
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jansen Reagen
"Studi perkuatan sambungan spun pile terhadap pile cap menggunakan zincalume diusulkan sebagai persyaratan untuk memenuhi rasio confinement spun pile buatan Indonesia. Selain itu, perkuatan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, daktilitas, dan serapan energi gempa oleh spun pile. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen pada spun pile dengan beton pengisi dan perkuatan steel jacket akibat pembebanan siklik dan dibandingkan dengan benda uji tanpa perkuatan. Dilakukan juga pushover analysis secara monotonik untuk mengamati proses terjadinya sendi plastis dan strain pada material. Terdapat dua benda uji eksperimen berupa spun pile berdiameter 450 mm dengan perkuatan steel jacket yang diberikan beton pengisi bertulang dan salah satu benda uji tanpa beton pengisi bertulang, serta satu benda uji referensi berupa spun pile tanpa perkuatan steel jacket. Hasil eksperimen menunjukan perkuatan steel jacket terbukti dapat meningkatkan kekuatan dan daktilitas benda uji, tetapi masih belum dapat meningkatkan serapan energi gempa. Pengaruh tulangan pada beton pengisi terbukti dapat meningkatkan kekuatan dan daktlitas pada spun pile dengan adanya perkuatan steel jacketing. Parameter penelitian yang diguanakan untuk membandingkan benda uji adalah daktilitas, energi disipasi dan input, degradasi kekuatan dan kekakuan, momen – rotasi, dan kurva histeretik akibat pembebanan siklik.

The study of strengthed spun pile to pile cap connection using zincalume is proposed as a requirement to meet the confinement ratio of spun pile made in Indonesia. In addition, the reinforcement added aims to increase the strength, ductility, and earthquake energy absorbtion by spun pile. Therefore, an experimental study was conducted on the spun pile with reinforced concrete and steel jacket reinforcement due to cyclic loading and compared with the specimen without steel jacket reinforcement. A monotonic pushover analysis was also carried out to observe the process of plastic hinge and strain on the material. There are two experimental specimens in the form of a spun pile with a diameter of 450 mm with steel jacket reinforcement provided with reinforced concrete and one other specimen without reinforced concrete, and one reference test object in the form of a spun pile without steel jacket reinforcement. The experimental results show that steel jacket reinforcement is proven to increase the strength and ductility of the test object, but still cannot increase the absorption of earthquake energy. The effect of reinforcement on infill concrete is proven to increase the strength and ductility of the spun pile with the presence of steel jacketing reinforcement. The research parameters used to compare the specimens were ductility, energy dissipation and input, strength and stiffness degradation, moment-rotation, and hysteretic curve due to cyclic loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bid Handoro
"Plastik jenis PET yang banyak digunakan sebagai botol air mineral dapat didaur kembali sebagai agregat kasar bagi pembuatan beton ringan. Dalam penelitian ini, dilakukan uji pembebanan empat titik pada balok beton beragregat PET yang dikategorikan sebagai balok Bernoulli. Untuk mengetahui properti beton ringan, dilakukan uji modulus elastisitas, kuat tekan, kuat tarik dan rangkak.
Hasil uji pembebanan empat titik dipresentasikan dalam hubungan momen - kelengkungan sebagai hasil dari aplikasi tiga pola penambahan pembebanan yang berbeda, yaitu dengan melihat besarnya perbedaan lendutan sebelum dan sesudah penambahan beban, penambahan beban setiap 45 menit dan penambahan beban setiap 24 jam. Pola pembebanan dengan melihat perbedaan lendutan dapat memperlihatkan adanya pengaruh rangkak pada hubungan momen ? kelengkungan. Sesuatu yang tidak muncul pada hubungan momen-kelengkungan hasil 2 pola pembebanan lainnya.

recycled back as coarse aggregate for making lightweight concrete. In this study, four points test loading is conducted on concrete beam using PET aggregate. The concrete beam itself is classified as Bernoulli beam. To find property of lightweight concrete, test for determining modulus of elasticity, compressive strength, tensile strength and creep were performed.
Test results of beam due to four points loading are presented in relationship between moment - curvature as function of load increment. Three load increment patterns are applied on the beam. The first method of loading increment application depends to displacement limit value between 2 successive loadings, in the second method load is applied at every 45 minutes and in the third method load is applied at every 24 hours. Moment - curvature diagram resulting from the first method of loading application is influenced by creep. A phenomenon that can not be shown by the moment-curvature relation resulting from two others method of loading application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noveryda Damayanti
"Pemakaian beton mutu tinggi sudah menjadi kebutuhan utama pada bangunan tinggi, jembatan serta bangunan-bangunan lainnya. Pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan beton mutu tinggi ini masih terus dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur beton dalam peranannya terhadap kekuatan beton.
Konstruksi-konstruksi ini juga mengalami gaya-gaya, baik secara internal maupun secara eksternal. Konstruksi bangunan umumnya dipengaruhi oleh pembebanan berulang yang diakibatkan oleh perubahan temperatur, beban angin yang besar atau yang diakibatkan beban getaran mesin.
Tegangan berulang tersebut dapat mengakibatkan tegangan bolak-balik yang menyebabkan perambatan retak, dimana penjalaran retak tersebut menghasilkan penambahan defleksi dan setelah sejumlah siklus tertentu dapat menyebabkan patah atau keruntuhan pada elemen struktur.
Pada skripsi ini pada pertengahan balok akan diberi coakan yang berfungsi sebagai perlemahan pada balok yang diharapkan nantinya retak akan terjadi pada pertengahan bentang.
Skripsi ini akan membahas tentang pembebanan berulang pada 4 jenis beton yaitu Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS) dan Beton Pratarik Serat (BPS), dimana masing-masing beton terdiri dari 3 benda uji. Serat pada beton ini berkadar 1 % dari volume total beton. Serat yang digunakan adalah staples merk max no 10 dengan panjang 20 mm dan tebal 5 mm.
Dari pembebanan berulang ini maka akan didapatkan hubungan antara frekuensi, beban terhadap fungsi waktu pada setiap benda uji.
Setelah dilakukan percobaan dan setelah dilakukan perbandingan terhadap ke 4 jenis beton ini maka didapatkan hasil BTS runtuh di tinggi palu 8 cm, BS pada tinggi palu 11 cm, BPTS di ketinggian palu 17 cm, dan BPS di tinggi palu 19 cm. Retak yang terjadi pada semua balok adalah retak lentur

The use of high quality concrete has been a primary need on high building structures, bridges, and other civil engineering constructions. Observations and researches on the use of this concrete are still being done in order to discover the behaviour of the concrete and its affect on the strength of the concrete itself.
These constructions also suffered from forces; both internally and externally, due to repeated loading which is caused by changes on temperature, high wind force, or those caused by machine vibration.
Those repeated loading can cause two-way stress that leads to crack, in which it could generates an additional deflection and after a certain cycles can cause a significant fracture or building collapse.
For this research, a calculated notch is applied in the centre of the beam in order to give the beam an impair effect which later on will generates a crack exactly in the centre of the beam.
The main subject of this research is observing the affect of repeated loading on 4 types of concretes; which are concrete without fibre (BTS), concrete with fibre (BS), prestress without fibre (BPTS) dan prestress with fibre (BPS), where each types of concrete is represented by 3 trial objects. Fibre in these concretes is 1% to total volume of the concrete. In this case use fibre metal staples no.10 with length 20 mm and thick 5 mm.
From these repeated loading, a relation between frequency, stress and time function will occur on each trial object.
After undergoing a series of tests and comparison of all 4 trial object, a conclusion is drawn, which BTS failure at 8 cm, BS at 11 cm, BPTS at 17 cm and BPS at 19 cm. It is mean pre-stress concretes are more capable in suppressing burdens compared to conventional concrete.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>