Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193964 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suci Anggraini
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara faktor lingkungan dan faktor individu dengan konsumsi makanan pada mahasiswa asrama Universitas Indonesia Depok tahun 2012.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan mahasiswa serta hubungannya dengan faktor lingkungan berupa pengaruh teman sebaya, uang bulanan, dan pendidikan orang tua serta faktor individu berupa alasan pemilihan makanan, citra tubuh, pengetahuan gizi, dan jenis kelamin di Asrama UI Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan dari 100 orang responden mahasiswa, hanya 39% yang menunjukkan konsumsi makanan baik ( kecukupan Energi AKG) sementara sisanya sebanyak 61% menunjukkan konsumsi makanan yang tidak baik (<80% kecukupan Energi AKG).
Hasil analisis menunjukkan hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan, uang bulanan, dan uang makan dengan konsumsi makanan. Disarankan kepada pihak Asrama untuk menyediakan makanan yang murah dengan kualitas yang baik. Selain itu kepada mahasiswa asrama untuk memiliki pola makan yang teratur sesuai dengan konsep gizi seimbang.

This study discussed about the relation between environment and individual factors with food consumption in student dormitory University of Indonesia Depok 2012.
The purpose of this study is to know about distribution of food consumption and its relation with environmental factor include peer group and parents education and also individual factors include food choice, body image, nutrition knowledge, monthly cash, and gender in student dormitory of University Indonesia year 2012. This is a descriptive study with cross-sectional design.
Result of this study showed that of 100 respondent, 39% had good category ( 80% energy recommended of AKG) and the less 61% had non good category (<80% energy recommended of AKG).
Statistical analysis shows there is a significant relationship between breakfast and monthly cash with food consumption in student. The recommendation for dormitory was to make available inexpensive food with good quality.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianty Ayu Putri
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik individu, perilaku, konsumsi makanan dan faktor lainnya dengan status gizi pada karyawan PT. Phyto Kemo Agung Farma tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada tanggal 16 - 20 April 2012 di PT. Phyto Kemo Agung Farma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang karyawan memiliki status gizi kurang, 62 orang karyawan memiliki status gizi normal, dan 29 orang lainnya memiliki status gizi lebih. Melalui uji statistik didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan kebiasaan merokok dengan status gizi pada karyawan. Diharapkan karyawan dapat diberikan pengetahuan mengenai makanan yang bergizi sehingga diharapakan dapat mempertahankan status gizi yang optimal serta meningkatkan produktivitas kerja.

This thesis discusses the relationship of individual characteristics, behavior, food consumption and other factors with the nutritional status of PT. Phyto Kemo Agung Farma in 2012. The research design used in this study is through quantitative research using cross sectional study design, conducted on 16th - 20th April 2012.
The results showed that nine employees were undernutrition, 62 employees were normal nutrition, and 29 other were overnutrition. There was significant association between sex, age, educational level, marital status, and smoking habits with nutritional status of employees. Employees are expected to be given the knowledge of nutritious food that is expected to maintain an optimal nutritional status and improve work productivity.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ariani
"Minuman ringan berpemanis merupakan minuman ringan dalam kemasan yang menambahkan pemanis sebagai salah satu bahan atau kandungan dalam minuman. Belakangan ini minuman ringan yang mengandung pemanis berkontribusi sebanyak 9,2% terhadap total asupan energi masyarakat Amerika. Penelitian yang dilakukan Park et al (2011) terhadap remaja di Amerika menunjukkan bahwa 64,9% remaja mengonsumsi minuman ringan berpemanis ≥ 1 kali/hari. Selain itu, penelitian yang dilakukan Nurfitriani (2011) terhadap sejumlah mahasiswa menunjukkan bahwa 56% responden mengonsumsi 1-4 botol minuman berpemanis dalam satu minggu.
Menurut Gabungan Asosiasi Perusahaan Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), penjualan minuman ringan berpemanis mengalami kenaikan mencapai Rp 605 triliun pada 2010 yang sebelumnya hanya Rp 383 triliun pada 2007. Tingginya konsumsi minuman ringan berpemanis ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor seperti tingkat pengetahuan gizi, sikap, pengaruh teman sebaya, keluarga, media massa, dan faktor lainnya. Penulis melalui penelitian ini ingin mengetahui gambaran konsumsi minuman ringan berpemanis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada siswa/i SMA Negeri 1 Bekasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional, mengambil sebanyak 102 siswa kelas X dan XI sebagai responden penelitian dengan menggunakan metode quota sampling. Setiap responden diminta untuk mengisi sendiri (self-administered) kuesioner yang tersedia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,7% responden sering mengonsumsi minuman ringan berpemanis yaitu sebanyak ≥ 30 kali perbulan. Hasil uji statistik dengan nilai p value = 0,038 (p < 0,05) menunjukkan bahwa sikap terhadap minuman ringan berpemanis berhubungan dengan konsumsi minuman ringan berpemanis pada remaja. Adanya upaya edukasi terkait kesehatan dan gizi yang dilakukan pihak sekolah perlu diadakan guna meningkatkan kesadaran siswa dalam memilih makanan minuman yang lebih sehat dan bergizi.

Sugar sweetened beverages is a beverage that contain the sweeteners as an ingredients in beverages. Currently, sugar sweetened beverages has contributed as much as 9.2% of total energy intake of American society. Research conducted Park et al (2011) of adolescents in the United States showed that 64.9% of adolescents consume sugar sweetened beverages ≥ 1 time/day. In addition, research conducted Nurfitriani (2011) toward a number of students showed that 56% of respondents consume sugar sweetened beverages as much as 1-4 bottles a week.
According to the data from Gabungan Asosiasi Perusahaan Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), sugar sweetened beverages sales increased to Rp 605 trillion in 2010, which was previously only Rp 383 trillion in 2007. The high consumption of sugar sweetened beverages may be caused by many factors such as level of nutrition knowledge, attitudes, peer influence, family, mass media, and other factors. Through the study authors wanted to know the description of sugar sweetened beverages consumption and factors that influence its consumption toward students of SMAN 1 Bekasi.
This study is a quantitative study with cross-sectional design, using 102 people from tenth and eleventh grade student as survey respondents taken by quota sampling method. Each respondent asked to fill the questionnaire by selfadministered way.
The results showed that 65.7% of respondents frequently consume sugar sweetened beverages as many as ≥ 30 times per month. Based on the result of statistic test (p value = 0,038) showed that attitude toward sugar sweetened beverages seems have a relation of sugar sweetened beverages consumption in adolescents. The educational effort related health and nutrition issue is needed to be held by the schools teachers to raise awareness of the students in choosing nutritious foods and beverages.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emerita Stefhany
"Hipertensi (tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg) prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan, gaya hidup, dan Indeks Massa Tubuh dengan hipertensi pada pra lansia dan lansia di Posbindu Kelurahan Depok Jaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional.
Berdasarkan penelitian, 55,3% responden menderita hipertensi. Terdapat hubungan bermakna antara riwayat hipertensi, kebiasaan konsumsi lemak dan natrium dengan hipertensi.
Diperlukan upaya penyuluhan kepada pra lansia dan lansia oleh kader mengenai hipertensi dan makanan yang harus dibatasi dan penyebarluasan media mengenai pencegahan hipertensi oleh Dinas Kesehatan Kota Depok.

Hypertension (systolic ≥ 140 mmHg or diastolic 90 mmHg) increases with age. This study aimed to determine whether dietary pattern, life style and BMI are associated with hypertension in Middle Age and Elderly at Depok Jaya Sub District. This study is a quantitative research using cross sectional design.
Based on the results, 55,3% of respondent is hypertension. There is a significant association between family history of hypertension, diettary (fat dan sodium) pattern with hypertension.
The author suggest the cadres to give counseling to middle age and elderly about hypertension and food which should be limited. The Dinas Kesehatan Kota Depok are suggested to make a prevention media.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudartinah
"Peningkatan angka Umur Harapan Hidup suatu negara merupakan salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa. Dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup secara otomatis akan menambah jumlah lansia. Penambahan jumlah lansia akan berdampak pada pergeseran pola penyakit di masyarakat, yaitu penyakit menular mengalami penurunan sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Salah satu penyakit tidak menular yang perlu diwaspadai adalah penyakit hipertensi. Faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi antara lain : pola makan, gaya hidup, status gizi dan riwayat penyakit keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo dimana terdapat jumlah pralansia dan lansia mencapai 23 % dari jumlah penduduk dan kasus hipertensi sekitar 27 %. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada pralansia dan lansia di Kelurahan Kejiwan sebesar 53,3 %. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan minum kopi (p = 0,469), aktifitas fisik (p = 0,622), kebiasaan merokok (p = 0,708) dan juga status gizi (p = 0,301) dengan kejadian hipertensi. Namun untuk aktifitas fisik dan status gizi memiliki kecenderungan lebih besar untuk terjadinya hipertensi. Hanya satu variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dari kelima variabel yang dihubungkan yaitu hubungan riwayat penyakit keluarga (p = 0,025) dengan kejadian hipertensi.

Life Expectancy Increased numbers of a country is one measure of the progress of a nation. With the rise of Life Expectancy will automatically increase the number of elderly. The addition of the number of elderly will have an impact on the shifting patterns of disease in society, namely infectious diseases has decreased, while noncommunicable diseases tend to increase. One noncommunicable diseases to watch is the disease of hypertension. Risk factors that can cause hypertension include: diet, lifestyle, nutritional status and family history. The research was conducted in the village district Kejiwan Wonosobo Wonosobo district where there are number of elderly pre-elderly and reached 23% of the population and about 27% of cases of hypertension. This research was conducted with quantitative methods, cross sectional.
The results showed that the prevalence of hypertension in the elderly in the village pre-elderly and Kejiwan of 53.3%. There is no significant association between coffee drinking habits (p=0,468), physical activity (p=0,622), smoking habits (p=0,708) and nutritional status (p=0,301) with the incidence of hypertension. But for physical activity and nutritional status have a greater tendency for the occurrence of hypertension. Only one variable that has a significant relationship of the five variables, namely the relationship associated (p=0,025) with the incidence of family history of hypertension.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Megawindah Paramitha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi konsumsi buah, sayur, makanan cepat saji, tinggi gula, dan tinggi lemak dihubungkan dengan tingkat stres, jenis kelamin, pengetahuan gizi, uang saku per bulan, pengaruh media, dan pengaruh teman sebaya. Penelitian dengan desain cross sectional ini dilakukan di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia selama bulan April- Mei 2012. Jumlah sampel yang pada penelitian ini adalah 106 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan melalui kuesioner, Food Frequency Questionnaire, dan Perceived Stress Scale.
Hasil analisis univariat menunjukkan 55,7% responden tergolong jarang mengonsumsi buah dan sayur dan 53,8% responden sering mengonsumsi makanan cepat saji, tinggi lemak, dan tinggi gula. 72,6% dari responden adalah wanita dan 27,4% responden adalah pria. Sebanyak 71,7% responden memiliki tingkat stres yang tergolong tinggi. 52,8% responden memiliki pengetahuan gizi baik, 52,8% responden tergolong tidak memiliki pengaruh media massa, dan 87,7% responden termasuk dalam kategori ada pengaruh teman sebaya.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menemukan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan konsumsi buah dan sayur (OR = 4,366). Selain itu juga ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (OR = 2,977) dan tingkat stres (OR = 2,648) dengan konsumsi makanan cepat saji, tinggi lemak, dan tinggi gula. Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan konsumsi buah dan sayur dan antara pengetahuan gizi, uang saku per bulan, pengaruh media massa dan teman sebaya dengan konsumsi sayur, buah, makanan cepat saji, tinggi lemak, dan tinggi gula.

The purpose of this study was to understand consumption frequency of fruit, vegetable, fast food, fats, and sweets and their relation to stress level, gender, nutritional knowledge, pocket money, media influence, and peer influence. This cross sectional study was held in Architecture Department, Faculty of Engineering, University of Indonesia in April-May 2012. Total sample in this study was 106. Data was collected using questionnaire, Food Frequency Questionnaire, and Perceived Stress Scale.
The result of univariate analysis showed that 55,7% respondents rarely consume fruit and vegetable and 53,8% respondents often consume fast food, fats, and sweets. 72,6% respondents were women and 27,4% respondents were men. 71,7% respondents reported had high stress level, 52,8% respondents had good nutritional knowledge, 52,8% respondents didn?t have media influence, and 87,7% respondents had peer influence.
The result of bivariate analysis using chi square test found significant relation between gender and fruit and vegetable consumption (OR = 4,366). Furthermore, significant relation was also found between gender (OR = 2,977) and stress level (OR = 2,648) with fast food, fats, and sweets consumption, but there was no significant relation found between stress level and fruit and vegetable consumption, also between nutritional knowledge, pocket money, media and peer influence with fruit, vegetable, fast food, fats, and sweets consumption.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
14-17-711689305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Erdianti
"Konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas Gunadarma Depok tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak restoran fast food terhadap kampus.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4 responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering ge;3x/minggu. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman p=0,001, besar uang saku p=0,050, dan pengaruh media promosi p=0,005 dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh teman merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 2,9 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah setelah dikontrol variabel uang saku, harga dan pengaruh media promosi. Diperlukan edukasi pada mahasiswa mengenai dampak mengonsumsi fast food berlebihan agar lebih bijaksana dalam mengikuti ajakan teman untuk mengonsumsi fast food. Walaupun pertemanan itu penting, tetapi kesehatan diri sendiri juga lebih penting.

Excessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of the frequency of modern fast food consumption among students Gunadarma University Depok in 2017. The research method used is quantitative with cross sectional study design conducted to 148 students Gunadarma University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. In addition, this study also used software Google Maps Geo Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between campus and fast food restaurants.
Result showed that 51,4 of respondents consumed fast food often ge 3x week. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends p 0.001, amount of pocket money p 0.050, and the influence of promotional media p 0.005 in determining the frequency of fast food consumption. Based on the result of multiple logistic regression analysis, friend influence is the dominant factor in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 2.9 times more likely to eat fast food often compared to poor friend influences after control by other factors such as amount of pocket money, price and influence of promotional media.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabrielle Agustin Ternadi
"Individu dalam usia dewasa muda mulai mengembangkan gaya hidup mandiri, termasuk mengatur makanan yang dikonsumsi. Perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan gaya hidup, termasuk pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan sosioekonomi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia tahun 2023. Proses pengambilan data dalam penelitian dilakukan secara daring pada bulan April-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel mahasiswa UI yang didapatkan berdasarkan metode purposive sampling hingga mencapai 218 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian mengalami perubahan pola konsumsi setelah pandemi COVID-19 (71,1%), khususnya perubahan ke pola konsumsi sehat (37,2%). Analisis asupan zat gizi dengan uji Wilcoxon menyatakan asupan zat gizi yang terbukti secara signifikan berbeda hanya konsumsi air putih (p-value = < 0,001). Hasil uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel dan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan status tinggal setelah pandemi (p-value = 0,012), perubahan tingkat stres (p-value = 0,002), dan tingkat pengetahuan gizi (p-value = < 0,001).

Young adults start to adopt an independent lifestyle, including controlling the food consumed. Changes caused by the COVID-19 pandemic have led to lifestyle changes, including consumption patterns. Consumption patterns that are against with Pedoman Gizi Seimbang can increase the risk of developing non-communicable diseases. This study aims to determine differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on individual and socioeconomic factors among undergraduate students at Universitas Indonesia in 2023. The data collection was conducted online in April-June 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of UI students based on purposive sampling method up to 218 respondents. The results showed that most of the respondents experienced changes in their consumption patterns after the COVID-19 pandemic (71.1%), especially the change to healthy consumption patterns (37.2%). Analysis of nutrient intake using the Wilcoxon test revealed that water intake was significantly different (p-value = < 0.001). Chi-square test findings were used to determine the association between variables and show significant differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on living arrangements after the pandemic (p-value = 0.012), changes in stress levels (p-value = 0.002), and level of nutrition knowledge (p-value = < 0.001)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahsa Faraji
"Orang-orang di seluruh dunia berperilaku berbeda terhadap makanan yang membuat budaya dan tradisi bangsa-bangsa menganggap makanan baik dalam upacara khusus atau sepanjang tahun. Pola konsumsi makanan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama oleh budaya dan tradisi, geografis tertentu, serta status sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi jenis kelamin, pilihan makanan, kebiasaan makan, perilaku kompensasi, dan kebiasaan tidur pada mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dimana subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Iran yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia; sedangkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

People all around the world behave differently towards food which makes the nationalities’ cultures and traditions regards to food whether in special ceremonies or all over the year. Food consumption patterns can be affected by several factors, particularly by culture and tradition, specific geographic, and social and economic status. This study was concluded to determine the differences in food consumption patterns and its influential factors including gender, food choices, eating habits, compensatory behaviors, and sleeping habits among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Tehran, Iran and Indonesian Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Jakarta, Indonesia. The results show that there are differences in food consumption patterns and its influential factors among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia; while, there is no significant relationship between food consumption patterns and its influential factors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya akan zat gizi yang diperlukan tubuh. Akan tetapi, proporsi konsumsi yang sesuai anjuran ditemukan masih rendah di Indonesia, begitu juga di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi konsumsi buah dan sayur menurut faktor individu, lingkungan sosial, dan lingkungan fisik pada siswa SDIT Ummu’l Quro depok tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Populasi penelitian adalah siswa SDIT Ummu’l Quro Depok dengan sampel siswa kelas 4 dan 5. Besar sampel berjumlah 108 anak. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan konsumsi buah dan sayur yang sesuai anjuran masih rendah, yaitu 15%. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor yang behubungan signifikan adalah pengaruh teman (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) dan keterpaparan media informasi (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)).

Fruits and vegetables are rich in nutrients needed by the body. However, the proportion of consumption as recommended is still low in Indonesia, so did in Depok. This study aimed to determine differences in the proportion of fruit and vegetable consumption according to individual, social environment, and physical environment factors on students of SDIT Ummu'l Quro Depok in 2013. This study is a cross sectional design. Data were collected using self administered questionnaires. The study population was students of SDIT Ummu'l Quro Depok with sample is students grade 4 and 5. Sample size was 108 children. Analyses were performed using Chi Square test. The result showed that fruits and vegetables consumption as recommended is still low at 15%. The bivariate analysis showed that peers influence (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) and information media exposure (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)) were significantly associated with fruit and vegetables consumption.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>