Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vaizey, John, 1929-1984
Jakarta: Gunung Agung, 1974
370 VAI et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Julian, Cloyd
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1972
301.417 JUL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Purnamasari
"Masalah yang menyebabkan terbatasnya kesempatan kerja pada masa sebelum dan sesudah Perang Saudara (1861-1865) di Amerika sebagai akibat pola pendidikan yang masih bersifat tradisional sehingga terbatas pula kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Padahal pada masa itu bangsa dan negara Amerika sedang mengalami proses perubahan dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri, di mana dibutuhkan tenaga-tenaga yang ahli dan professional. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat industri di Amerika.
Dengan adanya reformasi pendidikan yang bersifat demokratis pragmatis, yang ditulis John Dewey dalam bukunya Democracy and Education, diharapkan masalah yang ada pada masa transisi dari agraris ke industri dapat terpecahkan.
Teori-teori dan konsep mengenai reformasi pendidikan yang demokratis digunakan oleh John Dewey dalam mengadakan reformasi ditunjang pula hal ini dengan berbagai pendapat dan konsep tentang pragmatisme karena Amerika Serikat merupakan negara yang menganut ajaran pragmatisme sehingga dapat terbentuk masyarakat yang mandiri dan percaya diri.
There was a problem in America when the Civil War happened (1861-1865). It was about the opportunity to get a job because of the skills the people had. They didn't have good skills. Their abilities made them got a little salary.
At that time they had traditional method in education so that the space to be better was very bad. On the other hand, there was an industry revolution, so people tried to change their method and tried to reform the method to study so they would have good condition and good salary.
The American society on that period really needed a good method to be better to follow the development. John Dewey came with his book about education. The education that made people could change their way to be better with their abilities. The book was Democracy and Education, it was about to educate people in democracy way. The people would choose the education that could be used with them to improve their skills and knowledge. The Dewey's concepts were about self-reliance, individual and independent people by using Dewey idealism, pragmatism.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grambs, Jean Dresden
New York: Holt Renehart and Winston, 1979
373 GRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Medianto
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kecenderungan pekerja untuk melakukan mobilitas di sektor industri dengan menggunakan data Sakernas 2013. Hasil uji regresi logistik multinomial menemukan adanya pengaruh pendidikan tertinggi yang ditamatkan, umur, pelatihan yang pernah diikuti, jenis kelamin, status perkawinan, daerah tempat tinggal, dan jenis pekerjaan terhadap mobilitas pekerja di sektor industri.

This study is aimed to seek the impact of education and training on mobility, focusing in mobility entering and exiting the industry sector. The Sakernas 2013 shows the difference between men and women in mobility. The result of multinomial logistic regression finds that education, age, training, sex, marriage status, living location, and job type determine the worker mobility in industry."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursehan Sugiharto
"Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Tesis ini membahas mengenai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian mendeskripsikan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah berjalan cukup baik, di mana pemerintah daerah sudah sangat perhatian terhadap pendidikan. Meski demikian, dalam pelaksanaannya di lapangan masih menemui kendala, salah satunya masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, terutama di daerah pedesaan.

Education be possessed of important role to increase human quality of life. This thesis discussed about policy did by Purwakarta Regency Government to increase education in Purwakarta Regency. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview.
Research results describe education policy did by Purwakarta Regency Government has been running well-to-do, whereabout local government has been concern with education. Such was the case, implementation at field still get obstacle, like low of people comprehension about how important of education, especially.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31759
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Malassis, Louis
Jakarta: Gunung Agung, 1981
370.307 M 31 d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Saripul Alamsyah
"ABSTRAK
Tema penelitian ini adalah Wilayah Pengembangan Pendidikan SMP di
Kota Jambi, rumusan masalah yang diteliti adalah karakteristik wilayah sebaran
lokasi SMP berdasarkan parameter kualitas SMP dan wilayah pengembangan
pendidikan SMP di Kota Jambi. Untuk mengetahui karakteristik wilayah sebaran
lokasi SMP berdasarkan parameter kualitas SMP di Kota Jambi. Pendekatan yang
di gunakan adalah analisis secara spasial dan uji statistik. Variabel yang
digunakan adalah jumlah penduduk usia SMP, angka partisipasi sekolah,
kerapatan jaringan jalan (faktor eksternal), jarak siswa dan waktu tempuh siswa
(faktor siswa), nilai rata-rata ujian nasional sebagai parameter kualitas SMP, rasio
kelas dan murid, rasio guru profesional dan murid, jumlah ruang sarana penunjang
(faktor internal). Untuk mengetahui wilayah pengembangan pendidikan SMP
pendekatan yang digunakan adalah membuat wilayah prioritas berdasarkan
prosentase klasifikasi rendah terhadap fator internal dan eksternal di tiap
kelurahan. Karakteristik wilayah terkait dengan mutu SMP pada ring 1
didominasi oleh kwalitas SMP sedang dengan klasifikasi rasio murid dan kelas
dibawah standar, rasio guru profesional dan murid diatas standar, mutu sarana
prasana rendah. Karakteristik wilayah pada ring 2 di dominasi oleh kwalitas SMP
sedang dengan klasifikasi rasio kelas dan murid dibawah standar, rasio guru
profesional dan murid diatas standar, klasifikasi ruang sarana prasana tinggi dan
rendah. Karakteristik wilayah pada ring 3 di dominasi oleh kwalitas SMP sedang
dengan rasio murid dan kelas dibawah standar, rasio guru profesional dibawah
standar, mutu ruang sarana prasarana sedang. Pada faktor eksternal kualitas SMP
tinggi mengikuti karakter wilayah dengan jumlah penduduk usia sekolah kategori
rendah, angka partisipasi sekolah kategori rendah, indeks kerapatan jalan kategori
sedang. Pada faktor siwa, semakin dekat lokasi SMP ke CBD jarak siswa kelokasi
SMP semakin jauh. Terkait waktu tempuh siswa klasifikasi lama menjadi karakter
wilayah pada ring 1 dan 3 dan waktu tempuh sedang pada ring 2. Wilayah
pengembangan pendidikan SMP prioritas utama adalah Kelurahan Kenali Asam
Bawah, Kelurahan Talang Bakung, Kelurahan Thehok, Kelurahan Sungai Putri,
Kelurahan Talang Banjar, Kelurahan Beringin dan Kelurahan Solok Sipin
ABSTRACT
This research theme is Education Development Area of Junior High School in the
city of Jambi, the formulation of the problem under study is characteristic of the
distribution area of locations SMP based on the SMP’s quality parameter and the
education development area in the city of Jambi. To determine the characteristics
of the distribution area of location based on the parameters of quality junior
secondary schools in the Jambi. The approach that used is spatial analysis and
statistical analysis. Variables that used are the number of age junior high school
population, school participant rate, density of road network (external factors),
students distance and student travel time (students factor), the average value of the
national exam as a junior high school quality parameters, class and students ratio,
professional teachers and students ratio, the amount of support facilities (internal
factors). To find the area of junior high school education development, the
approach that is used is to make the priority area based on low classification
percentage of the internal and external factor in each political district. Based on
the discussion, it can be concluded as follows: Regional characteristics associated
with quality of SMP in ring 1 are dominated by medium quality of junior high
school with the middle rate with students and class ratio is under of the standard,
professional teacher and student ratio above the standard, the classification of
infrastructures facilies below the standart. Characteristics of the ring 2 is
dominated by medium quality of junior high school with the middle rate with the
classification of class and student ratio below the standard, professional teacher
and student ratio above the standard, the classification of infrastructures is in the
middle rate and low. Characteristics of ring 3 is dominated by medium quality of
junior high school with the class and student ratio is sub-standard, professional
teacher ratio is below the standard, quality of infrastructure is in the middle rate.
Quality of the junior high school with external factor follow the character of the
area with low a population of school-age, low school participant rate, the category
of medium of road density index. Quality of the junior high school with student
factor, the location SMP closer to the CBD distance farther, related to the
classification of a long travel time students become characters in the ring region 1
and 3 and the travel time being in ring 2. Area of education development in the
top priority are Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kelurahan Talang Bakung,
Kelurahan Thehok, Kelurahan Sungai Putri, Kelurahan Talang Banjar, Kelurahan
Talang Banjar, Kelurahan Beringin dan Kelurahan Solok Sipin"
2013
T35457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Perdana
"ABSTRAK
Berlakunnya UU No. 23 Tahun 2014 berimplikasi pada perubahan pembagian urusan pemerintahan konkuren. Urusan pemerintahan dibidang pendidikan menengah yang semula menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota berubah menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Penetapan pembagian urusan pemerintahan harus berdasar pada prinsip akuntabilitas, efisiensi dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional sebagaimana diatur pada UU No. 23 Tahun 2014, tetapi penetapan pengelolaan penedidikan menengah tidak sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip sebagaimana diatur dalam undang-undang. Sehingga, terdapat kekhawatiran adanya ketidak sesuaian antara maksud dan tujuan dengan materi pengaturan dalam UU No. 23 Tahun 2014. Hal ini berimplikasi terhadap tanggungjawab pemerintah untuk memberikan peningkatan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat dibidang penyelenggaraan pendidikan menengah. Penelitian ini diharapkan memberikan kajian hukum yang komprehensif terkait perubahan pengelolaan pendidikan menengah di pemerintah provinsi. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan pendekatan perundang-undangan, yurisprudensi dan doktrin yang ada. Serta menggunakan tipologi Preskriptif dan Jenis data sekunder. Perubahan pengelolaan pendidikan menengah yang semula merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota sepenuhnya menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi, tanpa adanya hubungan/hieraki keterkaitan dalam penyelenggaraan, sehingga dalam pelaksanaannya dibentuk cabang dinas pendidikan sebagai kepanjangan tangan Dinas Pendidikan Provinsi. Penentuan pembagian urusan pengelolaan pendidikan menengah pada dasarnya belum sepenuhnya berlandaskan pada Prinsip dan Kriteria pembagian urusan pemerintahan konkuren, sehingga dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya mengedepankan fungsi kemanfaataan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik. Besarnya beban anggaran yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi berdampak pada menurunya akses pelayanan penyelenggaraan pendidikan menengah bagi masyarakat. Sehingga dibutuhkan perubahan substansi pengaturan manajemen pengelolaan pendidikan menengah dalam UU No. 23 Tahun 2014.

ABSTRACT
The enactment of Act No. 23 of 2014 concerning Regional Government has an impact on the changes in functional assignment of concurrent government affairs between the central government, provincial government and district/city government. One of the major implications in society is the management shift of secondary education affairs which is originally under the authority of district/city government to become under the authority of provincial government. The society which initially received free school facilities until secondary education and ease of access to supervision of the implementation of secondary education becomes difficult due to the ability of the provincial government to provide the same services. This study focuses on the changes in the implementation of secondary education, the determination of government affairs in the management of secondary education, and the implications of management shift of secondary education. This research is expected to be able to provide ideal construction in the distribution of government affairs. This study is normative legal research by exploring the laws and regulations and existing doctrines using secondary data. The management shift of secondary education which is originally the authority of district/city government becomes the authority of provincial government completely without any relationship/hierarchy in the implementation. Hence, a branch of Education Office is formed as an extension of the Provincial Education Office. The determination of functional assignment for managing secondary education is basically not fully based on the principles and criteria for the distribution of concurrent government affairs, so its implementation, the priority function has not been put forward for the society to get public services. The amount of the budget burden that is the responsibility of the provincial government has an impact on the decrease of access to services in secondary education for the society. Therefore, a change in the substance of the management arrangements for secondary education management in Act No. 23 Of 2014 is needed."
2019
T54416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Arfah Mega
"Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan siswa sebagai pemelajar modern terhadap jenis
media, materi pembelajaran, format media, narasumber, jenis bahasa yang digunakan, pemanfaatan,
durasi dan saluran penyampaian dalam rangka pengembangan video pembelajaran yang mengaktifkan
dan melibatkan siswa secara penuh dan bermakna dalam proses pembelajaran. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode survei dan wawancara ahli. Teknik pengambilan
sampel dalam metode survei menggunakan metode purposive random sampling dengan jumlah
responden sebanyak 2.096 siswa dari jenjang SMP, SMA dan SMK. Pengambilan data dilakukan
melalui survei daring menggunakan aplikasi google form. Survei dilakukan pada tanggal 1 sampai
dengan 16 November 2018. Hasil penelitian menunjukkan: 44% responden menganggap video
membantu memudahkan pemahaman terhadap materi pembelajaran; 56,5% responden memilih
matematika sebagai materi pembelajaran yang paling dibutuhkan untuk dikembangkan menjadi video
pembelajaran; format video animasi (42,8%) sebagai format video yang paling disukai; guru adalah
narasumber yang disukai untuk menyampaikan materi (43,7%); bahasa sehari hari (69%) dianggap
paling sesuai untuk digunakan dalam penyampaian materi dalam video pembelajaran; 63,4%
responden menggunakan video pembelajaran untuk mendukung/ memperkarya pemahaman; 36,8%
responden memilih 6-10 menit sebagai durasi ideal untuk video pembelajaran; dan 92% responden
memilih handphone sebagai perangkat yang paling sering digunakan untuk mengakses video untuk
belajar."
Jakarta: usat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>