Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Fajar Purbosari
"Karya ini bertujuan untuk mempelajari fisika-kimia fenomena yang terjadi selama proses karbonasi pasta semen dengan tingkat semen substitusi yang tinggi dengan penambahan mineral dan perlawanan mereka terhadap jenis serangan dilakukan sesuai dengan peraturan Perancis. Kita mempelajari kinetika karbonasi di awal-awal tes. Menggunakan termogravimetri, kita kemudian mempelajari pengaruh pra-kondisi pada kinetika difusi CO2.
Sebuah kajian eksperimental dilakukan pada referensi campuran beton dengan konsistensi perbandingan E / C = 0,3, E / C = 0,4 dan pasta semen Portland dengan diganti sebagian dengan semen terak dapur tinggi. Penelitian difokuskan pada daya tahan pasta semen portlandite, terutama perlawanan mereka terhadap karbonasi yang dinilai di laboratorium menggunakan tes dipercepat, pada kesetaraan pasta semen normal dengan substitusi semen terak dapur tinggi (75%) dan pada parameter komposisi dan mikrostruktur mengontrol kinetika dari karbonasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran pasta semen dengan tingkat substitusi semen terak dapur tinggi yang tinggi (75%) dapat diterapkan.
Selain studi eksperimental tersebut, kami juga menentukan pengaruh pengeringan pada sifat pengendalian kinetika karbonasi dipercepat dari campuran pasta semen (porositas, portlandite konten dan derajat saturasi air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinetika pengeringan meningkat dengan derajat substitusi semen dengan penambahan mineral. Mereka juga mempertimbangkan kembali relevansi dari pra-kondisi sampel selama tes percepatan karbonasi dilakukan sesuai dengan standar XP Perancis P 18-458.

The present work aims to study the physic-chemical phenomena occurring during the process of carbonation of cement paste with high substitution rates of cement by mineral additions and their resistance against this type of attack according to the French standard. We study the kinetics of carbonation in the early days of the test. Using thermogravimetric, we then study the influence of preconditioning on the kinetics of CO2 diffusion.
An experimental campaign was conducted on reference concrete mixtures prepared with common cements with E/C=0,3, E/C=0,4 and Portland cement pastes prepared by substituting part of cement by blast-furnace slag. The study focused on the cements portlandite durability, especially their resistance against carbonation is commonly assessed in laboratory using accelerated tests, on the equivalence of ordinary cement pastes with substitution of cement by slag (75%) and on the composition and microstructure parameters controlling the kinetics of carbonation. The results show that cement paste mixtures with high substitution rates of cement by blast-furnace slag (75%) could be replaced.
In addition to the experimental study, we determined the effect of drying on the properties controlling of the accelerated carbonation kinetics of the studied concrete mixtures (porosity, portlandite content and water saturation degree). The results show that the kinetics of drying increases with the degree of substitution of cement by mineral additions. They also reconsider the relevance of the preconditioning of the samples during accelerated carbonation test conducted according to the French standard XP P 18-458.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31817
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marendi Rahman
"Copper Slag in the fomi of waste coming from process purification of copper exploited as material for the construction. Material of Copper slag which has the character of cement was exploited with cement by substituting in concrete mixture and that expected it can improve the compressive strength, flexural strength, and shear strength at the concrete.
This research is done in laboratory by doing examination to test object which have been design with composition 10%, 15%, 20%, 25% and 30% Hom cement weight which required in concrete mixture. Examination of the test objects in the form of examination of compressive strength, flexural strength and shear strength. From composition which have been planned, is expected to get the optimum value which fiom rate of copper slag required as substitution cement.
Pursuant to the research by using slag copper which is have gradation near by sand gradation is got that optimum rate of slag copper as substitution cement is 15% fiom required cement weight. Concrete mixture with rate of copper slag 15% this got compressive strength with degradation 28,488% from compressive strength of normal concrete. While for flexural strength with sameness rate of copper slag is increased 6,25% from flexural strength of normal concrete. And for shear strength with sameness rate of copper slag is got degradation l0,909% from shear strength of normal concrete.

Copper Slug berupa limbah yang berasal dari proses pemurnian tembaga yang dimanfaatkan sebagai material untuk konsu-uksi. Material copper slag yang memiliki sifat cemenric ini dimanfaatkan dengan rnensubtitusi semen dalam campuran beton sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser beton tersebut.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan cara melakukan pengujian terhadap benda uji yang telah didesain dengan komposisi 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dari berat semen yang dibutuhkan dalam campuran beton. Pengujian benda uji tersebut berupa pengujian kuat tekan, kuat lentur dan kuat geser. Dari komposisi yang telah direnoanakan diharapkan didapat nilai optimum yang dari kadar copper slag yang dibutuhkan sebagai pensubtitusi semen berdasarlcan berat semen yang dibutuhkan.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan copper slag yang bergradasi mendekati gradasi pasir ini didapatkan bahwa kadar optimum copper slag sebagai subtitusi semen adalah sebesar 15% dari berat semen yang dibutuhkan. Campuran beton dengan kadar copper slag sebesar 15% ini didapatkan kuat tekan dengan penurunan sebesar 28,488% dari kuat tekan beton normal. Sedangl-can untuk kuat lentumya dengan kadar copper slag yang sama teljadi kenaikan sebesar 6,25% dari kuat lentur beton normal. Dan untuk kuat gesemya dengan kadar copper slag yang sama pula terjadi penurunan sebesar lO,909% dari kuat geser beton normal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tranggono Adinindito
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia yang mengalami peningkatan kuantitas dari tahun ke tahun. Pada pembuatan beton di Indonesia sebagian besar menggunakan semen untuk membuat jembatan, jalan tol, gedung dan lain-lain. Hal itu dapat menyebabkan timbulnya emisi gas CO2 pada perusahaan pembuatan semen di Indonesia. Untuk itu diperlukan bahan pengganti semen untuk pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. Dalam penelitian kali ini dilakukan pembaharuan untuk mengganti beton berbasis semen Portland dengan bahan yang baru, yaitu beton geopolimer. Beton geopolimer yang dibuat pada penelitian kali ini menggunakan terak baja yang berasal dari tailing blast furnace (GGBFS). Dari hasil uji bahan agregat kasar dan halus, dilakukan studi berbagai rancang campuran beton geopolimer dengan variasi umur beton 28, 35, dan 56 hari. Selain itu, komposisi rasio activator/terak juga divariasikan menjadi 0,35 dan 0,23. Dari penelitian ini, didapatkan hasil yang paling optimum saat menggunakan rasio aktivator/terak sebesar 0,35 dan umur beton selama 28 hari untuk uji tekan (5,71 MPa) dan uji belah (8,43 MPa), sedangkan untuk uji lentur (1,23 MPa) pada umur beton selama 35 hari dengan rasio activator/terak yang sama.

Infrastructure development in Indonesia has increased in numbers for years. In Indonesia, concrete production to construct bridges, toll roads, buildings, etc. uses cement for most cases. Cement manufacturing in Indonesia produces CO2 gas emissions. For this reason, a cement substitute is needed for more environmentally-friendly infrastructure development. In this research, an update was carried out to replace Portland cement-based concrete with a new material, namely geopolymer concrete. The geopolymer concrete made in this research uses steel slag from the tailings blast furnace (GGBFS). From the test of coarse and fine aggregates result, studies were conducted oon various designs of geopolymer concrete mixtures with the concrete age varies from 28,35, to 56 days. In addition, the composition of the activator/slag ratio varies from 0.35 to 0.23 as well. This study points that the most optimum results were obtained when using an activator/slag ratio of 0.35 with a concrete age of 28 days for the compressive test (5.71 MPa) and split test (8.43 MPa). Whereas on the bending test (1.23 MPa), the optimum results were obtained at the concrete age of 35 days with the same activator/slag ratio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarito
"Material seperli semen, agregat kasar, agregat halus dan air merupakan bahan utarna pembentuk beton. Beton mempunyai peranan yang begitu besau' dalam menopang beban pada slruktm bangunan, sehingga diluntut mum kekuatan yang memadahi. Perkembangan teknologi beton berkembang sejalan dengan perkembangan semen sebagai bahan pengikat beton, perhatian khusus perlu diberikan terhadap sifat-sifat beton yang berpengaruh terhadap mutu pelaksanaan. Perhatian yang harus dilakukan berupa perbaikan sifat-sifat beton segar dengan :menambahkan bahan tambah (additive) jenis terta1tu.
Demikian halnya dengan bahan tambah campuran beton (admixture) yang perkembangannya sejalan dengan perkembangan semen dan makin berkembang sesuai dengan makin beragamnya masalah yang muncul di lapangan berkaitan dengan sifat-sifat beton dan penggunaannya. Sehingga muncul berbagai macam bahan tambah campuran baton sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang salah satunya adalah Superplasticizer sebagai bahan tarnbah campuran beton yang berfungsi unluk mereduksi air.
Dalam kegiatan ini peneliti mencoba menggunakan salah sal-u jenis produk Super-plasticizer dengan merk dagang Tricosa! sebagai obyek penelitian, admixlure tersebut dicampurkan kedalam beton rnutu sedang (mulu K200, KBDO dan k400) dengan berbagai prosentase Tricosal Superplasticizer terhadap berat semen masing-masing mulai dari 0,25; 0.50; 0.75 : 1.00 dan 1.25%.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan superplasticizer tersebut terhadap sifat-sifat beton terutama terhadap kemudahan pengerjaan (workabilily), pengikatan (setting time) kuat tekan (compressive strength) dan modulus elastisitasnya pada baton rnutu sedang. Setelah dilakukan percobaan-percobaan dan pengujian yang selanjulnya dilakukan evaluasi, dari hasil evaluasi nantinya dapat dislmpulkan sejauh mana pengaruhnya terhadap sifat - sifatbeton tersebut.
Dengan bertambahnya kadar superplasticizer ternyata akan bertambah pula nilai slump yang berarti workabilitas semakin meningkat Beton dengan mutu yang lebih linggi (K400) mendapat pengaruh yang lebih besar berupa kenaikan slump terutama pada kadar mulai 0.75 hingga 1.25 %, namun pada mutu yang lebih rendah pengaruhnya lebih kecil pula.
Begitu juga terhadap waktu pengikatan dapat mengurangi atau mempersinglcat waktu pengikatan awal dan akhir, namun yang sangat berpengaruh adalah saat beton mendapat pengaruh admixture tersebut sekalipun kadar terendah.
Terhadap kuat tekan clengan bertambahnya kadar superplasticizer akan meningkatkan kuat tekan seiring bertambahnya kadar admixture, dalam hal ini terjadi titik optimum pada kadar 0.75% untuk ketiga mutu, yang mendapat pengaruh paling besar berupa kenaikan kuat tekan pada beton mutu K200 dan yang mendapat pengaruh paling kecil pada beton mutu K400, bahkan pada kadar 1.00 dan 1.255 kuat tekannya dibawah kuat tekan beton nqrmalnya.
Pengaruhnya terhadap modulus elastisitas, pada kadar adrnixture 0,25% - 0.50% rnemberikan nilai yang lebih tinggi dan untuk kadar yang lebih tinggi berikutnya semakin menurun nilai modulus elastisitasnya, dan prosentase kenaikan terbesaruntuk berbagai kadar texjadi pada beton mutu K300. Jika dibandingkan dengan nilai Modulus Elastisitas standar SK SNI T-15-1991-03, maka dari mutu beton yang diuji nilai modulus elastisitasnya masih dibawah standar, namun yang nilainya mendekati standar terjadi pada beton mutu K300.
Pada bagian akhir tulisan ini berupa kesimpulan yang menyajikan rangkuman dari hasil penelitian ini, inti temuanyang cukup selama pelaksanaan penelitian dari gejala yang timbul akibat salah satu atau lebih kondisi yang dibuat akan tercermin pada bagian ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bugi Rahmanto
"Teknologi beton berkembang sejalan dengan perkembangan semen sebagai bahan pengikat beton. Dalam perkembangannya hal yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat pada semen adalah dengan menggunakan bahan tarnbahan (additive). Demikian halnya dengan bahan campuran (admixture) yang berkembang sejalan dengan perkembangan seamen dan makin berkembang sesuai dengan masalah yang timbul berkaitan dengan sifat-sifat beton dan penggunaannya. Salah satu bahan campuran yang sangat membantu dalam pemakaian beton adalah Retarder, bahan ini dapat memperlambat pengikatan dan perkerasan beton. Retarder sangat membantu dalam hal pengiriman yang menggunakan waktu tempuh yang cukup lama dan temperatur udara yang tinggi (musim panas).
Dalam penyusunan materi untuk Tugas Akhir ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan salah satu jenis produk Ratarder yang diberi nama Tricosal sebagai obyek penelitian.
Kemudian dalam penelitian ini akan dilakukan manipulasi terhadap obyek penelitian terseb ut dengan cara membuat campuran beton dengan karakeristik yang berbeda yang diberikan tingkatan kadar bahan tambah rerarder tertentu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan retarrier tersebut terhadap sifat-sifat beton terutama terhadap kemudahan pengerjaan (workability), kuat tekan (compressive strength) dan modulus elastisitasnya.
Sehingga dari hasil evaluasi nantinya dapat ditentukan kadar optimum retarder dalam campuran beton yang menghasilkan kuat tekan yang maksimum dan tingkat kemudahan pengerjaan serta besarnya nilai modulus elastisitas yang dihasilkan.
Dari hasil kesimpulan yang didapatkan, diharapkan dapat memberikan sedikit sumbangan informasi yang berarti pada dunia teknologi beton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munich: Birkhauser Publishers, 2002
624.183 4 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatif yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°C kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar.
Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat-sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balal Besar Industri Keramik Departermen Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan Umum.
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c =0,45
2. Beton type-2, dengan w/c =0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haifani Eka Yuswanti
"Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang. Berkembangnya pembangunan sipil, sangat didorong oleh perkembangan teknologi beton dan produk beton yang semakin meningkat. Beton mutu tinggi merupakan salah satu produk beton yang dewasa ini semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan dan keawetan beton. Selain itu tujuan penggunaan beton mutu tinggi akan memungkinkan untuk pembangunan gedung-gedung pencakar langit.
Dalam pembuatan beton mutu tinggi tidak bisa terlepas dari hahan-bahan aditif seperti silica fume. Silica fume yang merupakan produk silicon atau ferrosilicon, sifat dan kandungan kimianya sangat tergantung pada sumber penambangan silicon itu sendiri. Kandungan kimia pada silica fume ini sangat berpengaruh pada performance dan durability beton. Untuk itu dibandingkan dua silica fume dari sumber yang berbeda yaitu silica fume A (dari New Zealand) dan silica fume B (dari Amerika). Keduanya diteliti sifat kuat tekan dan permeabilitasnya. Untuk menghasilkan beton mutu tinggi maka digunakan w/c ratio yang rendah. Untuk mengatasi kelecakan beton, maka digunakan admixture superplastisizer. Dalam penelitian ini nilai w/c adalah tetap sedangkan nilai slump bervariasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan silica fume dari sumber yang berbeda terhadap kuat tekan dan permeabilitas beton. Selain itu juga untuk mengetahui kadar optimum untuk penggunaan masing-masing silica fume ini.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kadar silica fume yang optimum untuk bisa menghasilkan beton mutu tinggi untuk silica fume A adalah 5 % sedangkan untuk silica fume B adalah 10 %. Sedangkan kadar superplastisizer yang digunakan bervariasi antara 1,18 - 2,7 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Eko Widijanto
"Dalam rangka mengantisipasi tingkat pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi pihak Otorita Batam membangun kawasan rumah susun layak huni yang berada di sekitar lokasi industri, hal ini dilakukan untuk menekan maraknya pembangunan rumah liar (roli) disekitar kawasan industri tersebut Dalam satu areal kawasan rumah susun direncanakan dibangun sebanyak 50 twinblok yang dibangun secara bertahap selama 6 tahun. Tiap tahunnya dibangun sebanyak 6 sampai 10 twinblok dalam satu areal kawasan rumah susun tersebut Tiap l unit twinbloknya terdiri dari 2 gedung 4 lantai yang dihubungkan dengan selasar sebagai tangga utama tiap lantai dalam 1 gedung terdiri dari & Unit hunian dengan ukuran3,5 m x 6 m (type 21). Dilihat dari bentuknya yang standard dan typical serta dibangun dalam jumlah missal maka pihak owner memandang bahwa sistem pracetak sebagai solusi tcrbaik dibandingkan sistem konvensional cast insftu). Aplikasi teknologi pracetak dengan sendirinya akan menekan biaya bekisting dan mengurangi pemakaian jumlah tenaga kerja di lokasi proyek, yang tentunya jugn akan berpengaruh pada pengurangan biaya konstruksi, hal lain yang menonjol dari penggunaan beton pencetak adalah mutu pekerjaan akan lebih baik dan terkontrol meskipun dalam jumlah yang cukup banyak serta waktu pelaksanaan yang relatip lebih cepat. Ada beberapa sistem praktek yang sudah diterapkan di lndonesia, dinntaranya Sistem BRESPHAKA (Beton Rekayasa Elen1en Struktur Prncetak Hutama Karya), yaitu sistcm struktur pracetak model open Frame yang terdiri dari elemen pracetak kolom balok dna plat lantai dengnn mengguMkan bahan beton normal Slntktural. Maksud dari pcnnlisan ini untuk mcmbandingkan komponen biaya dan waktu pelaksanaan antara beton pracetak Sistem BRESPHAKA dcngnn Sistcm Konvcnsional (cast insitu) pndn Proyek Pcmbangunan Rumah Susun Sewa Di Pulau Batam"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noveryda Damayanti
"Pemakaian beton mutu tinggi sudah menjadi kebutuhan utama pada bangunan tinggi, jembatan serta bangunan-bangunan lainnya. Pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan beton mutu tinggi ini masih terus dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur beton dalam peranannya terhadap kekuatan beton.
Konstruksi-konstruksi ini juga mengalami gaya-gaya, baik secara internal maupun secara eksternal. Konstruksi bangunan umumnya dipengaruhi oleh pembebanan berulang yang diakibatkan oleh perubahan temperatur, beban angin yang besar atau yang diakibatkan beban getaran mesin.
Tegangan berulang tersebut dapat mengakibatkan tegangan bolak-balik yang menyebabkan perambatan retak, dimana penjalaran retak tersebut menghasilkan penambahan defleksi dan setelah sejumlah siklus tertentu dapat menyebabkan patah atau keruntuhan pada elemen struktur.
Pada skripsi ini pada pertengahan balok akan diberi coakan yang berfungsi sebagai perlemahan pada balok yang diharapkan nantinya retak akan terjadi pada pertengahan bentang.
Skripsi ini akan membahas tentang pembebanan berulang pada 4 jenis beton yaitu Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS) dan Beton Pratarik Serat (BPS), dimana masing-masing beton terdiri dari 3 benda uji. Serat pada beton ini berkadar 1 % dari volume total beton. Serat yang digunakan adalah staples merk max no 10 dengan panjang 20 mm dan tebal 5 mm.
Dari pembebanan berulang ini maka akan didapatkan hubungan antara frekuensi, beban terhadap fungsi waktu pada setiap benda uji.
Setelah dilakukan percobaan dan setelah dilakukan perbandingan terhadap ke 4 jenis beton ini maka didapatkan hasil BTS runtuh di tinggi palu 8 cm, BS pada tinggi palu 11 cm, BPTS di ketinggian palu 17 cm, dan BPS di tinggi palu 19 cm. Retak yang terjadi pada semua balok adalah retak lentur

The use of high quality concrete has been a primary need on high building structures, bridges, and other civil engineering constructions. Observations and researches on the use of this concrete are still being done in order to discover the behaviour of the concrete and its affect on the strength of the concrete itself.
These constructions also suffered from forces; both internally and externally, due to repeated loading which is caused by changes on temperature, high wind force, or those caused by machine vibration.
Those repeated loading can cause two-way stress that leads to crack, in which it could generates an additional deflection and after a certain cycles can cause a significant fracture or building collapse.
For this research, a calculated notch is applied in the centre of the beam in order to give the beam an impair effect which later on will generates a crack exactly in the centre of the beam.
The main subject of this research is observing the affect of repeated loading on 4 types of concretes; which are concrete without fibre (BTS), concrete with fibre (BS), prestress without fibre (BPTS) dan prestress with fibre (BPS), where each types of concrete is represented by 3 trial objects. Fibre in these concretes is 1% to total volume of the concrete. In this case use fibre metal staples no.10 with length 20 mm and thick 5 mm.
From these repeated loading, a relation between frequency, stress and time function will occur on each trial object.
After undergoing a series of tests and comparison of all 4 trial object, a conclusion is drawn, which BTS failure at 8 cm, BS at 11 cm, BPTS at 17 cm and BPS at 19 cm. It is mean pre-stress concretes are more capable in suppressing burdens compared to conventional concrete.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>