Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158326 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktaviarini Santi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S16241
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S9184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riadinna Ganzsaniyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi industri telekomunikasi saat ini, pengelolaan modal kerja, posisi dari likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas pada perusahaan dengan jangka waktu penelitian selama sepuluh tahun. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa kondisi industri telekomunikasi saat ini bergeser dari penggunaan sms dan telpon menjadi penggunaan internet. Hasil dari cash conversion cycle (CCC) pada perusahaan dengan pengelolaan modal kerja positif lebih cepat dibanding perusahaan dengan modal kerja negatif. Posisi likuiditas dari perusahaan modal kerja negatif lebih menghawatirkan dibanding dengan perusahaan modal kerja positif. Profitabilitas terhadap likuiditas lebih berpengaruh kuat dan signifikan pada perusahaan dengan modal kerja negatif. Sedangkan profitabilitas terhadap risiko modal kerja lebih berpengaruh pada perusahaan dengan modal kerja positif. Penilaian solvabilitas perusahaan dengan modal kerja negatif berada di zona abu-abu dan perusahaan dengan modal kerja positif selalu berada pada zona aman.

This study aims to determine the current condition of the telecommunications industry, working capital management, the position of liquidity, profitability and solvency of the company for a period of over ten years of research. From these results it can be seen that the condition of the telecommunications industry is currently shifting from the use of sms and calls into internet usage. The results of the cash conversion cycle (CCC) at the company with positive working capital management faster than companies with negative working capital. The liquidity position of the company is more worrying negative working capital compared with positive working capital companies. Profitability of the liquidity more robust and significant influence on the company with negative working capital. While the profitability of the risks of working capital have more influence on companies with positive working capital. Rate solvency of companies with negative working capital is in the gray zone and the company with positive working capital always be on the safe zone Liquidity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Ardiansyah
"Kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya biasanya dinilai dari kemampuan kinerjanya dalam meningkatkan nilai profitabilitas dan solvabilitasnya. Profitabilitas dan solvabilitas merupakan suatu besaran yang penting dalam proses analisa keuangan yang didasarkan pada laporan-laporan hasil kegiatan dan laporan keuangan sebuah perusahaan. Profitabilitas adalah tolak ukur kemampuan dan kelayakan sebuah perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang mereka kelola. Sedangkan solvabilitas menunjukkan reliability sebuah perusahaan untuk jangka panjang.
Berdasarkan rasio-rasio profitabilitas yang dihitung dari tahun 1999 sld tahun 2003, secara garis besar kondisi keuangan PT. Garuda Indonesia yang paling baik adalah pada tahun 1999 dimana pencapaian ROE sebesar 18,94%, ROA sebesar 8,78% lalu ROTC, NPM (Net Profit Margin) dan OPM (Operating Profit Margin) masing-masing 56,84%, 6,3% dan 86,63%. Lalu kemudian diikuti pada tahun 2002 dimana rasio ROA, ROE, ROTC, NPM dan OPM masing-masing sebesar 8,37%; 5,94%; 5,24%; 5,14% dan 94,16%. Prestasi tahun 1999 dan 2002 ini mengakibatkan PT. Garuda Indonesia mendapatkan net income sebesar 548 milyar dan 572,6 milyar. Untuk tahun 2000 hasilnya keseluruhan cukup bagus meskipun masih dibawah pencapaian tahun 1999 dan 2002. Lalu pada tahun 2001 meskipun rasio OPM yang didapat mencapai 96,21% tapi ROA, ROE, ROTC dan NPM yang didapat sangat kecil, hanya sebesar 0,04%; 0,03%; 0,03% dan 4,03% saja. Ini terjadi karena net incomeyang didapat hanya 2,8 milyar dengan operating income hanya 60 milyar. Dan pencapaian terburuk terjadi pada tahun 2001 dimana rasio ROA, ROE, ROTC dan NPM yang didapat bernilal negatif yaitu -2,62%; -1,27%; -1,64% dan -1,18% karena saat itu PT. Garuda Indonesia merugi sebesar 130 milyar.
Hasil perhitungan rasio-rasio solvabilitas menunjukkan bahwa derajat solvabilitas PT. Garuda Indonesia secara umum semakin baik dari tahun 1999 sampai tahun 2003, yang terburuk pada tahun 2000. Rasio Total Debt To Total Capital, Debt To equity, Long-Term Debt To equity dan Long-Term Debt to Asset Rasio semakin mengecil yaitu dari sebesar 109,76%; 366,71%; 109,03% dan 40,51% di tahun 2000 menjadi hanya 73,16%; 88,33%; 42% dan 33,38% ditahun 2003. Hasil yang bagus ini akibat restrukturisasi hutang yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia sehingga komposisi hutang dalam permodalan dan asetnya semakin mengecil.
Berdasarkan hasil analisa Dupont didapat bahwa rasio Profit Margin-nya menjadi lebih besar daripada hasil perhitungan dengan rasio profitabilitas. Profit Margin pada tahun 1999, 2000, 2002 dan 2003 yang didapat adalah sebesar 43,5%; 9,792%; 12,311% dan 0,053%.Ini karena dalam perhitungan Dupont menggunakan faktor Asset Utilization sebagai variabel tambahan dan juga faktor Leverage Multiplier sebagai variabel tambahan dalam menghitung ROA berdasarkan ROE. Hasil perhitungan ROA juga lebih besar menjadi 34,38% ditahun 1999; 11,8% ditahun 2000; 10,162% ditahun 2002 dan 0,05% pada tahun 2003. Sedangkan untuk tahun 2001 hasil Profit Margin dan ROA nya semakin kecil karena memang pada saat itu kondisinya sudah negatif akibat net loss yang besar (130 milyar)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18193
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Antariksa
"Tujuan utama tesis ini adalah untuk melakukan analisis pengaruh risiko likuiditas terhadap profitabilitas dan menjelaskan pengaruh tersebut. Pemodelan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah model regresi, khususnya model regresi yang memperhitungkan pengaruh waktu (dummy musiman dan distributed-lag).
Variabel-variabel bebas yang diteliti adalah (1) rasio LTA (liquid assets to total assets), (2) rasio LAD (liquid assets to deposits), dan (3) rasio FDR (financing to deposits ratio). Seluruh variabel bebas merupakan variabel lag (memperhitungkan selang waktu). Sedangkan variabel terikat yang diteliti dalam empat model terpisah adalah (1) rasio ROA (return on assets) dan (2) rasio ROE (return on equity).
Hasil penelitian ini menunjukkan : (l) dengan uji kausalitas Granger disimpulkan bahwa hanya rasio LTA yang menyebabkan profitabilitas (ROA dan ROE) dengan jumlah lag berbeda, (2) pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah signifikan dalam model distributed lag, dan (3) variabel musiman juga memberikan pengaruh positif signifikan terhadap model.

The purpose of this thesis mainly is to analyze the effect of liquidity risk to profitability and to explain this effect. The model applied to achieve this purpose is a regression model, especially regression model using seasonal dummy and distributed-lag approach.
The independent variables are (1) LTA (ratio of liquid assets to total assets), (2) LAD (ratio of liquid assets to deposits), and (3) FDR (ratio of financing to deposits). All of the independent variables are treated as lag variables. The dependent variables applied in four models are (1) ratio of ROA (return on assets) and (2) ratio of ROE (return on equity).
The results shows : (1) with Granger Causality Test it is concluded that only LTA causes the profitability (ROA and ROE) in different lags, (2) the effect of independent variables to dependent variable are significant in distributed-lag model, and (3) the seasonal dummy variables also positively have significant effects to the model.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairiko Asrul
"Bank adalah suatu lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagal alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi tersebut, bank sering pula disebut sebagal lembaga kepercayaan. Oleh sebab itu, bank hams mampu beroperasi dengan baik, dengan pengelolaan assets dan liabilities secara profesional serta menerapkan strategi strategi jangka pendek maupun jangka panjang, hal ini membuat bank dapat memelihara tingkat kesehatannya sehingga semua kriteria bank yang sehat menurut Bank Indonesia dapat tercapai.
Karya akhir ini bermaksud untuk menganalisa performance dan profitabilitas PT. Bank Unibank, Tbk dengan pendekatan Asset Liability Management . Data- dat a yang digunakan berupa balance-sheet, income statement, serta data pendukung lainnya. Dalam menganalisa data tersebut digunakan gap analysis dengan tujuan untuk melihat sensitivitas komponen assets dan liabilities yang nilainya dipengaruhi oleh tingkat bunga. Untuk mengukur profitabilitasnya digunakan DuPont Earning Analysis sedangkan penilaian tingkat kesehatan bank berupa likuiditas dan capital adequacy ratio digunakan aturan yang telah ditetapkan oleh bank sentral.
Dari hasil gap analysis terlihat bahwa selama tiga bulan, yaitu Maret, April, dan Mel terjadi gap positif (RSA>RSL). Berarti jika tingkat bunga naik makaprofit increase dan sebaliknya profit decrease jika tingkat bunga turun. Oleh sebab ¡tu, perlu dilakukan immunization agar return yang diperoich sesual dengan yang diharapkan.
Hasil DuPont earning analysis menunjukkan bahwa profitabilitas bank meningkat dan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh membaiknya kondisi ekonomi Indonesia dimana telah bergeraknya roda perekonomian. Tingkat kesehatan bank, yaitu likuiditas belurn mencapai hasil yang maksimal karena belum terpenuhinya ketentuan dan Bank indonesia sedangkan pemenuhan kecukupan permodalan (CAR) yang dicapai oleh Unibank cukup balk walaupun masih terdapat CAR yang kurang pada bulan tertentu.
Agar value ofthe bank maksimal maka pihak manajemen perlu melakukan kontrol yang ketat terhadap maturity setiap komponen neraca dilanjutkan dengan repricing sehingga semua perubahan tingkat bunga yang terjadi dapat diantisipasi. Pengelolaan dan pengawasan dana hams dilakukan secara profesional agar dapat menjadi bank yang sehat dan dipercaya oleh masyarakat."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Waluyo
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan perbandingan perhitungan pendapatan operasi utama dan profitabilitas di mana pendapatan margin murabahah diperlakukan berbeda yaitu dengan accrual basis dan cash basis yang mengambil Bank Muamalat sebagai studi kasus. Pendekatan yang penulis gunakan adalah dekonstruksi dengan melakukan rekonsilisi laporan keuangan dari accrual basis menjadi cash basis yang mengacu pada bagian XIII.3.g PAPSI dan sampel adalah laporan keuangan tahun 2002 - 2005 yang telah diaudit. Laporan keuangan yang diperlukan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) penggunaan accrual basis dalam mengakui pendapatan margin murabahah menyebabkan pendapatan operasi utama lebih tinggi dibandingkan dengan cash basis; (b) penggunaan accrual basis atas pendapatan margin murabahah menyebabkan rasio profitabilitas (ROA, ROE, NPM dan BOPO) lebih baik dibandingkan dengan cash basis; (c) penggunaan accrual basis atas pendapatan margin murabahah menyebabkan distribusi bagi hasil untuk nasabah lebih tinggi dibandingkan dengan cash basis; (d) perbedaan pengakuan pendapatan tersebut juga menyebabkan laba bersih per saham dan pajak yang dibayar lebih besar jika menggunakan accrual basis. Implementasi hasil penelitian menyarankan (a) Bank Muamalat perlu menerapkan secara konsisten pengakuan pendapatan dengan accrual basis sehingga akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan profitabilitas yang lebih baik; (b) Dalam perhitungan pembayaran bagi hasil investasi tidak terikat tetap digunakan dasar pengakuan pendapatan cash basis karena pendapatan yang boleh dibagihasilkan adalah pendapatan yang telah diterima tunai; (c) sebaiknya PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dipertahankan berlakunya.

The main objective of this research is to compare the main revenue and profitability where murabahah margin is treated differently as accrual and cash basis in Bank Muamalat. The approaches use is deconstruction approach by doing financial statements reconciliation from accrual to cash basis based on point XIII.3.G. PAPSI with audited financial statements in 2002 until 2005. Requirement of financial statements are the balance sheet, income statement, cash flow statement and notes of financial statement. The results of this research are (a) the use of accrual basis in recognizing murabahah margin cause the main operating income is higher than cash basis (b) the use of accrual basis in murabahah margin cause the profitability ratio is better than cash basis (c) the use of accrual basis for murabahah margin cause the profit distribution for depositor is higher than cash basis (d) the distinguishing revenue recognition cause earning per share and tax must be paid higher than if it is used by accrual basis. Implementation of this research recommend (a) Bank Muamalat needs to implement revenue recognition by using accrual basis consistently so that it can earn better revenue and profitability (b) in calculating the payment of the unrestricted investment profit distribution use cash basis recognition because the income that can be shared for profit distribution is cash income (c) PSAK No. 59 "Accounting for Sharia Banks" continuously implemented."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Mujadid Holidy
"Menurut Undang-Undang No.10/1998 yang menyebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya. Namun sejauh ini pihak perbankan nasional belum begitu faham akan pentingnya pemilihan segmentasi kredit yang akan diberikan kepada masyarakat terhadap profitabilitas perusahaan.
Oleh karena itu, rumusan pokok masalah yang dibahas dalam tesis ini adalah sejauh mana pengaruh segmentasi kredit domestik dan luar negeri terhadap profitabilitas perusahaan dalam hal ini PT.BANK BNI' 46 Tbk Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian diolah, disajikan selanjutnya dianalisis. Dalam menganalisis pengaruh segmentasi kredit terhadap profitabilitas tersebut, penulis menggunakan uji statistik regresi korelasi linier berganda dimana dalam melakukan pengujiannya penulis menggunakan program komputer Statistika SPSS (Statistical Product and Services Solutions) versi 10.0.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa Profit Margin dalam negeri menghasilkan angka 0,979 dimana penyaluran kredit dalam negeri terserap lebih banyak ke segmen pasar middle. Profit Margin luar negeri menghasilkan angka 0,977 dimana dalam penyaluran kreditnya terserap dalam segmen pasar retail. Sehingga jika digabungkan antara Profit Margin dalam dan luar negeri menghasilkan angka 0,996 yang tentunya terserap ke segmen pasar Wholesale.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa penyaluran kredit dalam negeri lebih menguntungkan jika diarahkan ke segmen pasar middle. Sedangkan penyaluran kredit di luar negeri sebaiknya lebih disalurkan ke segmen pasar retail.
Adapun saran yang dapat diberikan penulis agar kebijaksanaan pemberian kredit dalam negeri pada masa krisis ini lebih difokuskan kepada segmen kredit middle dan retail yang memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas dibandingkan segmen kredit wholesale yang memberikan kontribusi negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marxal, Macario
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis profitabilitas dan solvabilitas Perusahaan Asuransi Bina Dana Artha dan Perusahaan Panin Insurance. Perusahaan yang pertama menjadi objek penelitian dan yang kedua akan menjadi benchmark. Sampel dari penelitian ini adalah Perusahaan Bina Dana Artha dan Perusahaan Panin Insurance. Data yang digunakan adalah data dari laporan keuangan dari kedua perusahaan tersebut dari tahun 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas Perusahaan Abda cukup baik, hal tersebut karena di tahun-tahun tersebut mereka meraih keuntungan yang cukup signifikan. Namun jika dibandingkan dengan Panin profitabilitas dari Abda masih dibawah, hal tersebut dirasa wajar karena Panin masuk dalam daftar 3 besar perusahaan asuransi menurut sumber dari majalah investor. Sedangkan untuk masalah solvabilitasnya, Abda dapat dikatakan sebagai perusahaan yang solvabel, hal tersebut dikarenakan rasio-rasionya yang positif dan hal tersebut berarti Asetaset dan Modal Abda dapat menutupi seluruh hutangnya pada tahun-tahun tersebut. Namun jika dibandingkan dengan Panin, rasio solvabilitas Abda lebih besar, hal tersebut berarti Aset dan Modal Abda yang dibiayai hutang lebih besar dari Aset dan Modal Panin yang dibiayai hutang.

The main objective of this study was to analyze the profitability and the solvency of two company. The first company is use for the subject of the research, and another one is for the benchmark of the research. We use Asuransi Bina Dana Artha Company as known as Abda and Panin Insurance Company as the sample of this research. The Data of this research is using a financial statement of those companies from 2008-2012 period. The result of the research shows that the Abda profitability is quite qood, because of the respective years they gain some significant profit. But compared to the benchmark of the research, the Abda Company profitability is still beyond the profitability of Panin Company, that result was reasonable because the Panin Company listed as the 3rd Insurance company of the year of 2012, according to the "Majalah Investor". Meanwhile for the solvencies of Abda, the company declared as a solvable company, because of the solvencies ratio was positive, which means the asset and capital of the Abda company can cover all the liabilities of the respective years. But if it compared to the Panin as the benchmark company, the solvencies ratio of the abda was higher than Panin solvencies ratio. It means the asset and capital of Abda which funded by liabilities more than the asset and capital funded by the lieabilites of Panin.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ayu Pratiwi
"Salah satu jenis pembiayaan yang terdapat pada bank syariah adalah pembiayaan dengan akad al-mudharabah, yaitu akad yang berpegang teguh pada prinsip bagi hasil dan kepercayaan diantara para pihak yang bersepakat. Dalam klausula baku akad al-mudharabah dikenal adanya pengenaan denda dan jaminan bagi mudharib untuk menghindari kerugian bank apabila mudharib wanprestasi. Pada prinsipnya dalam pembiayaan al-mudharabah tidak dikenal adanya denda dan jaminan, oleh karenanya perlu dilakukan analisis mengenai pandangan Islam terhadap denda dan jaminan dalam akad mudharabah, perlu pula ditinjau pelaksanaan dan pengawasannya di bank syariah. Penelitian ini dilakukan terhadap pelaksanaan dan pengawasan denda dan jaminan dalam akad mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan bentuk analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap keberadaan objek penelitian. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Islam melarang adanya penerapan denda dan jaminan dalam pembiayaan dengan akad mudharabah di bank syariah, namun dalam praktiknya di Bank Muamalat Indonesia denda dan jaminan masih diterapkan. Pengawasan yang dilakukan tidak secara detail dan bank tidak mempunyai suatu perangkat khusus yang bertugas untuk melakukan tinjau lapangan terhadap nasabah yang bermasalah.

One type of financing that is provided by Islamic banks are financing with al-mudharabah agreement, it is an agreement that cling firmly on profit sharing principal and trust between parties who agreed. In the al-mudharabah standard clause agreement are known for imposition of fines and securities for mudharib to avoid loss in result of default by mudharib. Principally in mudharabah financing existence of fines and guarantees was unknown, therefore, need to do the analysis on the Islamic view of the fines and guarantees on mudharabah, should also be reviewed in the implementation and supervision of Islamic banks. This research was carried out on the implementation and supervision of fines and guarantees on al-mudharabah financing in Bank Muamalat Indonesia. This research is a descriptive analytical one using juridical normative approach to obtain a clear description of the research object. From the research, it is found that Islam prohibits the application of fines and guarantees on mudharabah financing in Islamic banks, but in Bank Muamalat Indonesia fines and guarantees was applied. Supervision was done not in detail, and the bank does not have a special division that is assigned to directly review the customer problems. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S61593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>