Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ratna Puspitasari
"Diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia dan menyebabkan 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya. Insiden diare di Indonesia cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2000-2010 dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pada tahun 2008-2010, di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi jumlah kasus diare pada kelompok umur balita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya dan terus mengalami peningkatan. Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi media penularan penyakit diare.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kontaminasi Escherichia coli (E.coli) pada air minum, faktor balita, faktor ibu, dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan jumlah sampel 200 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan diperoleh dari analisis antara kontaminasi E. coli dalam air minum (2,67; 1,51-4,72), faktor balita [status imunisasi (4,16 ; 2,25-7,70)], faktor ibu [perilaku mencuci tangan (4,51; 2,35-8,66), perilaku memasak air minum (2,68; 1,39-5,14), perilaku mencuci peralatan makan dan minum (3,36; 1,72-6,55), tingkat pendidikan (2,56; 1,36-4,82), tingkat pengetahuan (7,98; 3,72-17,10), status ekonomi keluarga (3,31; 1,65-6,65)], faktor lingkungan [sumber air minum (4,42; 2,37-8,22), jenis sarana air bersih (2,33; 1,28-4,23), saluran pembuangan air limbah (3,46; 1,93-6,19), kondisi fisik jamban (1,96; 1,08-3,55), dan jarak antara septic tank dengan sarana air bersih (3,88; 2,04-7,39)] dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi tahun 2012 adalah tingkat pengetahuan ibu (OR 4,57; CI95% 1,89-11,04.

Diarrhea is the second leading cause of death among children under five years (toddlers) in the world and responsible for killing 1,5 million children every year. Incidence of diarrhea increases from 2008-2010 and often causes extraordinary occurrence. Based on 2008-2010 data, diarrhea cases at South Jambi District Jambi City among children under five years (toddlers) is higher than the other age classification. Contaminated drinking water can be media of diarrhea spreading.
This study aims to analyze the relationship of Escherichia coli (E. coli) contamination in drinking water, toddler factors, maternal factors, and environment factors with diarrhea occurrence among children under five years at South Jambi District Jambi City in 2012. Design of this study is case control with 200 respondents.
The result of this study indicates that there is significant correlation between E. coli contamination in drinking water (2,67; CI95% 1,51-4,72), toddler factors [immunization status (4,16 ; 2,25-7,70)], maternal factors [washing hand behavior (4,51; 2,35-8,66), boiling water behavior (2,68; 1,39-5,14), washing dishes behavior (3,36; 1,72-6,55), mother's education (2,56; 1,36-4,82), mother's knowledge (7,98; 3,72-17,10), socioeconomic status of family (3,31; 1,65-6,65)], drinking water sources (4,42; 2,37-8,22), clean water supplies (2,33; 1,28-4,23), and environment factors [waste water sewer (3,46; 1,93-6,19), water closet condition (1,96; 1,08-3,55), and distance between septic tank and clean water supplies (3,88; 2,04-7,39)]. Variable that predicted the most dominant causes of diarrhea among toddlers at South Jambi District Jambi City in 2012 is mother's knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31914
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Widyana
"Kasus diare di Muara Angke masih cukup tinggi terutama di wilayah pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) karena kondisi sanitasi lingkungan yang masih tergolong kurang memadai serta perilaku higiene masyarakat yang tidak baik. Kasus diare pada kelompok umur balita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya karena balita memiliki daya tahan yang lebih lemah. Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi media penularan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah crossectional dengan jumlah sampel 95 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum (4,67; 1,96-11,09), faktor balita [status imunisasi (5,69; 2,24-14,44)], faktor ibu [tingkat pendidikan (2,98; 1,22-7,31), tingkat pengetahuan (8,38; 2,98-23,59), status ekonomi keluarga (3,23; 1,32-7,91), perilaku mencuci tangan (5,17; 2,16-12,38), dan perilaku memasak air minum (4,75; 1,97-11,47)], faktor lingkungan [kondisi fisik jamban (14,44; 5,29-39,41)] dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara Tahun 2019 adalah kondisi fisik jamban (20,08; 4,65-86,81).

The case of Diarrhea in Muara Angke is still adequately high, most importantly in the residence nearby the Traditional Fishery Product Processing (PHPT) since the sanitary condition still appears inadequate, and residents’ hygenic behavior still proves unhealthy. Diarrhea cases toward toddlers seem higher than the older ones due to their weak immunity. The potable water that has been contaminated can be the medium of transmitting the disease. This study aims at understanding the relation between Escherichia coli contamination in drinking water with diarrhea among children under five years of age in settlements around location of Tradisional Fisheries Products (PHPT) Muara Angke North Jakarta in 2019. The research design of the study was crossectional with total sample of 95 respondents. The research finding showed that there was a significant correlation between the contamination of Escherichia coli in the potable water (4,67; 1,96-11,09), toddler factor [Immunization status (5,69; 2,24-14,44)], maternal factors [the level of education (2,98; 1,22-7,31), the level of knowledge (8,38; 2,98-23,59), household financial status (3,23; 1,32-7,91), hand-washing behavior (5,17; 2,16-12,38), and water-boiling behavior (4,75; 1,97-11,47)], environment factor [physical condition of latrines (14,44; 5,29-39,41)] with the Diarrhea plague towards toddlers in the residence surrounding the location of PHPT in Muara Angke, Pluit, North Jakarta. The most dominant factor relative to the Diarrhea disease towards toddlers in settlements around location of Tradisional Fisheries Products (PHPT) Muara Angke North Jakarta in 2019 is the physical condition of latrines (20,08; 4,65-86,81)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sousa, Tomasia A.M. DO R.E.
"Penyakit diare di Kecamatan Dom Aleixo merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan tinggi dan lebih banyak terjadi pada balita. Di setiap tahun diperkirakan 1.976 balita (49,63%) menderita diare dari 3.981 penderita. Air minum dari depot isi ulang yang tercemar oleh Escherchia coli dapat berisiko menyebabkan diare terutama pada balita yang mengkonsumsinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Dom Aleixo tahun 2012. Rancangan penelitian menggunakan studi Cross Sectional.
Hasil uji statistik Escherichia coli pada depot air minum isi ulang p value = 0,02; OR = 8,55, pendidikan ibu p value = 0,006; OR = 3,16, perilaku cuci tangan p value = 0,02; OR = 2,59.
Kesimpulan ada hubungan secara signifikan antara Escherichia coli pada depot air minum isi ulang, pendidikan ibu dan perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Dili tahun 2012.

Diarrheal disease in the sub district Dom Aleixo is a major public health problem with high morbidity and more common in infants. In each year an estimated 1,976 toddlers (49.63%) of 3,981 patients sufferi from diarrhea. Drinking water from refill depot contaminated by Escherichia coli can cause diarrhea, especially at-risk infants who consume them.
This study aims to determine the relationship between Escherichia coli in drinking water refill depot and the incidence of diarrhea in toddlers in Sub district Dom Aleixo in 2012. The study design uses Cross Sectional Study.
The results of the statistical test Escherichia coli in drinking water refill depot are p value = 0.02; OR = 8.55, p maternal education value = 0.006; OR = 3.16, hand washing behavior of value = 0.02; OR = 2,59.
Conclusion there are is significant relationship between Escherichia coli in drinking water refill depot, maternal education and mother's hand-washing behavior and the incidence of diarrhea in toddlers in Sub Distrcit Dom Aleixo, Dili District in 2012.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Indriani
"Kasus diare di Kabupaten Pandeglang masih cukup tinggi terutama di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran dimana setengahnya terjadi pada balita. Kasus diare pada tahun 2012 di Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran masing-masing yaitu 244, 1.440, dan 686. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2013. Disain penelitian yang digunakan adalah case control. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung mengenai faktor risiko lingkungan dengan menggunakan kuesioner serta pengambilan sampel air minum dan usap alat minum balita.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita. Variabel yang memiliki hubungan dengan diare akut pada balita adalah status gizi, pengetahuan ibu/pengasuh, serta hygiene sanitasi makanan dan minuman. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare akut pada balita adalah pengetahuan ibu/pengasuh serta hygiene sanitasi makanan dan minuman.

Cases of diarrhea in Pandeglang district is still high especially in Region of Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran which is half of the cases happened to underfive years children. Cases of diarrhea (2012) in Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran are 244, 1.440, and 686. This study aims to analyze association between contamination of Escherichia coli in drinking water and factor of environmental sanitation with underfive years children acute diarrhea in region of Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran, Regency of Pandeglang Province of Banten in 2013. This study used case control design. The information collected by interview about environmental risk factor and laboratorium analyze of drinking water sample and tumbler swab.
Conclusion of this study is contamination of Escherichia coli in drinking water and factor of environmental sanitation have not association with underfive years children acute diarrhea. Whereas nutrition, knowledge of mother, and hygiene sanitation of food and water have association with underfive years children acute diarrhea. Main risk factor which causes underfive years children acute diarrhea are knowledge of mother and hygiene sanitation of food and water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anynda Putri Assyifa
"Latar Belakang: Diare pada balita merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi suatu permasalahan di dunia, seperti Indonesia. Diare pada balita telah masuk ke dalam 10 besar penyakit terbanyak ditemukan dan dilayani di Kota Depok. Salah satu kecamatan yang berada di Kota Depok adalah Kecamatan Limo, dimana jumlah kasus diare yang dilayani mengalami peningkatan dari tahun 2019 dan 2020. Banyak sekali penyebab dari diare pada balita, salah satunya adalah mengonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli. Selain itu juga, beberapa penelitian sebelumnya juga menghasilkan bahwa diare pada balita dapat disebabkan oleh faktor perilaku (perilaku cuci tangan, pemberian ASI eksklusif, dan kebiasaan membuang tinja balita) dan faktor lingkungan (jenis lantai rumah, kondisi jamban, dan kondisi tempat sampah).
Tujuan: Menganalisis hubungan antara kontaminasi Esherichia coli pada DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Limo, Kota Depok tahun 2021.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang telah dilakukan pada balita yang tinggal di Kecamatan Limo, yaitu sebanyak 180 balita.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi E. coli pada DAMIU (p = 0,000; OR = 4,204), pemberian ASI eksklusif (p = 0,006; OR = 2,760), kebiasaan membuang tinja balita (p = 0,001; OR = 3,222), perilaku cuci tangan (p = 0,003; OR = 2,899), kondisi jamban (p = 0,013; OR = 2,879), dan kondisi tempat sampah (p = 0,002; OR = 3,080) dengan kejadian diare pada balita.

Background: diarrhea in children is one of communicable disease that still becoming a problem in the world, including Indonesia. Diarrhoea in children is a top 10 disease that has been found in Depok City. One of the sub-districts in Depok City is Limo, where has experienced increasing the number of children diarrhea cases from 2019 and 2020. There are plenty of causes of children diarrhoea, and one of them will be consuming an Escherichia coli contaminated refill drinking water. Furthermore, some of previous studies resulted that diarrhea in children can be caused by behavioral factors (such as hand-washing behavior, handling toddler’s faeces behavior, and exclusive breastfeeding behavior) and environmental factors (such as latrine condition, the types of house floor, and garbage condition).
Objective: To analyze the relation between Escherichia coli contamination in refill drinking water depot and children diarrhea age under 5 years old in Community Health Center of Limo Working Area, Depok City in 2021,
Methods: A quantitative study with cross-sectional design has been done to 180 children who lives in Sub-district Limo.
Results: There are significant relations between E. coli contamination in refill drinking water depot (p = 0,000; OR = 4,204), exclusive breastfeeding behavior (p = 0,006; OR = 2,760), handling toddler’s faeces behavior (p = 0,001; OR = 3,222), hand-washing behavior (p = 0,003; OR = 2,899), latrine condition (p = 0,013; OR = 2,879), and garbage condition (p = 0,002; OR = 3,080) to diarrhea in children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadi
"Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di kota Jakarta khususnya Kecamatan Koja Kota Jakarta Utara. Laporan penyakit diare di Kecamatan Koja selama tahun 2007 sebanyak 1.844 dengan Prevalen Rate (PR) sebesar 756 per 100.000 penduduk dan angka kematian (CFR) sebesar 0,9 %. Berdasarkan kelompok umur, angka kejadian diare untuk kelompok umur < 1 tahun sebesar 612, umur 1-4 tahun sebesar 708, umur 5 - 14 tahun sebesar 119, umur 15 - 44 tahun sebesar 222 dan umur ≥ 45 tahun sebesar 183. Data penyakit lain yang berhubungan dengan diare seperti campak ada 9 kasus, gizi buruk (malnutrisi) 201 kasus dan tiphus ada 393 kasus. Hasil pemeriksaan kualitas air secara bakteriologis pada bulan Februari 2007, dari 30 sampel air minum isi ulang diperiksa, 18 sampel (60%) tidak memenuhi syarat. Pada bulan November 2007, dari 7 sampel air minum isi ulang diperiksa semuanya dinyatakan memenuhi syarat, dari 12 sampel air PAM diperiksa, 4 sampel (33,33 %) tidak memenuhi syarat dan dari 11 sampel air hidrant diperiksa, 1 sampel (9,09 %) tidak memenuhi syarat. Ada kecurigaan bahwa penyebab terjadinya diare di Kecamatan Koja adalah kuantitas dan kualitas penyediaan air bersih dan air minum tidak memenuhi syarat. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara kandungan E. coli pada air minum dengan diare pada balita sebagai bahan informasi perencanaan program penanggulangan dan antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Kecamatan Koja.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan melakukan observasional melalui pengukuran sesaat atau satu kali pada bulan April sampai dengan Mei 2008 terhadap variable independen yaitu kandungan E. Coli pada air minum dan variabel dependen yaitu kejadian diare pada balita dengan mengikutsertakan variabel perancu meliputi jenis kelamin, kelompok umur, status gizi, status imunisasi, ada tidaknya penyakit infeksi selain diare, minum pakai botol, kebiasaan cuci tangan, status ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sumber air minum, sumber air bersih, tingkat risiko pencemaran dan kualitas jamban keluarga.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kandungan E.coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita. Variabel yang ada hubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita adalah penyakit infeksi selain diare dengan p value 0,001 dan odd rasio (OR) sebesar 5,241 (95 % CI: 2,146 - 12,800). Sedangkan variabel kelompok umur, status gizi, status imunisasi, minum pakai botol, kebiasaan cuci tangan, status ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuanm, sumber air minum, sumber air bersih, tingkat risiko pencemaran dan kualitas jamban keluarga tidak ada hubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan adanya peningkatan frekuensi kegiatan promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan cakupan kegiatan surveillans kasus diare dan penyakit lain seperti campak, malnutrisi, disentry, kecacingan dan tiphus serta surveillans faktor risiko. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang penyakit infeksi selain diare yang ada kaitannya dengan kejadian diare pada balita.

Diarrhea has become problem of public health in Jakarta, especially in Koja Sub District, North Jakarta. The report of diarrhea in North Jakarta in 2007 were 1.844 cases with PR 765 per 100.000 people and CFR 0.9%. The highest case of diarrhea happened in February and November 2007. By age group, the number of people suffering from diarrhea are : age group < 1 year : 612, age group 1 - 4 year : 708, age group 5 - 14 : 119, age group 15 - 44 year old : 222 and age group > 45 : 183. Any infectious diseases other than diarrhea such as measles or morbilli were 9 cases, malnutrition 201 cases and typhoid 393 cases. The result of bacteriological assessment of the water in 2007 indicated that 18 (60%) out of 30 samples of refilled drinking water didn`t meet requirement, 4 (33,4%) out of 12 samples of drinking water produced by drinking water enterprises didn`t meet requirement and 1 (9,09%) out of 11 samples of drinking water sampled through reservoir (hydrant) didn`t meet requirement. There`s assumption that the cause of diarrhea in Koja Sub district is related to the quality of clean water which doesn`t meet requirement bacteriologically and it is not sufficiently available. The aim of the research is to get to know the correlation between E.Coli in drinking water and diarrhea occurrence on toddlers as an information for planning of prevention and anticipation of diarrhea outbreak program in Koja Sub district.
This research is Cross sectional study by observation through temporary measurement from April up to May 2008 on independent variable which is E.Coli in drinking water and dependent variable which is diarrhea occurrence by considering other variables which are : age group, nutrition status, any infectious diseases other than diarrhea, using bottle to drink, mother`s washing hand habit, economic status, education level of mother, knowledge level of mother, drinking water sources, clean water facilities, the risk level of pollution and the quality of water latrine.
The result of study indicates that there`s no significant correlation between E. Coli in drinking water and diarrhea occurrence on toddlers. Variable having significant correlation with diarrhea occurrence is infectious disease other than diarrhea with p value 0,001 and Odd ratio (OR) 5,241 (95 % CI : 2,146 - 12,800) variables such as age group, nutrition status, immunization status, using bottle to drink, mother`s washing hand habit, economic status, education level of mother, knowledge level of mother, drinking water sources, clean water facilities, the risk level of pollution and the quality of water latrine have no significant correlation with diarrhea occurrence on toddlers. It is advisable that there should be the increase of health promotion about healthy life style, surveillance of diarrhea and other diseases, such as measles or morbilli, malnutrition, disentry, soil infection and typhoid as well as surveillance of the risk factor. There should be in dept research about infectious disease other than diarrhea suspected as the cause of diarrhea on toddlers."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T41255
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inneza Rahmelia
"Salah satu kontaminan makanan jalanan pada anak sekolah adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan diare. Diare sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan yang kurang memadai dan perilaku yang tidak sehat. Kasus diare tahun 2016 di Kabupaten Bogor Barat sebanyak 5.700 kasus. Prevalensi diare pada kelompok umur 15-24 tahun adalah 7,2%. Salah satu tempat yang menyajikan makanan jajanan di sekolah adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah menerapkan full day school sehingga wajib menyediakan pangan dengan keamanan pangan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam makanan dengan kejadian diare pada siswa SMA di Kabupaten Bogor Barat tahun 2019. Variabel utama yang diteliti adalah kontaminasi Escherichia coli dalam makanan dengan kejadian diare pada siswa. dan variabel lain yaitu fasilitas sanitasi, kebersihan. sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah makanan dengan kejadian diare pada siswa. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel populasi sebanyak 190 siswa sedangkan sampel lingkungan 30 warung makan. Pengujian sampel makanan dilakukan dengan metode Most Probable Number (MPN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kontaminasi Escherichia coli dalam makanan dengan kejadian diare pada siswa SMA di Kabupaten Bogor Barat tahun 2019 (p = 0,793). Pada variabel lain yaitu sarana sanitasi, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi makanan, dan higiene sanitasi penjamah makanan juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada siswa SMA di Kabupaten Bogor Barat tahun 2019 (p => 0,05).

One of the contamination food in school is Escherichia coli bacteria which can cause diarrhea. Diarrhea is associated with inadequate environmental conditions and unhealthy behavior. The case of diarrhea in Bogor Barat District 2016 was 5700 cases. Prevalence of diarrhea for 15-24 years of age group is 7,2%. Senior high school students in Indonesia are required to attend a full day school. Those schools have canteens which serves food to the students and are supposed to ensure food safety. The purpose of this study was to determine the association between Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students at senior high schools in Bogor Barat District 2019. The main variable examined in this study was Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students and other variables examined were sanitation facilities, hygiene and sanitation of utensil, food, and food handler, also diarrhea among students. This study uses cross sectional study design. This study uses 190 students as population samples and 30 food counter as environmental samples. The method used for the food samples in this study is Most Probable Number (MPN). The result of this study indicate that there was no significant association between Escherichia coli contamination in food and diarrhea among students at senior high schools in Bogor Barat District 2019 (p=0,793). For orther variables, there was no significant association between sanitation facilities, hygiene and sanitation of utensil, food, and food handler with diarrhea among students in senior high schools in Bogor Barat District 2019 (p = >0,05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Murni
"Penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk hidup dan menjadi Faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dalam memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat lebih menyukai air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh industri besar dan melalui proses yang otomatis dan disertai pengujian Iaboratorium sebelum air tersebut diedarkan sehingga dianggap lebih praktis dan higienis. Namun AMDK semakin mahal dan masyarakat beralih pada air minum dari depot air minum yang harganya 1/3 dari AMDK.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan E.coIi dalam air produksi depot air minum terhadap kejadian diare pada balita dengan menggunakan desain potong lintang. Unit analisis adalah 30 depot air minum yang tersebar di Kecamatan Sungailiat dan masing-masing depot air minum dilakukan pengambilan sampel responden secara acak sederhana sebanyak 300 responden.
Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara E coli dalam air produksi depot air minum yang diminum balita dengan kejadian diare pada balita tersebut. Variabel kondisi jamban keluarga, kondisi sarana air bersih dan perilaku cuci tangan ibu/pengasuh balita menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian diare.Variabel proses pengolahan dan higiene sanitasi depot air minum berhubungan signifikan terhadap adanya E. coli dalam air produksi depot air minum.
Dalam penelitian ini adanya E.coli dalam air produksi depot air minum tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita namun demikian disarankan kepada masyarakat untuk menanyakan sertifikat uji laik higiene sanitasi dan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pengelola depot air minum sebelum membeli dan mengkonsumsi air produksi depot air minum. Disamping itu juga sebaiknya diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pencegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharan sumber air bersih, jamban keluarga dan higiene perorangan khususnya cuci tangan pakai sabun.

Water supply is the main necessity for human being to live in and it becomes determining factor of health and wealth. In fulfill the water supply, people are prefer orderly water (AMDK) producted by some industries and automatically process with laboratorium test before being deal, so it would be better. But AMDK is much more expensive then the people finally change into the water sold in the water refreshment stand which has 1/3 cheaper than AMDK.
The aim of this research is to find deeply whether the children diarrhea caused by the quality of water produced by water refreshment stand as bacteriology does not fulfill the point by using cross sectional research design. The analysis unit of this research is under five children from 9 to 59 months for 300 respondent samples and 30 water refreshment stand samples in Sungailiat Regency.
The research result reflects that there is no relationship between E.coli in its water production to the children diarrhea. The variable of family latrine condition, clean water medium condition and washing hand habit of mother or baby sitter reflects the significant relationship to the children diarrhea and the variable of clean water medium condition as confounding. having some detailly explanation to the people about how to prevent the diarrhea by caring the clean water sources, family latrine and also having some workshops for the foods and drinks manager.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eria Febriani
"Kecamatan Jatinegara merupakan salah satu wilayah dengan kasus diare tertinggi di Jakarta Timur. Prevalensi diare balita tahun 2014 sebesar 3.525 balita (9,65%). Air minum isi ulang yang terkontaminasi oleh Escherichia coli berisiko menyebabkan diare pada balita mengkonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi ulang dengan kejadian diare pada balita penggunanya di Kecamatan Jatinegara tahun 2014. Disain penelitian menggunakan studi Cross sectional. Hasil uji statistik Keberadaan Escherichia coli pada depot air minum isi nilai p= 0,035: OR =2,360, tingkat pendidikan ibu nilai p =0,030; OR= 2,417, perilaku cuci tangan ibu nilai p= 0,045;OR= 2,222. Kesimpulan ada hubungan signifikan antara Escherichia coli pada depot air minum isi ulang, pendidikan ibu, perilaku cuci tangan ibu dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Jatinegara tahun 2015.

Jatinegara Sub District is an area with the highest incidence of diarrhea in East Jakarta. Diarrhea prevalence on toddler in 2014 is 3525 (9,65%). Drinking water refill that have been contaminated Eschericia coli risk to cause diarrhea to toddler who consume it. The goal of this research is to identify relationship between Eschericia coli presence in drinking water refill and incidence of diarrhea on toddlers in Jatinegara Sub District in 2015. Design used of this research is cross sectional. Result of the research show that Eshericia coli in drinking water refill depot is p = 0,035; OR= 2,360, education level of mothers p=0,030; OR = 2,417, mother hand washing behaviour p=0,045; OR= 2,222. The conclusion of the research shows that there is significant relationship between Eschericia coli presence in drinking water refill depot, mother education level, mother hand washing behavior and incidence of diarrhea on toddlers in Jatinegara district in 2015.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Martono
"Penyakit diare masih menjadi penyakit endemis di Indonesia dan berpotensi menjadi KLB yang sering terjadi kematian Kemenkes, 2016. Kasus diare di Kabupaten Kebumen dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Prevalensi diare balita di Kecamatan Kebumen sebesar 111,1 per 1.000. Balita sebagai populasi yang rentan beresiko terkena diare bila mengkonsumsi air minum isi ulang yang terkontaminasi coliform.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi coliform pada depot air minum isi ulang dengan diare balita konsumennya di wilayah Kecamatan Kebumen tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan studi cross sectional yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan pemeriksaan sampel air minum isi ulang di laboratorium.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan kontaminasi coliform pada depot air minum isi ulang dengan diare balita penggunanya. Variabel yang berhubungan dengan diae balita adalah perilaku cuci tangan p=0,05 OR=2,6, hygiene sanitasi makanan/minuman ibu atau pengasuh balita p=0,02 OR=3,3, sarana air bersih p=0,004 OR=2,7, dan penanganan sampah p=0,03 OR=2,8. Kontaminasi coliform berisiko sebesar 7,8 kali lebih tinggi menyebabkan kejadian diare setelah dikontrol variabel umur ibu atau pengasuh balita, perilaku cuci tangan, hygiene sanitasi makanan/minuman, tingkat pengetahuan, sarana air bersih, sarana jamban, dan penanganan sampah.

Diarrhea is still an endemic disease in Indonesia and has the potential to become a frequent outbreak of death Kemenkes, 2016. Cases of diarrhea in Kebumen District from year to year tend to increase. The prevalence of toddlers diarrhea in Kecamatan Kebumen is 111.1 per 1,000. Toddlers as a vulnerable population at risk of diarrhea when consuming contaminated refilled drinking water of coliform.
This study aims to determine the relationship between coliform contamination at refill drinking water depot with toddlers consumer diarrhea in Kebumen sub district in 2017. The design of this study used a descriptive cross sectional study. Data collection by conducting interviews, observation, and examination of refill drinking water samples in the laboratory.
The conclusion is that there is no relation of coliform contamination to refill drinking water depot with diarrhea of toddlers. The variables associated with toddlers are hand washing behavior 0,05 OR 2,6, hygiene and food sanitation of mother or toddler caregiver p 0,02 OR 3,3, clean water facilities p 0,004 OR 2,7, and waste management p 0,03 OR 2,8. Coliform contamination at risk 7.8 times higher causes diarrhea occurrence after controlled age variable of mother or toddler caregiver, handwashing behavior, hygiene and food sanitation, knowledge level, clean water facility, latrine facility, and garbage handling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>