Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Ali
Depok: Majas, 2004
899.232 RAH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Novita
Jakarta: Restu Agung, 2005
808.83 RIZ c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Harkati Anggraheni
"Konflik merupakan haI yang wajar terjadi dalam sebuah hubungan karena dua orang tidak mungkin selamanya sepaham dalam segala hal. Konflik tidak selamanya berarti negatif karena konflik juga dapat memberikan dampak positif seperti meningkatkan pemahaman satu sama lain. Sebagai agen sosialisasi utama dan pertama dari seseorang, keluarga memegang peranan penting dalam melatih kemampuan seseorang untuk menghadapi konflik. Kemampuan ini antara lain dibentuk dari pengalaman anak melihat pola kedua orangtuanya berkonflik. Menurut teori observational learning, di sini orangtua berfungsi sebagai model bagi anak untuk mempelajari bagaimana cara orang menghadapi konflik. Oleh karena itu mempelajari konflik sangatlah panting karena jika tidak seseorang akan cenderung mengulang pola penanganan konflik yang merusak yang terjadi di lingkungan rumahnya dan menerapkannya kepada orang lain.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Wawancara terdiri dari 3 sesi yaitu wawancara pribadi kepada masing-masing partisipan dan dilanjutkan dengan wawancara berdua dengan pasangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 2 pasang yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan incidental sampling. Kriteria sampel adalah dewasa muda berusia 20-30 tahun yang sudah menjalani hubungan pacaran selama lebih dari 6 bulan. Lokasi penelitian dilakukan di daerah Jobodetabek.
Hasil penelitian menujukkan bahwa keempat partisipan melakukan observational learning dari pola konflik orangtuanya. Keempat partisipan tersebut meniru gaya dan respon orangtua ketika sedang berkonflik dan menerapkannya ketika berkonflik dengan pacarnya. Selain gaya dan respon konflik, ada kesamaan lain yang ada pada pasangan dewasa muda dan orangtua mereka yaitu faktor pendukung dan penghambat penyelesaian konflik yang terjadi. Sama seperti orangtua mereka, pasangan I menjadikan konflik sebagai ajang untuk saling melawan. Berbeda dengan pasangan I, pasangan II justru menggunakan konflik sebagai sarana untuk saling melengkapi dan memperbaiki dirt. Hal yang menarik pada pasangan ini adalah bahwa meski salah satu pihak meniru pola konflik orangtuanya yang berkompetisi, namun adanya pasangan yang tenang dan memiliki pola konflik yang berlawanan ternyata dapat meredam emosi dan keinginan berkompetisi pihak tersebut sehingga alchirnya keduanya dapat menyelesaikan konflik secara konstruktif dan memperoleh solusi yang memuaskan kedua belah pihak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Nugraha
"ABSTRAK
Sepanjang hidupnya, manusia selalu menjalin hubungan dengan orang lain.
Salah satu bentuk hubungan interpersonal yang penting dalam kehidupan manusia
adalah hubungan percintaan antara pria dan wanlta. Sesuai dengan tugas
perkembangannya, pada masa dewasa muda hubungan percintaan berhubungan
dengan pemilihan pasangan hidup. lndividu dewasa muda yang berada pada tahap
pemilihan pasangan hidup ini kebanyakan adalah mahasiswa. Kemampuan individu-
- dalam hal ini mahasiswa-untuk menjalin hubungan percintaan adalah aspek yang
penting dalam personal well-being (kesejahteraan individu) pada masa dewasa.
Pada masa dewasa muda ini, mahasiswa telah siap untuk menjalin hubungan yang
intim, yang berarti bahwa individu tidak hanya melibatkan dlri pada hubungan
tersebut tapl juga ingin memelihara dan mempertahankannya. Hal ini disebabkan
karena pada tahap perkembangannya, mahasiswa diharapkan untuk memilih
pasangan hidupnya dan mulai membentuk keluarga.
Kemungkinan akan timbulnya ketertarikan pasangan pada orang lain
merupakan masalah yang banyak ditemui dalam hubungan percintaan, dan
kecemburuan adalah respon yang biasanya timbul dari indlvidu. Kecemburuan,
apalagi jika berlebihan, dapat berakibat buruk bagi individu itu sendiri, individu yang
dicemburui, bahkan bagi kelangsungan hubungan percintaan.
Untuk melihat kondisi tersebut, penelitlan ini lebih bersifat eksploratif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang faktor-faktor
yang menimbulkan kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i dan apakah ada
perbedaan yang signifikan dalam gambaran faktor-faktor tersebut antara kelompok
mahasiswa dan kelompok mahasiswi. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis faktor, diperoleh 7 faktor yang menjadi sumber
kecemburuan dan terdapat perbedaan yang signifikan pada 3 faktor antara
kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi. Berikut ini ditampilkan hasil
penelitian secara lebih rinci :
a. Faktor-faktor yang menimbulkan kecemburuan terhadap pacar pada
mahasiswa/i (berdasarkan peringkat) :
1. Pacar lebih mengutamakan Iawan jenis Iain
2. Pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain
3. Pacar mengagumi Iawan jenis lain
4. Pacar memberikan perhatian pada lawan jenis Iain
5. Pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah menyukai/disukainya
6. Pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya
7. Pacar akrab dengan Iawan jenis Iain
b. Perbedaan yang signifikan dalam gambaran faktor-faktor yang menjadi sumber
kecemburuan antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi terdapat
pada:
1. Faktor 1: pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah
menyukai/disukainya
2. Faktor 2: pacar akrab dengan Iawan jenis Iain
3. Faktor 4: pacar mengagumi Iawan jenis Iain
Berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada
mahasiswa/i, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling menimbulkan
kecemburuan adalah faktor pacar lebih mengutamakan Iawan jenis Iain dan faktor
pacar mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis Iain. Sedangkan faktor yang relatif
paling tidak menimbulkan kecemburuan adalah faktor pacar terlalu sibuk dengan
kegiatan pribadinya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain. Ketujuh faktor
sumber kecemburuan terhadap pacar pada mahasiswa/i ini temasuk dalam
possessive jealousy, exclusive jealousy, dan fearful jealousy. Egotistic jealousy yang
disebut oleh Sternberg dan Bames (1988) tidak tampil dalam penelitian ini.
Berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada
kelompok mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa pria setuju bahwa faktor pacar
mengalami kontak fisik dengan Iawan jenis lain dan faktor pacar Iebih
mengutamakan Iawan jenis Iain merupakan faktor yang paling menimbulkan
kecemburuan. Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan
bagi pria adalah faktor pacar berteman dekat dengan Iawan jenis yang pernah
menyukai/disukainya dan faktor pacar akrab dengan Iawan jenis Iain. Sementara
berdasarkan urutan sumber-sumber kecemburuan terhadap pacar pada kelompok
mahasiswi. dapat disimpulkan bahwa wanita setuju bahwa faktor pacar lebih
mengutamakan Iawan jenis lain dan faktor pacar mengalami kontak fisik dengan
Iawan jenis lain merupakan faktor yang paling menimbulkan kecemburuan.
Sedangkan faktor yang relatif paling tidak menimbulkan kecemburuan bagi wanita
adalah faktor pacar terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya dan faktor pacar akrab
dengan Iawan jenis Iain.
Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah pada konstruksi alat ukur, yaitu
formulasi item-item pada kuesioner kurang tajam dan perbedaan jumlah item yang
rnewakili tiap faktor terialu besar. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, ada
beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu item yang dianggap kurang tajam
diformulasikan kembali dan jika mungkin dilakukan analisis faktor dengan metode ekstraksi atau rotasi lain untuk melihat secara Iebih mendalam kemungkinan adanya
faktor yang bisa digabungkan satu sama Iain atau justru munculnya faktor Iain yang
sama sekali berbeda, dan jumiah item tiap faktor dibuat Iebih seimbang agar faktor-
faktor tersebut dapat dibandingkan dengan Iebih akurat."
1998
S2556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Willibrordus Surendra Broto Rendra, 1935-2009
Yogyakarta: Bentang, 2016
899.221 REN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herlinda Fitria
"Penelitian ini akan mengkaji mengenai fenomena makan di restoran yang saat ini telah menjadi sebuah gaya hidup baru disebut sebagai makan cantik. Kegiatan tersebut sedang tren dilakukan anak muda khususnya yang tinggal di perkotaan seperti Jakarta. Makan cantik dilakukan dalam rangka untuk memberitahukan kegiatannya kepada orang melalui social media. Makan cantik merupakan simulasi yang sengaja dibentuk untuk menampilkan image tertentu, karena hal tersebut dianggap dapat merepresentasikan masyarakat kelas atas. Di balik makan cantik yang di unggah di social media, ternyata hal tersebut berlainan dengan kondisi yang nyata. Sehingga dapat dikatakan bahwa telah terjadi pengaburan kelas dimana tidak adanya kejelasan dari status kelas yang dimunculkan di social media. Social media saat ini tidak lagi menampilkan realitas yang sebenarnya, namun menampilkan hiperrealitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat dan menggambarkan makan cantik sebagai sebuah hiperealita pada social media yang dibentuk melalui simulasi.
This study reviews the phenomenon of eating in restaurants that recently came out as a new lifestyle known as "makan cantik" (aesthetic eating). This lifestyle is currently trending among young people, especially those in the urban areas such as Jakarta. Makan cantik is done with an intention of broadcasting the activity through social media. Makan cantik is a simulation that is intentionally constructed to present certain image, such that represents the upper class society. Beneath what's been presented in social media, there is a contrasting condition of real life. Therefore, it can be said that there is no clarity of class status on social media, for social media nowadays is no longer presenting the reality, but instead the hyperreality. This study uses qualitative methods to observe and describe makan cantik as a hyperreality on social media, constructed through simulation"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Diantika
"ABSTRAK
Masa dewasa muda merupakan masa perubahan yang dramatis dalam
hubungan interpersonal. Pada masa itu seseorang berusaha untuk membentuk
hubungan yang intim ('Intimacy). Intimacy dapat berupa hubungan persahabatan,
pacaran, maupun pernikahan. Intimacy merupakan salah satu bentuk hubungan
yang dikarakteristikkan ke dalam hubungan attachment yang terjadi pada masa
dewasa. Attachment itu sendiri dapat diartikan sebagai hubungan antara dua
orang yang merasakan ikatan yang kuat satu sama lain yang melakukan sejumlah
hal untuk mempertahankan hubungan tersebut. Pada dasarnya, attachment
berlangsung di sepanjang kehidupan seseorang semenjak ia bayi hingga dewasa.
Attachment pada masa kecil biasanya terbentuk antara seseorang dengan
orangtuanya atau pengasuhnya. Attachment yang terbentuk saat kecil merupakan
tahap awal pembentukan attachment dan menentukan hubungan interpersonal
seseorang selanjutnya dengan figur attachment yang lain. Pada masa dewasa
muda attachment dapat terbentuk antara seseorang dengan teman, sahabat,
maupun pacar. Attachment pada tiap orang terbentuk dengan cara yang berbeda
sehingga membentuk kualitas attachment yang berbeda pula pada tiap orang.
Kualitas attachment yang terbentuk memiliki tiga tipe yaitu attachment yang
secure, avoidant, dan ambivalent/arvcious. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara kualitas attachmenl dengan orangtua di masa kecil dan kualitas attachment
dengan pacar di usia dewasa muda. Salah satu tugas perkembangan dewasa muda
adalah memilih pasangan hidup dan belajar untuk hidup beradaptasi dengan
pasangannya. Mengingat hal tersebut, sangatlah penting untuk meneliti kualitas
attachment dengan pacar di usia dewasa muda dan hubungannya dengan kualitas
attachment dengan orangtua di masa kecil.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat ukur, yang terdiri dari alat ukur
kualitas attachment dengan orangtua di masa kecil dan alat ukur kualitas
attachment dengan pacar di usia dewasa muda yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan sejumlah teori dan literatur
yang ada. Subjek dalam penelitian ini adalah individu dewasa muda yang berusia
22-28 tahun yang sedang menjalin hubungan pacaran kurang dari satu tahun serta
berada di dalam satu kota dengan pacarnya. Subjek dalam penelitian ini dipilih
dengan menggunakan metode incidental sampling.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: pertama, tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas attachment yang secure dengan
orangtua di masa kecil dan kualitas attachment yang secure dengan pacar di usia
dewasa muda. Kedua, terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas
attachment yang arnious dengan orangtua di masa kecil dan kualitas attachment
yang anxious dengan pacar di usia dewasa muda. Dan Ketiga, tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kualitas attachment yang avoidant dengan
orangtua di masa kecil dan kualitas attachment yang avoidant dengan pacar di
usia dewasa muda."
2004
S3373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kurniawan, translator
Jakarta: Gramedia , 2004
899.221 3 EKA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta , 2004
297.122 CAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>