Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Sitoresmi
"Merek/ Brand merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan posisi dominan, salah satunya adalah strategi Brand Proliferation, yaitu dengan mengubah strategi pemasaran yang lebih menekankan pada usaha untuk mendapatkan brand awareness dari para konsumen. PT Bogasari sebagai salah satu produsen terigu di Indonesia yang sampai saat ini menguasai pangsa pasar tertinggi di sektor tepung terigu, pada saat ini menerapkan brand proliferation dalam strategi pemasaran produknya. Dalam strategi brand proliferation, Bogasari memproduksi lebih dari satu merek di kelas harga yang sama. Namun, tidak semua strategi brand proliferation dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan posisi dominan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 25 UU No. 5 Tahun 1999 seperti pada industri tepung terigu, dimana brand proliferation dilakukan PT Bogasari bertujuan untuk segementasi manfaat dan segmentasi geografis. Brand proliferation merupakan salah satu strategi bersaing non harga yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengembangkan dan memasarkan produknya. Strategi Brand Proliferation dapat dikatakan melanggar hukum persaingan usaha apabila terjadi excessive profit dan adanya entry barier yang dilakukan dengan analisa ekonomi.

Dominant position in competition law is not prohibited as long as business actors is not abusing the dominant position. From economic perspective, the ability to control the market has a positive impact for consumer related to price. This is because the business actors that dominated the market can delivering cost efficiency or ensuring the supply of raw materials or product, and to achive economic of scale or scope. While the form of abuse of dominant position is created barrier to entry, inhibit development of market or technology and many other competition behavior. Brand proliferation is a strategy that can be used to maintain a dominant position by restricting the entry of new firms into the market. The brand proliferation changing the marketing strategy to emphasis on the effort to get awareness of consumer, where The most obvious that can be seen by consumer is the brand PT Bogasari as one of wheat flour producer in Indonesia, which has the highest market share in wheat flour product implementing brand proliferation as a marketing strategy.PT Bogasari produces more than one brand at the same class of product. Strategy launched many brands in the same class of products called the strategy of brand proliferation. This strategy, by using a brand for many products (brand proliferation) is part of non-price strategy. Not all brand proliferation strategy is considered as a form of abuse of dominant position as defined in Article 25 of Law no. 5 of 1999 as in the flour industry, where brand proliferation that used by PT Bogasari aims to benefit consumer from segmentation of the uses if wheat flour by consumer and geographical location. Brand proliferation is one of the non-price competitive strategy that can be done by businesses actors to develop and market its products. Brand Proliferation Strategy can be said to violate the competition law in case of excessive profits and creating the entry barrier to the economic analysis that had been conducted."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31298
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Anandita
"ABSTRAK
Menyisipkan merek dalam program televisi atau disebut dengan istilah program
hibrida merupakan strategi pemasaran yang dibuat untuk mengatasi jenuhnya
iklan televisi. Strategi ini dibuat dilandasi keyakinan bahwa seseorang akan lebih
mudah dipersuasi pada saat ia sedang tidak merasa dipersuasi. Skripsi ini
berusaha untuk meneliti bagaimana dampaknya terhadap reaksi pemirsa jika
merek disisipkan dalam program yang serius, netral, jujur, dan terikat kode etik
pers, yaltu program berita. Reaksi pemirsa yang diukur adalah reaksi pemirsa
terhadap program hibrida dan reaksi pemirsa terhadap iklan. Yaitu brand recall
(1), asosiasi merek (2), sikap terhadap program berita (3). kredibilitas program
berita (4), sikap terhadap bentuk pesan komersial (5). sikap terhadap merek (6),
dan intensi membeli merek (7). Disamping itu, skripsi ini juga mengukur belief
perseverance sikap terhadap program berita (8), belief perseverance kredibilitas
program berita (9), belief perseverance sikap terhadap merek (10), dan belief
perseverance intensi membeli merek (11). Penelitian dilakukan pada 124 orang
mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Partisipan dibagi dalam dua
kelompok, kelompok yang menyaksikan program berita dengan iklan, dan
kelompok yang menyaksikan program berita yang disisipl merek didalamnya.
Setelah tayangan, partisipan mengisi kuesioner secara bersama-sama. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap
terhadap program berita, sikap terhadap bentuk pesan komersial, intensi
membeli merek, sikap akhir terhadap program berita, dan sikap akhir terhadap
merek. Sedangkan dalam hal brand recall, asosiasi merek, kredibilitas program
berita, sikap terhadap merek, kredibilitas akhir program berita, dan intensi akhir
membeli merek, tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa reaksi pemirsa terhadap program berita yang disisipi
merek bisa menjadi buruk meskipun motif komersialnya tidak disadari pemirsa.
Sedangkan reaksi pemirsa terhadap merek yang disisipkan dalam program berita
bisa efektif asalkan motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Jika motif
komersialnya tertangkap, maka reaksi mereka bisa menjadi buruk. Untuk
penelitian selanjutnya, saran yang diberikan adalah agar stimulus tayangan
penelitian diperbaiki. Dari segi program yang disisipkan, peneliti menyarankan
agar penyisipan merek dilakukan dalam program berita yang sifatnya soft news.
Untuk implikasi praktis, peneliti menyarankan agar stasiun televisi dan produsen
mempertimbangkan resiko munculnya dampak negatif dari menyisipkan merek
dalam program berita terhadap program serta merek. "
2004
S2781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Rahma Artanti
"Perkembangan konsep merek pada taraf internasional telah memperkenalkan beragam jenis objek yang dikategorikan sebagai merek non-konvensional salah satunya warna tunggal. Warna tunggal tidak memiliki daya pembeda secara inheren, akan tetapi warna tunggal dapat memperoleh daya pembeda melalui persyaratan tertentu. Warna tunggal dapat memperoleh daya pembeda dengan adanya makna sekunder atas merek tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini diantaranya mengenai perkembangan perlindungan merek warna tunggal dalam taraf internasional yang ditinjau dari pengaturan merek warna tunggal pada beberapa negara, tantangan yang berkemungkinan untuk timbul dalam pendaftaran merek warna tunggal ditinjau dari kasus yang berkaitan dengan merek warna tunggal dalam taraf internasional dan urgensi perlindungan merek warna tunggal di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif untuk meneliti permasalahan mengenai topik terkait. Hasil penelitian terhadap permasalahan tersebut adalah terdapat sejumlah tantangan dalam pendaftaran merek warna tunggal dalam taraf internasional dan terdapat urgensi perlindungan merek warna tunggal di Indonesia dengan persyaratan yang ketat.

The development of trademark concept in international level has introduced various types of objects that are categorized as non-conventional trademark, one of them is single color. Single color is not inherently distinctive, but single color can acquired distinctiveness with certain conditions. Single color can acquired distinctiveness through secondary meaning. The problem analyzed in this thesis is development of single color trademark in international level by observing several laws regarding single color trademark protection, challenges that are likely to arise in the registration of single color trademarks based on single color trademark cases in international level, and the urgency of color trademark protection in Indonesia. This research will use normative legal method to seek answers based on presented research questions. The result of research questions is that there are number of challenges in registering single color trademark in international level and there is an urgency for protection of single color trademark in Indonesia with strict requirements."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wheeler, Alina
"Designing Brand Identity is a compendium of tools for branding success and best practices for inspiration. 3 sections: brand fundamentals, process basics, and case studies.Over 100 branding subjects, checklists, tools, and diagrams.50 case studies that describe goals, process, strategy, solution, and results"
Hoboken: Wiley, 2006
658.827 Whe d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Eka Marthani
"One Village One Product (OVOP) merupakan program unggulan yang digagas oleh Pemerintah Jepang sebagai proyek untuk memajukan perekonomian suatu desa dengan menonjolkan produk lokalnya yang khas. Program ini sudah banyak diadopsi oleh beberapa negara dengan tujuan yang sama, termasuk Indonesia. Pengembangan program OVOP di Indonesia tidak terlepas dari peranan Hak Kekayaan Intelektual. Pengembangan program OVOP difokuskan bagi para pelaku usaha dalam skala kecil dan menengah (UKM) yang banyak tersebar di Indonesia, dimana mereka perlu memperoleh perlindungan hukum terkait HKI, terutama dalam hal penggunaan merek sebagai identitas produknya. Namun temuan di lapangan mengindikasikan bahwa masih banyaknya kendala yang dihadapi UKM dalam pendaftaran merek, dengan demikian UKM perlu disosialisasikan mengenai penggunaan merek kolektif sebagai salah satu jalan keluar permasalahan.

One Village One Product (OVOP) is a flagship program, initiated by the Government of Japan, as a project to promote the economy of a village with a distinctive feature local products. This program has been widely adopted by several countries with the same purpose, including Indonesia. Development of OVOP program in Indonesia cannot be separated from the role of Intellectual Property Rights. OVOP program development focused for business on small and medium scale enterprises (SMEs) throughoutIndonesia, where they need to obtain IPR-related legal protections, especially in terms of the use of the brand identity products. However, findings from the reak activities indicate that there are still many obstacles faced by SMEs in the registration of the brand, so SMEs need to be disseminated on the use of collective brand as one way out of the problem.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T32583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astika Mara Nur Fatima
"Berbagai bentuk toko daring di Instagram kian menjamur di Indonesia, salah satunya adalah toko daring yang menjual produk jilbab. Diperlukan strategi promosi dan branding yang tepat untuk menghadapi persaingan daring. Skripsi ini membahas mengenai brand dengan salah satu strategi promosi yakni selebgram endorsement pada salah satu toko daring jilbab yakni toko daring jilbab Miracholecct. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara identitas, pemosisian dan citra brand terhadap penggunaan selebgram endorsement Miracholecct. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistismedengan pendekatan kualitatif dan berjenis dekriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dan wawancara mendalam, serta menggunakan teknik analisis tematik untuk mengolah data. Subjek pada penelitian ini adalah para konsumen Miracholecct yang dikategorikan sesuai dengan target market Miracholecct. Hasil penelitian ini adalah toko daring jilbab Miracholecct memiliki identitas, pemosisian dan citra brand yang sesuai dengan penggunaan selebgram endorsement-nya, yang dilihat dari perspektif brand. Penelitian ini juga menemukan bahwa para konsumen toko daring jilbab Miracholecct melakukan identifikasi dan mengikuti selebgram yang memiliki kesamaan hidup dengan mereka. Maka dari itu, pemilihan selebgram berdasarkan kategori sosial target market menjadi penting.

Various forms of online stores on Instagram are increasingly in Indonesia, one of them is an online store that sells hijab products. The right promotion and branding strategies are needed to deal with online competition. This thesis discusses the brand from one of promotion strategy, which is a selebgram endorsement at one of the online hijab stores, namely Miracholecct. The purpose of this study is to know suitability of identity, the position and brand image of the selebgram endorsement's support. This study uses the post-positivist paradigm with a qualitative, and type approach is explorative descriptive. Data collection which is used in this study is content analysis and in-depth interviews. Then, thematic analysis techniques is used to process data. The subject of this study is Miracholecct's consumers, which is according to the Miracholecct market target. The result of this study is Miracholecct online store has an identity, position and brand image that is consistent with the use of selebgram endorsement, which are viewed from a brand perspective. The study also found that the consumers of the Miracholecct Hijab online store were identified by selebgrams who had the same life characteristic with them. Therefore, the choice of selebgram based on the target market is important."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Windira
"Skripsi ini membahas tentang keterlibatan terhadap merek (brand engagement) pada Facebook. Ketertarikan merek dalam menggunakan Facebook sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka kian meningkat. Merek telah menyadari peran dari Facebook adalah untuk membangun engagement dan awareness. Pada Facebook, jumlah ?like?, komen, dan share adalah manifestasi untuk brand engagement. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap konsumen yang terlibat terhadap sebuah merek melalui "like" pada Facebook dan mengetahui pengaruhnya terhadap brand outcome yang berupa Brand Love, Word of Mouth, dan Brand Acceptance. Penelitian ini mengambil studi kasus merek Dove Indonesia yang merupakan salah satu merek yang aktif di Facebook dan memiliki pengikut yang banyak. Dengan mengambil sampel penelitian dari 150 responden, data hasil penelitian diolah menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan bahwa keterlibatan konsumen dengan sebuah merek memiliki pengaruh terhadap terbentuknya Brand Love dan memediasi hubungan antara self expressive brand terhadap Brand Advocacy yang berupa Word of Mouth dan Brand Acceptance
This study examines brand engagement on Facebook. The growth of interest in the use of Facebook as part of brand's marketing strategy is increasing. Brands have embraced Facebook as a key marketing channel to drive engagement and brand awareness. On Facebook, the number of "like", comment and share a brand?s page receives are a manifest variable for brand engagement. This research is to identify consumer behaviour which are involved with a brand through ?like? on Facebook and to identify its relationship towards brand outcome in the form of Brand Love, Word of Mouth and Brand Acceptance. This research utilises case study of brand Dove Indonesia, an Indonesian brand that is most active on Facebook and has plenty of followers. By acquiring a sample of 150 respondents, gathered data on this research was processed by using Structural Equation Modelling. The result of this research shows that consumer involvement with a brand has impact towards Brand Love and mediating the relationship between Self-Expressive Brand and Brand Advocacy in the form of Word of Mouth and Brand Acceptance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Nadia Putri
"Persaingan bisnis FMCG dalam memperebutkan potensi pasar di Indonesia menjadi semakin ketat seiring dengan pertumbuhan pasar yang kian menjanjikan dan banyaknya pemain baru yang memasuki industri FMCG. Keberhasilan manajemen merek dalam membangun dan memelihara merek yang diwujudkan dalam implementasi strategi branding menjadi kunci utama dalam memenangkan kompetisi. Ekuitas merek sebagai nilai intrinsik merek menjadi fokus utama seorang manajer merek dalam manajemen merek.
Skripsi ini menyajikan pendekatan sistem dinamis dalam mensimulasikan interaksi yang terjadi antar faktor-faktor yang mempengaruhi ekuitas merek pada penerapan suatu strategi branding terhadap dalam konteks manejemen merek. Sebagai hasil, dihasilkan sebuah model yang dapat dipergunakan dalam proses pembuatan keputusan dalam manajemen merek untuk mengevaluasi implementasi dari suatu strategi branding terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ekuitas merek.

Competition among Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) companies in winning Indonesian emerging market potential is getting fiercer nowadays. This happens along with the promising growth of FMCG market in Indonesia with many new players entering the industry. Brand management success in building and sustaining a brand, as embodied in their branding strategies, is the key driving factor in winning the competition. Since brand equity is the intrinsic value of the brand, one of the biggest concern in brand management lies in monitoring brand equity over time as the measure of brand competitiveness.
This research presents system dynamic approach in simulating the interaction among brand equity elements as an impact of brand strategy by also incorporating consumer behavior aspect and other affecting factors in management decision making context. As the result, the model that can be used in brand management decision-making process for evaluating branding strategy implementation impact to brand equity elements. The research concludes with a demonstration of brand strategy implementation scenario and an analysis of its effect to the brand equity elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhadinal Fahmi
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk membahas pengaruh brand name, product involvement, dan consumer ethnocentrism terhadap purchase intention. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan factorial design 2 (brand name: local vs foreign name) x2 (product involvement: low vs high involvement) x2 (consumer ethnocentrism: low vs high ethnocentrism). Hasil penelitian menunjukan bahwa foreign name memiliki purchase intention yang lebih tinggi dibandingkan dengan local name. Hasil yang sama terjadi ketika foreign name dikombinasikan dengan low-involvement product, sedangkan pada high-involvement product, tidak terdapat perbedaan purchase intention antara penggunaan foreign name dan local name. Ketika foreign name dikombinasikan dengan low ethnocentrism pengaruh foreign name terhadap purchase intention lebih tinggi dibandingkan dengan local name, sedangkan pada konsumen dengan high ethnocentrism, pengaruh local name terhadap purchase intention tidak memiliki perbedaan dengan foreign name. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada kondisi low involvement dan low ethnocentrism, foreign name memiliki purchase intention yang lebih tinggi dibandingkan dengan local name, sedangkan pada kondisi high involvement dan high ethnocentrism, local name memiliki purchase intention yang lebih tinggi dibandingkan dengan foreign name. Hasil penelitian bermanfaat bagi perusahaan dalam mendesain nama merek yang tepat sesuai dengan tingkat involvement dari produk yang dipasarkan dan juga tingkat ethnocentrisme konsumen.

ABSTRACT
This thesis discussed the effect of brand name, product involvement, and consumer ethnocentrism towards purchase intention. This study used experimental approach with factorial design 2 (brand name: local vs foreign name) x2 (product involvement: low vs high involvement) x2 (consumer ethnocentrism: low vs high ethnocentrism. The results showed that in general, foreign names have higher purchase intention and gave. The same outcome occurred when foreign name were combined with low-involvement products, whereas in high-involvement products, there were no interaction effect between foreign and local name. When foreign name were combined with low ethnocentrism, the effect of foreign name will be higher than local name, while for ethnocentric consumer, the effect of local name toward purchase intention was not significantly different compared with foreign name. This study also showed that in the condition of low involvement and low ethnocentrism, foreign name have higher purchase intention compared to local name. While, in high involvement and high ethnocentrism condition, local name have higher purchase intention compared to foreign name. This study gave managerial implication which beneficial for companies in designing appropriate brand name according to the level of involvement of the product they offer to consumer and level of consumer ethnocentrism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Hanafi
"Industri kuliner merupakan industri yang semakin rapat persaingannya. Perusahaan jasa kuliner tidak dapat hanya berorientasi terhadap produk tetapi juga bagaimana brand tersebut dapat menjangkau dan memahami konsumennya. Kopitiam XYZ adalah sebuah kopitiam peranakan yang berusaha melestarikan kuliner lokal Indonesia dan menganjurkan budaya minum kopi kualitas terbaik dari produksi lokal. Peneliti tertarik untuk mengidentifikasi bagaimana brand Kopitiam XYZ mengomunikasikan brand identity-nya kepada konsumennya dan bagaimana implementasi brand identity tersebut dapat mendekatkan dan menyesuaikan diri dengan konsumen.
Dengan metode kasus yang melalui proses wawancara dan observasi, hasil penelitian ini melihat bahwa Kopitiam XYZ melakukan strategi pemasaran di era pemasaran horizontal dengan menerjemahkan brand identity lewat saluran pemasaran yang terintegrasi terutama pada proses komunitisasi (Communitization, Confirming, Clarity), promosi lewat social media seperti Twitter, branding secara visual, serta pelayanan yang berorientasi untuk konsumen meski tetap berpedoman pada identitas utama yang telah diproduksi dan disepakati oleh manajemen Kopitiam XYZ.

Competition in culinary industry has found its culmination. In the meantime, culinary industry is not only product-oriented business. Brand should reach out to its targeted consumers and understand their needs and wants. Kopitiam XYZ is one of the ?kopitiam peranakan? which aims to promote Indonesian local cuisine and conserve the culture of having high quality local coffee. Researcher observes how Kopitiam XYZ communicate its brand identity to its consumers and how the idea of brand identity is implemented to reach out their consumers and adapted to their needs and wants.
Study case method is utilized in this research. Through interviews and observation, Kopitiam XYZ this research shows that Kopitiam XYZ is commiting marketing strategy in horizontal marketing era through the use of 3C (communitization, confirming and clarity), social media promotion through Twitter, visual branding and excellent service for consumers while holding onto its core identity produced and approved by Kopitiam XYZ management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>