Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusnadi
"Aplikasi beban non linier sangat luas digunakan di industri rumah tangga, gedung perkantoran dan pabrik seperti konverter daya untuk pengendalian kecepatan motor ac/dc, un-interruptible power supplies (UPS) lampufluorescent yang menggunakan ballas elektronik. Penggunaan konverter ac-dc elektronika akan menarik arus terdistorsi yang mengandung komponen harmonisa dan secara keseluruhan akan menyebabkan faktor daya sistem menjadi berkurang. Arus yang terdistorsi akan mengandung THD%(Total Harmonic Distortion). Dalam pengoperasian konverter ac-dc tiga fasa terkendali, pengaturan sudut penyalaan merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pemberian sudut penyalaan yang tidak tepat dapat menyebabkan konverter ac-dc tidak bekerja secara optimal.
Pada penelitian ini, suatu metoda baru dipresentasikan untuk mengukur THD% secara otomatis pada sisi masukan jala-jala konverter ac-dc tiga fasa terkendali sebagai fungsi dari sudut penyalaan pada beban induktif berbasis LAB-VIEW 8,5 dan NI-DQ 6008. Ekperimen dilakukan dilaboratorium dengan cara mengevaluasi nilai THD% dan mencari operasi kerja sudut penyalaan sebagai fungsi dari %THD pada sisi masukan jala-jala konverter ac-dc tiga fasa terkendali untuk beban induktif dengan menggunakan software LabVIEW 8,5 dan Hardware NIDQ 6008.
Hasil ekperimen menghasilkan nilai operasi kerja converter ac-dc :Pada beban L1=0,25H Nilai 31%≤ THD≤35% dan 52,2≤ (α0)≤58,09 ,dengan presentasi kesalahan ≤0,2%. Untuk THD<31% akan mendapatkan nilai %E >5%, sedangkan untuk THD%> 35% 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 %𝐸>4%. Pada beban L2=0,56H. Nilai 31%≤THD≤36%dan (α0) =54 untuk (α0) dari THD 31% -36% ,sudut penyalaan akan konstan sebesar =54 derajat dengan persentasi kesalahan≤ 3%.

Application of non linear loads are widely used in household industries, office buildings and factories such as power converters for motor speed control of ac/dc, uninterruptible power supplies (UPS) lamp fluorescent using electronic Ballas. Ac-dc converters use of electronics will draw distorted current containing harmonic components and will cause the overall system power factor is reduced. Distorted currents will contain THD% (Total Harmonic Distortion). In the operation of ac-dc converter controlled three-phase, setting the ignition point is worth noting. Giving improper ignition angle can cause the ac-dc converters do not work optimally.
In this study, presented a new method to measure the THD% automatically on the input side of the net ac-dc converter controlled three-phase as a function of ignition angle based on an inductive load LAB-VIEW 8.5 and NI-DQ 6008. Laboratory experiments conducted by evaluating the value of THD% and looking for work operations ignition angle as a function of% THD on the input side of the net ac-dc converter is controlled to a three-phase inductive load using LabVIEW 8.5 software and Hardware NI-DQ 6008.
Experimental results of the operation value of work ac-dc converter: The load L1 = 0.25 H. Value of 31% ≤ THD ≤ 35% and ≤ 52.2 (α0) ≤ 58.09, with a presentation error ≤ 0.2%. For THD <31% will get the value of% E> 5%, while for THD%> 35% will get a% E> 4%. On load L2 = 0.56 H.Nilai THD ≤ 31% ≤ 36% and (α0) = 54 with a percentage error ≤ 3%."
Universitas Indonesia, 2012
T30913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Howe, Roger T.
New Jersey: Prentice-Hall, 1997
621.381 HOW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Supraptono
"Di dalam industri yang menggunakan motor induksi 3 phasa sebagai penggerak utama (main drive) ataupun sebagai motor penggerak peralatan yang lain, pengaturan kecepatan motor-motor tersebut adalah merupakan hal yang biasa dilakukan pada setiap kegiatan produksi. Peralatan hardware dan software yang dibuat pada tesis ini berbasis mikrokontroler yang berfungsi untuk mengatur kecepatan putar motor induksi 3 phasa dengan cara membuat variabel frekuensi dan variabel tegangan stator. Sistem ini dirancang dengan mengoptimalkan fungsi kerja mikrokontroler dari jenis ATMEL AT89C52 agar dapat meminimalkan penambahan komponen yang lain. Fungsi mikrokontroler pada sistem ini adalah menerima instruksi yang berupa data masukan dari "key pad', melakukan pengolahan data dengan beberapa keluaran berupa signal untuk pengatur tegangan dan frekuensi serta signal untuk mengaktifkan kerja thyristor dalam menghasilkan gelombang tegangan 3 phasa sebagai tegangan masukan dari motor induksi. Mikrokontroler juga menerima masukan signal dari opto coupler yang dipasangkan pada piringan as (shaft) motor sebagai umpan balik (feedback) untuk mengontroI kecepatan motor berdasarkan frekuensi. Pengontrolan tegangan dilakukan dengan metoda Pulse Width Modullation (PWM) yaitu cara pengaturan tegangan DC output , sebagai sumber tegangan yang akan diubah menjadi tegangan 3 phasa oleh thyristor dengan cara 6 step inverter. Sistem pengaturan tegangan dan frekuensi serta fungsi-fungsi lain yang terprogram secara terpadu di dalam mikrokontroler AT89C52, akan menghasilkan signal-signal untuk mengaktifkan komponen perangkat keras lainnya di dalam satu rangkaian, sehingga dapat mengendalikan kecepatan putar motor induksi 3 phasa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roddy, Dennis
Oxford: Pergamon Press, 1978
621.381 ROD i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Colclaser, Roy A.
New York: John Wiley & Sons, 1980
621.381 7 COL m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Horenstein, Mark N.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall International, Inc., 1996
621.381 7 HOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Millman, Jacob
Jakarta: Erlangga, 1987
621.381 7 MIL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carroll, John Millar, 1925-
New York: McGraw-Hill , 1965
621.381 7 CAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sulkhan Arrosyid
"Teknologi alat akuisi seismic sudah semakin berkembang. Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan penelitian mengenai alat akuisisi sinyal seismik berbasis sensor accelerometer MEMS. Sehingga pada penelitian ini telah memperbaharui alat akuisisi sinyal seismik dari sisi komunikasi agar dapat mengakuisisi lebih banyak geophone atau alat akuisisi sinyal seismik. Selain itu agar jangkauan kabel atau jarak antar geophone juga semakin panjang. Keluaran data dari sistem ini hamper setara dengan keluaran data dari geophone konvensinal. Sistem ini menggunakan Modul SPI Extender untuk membuat satu buah Raspberry Pi dapat mengakuisisi geophone MEMS dengan lebih banyak dan jengan jangakaun kabel yang lebih panjang. Hasil respon atau keluaran dari geophone disimpan kedalam Raspberry Pi terlebih dahulu untuk kemudian bisa diambil secara wireless oleh komputer host. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia.

The technology of seismic acquisition instrumentation has getting developed. In previous research, a study of seismic signal acquisition instrumentation based on MEMS accelerometer sensor has been done. This research has renewed seismic signal accelerometer by communication aspect to acquire more geophones or seismic signal acquisition instrumentation. Output data of this system is almost same with output from conventional geophone. This system uses SPI Extender modul to make one Raspberry Pi to acquire more MEMS geophone and with further cable reach. Respond result or output of geophone is saved into Raspberry Pi first so that it can be taken wirelessly by host computer. Trial test is done at Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadirin
"Perkembangan produk elektronika pada dekade terakhir ini berlcembang begitu pesatnya. Kemajuan teknologi ini hams ditunjang pula dengan inovasi produk komponen elektronika seperti transistor yang dihasilkan oleh 'industri semikonduktor. Chip yang terbuat dari bahan semikonduktor, merupakan inti dari komponen ini. Perlakuan yang benar terhadap chip dalam perakitan transistor akan menghasilkan produk semikonduktor yang berkualitas.
Perakitan chip dalam pembuatan lcomponen transistor adalah meletakkan chip dengan sistem solder pada lead frame dan menghubungkan chip dengan benang emas ke kaki-kaki transiston Mesin perakit chip ini Salah satunya yaitu mesin Mound-er 107B menggunakan die pemiukaan pemanas sebagai medium unluk memanaskan lead frame sehingga pada pennukaannya tercapai ternperatur titik lebur (melting point) dari chip yaitu 310 sampai 3l4°C.
Untuk mencapai tcmperatur tersebut diperlukan perhitungan perpindahan kalor yang baik dan tepat. Karena proses perakitan chip berlangsung dalam kecepatan yang tinggi yaitu mesin diset mampu menghasillran produk 0,66 detik per pieses.
Dari hasil perhitungan didapatkan panjang lintasan die permukaan pemanas utama sampai posisi chip diletakkan adalah 50 mm dan die pemanas awal adalah 75 mm. Dalam proscs perpindahan kalor yang terjadi pada die tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan dari die dan perlakuan terhadap lead fianme saat chip diletakkan, karena hal ini berhubungan dengan besamya rcsistansi antara die dengan lead frame.
Diharapkan dari hasil perhitungan dan perlakuan terhadap proses penyolderan chip ini dapat dihasilkan produk yang berkualitas tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>