Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lolyta Rosmelina
"ABSTRAK
Penelitian mengenai bahan bakar nabati terus berkembang sampai saat ini.
Perkembangan ini secara spesifik sudah ditandai dengan pengembangan generasi
kedua biofuel yakni renewable diesel. Renewable diesel merupakan hidrokarbon
turunan dari minyak nabati yang mengalami proses deoksigenasi. Pada penelitian
ini, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan preparasi katalis nanopartikel
NiMo/Al2O3 menggunakan metode simple heating. Hasil karakterisasi dari katalis
ini adalah ukuran partikel sebesar 93,43 nm dan 59,07 nm. Katalis nanopartikel
NiMo/Al2O3 kemudian digunakan untuk reaksi deoksigenasi dengan senyawa
model asam oleat yang dikondisikan pada tekanan 9 bar dan 15 bar, suhu operasi
400°C, dan kecepatan pengadukan 800 rpm. Konversi tertinggi dari minyak
deoksigenasi ini mampu mencapai 68,51 % sedangkan selektivitasnya sebesar
57,56 %.

ABSTRACT
Research on bio-fuels continues to grow today. This development has been
specifically characterized by the development of second generation biofuels which
is named renewable diesel. Renewable diesel is hydrocarbons derived from
vegetable oils undergo a process of deoxygenation. In this study, the first step is to
make the catalyst nanoparticle of NiMo/Al2O3 with simple heating?s method. The
results of this characterization of the catalyst particle size are capable of reaching
the 93,43 nm and 59,07 nm. Nanoparticles catalyst of NiMo/Al2O3 then used for
the deoxygenation reaction with oleic acid which is conditioned at a pressure of 9
bar and 15 bar, operating temperature of 400 °C, and stirring speed of 800 rpm.
The highest conversion of oil deoxygenation is able to achieve 68,51% while the
selectivity of 57,56%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Prakasa
"Pengembangan bahan bakar yang berbasis renewable diesel saat ini mulai banyak dikembangkan sebagai solusi permasalahan bahan bakar nasional. Renewable Diesel merupakan hidrokarbon turunan dari minyak nabati yaitu minyak nyamplung (Calophyllum Inophyllum Oil) yang mengalami proses hidrodeoksigenasi. Untuk mendapatkan renewable diesel yang diinginkan, diperlukan sebuah katalis yang memiliki selektivitas yang tinggi terhadap reaksi hidrodeoksigenasi tersebut. Salah satu penyangga katalis yang cocok yaitu karbon aktif dan zeolit. Kedua katalis tersebut memiliki banyak kelebihan dibandingkan penyangga katalis lain yaitu sifat kristalinitas dan luas permukaan yang tinggi, serta ketersediaannya yang melimpah di Indonesia. Inti aktif yang digunakan pada penelitian ini yaitu logam nikel molibdenum. Sintesis nanokristal logam dilakukan dengan menggunakan metode modifikasi simple heating dengan pemanasan serta pendinginan yang cepat. Metode ini mampu menghasilkan ukuran kristal dalam bentuk nano dalam waktu yang cepat dan energi yang rendah. Dengan menggunakan kedua penyangga tersebut, didapatkan katalis yang memiliki aktivitas, selektifitas, dan stabilitas yang tinggi. Setelah katalis diaktivasi, sintesis renewable diesel dilakukan dalam reaktor hidrogenasi pada kondisi operasi 375 oC, 12 bar, dan 800 rpm selama 2,5 jam. Dari sintesis tersbut dihasilkan konversi sebesar 81,99%, selektivitas sebesar 84,54%.

Nowadays, development of diesel fuel based on renewable feedstock is started as a solution of national energy problems. Renewable diesel is hydrocarbon derivative from hydrodeoxygenation reaction of non-edible vegetable oil which uses nyamplung oil (Calophyllum Inophyllum Oil). It has many oleic acids and seed productivities for renewable diesel synthesis. To obtain desired renewable diesel product, use of catalyst that has high selectivity with hydrodeoxygenation reaction is important. One of suitable support catalysts are activated carbon and zeolite. These catalysts has many advantages which are high crystallization, high surface area, and has very abundant availability in Indonesia. Active site which supported in this research is nickel molybdenum. The synthesis of metal nanocrystal was conducted by modification preparation from simple heating method which heating and cooling process run rapidly. This method can produce catalyst crystal with nano size, short time, and low energy. By using these catalysts, obtained high activity, selectivity, and stability. After catalysts activated, synthesis of renewable diesel performed in hydrogenation reactor at 375 oC, 12 bar, and 800 rpm for 2.5 hours. The result of conversion was 81.99% and selectivity was 84.54 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faisal
"Bahan bakar nabati memiliki potensi yang sangat besar untuk menjawab kebutuhan energi dalam negeri maupun dunia. Proses yang digunakan ialah reaksi hidrodeoksigenasi yang produknya dikenal dengan renewable diesel. Penelitian ini berfokus pada preparasi katalis NiMo/Zeolit dengan modifikasi metode konvensional yaitu metode microwave polyol process untuk sintesis renewable diesel. Dari hasil uji karakterisasi BET dan XRD diketahui katalis memiliki luas permukaan 5,45 m2/g dan memiliki ukuran kristal rata-rata 62,98 nm. Katalis digunakan untuk mensintesis renewable diesel dengan kondisi operasi suhu 375°C, tekanan 12 bar, loading katalis 1% massa minyak jarak dan kecepetan pengaduk 800 rpm. Berdasarkan hasil uji GC-MS menunjukan katalis NiMo/Zeolit mampu mengkonversi minyak jarak sebesar 88,61% dengan selektivitas produk renewable diesel sebesar 35,26 serta yield 21,5%. Berdasarkan hasil Uji FTIR dan Uji sifat fisik produk, renewable diesel hasil reaksi menggunakan katalis NiMo/Zeolit memiliki spesifikasi yang lebih baik dari solar komersial dengan nilai densitas: 0,833 gr/cm3, viskositas: 3,02 cst, Indek setana: 61,01.

Biofuels have great potential to fulfill the energy needs of Indonesia. The process used is hydrodeoxygenation reaction (HDO) whose products are known as renewable diesel. This study focuses on preparation NiMo/Z catalyst for sintesizing renewable diesel from jatropha oil. Preparation of NiMo/zeolit catalyst is done by using microwave polyol process method which gives the surface area of 5.45m2/g and has an average crystal size of 62.98nm. NiMo/Zeolit catalyst used to synthesize renewable diesel at 375oC, pressure 12 bar, catalyst loading 1% mass of Jathropa Oil and stirer speed of 800 rpm. Based on the test results of GCMS showed the catalyst NiMo/Zeolit has the conversion of jatropha oil 88,61% with renewable diesel product selectivity of 35.26 and 21.5% yield. According to result of FTIR and product physical properties, renewable diesel products has better specifications than commercial diesel with density values: 0.833 gr/cm3, viscosity: 3.02 cst, cetane index: 61.01."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Erna
"Penelitian ini fokus pada kebijakan diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai campuran minyak solar pada sektor transportasi PSO Public Service Obligation di Indonesia. Tujuan penelitian menganalisis perkembangan kebijakan diversifikasi energi melalui pemanfaatan biodiesel sebagai campuran minyak solar; menganalisis tingkat keberhasilan implementasi kebijakan; serta menganalisis faktor ndash; faktor yang mempengaruhi permintaan, penawaran dan harga biodiesel di Indonesia menggunakan model simultan 2SLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 harga biodiesel masih lebih tinggi dari harga minyak solar; 2 kewajiban memanfaatan biodiesel ini mampu meningkatkan kapasitas produksi, konsumsi dan penawaran biodiesel Indonesia; 3 realisasi pemamfaatan biodiesel lebih rendah dari target yang diharapkan pemerintah 4 faktor ndash; faktor yang mempengaruhi permintaan biodiesel adalah konsumsi biodiesel sebelumnya dan GDP. Sementara penawaran biodiesel dipengaruhi harga biodiesel, kapasitas produksi dan penawaran biodiesel periode sebelumnya. Harga biodiesel berhubungan kuat dengan harga CPO dan harga minyak bumi.

This study focuses on energy diversification policy through the biodiesel utilization for transportation sector Public Service Obligation in Indonesia. The aims of the study are to describe the latest information about diversification energy policy through biodiesel utilization as mixed diesel fuel to analyze the achievement of policy implementation of the biodiesel utilization and to describe the affecting factors of biodiesel price, demand and supply in Indonesia using simultant equation and estimation of Two Stage Least Squares method 2SLS.
The results of the study show that 1 the biodiesel price is still higher than fuel price solar 2 The biodiesel utilization policy is able to increase biodiesel production capacity, demand and supply 3 Realization of biodiesel utilization is still lower than government target 4 factors that affect demand for biodiesel in Indonesia are biodiesel consumption period in last year and GDP. While the biodiesel supply is influenced by biodiesel price, production capacity and biodiesel stock. The biodiesel price has relationship with CPO price and oil price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Utaviani Putri
"ABSTRAK
Green diesel merupakan bahan bakar nabati generasi kedua yang memiliki potensi untuk menjawab kebutuhan energi baik dalam negeri maupun dunia. Proses yang digunakan untuk memproduksi green diesel adalah hidrolisis sebagai pre-treatment dan hidrodeoksigenasi menggunakan katalis NiMo/Al2O3. Hidrolisis akan mengubah trigliserida pada bahan baku, yaitu minyak jelantah menjadi free fatty acid FFA yang selanjutnya dikonversi menjadi green diesel melalui hidrodeoksigenasi. Hidrolisis minyak jelantah dilakukan pada suhu 200oC dan tekanan 16 bar dengan rasio volume air dan minyak sebesar 1:1. Waktu reaksi divariasikan dari 1 hingga 3 jam. Kondisi operasi optimum hidrolisis, yaitu pada waktu 3 jam mampu menghasilkan FFA sebanyak 73,89 . Untuk proses hidrodeoksigenasi dilakukan variasi kondisi operasi, yaitu pada suhu 375oC dan tekanan 12 bar yang dapat menghasilkan green diesel dengan konversi 80,24 , selektivitas 53,37 , dan yield 19,26 , serta pada suhu 400oC dan 15 bar yang dapat menghasilkan green diesel dengan konversi 82,15 selektivitas 69,58 , dan yield 68,87 .

ABSTRACT
Green diesel is a second generation of biofuel that has a potential to answer the energy needs either in Indonesia or in the world. The process used to produce green diesel are hydrolysis as a pre treatment and hydrodeoxygenation by using NiMo Al2O3 catalyst. Hydrolysis will change the triglycerides in the raw material, which is waste cooking oil into free fatty acid FFA and then converted into green diesel through hydrodeoxygenation. Hydrolysis of waste cooking oil carried out at temperature of 200oC and pressure of 16 with water and oil volume ratio of 1 1. Time is varied from 1 to 3 hours. The optimum condition of hydrolysis, which is at 3 hours can produce FFA as much as 73.89 . For hydrodeoxygenation, variations in operating condition used are 375oC with pressure of 12 bar that can produce green diesel with conversion of 80.24 , selectivity of 53.37 , and yield of 19.26 , also 400oC with pressure of 15 bar that can produce green diesel with conversion of 82.15 , selectivity of 69.58 , and yield of 68.87 . "
2017
S67176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumayo Apryansyah
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui dan ramah terhadap lingkungan. Potensi sumber bahan bakar nabati di Indonesia cukup besar, memungkinkan untuk pengembangan dan penggunaan biodiesel yang diolah dari sumber-sumber tersebut. Pengolahan biodiesel dilakukan dengan proses transesterifikasi. Biodiesel yang ditinjau diolah dari minyak kelapa. Dari uji spesifikasi didapatkan hanya ada satu variabel yang tidak sesuai standar, yaitu pada total glycerol biodiesel minyak kelapa yang memiliki kelebihan 0,0451%w. Pengujian prestasi dan emisi gas buang dilakukan pada Diesel Engine Research and Test Bed dengan mesin uji Nissan tipe SD 22 dan tidak dilakukan modifikasi (standar). Campuran bahan bakar antara solar dan biodiesel divariasikan pada kandungan masing-masing biodiesel 5% (BS-5), 10%(BS-10), dan 20%(BS-20). Perubahan putaran poros dari 1300, 1500, 1700 dan 1900 rpm. Pembebanan dikondisikan pada bukaan throttle 30%, 40%, 50% dan 60%. Hasil pengujian menunjukkan penambahan kandungan biodiesel dalam campuran bahan baker dapat mengurangi emisi (opasitas) yang dihasilkan. Pada biodiesel minyak kelapa dapat meningkatkan Brake Horse Power dan menurunkan konsumsi bahan baker spesifiknya pada pengujian dengan variasi putaran mesin. Secara umum pada biodiesel minyak kelapa tersebut yang memiliki hasil paling baik dengan kandungan campuran bahan bakar sebesar 5 % atau yang disebut BS-5.

Biodiesel is the one of the alternative energy which can be renewed and environmental friendly. Indonesia has a big potency to develop and use biodiesel as a diesel fuel because there are many kind of plantation resources in it. The process of biodiesel can be conducted with process of transesterification. Biodiesel which was evaluated, was processed from coconut oil. The result is only one variable outside standard of biodiesel. The result from the test are biodiesel of coconut oil have surplus of total glycerol 0,0451%w from standard of biodiesel. The performance test was conducted on Diesel Engine Research and Test Bed with Nissan tipe SD 22 engine without any modification. The fuel mixing between diesel fuel and biodiesel was variated at biodiesel contain 5%, 10% and 20%. The speed engine changing are 1300, 1500, 1700 and 1900 rpm while the throttle valve open in 30%, 40%, 50% and 60%. The testing result showed that the pacity value decrease when using these biodiesels. The result also showed that Biodiesel from coconut oil can increase the brake horse power and decrease specific fuel consumption of diesel engine test especially in variation of speed engine charge. Generally, from biodiesel coconut oil with contain 5% (BS-5) mix with diesel fuel has the best resulted."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S36223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyanti Mayasari
"

Biodiesel adalah bahan bakar nabati cair yang memiliki karakteristik menyerupai minyak solar dan dapat diperoleh dari bahan baku organik sehingga sifatnya sustainable dan ramah lingkungan. Indonesia memproduksi biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) sejak 2006, namun terdapat permasalahan yaitu keterbatasan lahan, terganggunya ketahanan pangan dan komoditas perdagangan ekspor CPO, selain itu produksi biodiesel di Indonesia belum memiliki tata kelola yang baik serta kurangnya kebijakan yang mendorong pengembangan biodiesel sehingga target pemanfaatan biodiesel tidak tercapai.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu model sistem dinamis produksi biodiesel di Indonesia yang mengintegrasikan berbagai variabel, seperti bahan baku, lahan, produktivitas, ekspor CPO dan kebijakan, dilakukan dengan metode pemodelan sistem dinamis menggunakan piranti lunak STELLA. Model yang dihasilkan dapat membantu pencapaian target mandatori pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) di Indonesia pada tahun 2025 serta kemandirian energi dengan penghapusan impor minyak solar di Indonesia melalui simulasi skenario yang dapat digunakan untuk mengajukan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.

Telah dihasilkan Indonesia Biodiesel Production Model (IBPM) yang memfokuskan pada peningkatan produksi biodiesel. Hasil simulasi pada model menunjukkan bahwa untuk pemenuhan target mandatori 30% biodiesel (B30) pada 2025, dibutuhkan pertumbuhan lahan 5,3%/tahun pada Perkebunan Rakyat (PR), 1,001%/tahun pada Perkebunan Besar Negara (PBN) dan 5,78%/tahun pada Perkebunan Besar Swasta (PBS) dengan kenaikan produktivitas lahan rata-rata secara bertahap hingga 14,75 Ton/Ha serta penurunan ekspor refined CPO hingga 43,05% pada tahun 2025. Sementara untuk penghapusan impor minyak solar, dibutuhkan kenaikan lahan 5,78%/tahun untuk PR, 1,0092%/tahun untuk PBN dan 6,38%/tahun untuk PBS dengan produktivitas yang naik secara bertahap hingga mencapai 14,75 Ton/Ha dan pembatasan ekspor refined CPO hanya sebesar 25,17% pada tahun 2025, nilai variabel input ini akan menghasilkan persentasi blending biodiesel sebesar 60% (B60) pada tahun 2025. Sementara itu kemungkinan penggantian minyak solar dengan biodiesel B100 belum dapat dilakukan karena dampak yang besar terhadap ekspor CPO dan hilangnya insentif biodiesel.

Beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diusulkan di antaranya pemberian izin penggunaan lahan terabaikan, insentif atau pinjaman untuk perluasan lahan, kemudahan perizinan lahan, subsidi bibit unggul dan pupuk serta perbaikan sistem irigasi untuk lahan kelapa sawit dan pembatasan ekspor refined CPO yang merupakan variabel yang paling memengaruhi peningkatan produksi biodiesel di Indonesia.


Biodiesel is a liqud biofuel that has similar characteristic with diesel oil. Biodiesel is produced from organic materials, thus it is sustainable and enviromental friendly. Indonesia has been producing biodiesel from Crude Palm Oil (CPO) since 2006, but there are some issues regarding biodiesel utilization, such as land limitation, food security and CPO export commodity threats. In addition, good management of biodiesel development in Indonesia has not achieved and the lack of supported biodiesel policies are behind the reasons why biodiesel mandate has not been reached in the last few years.

The research aims to build a system dynamics model of biodiesel production in Indonesia, which integrated all the variabels, such as feedstock, land, productivity, CPO export and policies using system dynamics modeling with STELLA software. The model will help to reach the biofuel utilization mandate in 2025 and to gain energy security in terms of elimination diesel oil import, through simulation of policies recommendation scenarios.

Indonesia Biodiesel Production Model (IBPM) has been developed, which focus on increasing of biodiesel production in Indonesia. The simulation shows, to achieve biodiesel mandate of 30% biodiesel in 2025 (B30), cultivation lands need to be increased, as 5,3%/year of small holding land, 1,001%/year of state owned land and 5,39%/year of private owned land. It is also needed to gradually increase land productivity to 14,75 Ton//Ha and decrease refined CPO export to 43,05% in 2025. Whereas to eliminate diesel oil import, land growth rate of small holding, state owned and private owned land are 5,78%/year, 1,0092%/year and 6,38%./year, respectively. Land productivity should be increased gradually to 14,75 Ton/Ha and export of refined CPO must be limited to maximum 25,17% in 2025. These adjusted variables will result biodiesel blending of 60% (B60) in 2025. Meanwhile the option to exchange diesel oil with biodiesel B100 will not be possible, since it will have a great impact on CPO export levy and biodiesel incentives.

There are some policies recommendation according to the simulated scenarios, such as acquiescence to use the abandoned agricultural land, incentive or loan to land expanding, simplicity on land licensing, subvention of quality seeds and fertilizers, improvement of palm oil irigation system and export limitation of refined CPO as the most influenced variable to increase biodiesel production in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shandy Raditya Syahron
"ABSTRAK
Konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia sebagai sumber energi kita meningkat dengan pesat. Pasokan bahan bakar berbasis minyak bumi telah menurun karena permintaan yang meningkat. Biodiesel dianggap sebagai salah satu dari banyak bahan bakar alternatif untuk memecahkan masalah ini. Biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan, karena berasal dari limbah minyak nabati. Selain itu, pabrik mobile yang merupakan inovasi baru bisa mengatasi masalah tersebut. Sebuah pabrik mobile memiliki arti pabrik yang bisa berkeliling untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang bermanfaat, di mana dalam proyek ini pabrik akan mengumpulkan minyak jelantah di sekitar kota untuk menghasilkan produk biodiesel. Oleh karena itu, permintaan atau demand dapat dipenuhi dengan cepat. Proses utama dari pabrik biodiesel mobile adalah reaksi esterifikasi, yang dengan mereaksikan triasilgliserol TAG dengan metanol untuk menghasilkan asam lemak metil ester FAME atau biodiesel dan gliserol. Dalam rangka untuk merancang pabrik ini, simulasi dalam program HYSYS dilakukan. Neraca bahan yang ditentukan dalam simulasi digunakan untuk menghitung ukuran peralatan. Dan kemudian, analisis ekonomi dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan proyek ini.

ABSTRACT
The consumption of fossil fuels in Indonesia as our energy source is rapidly increasing. Supply of petroleum based fuel has already decreased as the demand is increasing. Biodiesel is considered as one of many alternative fuels to solve this problem. Biodiesel is a renewable fuel, since it is derived from waste vegetable oil WVO . Moreover, mobile plant as a new innovation could overcome the problem. A mobile plant has the meaning of a plant that could travel around to process materials to become useful products, in which in this project the plant will collect WVO around the cities to produce biodiesel products. Therefore, the demand could be met quickly. The main process of the mobile biodiesel plant is esterification reaction, which is by reacting triacylglycerol TAG with methanol to produce fatty acid methyl esters FAME or biodiesel and glycerol. In order to design the plant, a simulation in HYSYS program is done. Material balance that is determined in the simulation is used to calculate the size of equipments. Thus, an economical analysis is performed to evaluate the project rsquo s feasibility."
2016
S66049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya
"Biodiesel merupakan salah satu solusi bahan bakar alternatif yang tepat digunakan di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu produsen Crude Palm Oil CPO terbesar di dunia. Saat ini, Biodiesel digunakan sebagai campuran dari diesel dari minyak bumi Solar. Masalah utama yang terjadi adalah kecenderungan biodiesel untuk teroksidasi sehingga menurunkan storage life. Masalah tersebut dapat diatasi dengan penambahan aditif antioksidan seperti tert-Butylhydroquinone TBHQ yang harganya murah dan banyak tersedia di pasaran. Performa TBHQ kurang memuaskan karena dispersinya yang buruk saat dicampur pada biodiesel. Oleh karena itu, TBHQ dicampurkan kedalam biodiesel dengan bantuan surfaktan Sorbitan monooleate yang bertujuan untuk meningkatkan dispersi sehingga performanya sebagai antioksidan lebih baik. Pencampuran tersebut dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu pertama-tama mencampurkan TBHQ dengan surfaktan, kemudian dicampurkan kedalam biodiesel, serta dilakukan uji dispersi. Biodiesel diuji ketahanan oksidasinya sebelum dan setelah dicampurkan TBHQ dan surfaktan dengan bilangan asam dan bilangan iodin. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa penambahan surfaktan Sorbitan Monooleate mampu meningkatkan dispersi TBHQ pada biodiesel. Peningkatan ketahanan oksidasi pada biodiesel paling baik terjadi setelah penambahan surfaktan Sorbitan Monooleate 300 ppm dan TBHQ 2000 ppm.

Biodiesel is one of the best alternative fuels solutions to be used in Indonesia because Indonesia is one of the largest producers of Crude Palm Oil CPO in the world. Currently, Biodiesel is used as a mixture of diesel from petroleum Solar. The main problem that occurs is the tendency of biodiesel to oxidize, thus lowering the shelf life. The problem can be solved by the addition of antioxidant additives such as tert Butylhydroquinone TBHQ which is cheap and widely available in the market. TBHQ performance is less satisfactory because of poor dispersion when mixed in biodiesel. Therefore, TBHQ is incorporated into biodiesel with the help of Sorbitan monooleate surfactant which aims to increase dispersion so that its performance as an antioxidant is better. Mixing can be done with several steps, namely first mixing TBHQ with surfactant, then mixed into biodiesel, and conducted by dispersion test. Biodiesel tested its oxidation resistance before and after mixed TBHQ and surfactant with acid number and iodine number. The tests showed that the addition of Sorbitan Monooleate surfactant increased the dispersion of TBHQ antioxidant additive in biodiesel. The best improvement of oxidative stability of biodiesel occur after adding the Sorbitan Monooleate 300 ppm and TBHQ 2000 ppm to the biodiesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Ghulam Halim
"Upaya intens dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi persoalan defisit kebutuhan diesel domestik dengan mewajibkan pencampuran biodiesel pada solar hingga 20 pada tahun 2016. Namun, biodiesel yang ada memiliki beberapa kekurangan diantaranya penggunaan minyak nabati pangan sebagai bahan baku produksi. Simulasi sintesis renewable diesel berbasis minyak nabati non-pangan dengan rute produksi hidrodeoksigenasi trigliserida langsung dibuat dengan simulator Unisim Design R 390.1 pada penelitian ini. Dari simulasi didapatkan kondisi operasi optimal untuk sintesis renewable diesel yaitu pada tekanan 30 bar dan suhu 320?-380?C, dengan konversi 71.50 , yield 45.5 , dan selektivitas 38.3 . Selain itu, diperoleh pula tiga jenis minyak nabati non-pangan yang sesuai untuk menjadi alternatif bahan baku pembuatan renewable diesel di Indonesia, yaitu minyak kosambi, minyak nyamplung, dan minyak kemiri sunan.

Intense efforts is exerted by the Indonesian government in solving the domestic diesel demand deficit problem by obligating the mixing of biodiesel in diesel up to 20 on 2016. However, biodiesel has some disadvantages such as the use of edible oils as raw materials for production. Synthesis simulation of non edible vegetable oil based renewable diesel with direct triglyceride hydrodeoxigenation production route was made with Unisim Design R 390.1 simulator in this research. From the simulation, the optimum operating conditions for renewable diesel synthesis reached are 30 bar and temperature 320 380 C, with 71.50 conversion, 45.5 yield and 38.3 selectivity. In addition, three types of non food vegetable oils are also suitable to be an alternative raw material for making renewable diesel in Indonesia, namely kosambi oil, nyamplung oil, and siri kemiri oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>