Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destiana Agustin
"ABSTRAK
Tidur merupakan salah satu kebutuhan fisiologis bagi manusia yang berguna
untuk proses pemulihan tubuh. Pekerja shift memiliki jadwal kerja yang berubahubah
yang mengakibatkan perubahan irama sirkadian tubuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dengan faktorfaktor
yang mempengaruhi tidur pada pekerja shift di PT. Krakatau Tirta Industri.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Teknik sampel yang
digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70
orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja shift memiliki kualitas tidur
yang buruk (64,3 %) dan adanya hubungan antara kualitas tidur dengan penyakit
fisik (p value=0,020, α = 0,05). Rekomendasi bagi pekerja diperlukan pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit fisik

ABSTRACT
Sleeping is one of physiological needs for humans that is useful for body recovery
process. Shift workers had rotating work schedule which can change the circadian
rhythm of body. The aim of this research was to identify the relationship between
sleep quality and factors that affect sleep in shift worker at Krakatau Industrial
Water. This research used a correlative descriptive design. Sample tecqnique used
was total sampling. The number of sample in this research were 70 shift workers.
The results showed that shift workers had poor quality sleep (64,3 %) and there is
a relationship between sleep quality and disease (p value=0,020, α = 0,05). The
recommendation for worker is needed health service for overcome disease
problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanti
"Kurang tidur dapat memberikan dampak buruk bagi pekerja terutama pekerja shift Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan melibatkan 114 pekerja shift di PT MWT Cikarang Instrumen yang digunakan adalah the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dan kuisioner produktivitas kerja.
Hasil penelitian menunjukkan 63 3 pekerja dengan kualitas tidur baik memiliki tingkat produktivitas tinggi Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja p 0 026 0 05 Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi perawat kesehatan kerja dalam menjalankan perannya sebagai edukator dan advokat.

Lack of sleep can have a negative impact for workers especially shift workers This study aimed to examine the relationship between sleep quality with work productivity This study used a correlation descriptive design with cross sectional approach and involved 114 shift workers at PT MWT Cikarang The instrument used the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI and work productivity questionnaire.
The result showed that 63 3 shift worker with good sleep quality had high productivity level Based on Chi Square test there was a significant relationship between sleep quality and work productivity p 0 026 0 05 The results can be used as consideration for occupational health nurses in their role as an educator and advocate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevan Deby Anbiya Muhammad Sunarno
"Penelitian dan kajian mengenai sleep deprivation selama ini baru dilihat berdasarkan pernyataan dari responden penelitian, korban maupun saksi mata yang sifatnya sangat subjektif. Tingginya angka kecelakaan yang muncul akibat dari sleep deprivation dan sulitnya mencari data yang objektif mengenai kuantitas dan kualitas tidur yang sebenarnya dialami oleh pekerja, khususnya pekerja shift operator hauling truck masih menjadi masalah yang besar, khususnya di bidang keilmuan K3. Penelitian ini merupakan cross sectional study. Variabel dari penelitian ini adalah kuantitas tidur, kualitas tidur, salivary alpha amylase, tekanan darah, denyut nadi, kadar oksigen dalam darah, temperatur tubuh, karakteristik individu, sleep hygiene dan beban kerja. Penelitian dilakukan selama 1 bulan di perusahaan tambang di Indonesia. Secara umum, rata-rata durasi tidur versi Fitbit pada operator hauling truck dengan pola 2 shift adalah sebesar 149 menit atau 2 jam 29 menit sedangkan pada pola 3 shift adalah sebesar 182 menit atau 3 jam 8 menit. Kualitas tidur versi Fitbit pada operator hauling truck dengan pola 2 shift adalah sebesar 13 pada REM, 38 pada light sleep dan 12.7 pada deep sleep. Sedangkan pada pola 3 shift adalah sebesar 14.2 pada REM, 44.7 pada light sleep dan 13.1 pada deep sleep.

The study of sleep deprivation has only recently been seen based on statements from research respondents, victims and eyewitnesses who are very subjective. The high number of accidents arising from sleep deprivation and the difficulty of finding objective data on the actual quantity and quality of sleep experienced by workers, especially shift operator hauling truck workers is still a big problem, especially in the field of OHS science. This is a cross sectional study. The variables of this study are quantity of sleep, quality of sleep, salivary alpha amylase, blood pressure, heart rate, blood oxygen levels, body temperature, sleep hygiene, individual characteristics and workload. Research conducted for 1 month in mining company in Indonesia. The average sleep duration of Fitbit on hauling truck operator with 2 shift pattern is 149 minutes or 2 hours 29 minutes while in 3 shift pattern is 182 minutes or 3 hours 8 minutes. Quality of sleep on hauling truck operator with 2 shift pattern is 13 in REM, 38 in light sleep and 12.7 in deep sleep. While the pattern of 3 shifts is 14.2 in REM, 44.7 in light sleep and 13.1 in deep sleep."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Arifianto
"Latar Belakang : Kerja shift dapat menyebabkan gangguan tidur dan gangguan kehidupan sehari-hari (stres), perubahan perilaku seperti mulai merokok dan pola konsumsi makanan yang tidak sehat, yang menyebabkan obesitas dan perubahan kadar kolesterol darah. Dimana hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara pekerja shift dan non shift terhadap perubahan profil EKG iskemik di perusahaan baja selama kurun waktu 2014-2018.Nelayan adalah jenis pekerjaan dengan risiko kelelahan kerja yang tinggidan
Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan subyek penelitian adalah pekerja perusahaan baja yang melakukan medical check up rutin kurun waktu 2014-2018, dilakukan dengan mengambil data sekunder hasil medical check up dalam kurun waktu diatas. Hasil uji statistik menggunakan Chi Square dan Regresi Cox menggunakan nilai probabilitas (p<0,05) untuk signifikansi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 834 pekerja, laki-laki usia 36-55 tahun. Faktor risiko PJK yang diukur obesitas, usia, lingkar pinggang, lama bekerja, aktifitas fisik, konsumsi makanan berlemak, riwayat genetik, hipertensi, diabetes, dislipidemi, dan merokok. Sedangkan faktor stres kerja diukur menggunakan kuesioner survey diagnosis stres.
Hasil : Prevalensi perubahan EKG iskemik pada pekerja shift sebanyak 13,2% dan pada pekerja non shift 12,0%. Survival rate untuk perubahan EKG iskemik pada pekerja shift sebesar 85,4% dan pekerja non shift sebesar 82,9%. Hipertensi berhubungan dengan EKG iskemik, dengan RR 1,88 dan IK95% (1,15-3,09). Tidak ditemukan hubungan antara kerja shift dan non shift dengan EKG iskemik.di Ancol, Cilincin
Kesimpulan : Kejadian EKG iskemik antara kelompok pekerja shift dan non shift tidak berbeda signifikan. Hipertensi berhubungan dengan EKG iskemik. Pekerja non shift memiliki angka ketahanan lebih rendah terhadap terjadinya EKG iskemik daripada pekerja shift. satu
Background : Shift work can cause sleep disturbance and disruption of daily life (stress), changes in behavior such as starting smoking and unhealthy food consumption patterns, which cause obesity and changes in blood cholesterol levels. Where it can increase the risk of cardiovascular disease. The purpose of this study is to find out the relationship between shift and non-shift workers on changing the ischemic ECG profile in steel indus-try during the 2014-2018 period. Fishermen, which are widely spread in
Research methods : The design of this study was a cohort retrospective with research subjects as steel industry workers who performed routine medical check-ups in the 2014-2018 period, carried out by taking secondary data from medical check-up results in the above period. Statistical test results using Chi Square and Cox Regression use probabil-ity values (p <0.05) for significance. The number of samples in this study were 834 work-ers, men aged 36-55 years. CHD risk factors measured by obesity, age, waist circumfer-ence, length of working, physical activity, consumption of fatty foods, genetic history, hypertension, diabetes, dyslipidemia, and smoking. While work stress factors are meas-ured using a Survey Diagnosis Stress questionnaire.his study was a retrospective cohort
Results : The prevalence of ischemic ECG changes in shift workers is 13.2% and in non shift workers is 12.0%. The survival rate for ischemic ECG changes in shift workers was 85.4% and non-shift workers was 82.9%. Hypertension is associated with ischemic ECG, with RR 1.88 and CI 95% (1.15-3.09). There is no relation between shift and non shift work with ischemic ECG.
Conclusion : Ischemic ECG events between shift and non shift worker groups are not significantly different. Hypertension is associated with ischemic ECG. Non-shift workers have lower endurance numbers against ischemic ECG than shift workers"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Derry Daryana Kelana Putra
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Analisis penyelengaraan manajemen sekuriti di PT.
Kawasan Industrial Eastate Cilegon (KIEC), dengan luas lahan KIEC 625 hektar
dan terdiri dari Perusahaan nasional dan Multinasional. PT. KIEC sebagai pihak
pengelola Kawasan Industri dikota Cilegon, yang mana untuk penyelengaraan
Keamanan dan Pengamanan mengunakan tenaga outsourcing yang dipercayakan
kepada PT CCP, PT SCURINDO dan PT KORSERA sebagai jasa pengamanan
untuk kawasan Dalam melindungi aset PT. KIEC dan keamanan, kenyamanan dan
ketertiban bagi seluruh Penguna lahan industri. Dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode pengamatan dilapangan didukung dengan metode wawancara,
observasi dan Penelaahan beberapa dokumen yang mendukung untuk menganalisa
manajemen sekuriti di PT. KIEC. Batasan tesis ini fokus pada proses manajemen
sekuriti dan upaya proses pengamanan dan pengawasan yang dilakukan oleh
sekuriti dari tenaga outsourcing yang dipercayakan kepada PT CCP, PT
SCURINDO dan PT KORSERA. Dalam penelitian ini mengunakan metode
Kualitatif Deskriptif dalam menentukan hasil penelitian yang diamati. Hasil
penelitian menunjukan bahwa dengan jumlah anggota sekuriti yang sangat
terbatas untuk mengamankan dan mengawasi luas lahan 625 Hektar di PT. KIEC
yang membuat kegiatan pengamanan lahan PT. KIEC kurang Maksimal, selain itu
sarana dan prasarana yang tidak memadai menjadikan suatu kendala yang paling
utama dalam kegiatan pengamanan di kawasan PT. KIEC. Untuk itu diharapkan
PT. KIEC untuk menambah tenaga pengamanan yang ada dan melengkapi sarana
dan Prasarana untuk menunjang semua kegiatan anggota dilapangan.

ABSTRACT
This thesis discusses the analysis of the organization of security management at
PT. Eastate Cilegon Industrial Region (KIEC), with a land area of 625 hectares
and consists KIEC of national and multinational Company. PT. KIEC as the
Industrial Zone of the city of Cilegon, which for Organizing Safety and Security
using outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA as security services to the region in protecting the assets of PT. KIEC
and safety, comfort and order for all Users of industrial land. In this study was
conducted using the field observation supported by interviews, observation and
examination of several documents that support for analyzing security management
at PT. KIEC. Limitations of this thesis focuses on the process of security
management and security processes and supervision efforts undertaken by the
security of outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA. In this research using descriptive qualitative method in determining
the results of the study were observed. The results showed that the number of
members is very limited security to secure and supervise the land area of 625
hectares in PT. KIEC that make security activities of land PT. KIEC less
Maximum, besides infrastructure is inadequate to make a most important obstacle
in securing activities in the area of PT. KIEC. For it is expected to PT. KIEC to
supplement existing security personnel and complementary facilities and
infrastructure to support all the activities of members of the field., This thesis discusses the analysis of the organization of security management at
PT. Eastate Cilegon Industrial Region (KIEC), with a land area of 625 hectares
and consists KIEC of national and multinational Company. PT. KIEC as the
Industrial Zone of the city of Cilegon, which for Organizing Safety and Security
using outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA as security services to the region in protecting the assets of PT. KIEC
and safety, comfort and order for all Users of industrial land. In this study was
conducted using the field observation supported by interviews, observation and
examination of several documents that support for analyzing security management
at PT. KIEC. Limitations of this thesis focuses on the process of security
management and security processes and supervision efforts undertaken by the
security of outsourced personnel entrusted to PT CCP, PT SCURINDO and PT
KORSERA. In this research using descriptive qualitative method in determining
the results of the study were observed. The results showed that the number of
members is very limited security to secure and supervise the land area of 625
hectares in PT. KIEC that make security activities of land PT. KIEC less
Maximum, besides infrastructure is inadequate to make a most important obstacle
in securing activities in the area of PT. KIEC. For it is expected to PT. KIEC to
supplement existing security personnel and complementary facilities and
infrastructure to support all the activities of members of the field.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adil Kesuma
"PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan yang memproduksi besi baja yang dalam proses produksinya menggunakan mesin dan alat mekanik dengan daya listrik yang mempunyai potensi bahaya tinggi dan dapat menimbulkan kecelakaan ataupun gangguan kesehatan bagi tenaga kerjanya. Oleh karma itu penggunaan teknologi merupakan program keselamatan-dan kesehatan kerja yang memadai.
Penggunaan alat pelindung dui yang masih belum. memenuhi Standar Operation Procedure, merupakan perilaku yang tidak diharapkan dan menjadi hambatan dalam usaha mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sikap dan perilaku yang tidak diharapkan ini dapat dirubah dan diarahkan kepada perilaku yang baik seperti yang kita harapkan. Mengingat tingkat kebisingan yang tinggi pada lingkungan kerja. dapat menyebabkan problem gangguan pendengaran.
Tujuan dari studi adalah untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan alat pelindung telinga serta faktor-faktor yang. berhubungan dengan penggunaan alat pelindung telinga padat-tenaga kerja bagian praduksi baja PT. Krakatau Steel Cilegon Jawa Barat-tahun 1998.
Hasil studi ini diharapkan memberi masukan-kepada penrsahaaa dan dapat dijadkan dasar untuk program perusahaan dalam meningkatkan tingkat kesadaran pekerja dalam melaksanakan atau mematu Standar Operation Procedure yang ditetapkan Pihak Manajemen PT. Krakatau Steel.
Dari hasil studi yang. dilakukan, maka terlihat adanya hubungan antara tingkat pengetahuan, tenaga kerja, sicap tenaga kerja dan daya lindung alat pelindung telinga dengan penggunaan alat pelindung tealinga oleh tenaga kerja. Sedangkan jumlah alat pelindung telinga, perawatan alat pelindung telinga serta kenyamanan alat pelindung telinga tidak berhubungan dengan penggunaan alat pelindung telinga oleh tenaga.kerja.
Dengan demikian perusahaan khususnya dengan kondisi lingkungan kerja yang bising atau sudah melewati Nilai Ambang Batas tingkat kebisi igan yang diperkenankan, mama. Selain upaya pengamanan tempat kerja yang bising juga perlu disediakan alat pelindung telinga.yang memadai yakni jenis earplug yang mempunyai daya atennasi 33,2 dBA sesuai dengan tingkat kebisingan yang ada serta mempunyai jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja. Selain itu lebih mensosialisasikan peraturan-peraturan yang berlaku pada tenaga kerja.

Study on The Factors Related To The Use Of Ear Protector on The Manpower In The Production Sector Of PT. Trakatau Steel Cilegon West Java in 1998PT. Krakatau Steel is the company that produce steel when during its production process is using the electric machine and mechanical equipment which has the potential of high danger and able to cause accidents or is harmful for the manpower health. That?s why the use of technology forms the appropriate safety and work health program.
The use of self-protector which is not meet the requirements of Standard_Operation Procedure is the unexpected attitude and become the obstacle in preventing work accidents and diseases. This attitude could be- changed and directed into the good attitude just like we want. Considering the high noise level at the work environment can arouse the hearing problem.
The aim of this study is to obtain the image of ear protector and it's factors related to the use of ear protector for the manpower on .the steel production sector of PT. Krakatau Steel Cilegon-West Java -I 998.
The result of this-study-is expected to give the input for the company and become the basic of the company program on improving the employee awareness in implementing or obeying the Standard Operation Procedure stipulated by the Management of PT. Krakatau Steel.
From the study result, we will see that there is a relationship between the knowledge level, manpower, -manpower attitude and the protection capacity of ear protector with the use of ear protector by the manpower. Where as the amount, the maintenance and the pleasure of ear protector is not related to the use of ear protector by the manpower.
Besides the effort to achieve security in the noise work environment, many companies especially for those who has noise condition of work environment or exceeding the allowed Limit Value for noise level, also need the appropriate amount of ear protector with the type of earplug which has the attenuation of 33,2 dBA suitable with the exist noise- level-for the manpower. Beside that increasing the socialization of the prevailing regulations for the manpower."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja pada shift malam dengan sistem Double Shift Di PT. X Proyek Y Th. 2016. Seperti kita ketahui bahwa angka kecelakaan kerja pada industri konstruksi sangat tinggi yang menelan korban jiwa yang tidak sedikit dan kerusakan properti yang cukup besar. Salah satu faktor yang berkontribusi pada kecelakaan kerja adalah kelelahan yang dialami para pekerja. Banyak defenisi tentang kelelahan, tetapi secara garis besar dapat dikatakan bahwa kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan, yang secara umum terjadi pada setiap individu, yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya. Kerangka Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori dari Grandjean (1988) yang ditulis dalam bukunya yang berjudul "Fitting The Task to The Man". Dimana pada tahapan sensasi kelelahan dipengaruhi oleh faktor pekerjaan yang monoton, faktor intensitas dan faktor durasi tekanan fisik dan mental pekerjaan, faktor kondisi lingkungan; suhu, pencahayaan dan kebisingan, penyakit dan faktor nutrisi yang buruk dan faktor beban mental; tanggung jawab, kekhawatiran dan adanya konflik. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya manajemen kelelahan guna meminimalkan risiko kecelakaan kerja. Rekomendasi yang diberikan diharapkan manajemen Proyek Y dimasa yang akan datang dapat memenuhi aspek keselamatan dalam melaksanakan sistem Double Shift dengan cara menerapkan Manajemen kelelahan secara konsisten dan menyeluruh untuk mencegah dan meminimalkan risiko akibat bekerja malam pada sistem Double Shift ini.

The objective of this research is to analyze the risk factors related to the fatigue level of night shift workers of Double Shift system in Project Y, X Company, year 2016. Work-related accidents on construction industry have resulted in a high number of fatalities and sizeable property damage. One of the contributing factors in workrelated accidents is fatigue felt by the workers. There are many definitions of fatigue, but the one which is generally agreed is that of a pattern which arises in a situation where individuals are no longer able to perform their activities. The theory framework used in this research is the one by Grandjean (1988), written in his book "Fitting the Task to the Man". The stages of fatigue are influenced by factors such as monotonous work, intensity and duration of work?s physical and mental stress, environmental conditions (temperature, lighting, and noise), diseases or illnesses, and poor nutrition, and mental load factors (responsibilities, worries, and conflicts). It is to be hoped that the result of this research will raise awareness of the importance of fatigue management in order to minimize the risk of work-related accidents. Recommendations given in this research are intended to help the Y Project management meet the safety aspects in the Double Shift system with the constant and thorough implementation of fatigue management to prevent and minimize risks caused by the system?s working nights."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Ratsmita
"Pendahuluan Mayoritas kasus sekitar 82% kasus gangguan pendengaran terjadi pada pekerja manufaktur. Insiden gangguan pendengaran memiliki dampak yang permanen yang dapat dicegah dengan deteksi dini melalui STS ( standard threshold shift).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor risiko baik individu maupun pekerjaan terhadap kejadian standard threshold shift pada pekerja manufaktur. Metode Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional pada karyawan dengan pajanan kebisingan. Variabel bebas mencakup faktor individu seperti usia,riwayat hipertensi, riwayat diabetes mellitus,merokok,dan obesitas dan faktor pekerjaan seperti bahan kimia,lama kerja, penyediaan alat pelindung diri, dan area kerja. Hasil Subjek penelitian berjumlah 200 karyawan dimana 67 karyawan mengalami STS dengan baseline tahun 2018. Dari hasil penelitian didapatkan faktor risiko yang berhubungan adalah masa kerja (OR 1.9 IK 95% 1.0-3.4),riwayat diabetes mellitus (OR 17 IK 95% 2.1 -146) dan obesitas (OR 2.4 (IK 95% 1.1- 5.0).Variabel riwayat diabetes mellitus, masa kerja, dan BMI berperan sekitar 12% dalam proporsi 12% STS dengan nilai prediktif utama adalah riwayat diabetes mellitus.Kesimpulan Proporsi STS di perusahaan manufaktur dalam periode 2018 sampai 2020 adalah 33,5%. Masih tingginya proporsiSTS pada karyawan dapat menjadi nilai evaluasi dari program perlindungan pendengaran yang telah dijalankan sejak tahun 2016. Prevalensi kejadian STS pada PT.X dalam periode 2018 sampai 2020 adalah 33,5 %.Diharapkan adanya program kesehatan terutama dalam mengontrol penyakit kronis terutama diabetes mellitus dan obesitas untuk mengurangi risiko individu terhadap gangguan gangguan pendengaran.

Introduction The majority of hearing loss cases by 82% are experienced by manufacturing workers. The incidence of hearing loss has a permanent impact which is obtained by prevention with early detection through STS (standard threshold shift). The aim of study was to determine the relationship between individual and occupational risk factors on the proportion of standard threshold shift. Methods The research was a cross sectional study on employees with noise exposure. The independent variables include individual factors such as age, history of hypertension, history of diabetes mellitus, smoking, body mass index and occupational factors such as history of chemical exposures, working period, provision of PPE and working area. Results Research subjects found 200 employees of which 67 employees experienced STS with 2018 baseline.The study showed that the associated risk factors were working period (OR 1.9 with 95% CI 1.0- 3.4), history of diabetes mellitus (OR 17 with 95% CI 2.1 -146), obesity (OR 2.4 with 95% CI 1.1-5.0). The variables history of diabetes mellitus, working period, and BMI account for about 12% in the proportion of STS with the main predictive value being history of diabetes mellitus. Conclusions The proportion of STS in manufacturing company by period 2018 to 2020 was 33.5%. The high proportion of STS in employees can be an evaluation of the hearing protection program that has been running since 2016. Suggestions for improving employee protection programs, monitoring and evaluating ongoing hearing protection programs, and health programs, especially chronic diseases such as diabetes mellitus and weight loss."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Haveleia
"Ulkus Diabetikum menyebabkan berbagai gangguan kenyamanan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada pasien ulkus diabetikum. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan sampel 97 pasien ulkus diabetikum. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur subjektif dengan kualitas tidur yang diukur menggunakan PSQI p: 0,001. Faktor yang mempengaruhi tidur yaitu penghasilan p: 0,014, tingkat stress p: 0,001, medikasi p: 0,026, tingkat nyeri p: 0,048, dan diet p: 0,009. Penelitian menunjukkan pentingnya melakukan pengkajian kualitas tidur dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mengatasi masalah tidur pasien ulkus diabetikum.

Diabetic ulcer cause various comfort disorders. This research was to identify sleep quality and factors that influence in patients with diabetic ulcer. This research design used cross sectional study with a sampel of 97 diabetic ulcer patients. The results showed that there was a significant difference between subjective sleep quality and sleep quality measured using PSQI p 0,001. Factors that affect sleep are income p 0,014, stress levels p 0,001, medications p 0,026, pain levels p 0,048, and diet p 0,009. The results of this study indicate that the importance of conducting sleep quality assessment with factors that influence to overcome sleep problems in diabetic patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Astuti
"Tidur merupakan kebutuhan fisiologis manusia, perempuan mengalami perubahan pola tidur dan kehilangan waktu tidurnya di malam hari setelah melahirkan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik responden, kelelahan, kecemasan, dukungan suami, temperamen bayi dengan kualitas tidur ibu postpartum.
Desain penelitian cross sectional dengan sampel 168 yang diambil dengan consecutive sampling di wilayah Kecamatan Prambanan dan Jogonalan. Pengambilan data menggunakan intrumen kelelahan, kecemasan, dukungan suami, Infant Characteristic Questionnaire (ICQ), dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI).
Hasil uji regresi logistik sebagian besar ibu postpartum mengalami kualitas tidur buruk dan faktor yang paling mempengaruhi kualitas tidur adalah temperamen bayi. Pemberian intervensi yang untuk membantu istirahat tidur pada ibu postpartum terutama pada ibu yang memiliki bayi dengan temperamen sulit.

Sleep is one of human physiological needs. Women experience changes in sleep patterns and decreased sleep duration at night after childbirth. This study aimed to identify the correlation between the respondents’ characteristics, fatigue, anxiety, the husband’s support, the infant temperament and sleep quality in postpartum mothers.
The study design was cross-sectional. The samples were 168 postpartum mothers, selected by consecutive sampling in Prambanan and Jogonalan District. Data were collected using the instruments of fatigue, anxiety, the husband's support, the Infant Characteristic Questionnaire (ICQ), and the Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI).
The result of logistic regression test showed that most postpartum mothers experience poor sleep quality and the most influencing factor was the infant temperament. It is recommended to provide interventions to promote sleep and rest in postpartum mothers, especially in women who have difficult temperament babies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>