Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sekolah Menengah Umum (SMU) memiliki tujuan pendidikan yang berbeda
dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di mana siswa SMU diharapkan dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih Hal ini menunjukkan bahwa
tuntutan kemampuan kognitif terhadap siswa SMU lebih tinggi daripada siswa SMK,
sehingga dibutuhkan suatu cara standar untuk membantu proses seleksi sebelum siswa
dapat melanjutkan pendidikan ke SMU. Di Amerika telah berkembang tes bakat
skolastik yang dapat mengukur kemampuan pernahaman dan penalaran siswa untuk
meramalkan keberhasilan akademis siswa. Karena kehadiran tes bakat skolastik
selama ini masih langka di Indonesia, maka dilakukan penelitian yang bertujuan
mengkonstruksi satu tes, bakat skolastik sehingga dapat dicapai efisiensi waktu, biaya
dan tenaga dalam menerima calon siswa SMU.
Dalam mengembangkan suatu perangkat tes bakat skolastik dilakukan langkah-
langkah konstruksi item dan uji ooba item, termasuk di dalamnya penelitian terhadap
peryaratan pengukuran tes yaitu apakah item telah tersusun sesuai derajat kesukaran
dan apakah tes memiliki daya pembeda. Diteliti juga apakah tes memiliki item yang
homogen dan dapat menghasilkan skor yang relatif sama dari waktu ke waktu, serta
mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian dilakukan pada siswa kelas satu
Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bagian dari
populasi pengguna tes bakat skolastik Diharapkan alat tes yang disusun ini dapat
membedakan kemampuan penalaran dan pemahaman siswa sehingga kemudian dapat
digunakan sebagai alat bantu seleksi masuk siswa ke SMU. Subyek penelitian terdiri
dari 160 orang siswa SMU dan 118 siswa SMK. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik non probabilitas, yaitu secara insidental. Pengambilan data pada tahap
uji coba maupun pengumpulan data penelitian dilakukan secara kelompok.
Analisis item dilakukan untuk mengetahui derajat kesukaran item dengan
menggunakan indeks kesukaran rata-rata, dan mengukur daya pembeda tes dengan
membandingkan mean skor 27% kelompok alas dan bawah sampel. Uji validitas
internal dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Perhitungan
koefisien validitas eksternal dilakukan dengan mengkorelasikan skor tes bakat
skolastik dengan nilai yang dicapai siswa di sekolah yaitu nilai mata pelajaran Bahasa
Indonesia, matematika, dan rata-rata rapor cawu II. Penelitian awal ini bertujuan melihat apakah tes bakat skolastik valid dan dapat digunakan sebagai alat bantu
seleksi calon siswa SMU.
Analisis item memperlihatkan bahwa derajat kesukaran rata-rata tes tergolong
sedang dengan variasi beberapa item sangat mudah dan sangat sukar, namun susunan
item kurang beraturan terutama untuk bagian matematika. Tes ini memiliki daya
pembeda yang baik untuk membedakan kelompok subyek dalam aspek yang diukur.
Uji validitas internal menunjukkan homogenitas item yang baik, sedangkan uji validitas
eksternal menunjukkan bahwa penggunaan tes secara lengkap lebih memprediksikan
nilai pelajaran daripada bila tes digunakan secara terpisah. Terdapat hasil yang berbeda
antara sampel SMU dan SMI( yang mungkin disebabkan oleh perbedaan aspek yang
diukur oleh mata pelajaran di sekolah dengan aspek dalam tes bakat skoiastik. Uji
reliabilitas menghasilkan angka koefisien yang cukup tinggi sehingga dapat dikatakan
reliabel meskipun perlu ditingkatkan bila akan digunakan untuk pengambilan
keputusan individual.
Saran yang diberikan untuk perbaikan metode adalah melakukan penelitian
lanjutan dengan rnenggunakan sampel yang lebih mewakili populasi di Indonesia,
pengambilan sampel secara acak, melakukan uji reliabilitas pengujian kembali, dan uji
validitas dengan mengkorelasikan tes bakat skolastik dengan tes bakat atau tes prestasi
lain yang mengukur aspek yang sama. Untuk perbaikan alat disarankan penyusunan
item berdasarkan derajat kesukaran, revisi item sesuai derajat pembeda dan distraktor
yang tidak efektif, serta memperbanyak jumlah item bagian matematika. Secara umum
disarankan melakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan norma populasi
Indonesia atau norma sekolah."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.B. Suryama Majanasastra
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S2100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aji Winata
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi alat ukur Teacher Caring Scale TCS pada guru sekolah menengah. Penelitian ini dilakukan kepada guru sekolah menengah di daerah Jabodetabek n=291. Hasil pengujian psikometri cronbach alpha menunjukkan bahwa alat ukur TCS memiliki tingkat konsistensi internal yang baik ?=0,916. Pengujian validitas konstruk menunjukkan korelasi yang signifikan dengan alat ukur agreeableness r=0,371.

This study aims to construct a Teacher Caring Scale TCS measurement for secondary school teachers. This research was conducted to secondary school teachers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi n 291. The results of psychometric test with cronbach alpha indicates that TCS measurement has a good internal consistency level 0.916. Construct validity shows significant correlation with agreeableness r 0,371.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gilang Muhamad
"Berbagai penelitian menjelaskan bahwa kesadaran metakognisi perlu dimiliki guru untuk meningkatkan keefektifan dan performanya dalam mengajar. Namun penelitian kesadaran metakognisi pada konteks guru masih kurang mendapat perhatian, belum banyak dilakukan, dan belum ada alat ukurnya. Penelitian ini bertujuan untuk menkonstruksi alat ukur Teacher Metacognition Awareness TMA yang reliabel, valid, memiliki item-item yang baik, dan tersusun norma. Penelitian dilakukan kepada guru sekolah menengah di Jabodetabek n=293.
Hasil penelitian menunjukan bahwa alat ukur TMA merupakan alat ukur yang reliabel, baik secara total = 0,88, dimensi knowledge about cognition = 0,77, maupun dimensi regulation of cognition = 0,82. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa alat ukur TMA dan dimensinya juga valid dalam mengukur konstruk kesadaran metakognisi dan dimensinya memenuhi pernyaratan validitas factor analysis, convergent evidence, dan konsistensi internal. Alat ukur TMA terdiri dari total 24 item dan 12 item pada setiap dimensinya, dimana item tersebut memiliki daya diskriminasi yang baik dan memiliki kontribusi terhadap konstruk kesadaran metakognisi. Pemaknaan skor alat TMA menggunakan within-group norms dengan transformasi scaled score M=10; SD=3.

Various studies found that metacognition awareness needs to be possessed by teachers to improve their effectiveness and performance in teaching. However, there is still lack of research which examine metacognition awareness on teachers as well as lack of attention on the topic. Moreover, the scale that measure metacognition awareness on teacher has still not existed yet. This research attempted to construct Teacher Metacognition Awareness TMA scale in which is reliable, valid, having good items, and having norms. The study was conducted for secondary school teachers in Jabodetabek n 293.
The results revealed that the TMA scale was a reliable scale, in terms of total 0.88, knowledge about cognition 0.77, and regulation of cognition dimension 0.82. The results also indicated that the TMA scale and its dimensions are valid for measuring the metacognition awareness and its dimensions complying the validity requirements of factor analysis, convergent evidence, and internal consistency . The TMA scale consists of 24 items and 12 items in each dimension by which each item has a good discriminating power and contributes to the construct of metacognition awareness. TMA test rsquo s score was interpreted using within group norms with scaled score M 10 SD 3.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhliyah Tania Heryanto
"Adaptabilitas menjadi karakteristik yang dibutuhkan guru untuk menghadapi perkembangan pendidikan yang dinamis seiring berkembangnya zaman. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat ukur untuk mengetahui tingkat kecenderungan karakteristik adaptabilitas pada guru. Penelitian bertujuan untuk mengkonstruksi alat ukur yang memiliki konsistensi, valid mengukur adaptabilitas guru, memiliki item yang mampu membedakan kemampuan individu, dan memiliki skor yang bermakna. Penelitian dilakukan kepada guru sekolah menengah di wilayah Jabodetabek n=290. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ukur Adaptabilitas Guru dengan 24 item memiliki konsistensi internal yang baik ? = 0,895, mampu mengukur adaptabilitas guru melalui uji validitas konstruk dengan agreeableness r=0,217, p.

Adaptability becomes an important characteristic for teacher to face the development of dynamic education as time progress. Therefore, a test that measures teachers level of adaptability is needed. This research aims to construct a consistent and valid measure of teachers adaptability test that contains items which can discriminate individual ability and can be meaningfully interpreted. This reasearch was administered to 290 junior and senior high school teachers in Jabodetabek area. Result from this study showed that Teacher's Adaptability measurement is internally consistent 0,895 and able to measure teacher's adaptability through construct validity test r 0,217.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Soetarlinah Soekadji
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan usaha pendahuluan untuk mendapatkan suatu tes yang dapat digunakan untuk mengarahkan ataupun menyeleksi lulusan SMP yang cocok kemampuannya untuk meneruskan ke SMU. Langkah pertama adalah menyusun Tes Bakat Sekolah, yang diharapkan dapat berfungsi sejajar dengan Scholastic Aptitude Tests (SAT), tetapi pada jenjang pendidikan yang lebih rendah (SLTA). Setelah tes tersebut tersusun, terbukti bahwa dengan tes yang belum sempurna, validitas kriterion menggunakan kriteria NEM dan TIKI-M, cukup memadai. Reliabilitas berdasar perhitungan belah dua dan bentuk paralel, menghasilkan angka yang kurang memadai, baik bagian tes yang disebut Tes Verbal maupun Tes Matematika, tetapi cukup memadai untuk keputusan kelompok (seperti dalam penelitian). Rendahnya reliabilitas belah dua bagian-bagian yang seharusnya paralel ini disebabkan lebih banyaknya item yang gugur pada bagian yang disajikan lebih belakangan. Item-item yang sulit disusun (yang banyak gugur dalam perhitungan konsistensi internal) terutama adalah item-item pemahaman verbal.
Saran-saran dipusatkan pada usaha penyempurnaan item-item tes, terutama item-item verbal, penyusunan norma dan penyusunan versi-versi yang selalu diperbaharui, dan menggunakan item-item jangkar untuk mendapatkan skor yang disamakan (equated score)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Black, Christopher
USA: McGraw-Hill, 2011
371.26 BLA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>