Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96902 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanny Angelia
"ABSTRAK
Dampak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia diantaranya adalah
meningkatnya jumlah pengangguran. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) yang seharusnya dapat masuk ke pasar kerja ternyata banyak yang menjadi pengangguran. Diantara berbagai macam SMK lulusan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) ternyata paling banyak menjadi pengangguran. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan terhadap lulusan SMEA. Karena dasar ilmu yang dimiliki, lulusan SMEA sebaiknya diarahkan untuk berwirausaha
setamat SMEA. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pendahuluan mengenai
seberapa besar intensi mereka untuk bewirausaha setamat SMEA.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat seberapa besar kecenderungan siswa-siswi SMEA kelas III untuk berwirausaha setamat SMEA dan untuk mengetahui faktor- faktor yang rnempengaruhi pilihan tesebut. Pendekatan yang digunakan adalah teori Planned Behavior dari Ajzen (1988) yang rnenyatakan bahwa intensi merupakan penentu terdekat dari tingkah laku. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah intensi untuk berwirausaha setelah tamat SMEA. Sedangkan sikap terhadap tingkah laku, norma subyektif dan Perceived Behavior Control (baik yang Iangsung (PBCd) maupun yang tidak langsung PBCb)) merupakan variabel bebas. Variabel-vanabel tersebut diukur dengan skala yang menyerupai bentuk yang dicontohkan oleh Ajzen.
Dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 138 siswa-siswi kelas III SMEA jurusan Manajemen Bisnis di Jakarta Timur dilibatkan sebagai subyek dalam penelitian. Pengambilan data dilakukan secara kelompok di dalam kelas sedangkan pengolahan datanya dilakukan dengan bantuan komputer, terdiri dari analisis diskriptif intensi, korelasi dan analisis regresi berganda.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa skor intensi subyek secara keseluruhan berada diatas angka 1. Jadi dapat dikatakan bahwa intensi siswa-siswi kelas III SMEA untuk berwirausaha setamat SMEA relatif tinggi. Dari hasil analisis regresi berganda diketahui hanya norma subyektif dan PBCd yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensi. Jadi dari beberapa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan terhadap intensi hanya hipotesis penelitian dari norma subyektif dan PBCd yang diterima. Dari kedua variable tersebut variabel PBCd memberikan sumbangan yang Iebih besar terhadap intensi. Dengan hasil penelitian yang demikian disarankan pada pemerintah untuk memberikan pelatihan kontrol diri dan pelatihan wirausaha pada siswa SMEA.

"
1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosa Sabarina Rosihaza
"

Seiring dengan meningkatnya populasi umat Islam di Indonesia, semakin besar peluang untuk mengembangkan kewirausahaan sosial Islami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat berwirausaha sosial Islami pada masyarakat muslim Indonesia, dengan melihat bagaimana empathy, moral obligation, self-efficacy, dan perceived social support mempengaruhi niat berwirausaha sosial berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Peneliti mengolah data dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) pada SmartPLS 4.0, di mana pengambilan datanya menggunakan teknik self-administrated questionnaire kepada responden dengan kriteria WNI beragama Islam, dan berusia 17 - 64 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa moral obligation, self-efficacy, dan perceived social support berpengaruh positif secara signifikan terhadap niat berwirausaha sosial Islami pada masyarakat muslim Indonesia, sehingga hasil tersebut dapat dijadikan referensi bagi para pembuat kebijakan atau akademisi untuk meningkatkan aktivitas kewirausahaan Islam dan mempromosikan niat kewirausahaan Islam di masyarakat.   


Along with the increasing Muslim population in Indonesia, the greater the opportunity to develop Islamic social entrepreneurship. This research was conducted to find out the factors that influence Islamic social entrepreneurship intentions in Indonesian Muslim communities, by looking at how empathy, moral obligation, self-efficacy, and perceived social support affect social entrepreneurial intentions based on Islamic principles. The researcher processed the data using the Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM) method in Smart PLS 4.0 where the data was collected using a self-administrated questionnaire technique to respondents with criteria of Indonesian citizen, Muslim, and aged 17 - 64 years. The results showed that moral obligation, self-efficacy, and perceived social support had a significantly positive effect towards the intention of social Islamic entrepreneurial intentions in Indonesian Muslim communities so that these results can be used as a reference for policy makers or academics to increasing Islamic entrepreneurial activity and promote Islamic entrepreneurial intentions in society."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismarli Muis
"Keputusan untuk menjadi wirausahawan didasari oleh dua alasan, yaitu atas dasar opportunity atau necessity. Umumnya, penelitian menunjukkan bahwa peluang keberhasilan wirausahawan opportunity lebih baik daripada wirausahawan necessity, namun penelitian-penelitian tersebut belum memberikan hasil yang konklusif. Fakta juga menunjukkan bahwa terdapat individu yang memulai berwirausaha atas dasar keterdesakan ekonomi, namun dapat menunjukkan keberhasilan dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya. Disertasi ini mengajukan argumen bahwa wirausahawan necessity juga memiliki peluang berhasil yang sama dengan wirausahawan opportunity. Dengan menggunakan kuesioner, faktor identitas wirausaha, entrepreneurial passion, pengenalan peluang, dan pengambilan risiko diuji pada kelompok wirausahawan necessity dan opportunity yang telah menunjukkan keberhasilan dalam aktivitas bisnisnya. Ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari keempat faktor tersebut pada wirausahawan necessity dan opportunity. Hasil penelitian mendukung argumen. Kondisi opportunity dan necessity hanya merupakan titik awal dalam memulai berwirausaha, kategorisasi ini seharusnya tidak dijadikan pembeda dalam memprediksi keberhasilan wirausaha individu. Lebih lanjut, cara kedua kelompok wirausahawan untuk mencapai keberhasilan memiliki dinamika sendiri-sendiri. Faktor kunci untuk memiliki kemampuan pengambilan risiko yang baik pada wirausahawan opportunity adalah entrepreneurial passion, sedangkan pada wirausahawan necessity adalah pengenalan peluang secara diciptakan.

The decision to become an entrepreneur is based on two conditions, opportunity or necessity. Most studies support that opportunity entrepreneurs more likely to succeed than necessity entrepreneurs, however conclusive results have not been reached. The fact also shows that there are individuals who are successful in his business despite the forced conditions. This study argues that necessity entrepreneurs have the same chance of success as his counterpart. Using questionnaires, entrepreneurial identity, entrepreneurial passion, opportunity recognition and risk taking allegedly play a significant role in determining entrepreneurial success, tested on both groups that has shown success in business activities. It was found that there is no significant difference of these four factors between both groups. The results support the argument. The condition of opportunity and necessity is only a starting point in start up businesses, this categorization should not be a differentiator in predicting the entrepreneurial success. Further, the ways in which both groups of entrepreneurs achieve success seem to differ according to their own dynamics, with risk taking factor as criterion. The key factor for having a good risk taking ability in opportunity entrepreneurs is entrepreneurial passion, whereas in necessity entrepreneurs is created opportunities recognition."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
D2321
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harrison, Thomas L.
Bandung: Kaifa, 2008
658.4 HAR dt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Asgarita
"ABSTRAK
Remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan manusia yang cukup menarik. Pada saat inilah proses penemuan identitas diri menjadi sangat penting. Salah satu komponen penting dari identitas diri adalah jender. Perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional yang cukup drastis membuat tuntutan untuk berperilaku sesuai jender semakin meningkat terutama pada remaja putri.. Tuntutan ini dapat mempengaruhi bidang lain yang cukup penting pada masa ini, yaitu prestasi. Ditandai penurunan prestasi dan sedikitnya remaja putri yang mengambil kelas matematika dan sains sekalipun mereka mengambil, dapat berhenti di tengah jalan.
Salah satu penjelasan dari hal ini adalah fear of success. Konsep yang ditemukan oleh Martina Homer ini menyatakan bahwa perempuan menghindari kesuksesan karena cemas akan konsekuensi yang yang dihadapinya, yaitu kehilangan femininitas (loss of femininity), kehilangan penghargaan sosial (loss of social selfeteem) dan adanya penolakan sosial (social rejection). Ini berlaku jika mereka berada di situasi yang kompetitif dan harus berkompetisi dengan laki-laki. Ternyata, gejala ini juga ditemukan pada remaja putri, terutama mereka yang berada dalam bidang maskulin. Penelitian ini didasari keinginan peneliti untuk melihat fear of success pada remaja di Indonesia, terutama mereka yang bersekolah di SMK. Mengingat streotipe yang ada di masyarakat bahwa SMK dengan junisan yang ada merupakan representasi dari jenis kelamin tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan aspek-aspek fear of success pada siswi yang sekolah di SMK berstreotype maskulin dan siswi di SMK berstreotype feminin.
Penelitian yang bertujuan deskriptif ini melibatkan 116 subyek (52 siswi STM Telkom dan 64 siswi SMEA) dengan teknik pemilihan sampel secara incidenlal. Pengambilan data menggunakan kuesioner fear of success dari Seniati (1991) yang telah diadaptasi sesuai dengan konteks remaja yang akan diolah secara statistik. Hasil penelitian memperlihatkan skor rata-rata fear of success yang dimiliki siswi STM lebih tinggi dibandingkan siswi SMEA meskipun secara keseluruhan derajat fear oj success yang dimiliki kedua kelompok cukup rendah. Berdasarkan skor rata-rata ditemukan bahwa tidak ada perbedaan fear of success yang signifikan antara siswi STM dan siswi SMEA."
2004
S3393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aritonang, Citra Br
"Asupan gula, garam dan lemak melebihi batas yang direkomendasikan beresikomenyebabkan obesitas dan terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus,penyakit jantung, hipertensi, stroke dan kanker. Penyakit tidak menular merupakanpenyebab kematian utama di dunia dan juga di indonesia yang disebabkan salah satunyaoleh perilaku makan yang tidak sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor dominan asupan gula, garam dan lemak pada siswa-siswi SMA Negeri 3 KotaDepok tahun 2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2018 dengan desaincross sectional dan jumlah sample sebanyak 205 responden. Maka diperoleh hasilanalisis asupan tinggi gula, garam dan lemak sebesar 62,4 dimana asupan gula, garamdan lemak saling berkorelasi. Responden yang obesitas sebesar 4,9 dan kegemukansebesar 14,6 . Sedangkan analisis bivariat ada hubungan yang signifikant antara citratubuh p value = 0,002, OR = 2,611 , emotional eating p value = 0,001, OR = 3,763 ,alasan pemilihan makanan p value = 0,001, OR = 4,646 , sikap terhadap perilaku pvalue = 0,03, OR = 2,011 dan pengaruh keluarga p value = 0,004, OR = 2,505 denganasupan tinggi gula, garam dan lemak. Pada analisis multivariat maka variabel yangpaling dominan adalah emotioanl eating dengan nilai OR 3,35 yang artinya emotionaleating berpeluang 3,35 kali mengonsumsi asupan tinggi gula, garam dan lemak setelahdi kontrol oleh variabel citra tubuh, alasan pemilihan makanan, sikap terhadap perilakudan pengaruh keluarga. Oleh karena itu perlu mengendalikan emotional eatingresponden dengan promosi kesehatan tentang asupan gula, garam dan lemak padakeluarga dan ketersediaan makanan yang sehat baik dirumah dan kantin sekolahsehingga asupan gula, garam lemak dapat dibatasi dan pentingnya memperhatikankomposisi dan zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.Kata kunci:Asupan gula, garam dan lemak, remaja, perilaku makan, emotional eating.

Intake of sugar, salt and fat exceeds the recommended limits at risk of causingobesity and the occurrence of non communicable diseases such as diabetes mellitus,heart disease, hypertension, stroke and cancer. Non communicable diseases are themain cause of death in the world and also in Indonesia caused by one of them byunhealthy eating behavior. The purpose of this study was to determine the dominantfactors of sugar, salt and fat intake in students of senior high school in Depok City. Thisresearch was conducted on April June 2018 with cross sectional design and 205respondents. Analysis results showed high intake of sugar, salt and fat by 62.4 wherethe intake of sugar, salt and fat are correlated. Obese respondents were 4.9 and obesitywas 14.6 . While bivariate analysis there is significant relation between body image pvalue 0,002 , emotional eating p value 0,001 , food selection p value 0,001 ,attitude toward behavior p value 0,03 and family influence p value 0.004 withhigh intake of sugar, salt and fat. In multivariate analysis, the most dominant variable isemotional eating with OR 3.35, which means emotional eating 3.35 times consuminghigh intake of sugar, salt and fat after control by body image variable, food selectionreason, attitude toward behavior and influence of family. Therefore it is necessary tocontrol the emotional eating of respondents with the promotion of health about theintake of sugar, salt and fat in the family and the availability of healthy foods both athome and school canteen so that sugar intake, fat salt can be limited. The importance ofpaying attention to the composition and the nutrients contained in the food consumed.Keywords Intake of sugar, salt and fat, adolescents, emotional eating."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardomuan, Julis Junjung
"Membuktikan apakah siswa SMEA di Jakarta terfiksasi dalam mengambil keputusan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induksi. Siswa SMEA di Jakarta pada saat ini masih terfiksasi. Karena terfiksasi maka perlu dipikirkan suatu cara penanggulangan agar siswa SMEA tersebut tidak terfiksasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mutia Ghofarany
"Suatu negara membutuhkan banyak wirausahawan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Mahasiswa merupakan segmen yang diharapkan dapat menjadi wirausahawan dan meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. Dampak dari pandemi Covid-19, seperti resesi ekonomi dan meningkatnya penggunaan teknologi, dapat dilihat sebagai hambatan atau peluang bagi mahasiswa untuk memiliki niat menjadi wirausahawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui niat berwirausaha pada mahasiswa selama masa pandemi Covid-19. Data 290 mahasiswa dari berbagai tingkat pendidikan dan perguruan tinggi dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dukungan relasional, dukungan pendidikan, dan dukungan struktural terhadap intensi berwirausaha mahasiswa perlu dimediasi oleh sikap dan kontrol perilaku yang dirasakan. Hasil penelitian ini menyoroti dalam meningkatkan intensi berwirausaha pada mahasiswa, perguruan tinggi perlu meningkatkan dukungan dalam penggunaan TIK sehingga mahasiswa dapat merasa memiliki kemampuan yang lebih besar dalam mengkontrol bisnis. Penelitian ini juga menyoroti dalam meningkatkan intensi berwirausaha pada mahasiswa, pemerintah perlu meningkatkan dukungan, khususnya dukungan dalam digitallisasi ekonomi, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan mahasiswa terhadap kewirausahaan. Penelitian ini juga mengkonfirmasi bahwa penggunaan teknologi digital dapat memaksimalkan dukungan yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk memiliki niat menjadi wirausahawan dalam situasi yang tidak terduga seperti pandemi.

A country needs large numbers of entrepreneurs to strengthen the resilience of national economic and improve the socio-economic welfare of the community. Students are a segment that is expected to become entrepreneurs and increase the number of entrepreneurs in Indonesia. The impact of the Covid-19 pandemic, such as the economic recession and increasing use of digital technology, can be seen as an obstacle or opportunity for students to have the intention of becoming entrepreneurs. This study aims to determine the entrepreneurial intention of students during the Covid-19 pandemic. Data on 290 students from various education levels and universities were analyzed using the Structural Equation Model (SEM). The results showed that the influence of relational support, educational support, and structural support on students' entrepreneurial intentions needs to be mediated by perceived attitudes and behavioral control. The results highlight greater attention to encouraging student entrepreneurial intentions by increasing the ICT usage in universities to increase perceived student's ability to control the business. This study also highlights greater attention to encouraging student entrepreneurial intentions by increasing structural support for economic digitalization to increase the student's interest in entrepreneurship. This study also confirms that the use of digital technology can maximize the support needed by students to have the intention to become entrepreneurs in unexpected situations like a pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Erlianti
"ABSTRAK
Penggunaan internet bermasalah ialah ketidakmampuan individu untuk mengontrol dirinya dalam menggunakan internet sehingga hal ini menimbulkan kesulitan dan gangguan fungsional pada dirinya. Hal ini dianggap memiliki hubungan dengan perilaku hiperaktivitas yaitu gangguan perhatian, hiperaktif, dan impulsif yang menyebabkan penurunan besar pada aktivitas hidupnya. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah siswa-siswi SMP Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 untuk meneliti hubungan hiperaktivitas terhadap penggunaan internet bermasalah. Adapun desain studi yang digunakan ialah cross sectional pada 300 subjek yang diwawancarai dengan Strength and Difficulties Questionnaire SDQ dan Young 39;s Internet Addiction Scale. Setelah itu analisis data dilakukan dengan uji chisquare. Dari total subjek, terdapat 10,7 sunbjek yang mengalami hiperaktivitas dan 27 subjek yang mengalami penggunaan internet bermasalah. Ditemukan tidak adanya hubungan antara hiperaktivitas dengan penggunaan internet bermasalah P=0,490 . Tidak adanya hubungan antara hiperaktivitas terhadap penggunaan internet bermasalah disebabkan oleh banyak faktor. Meskipun di beberapa penelitian menyebutkan keduanya saling berhubungan secara signifikan, namun di Indonesia sendiri belum pernah ada penelitiannya dan di penelitian ini didapatkan bahwa keduanya tidak berhubungan secara signifikan.

ABSTRACT
Problematic internet use is the inability of the individual to control himself in using the internet so this causes trouble and functional disturbance in him. It is considered to have a relationship with attention problem, hyperactive, and impulsivity which causes impairment in life function. In this research, the subjects were taken on students of SMP Pancoran Mas Depok West Java Province in 2017. The study design used was cross sectional in 300 subjects interviewed with Strength and Difficulties Questionnaire SDQ and Young 39 s Internet Addiction Scale . After that the data analysis is done by chisquare test. Of the total subject, there were 10.7 experienced hyperactivity and 27 experienced problematic internet use. There is no relation between hyperactivity with problematic internet use P 0,490 . The absence of a link between the of hyperactivity in problematic internet use is caused by many factors. Although in some studies mentioned the two are interconnected significantly. There is no previous research studying this topic. In this study, it is found that there is no sighnificant relation between the two variables."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>