Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010
923.2 MOH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adjat Sakri
Bandung: ITB Press, 1989
499.221 ADJ b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hery Prasetyo
Yogyakarta: Gradien Mediatama, 2008
006.7 AGU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
""Ayo senyum ," ajak Vanda Lengkong,Manajer Program Chruch World Service (CWS) Indonesia saat memberi sambutan pada pembukaan turnamen Futsal for Peace pada 26 Juli 2008 kemarin....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Susanto
Jakarta : Elex Media Komputindo , 1987
001.642 HUS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantari
"Disertasi ini membahas tentang Strategi-strategi Perhimpoenan Kaoem Betawi pada masa kepemimpinan M. Masserie dan Abdul Manaf, dalam meningkatkan kesejahteraan Kaoem Betawi dan keindonesiaan. Perhimpoenan Kaoem Betawi merupakan organisasi pertama yang dibentuk oleh orang Betawi yang diakui sebagai badan hukum pada tahun 1923. Perhimpoenan ini mengalami perkembangan dari organisasi yang bersifat lokal menjadi organisasi yang mengedepankan keindonesiaan. Pembentukan Perhimpoenan tidak lepas dari adanya mitos masa kesuburan orang Betawi yang membuat Orang Betawi bergerak untuk mencapai kembali kejayaan tersebut, ditambah lagi dengan adanya kemunduran orang Betawi akibat berkurangnya tanah pekarangan, membuat orang Betawi bergerak untuk mencapai kemajuannya dengan mendirikan Perhimpoenan Kaoem Betawi.
Faktor kemunculan Perhimpoenan Kaoem Betawi, tidak lepas dari pengaruh perkembangan kota Batavia pada awal abad ke-20 yang menjadi pusat pendidikan, pemerintahan dan ekonomi Hindia Belanda. Kota Batavia telah pula menjadi pusat gerakan politik pribumi, dimana berbagai organisasi kedaerahan telah tumbuh dan berkembang. Hal itu membawa Orang Betawi tidak mau ketinggalan turut pula aktiv menyuarakan aspirasi politiknya.
Metodologi yang digunakan dalam disertasi ini adalah narativisme. Narativisme merupakan metodologi dalam filsafat sejarah yang digunakan untuk merekonstruksi masa silam. Menafsirkan masa lampau dengan mengaitkan berbagai fakta dari masa silam yang semula tidak koheren dan tanpa struktur menjadi satu kesatuan yang menyeluruh. Temuan penelitian ini adalah : lewat peranan M. Masserie dan Abdul Manaf, Perhimpoenan Kaoem Betawi telah menumbuhkan solidaritas Betawi untuk kemajuan Kaoem Betawi dan keindonesiaan. Berbagai strategi dilakukan untuk kemajuan Masyarakat Betawi dan keindonesiaan, diantaranya melalui Surat Kabar, Pendidikan, Gemeenteraad Batavia, dan menjalin kerjasama dengan gerakan organisasi pergerakan lainnya.

This study discussed about the strategies of the Association of Betawi Community (Kaoem Betawi) during the leadership period of Masserie and Abdul Manaf, for improving welfare of Betawi people (Kaoem Betawi) and Indonesianness. The Association of Betawi Community (Kaoem Betawi) was the first organization formed by the Betawi people to be recognized as a legal entity in 1923. This association experienced developments from local organization into organization that prioritized Indonesianness. The formation of the Association could not be separated from the myth of the fertility period of the Betawi people. This caused the movement to regain the glory, added with the decline of the Betawi people due to the reduction of the yard, made the Betawi people moving to achieve the progress by establishing The Association of Betawi Community ( Kaoem Betawi).
The emergence factor of the Association of Betawi Community ( Kaoem Betawi) was inseparable from the influence of the development of the Batavia city in the early of 20th century which became the center of education, government and the economy of the Dutch East Indies. The Batavia city had also become the center of the indigenous political movement, where the various regional organizations had grown and developed. That made the Betawi people did not want to miss and also actively voiced their political aspirations.
The methodology used in this dissertation was narativism. Narativism was a methodology in historical philosophy used to reconstruct the past and interpreting the past by relating various facts from the past that were previously incoherent and without structure into a single whole. The research result was finding the role of M. Masserie and Abdul Manaf for The Association of Betawi Community which had grown Betawi solidarity for the advancement of the Betawi Community and Indonesianness. Various strategies were carried out for the advancement of the Betawi society and Indonesianness, including by Newspaper, Gemeenteraad Batavia Education, and cooperating with other movement organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2608
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Dhia Irfani
"Arsitektur tradisional Betawi mulai mengalami kepunahan atau perubahan, yang ditandai dengan adanya perubahan fisik pada bangunan rumah Betawi. Hal itu dikarenakan keadaan zaman yang semakin modern dan kurangnya pengetahuan mengenai tata seni bangunan tradisional Betawi. Perubahan fisik ini terlihat di Setu Babakan yang dijadikan sebagai Perkampungan Budaya Betawi sebagai salah satu usaha untuk melestarikan arsitektur rumah Betawi. Berbagai bangunan dan rumah diberi ragam hias Betawi. Pelestarian terhadap arsitektur rumah Betawi perlu dilakukan namun harus memperhatikan nilai yang harus tetap ada sebagai perwujudan dari kebudayaan Betawi. Nilai kebudaayaan Betawi diwujudkan dalam bentuk elemen fisik dan non fisik. Meskipun masyarakat Betawi berasal dari berbagai etnis, mereka dapat menyatu karena agama Islam. Sebagai masyarakat yang taat pada agama Islam, mereka mengimplementasikan nilai Islam pada rumahnya. Perbandingan antara arsitektur rumah Betawi dengan rumah biasa, menunjukkan adanya elemen substansial, elemen substitusi, dan elemen suplementer yang ada pada arsitektur bangunan rumah. Pada arsitektur rumah Betawi harus terdapat elemen substansial yaitu pembagian ruang dan hubungan ruang sebagai wujud dari implementasi nilai Islam. Pembagian ruang meliputi ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang. Hubungan ruang meliputi pemisahan ruang antara mahram dengan non-mahram. Elemen substitusi merupakan elemen yang dapat berubah atau diganti sesuai dengan kebutuhan, efisiensi ataupun penguasaan teknologi. Elemen suplementer berupa ragam hias merupakan elemen yang kehadirannya dapat menjadi nilai tambah untuk arsitektur rumah Betawi. Sehingga penentu suatu rumah yang ber-arsitektur rumah Betawi adalah elemen substansialnya.

The traditional architecture of Betawi has begun to experience extinction or change, marked by the physical changes of the building. It is due to the increasing sense of modernisation and the lack of knowledge about the art within Betawi traditional building. This physical change can be seen in Setu Babakan which used to be as the Betawi Cultural Village as an effort to preserve the architecture of the Betawi housing. Various buildings are adorned with Betawi decorations and ornaments. Any attempts to preserve the architectures and aspects of Betawi housing need to be done yet we also have to pay attention to the value that must remain as an embodiment of the Betawi culture. Betawi cultural values are delivered in the form of physical and non-physical elements. Although the Betawis come from various ethnic groups, they can be united under Islam. As a society that adheres to Islam, they implement the Islamic values within their homes. A comparison between the architecture of Betawi housing with any other ordinary housing shows that there are substantial elements, substitution elements, and supplementary elements that exist in the architecture of home buildings. In the architecture of Betawi housing, there must be a substantial element, namely the division of space and the relationship of space as a form of implementing Islamic values. The division of space comprises the front room, living room, and backroom. The relationship of space comprises the separation of space between mahram and non-mahram. Substitution element is an element that can be changed or replaced according to needs, efficiency or mastery of technology. The supplementary element in the form of decoration is an element in which presence can be recognized as an added value to the architecture of Betawi housing. The substantial elements aspects determine the architecture of the buildings to be characterized as Betawi housing. 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
Depok: FIB UI, 2011
306 LAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>