Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nora Tristyana
"Manajemen logistik memiliki beberapa fungsi yaitu perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendisrtibusian, penghapusan dan pengendalian.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu obyek, yang disebut sebagai kasus, dalam hal ini manajemen logistik, yang penelitiannya dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai macam sumber data. Sedangkan pendekatan penelitiannya adalah kualitatif yaitu desain studi yang menggunakan pendekatan pengamatan yang cermat dan mendalam ( in-depth ) yang menjawab terutama ?mengapa? fenomena tertentu terjadi dalam ruang lingkup kontekstual yang spesifik.
Proses perencanaan dalam pengelolaan logistik kesehatan di Gudang Obat Dep. Gilut belum sesuai dengan ketentuan. Proses penganggaran sudah sesuai dengan prosedur. Proses penyimpanan logistik kesehatan di Gudang Obat Dep. Gilut belum sesuai dengan persyaratan pergudangan. Perencanaan yang tidak terkoordinir dengan baik menyebabkan penyimpanan barang menumpuk tidak tersusun dengan kriteria FIFO ( First In First Out ) atau FEFO ( First Expire First Out ). Sistem pendistribusian dalam pengelolaan logistik di Gudang Obat Dep. Gilut yaitu berjenjang dari tingkat tertinggi kepada unit pelaksana terendah. Tidak ada sistem penghapusan yang langsung dikelola Gudang Obat Departemen Gilut, tetapi dikoordinir dan dilaksanakan di tingkat Rumah Sakit.
Analisa permasalahan yang ada dalam pengelolaan logistik kesehatan di Dep. Gilut yaitu : Program pengendalian perencanaan tidak terkoordinir dengan baik kapasitas Gudang Obat kurang memadai, birokrasi terlalu panjang dan rumit serta jumlah SDM pengelola gudang terbatas Pengenalan VEN System sebagai upaya penyelesaian pengendalian perencanaan yang ada dalam pengelolaan logistik kesehatan di Gudang Obat Dep. Gilut dinilai cukup efektif dan efisien.
Pengenalan VEN System sebagai upaya penyelesaian pengendalian perencanaan yang ada dalam pengelolaan logistik kesehatan di Gudang Obat Dep. Gilut dinilai cukup efektif dan efisien.

Logistics management has several functions including planning, budgeting, procurement, storage, maintenance, distribution, elimination and control.
This research is a case study, which is a research done on an object (called the case), which in this paper is the logistics management. The research is done in full, thorough and in-depth using variety of data sources. The research approach is a qualitative study that uses close and in-depth observation and tries to find the answer of "why" certain phenomena occur in a specific contextual scope.
Planning process in the management of health logistics in Drug Warehouse, Dentistry Department is not yet following the procedures. Budgeting process is already following the procedure. Health logistics storage processes in the Drugs Warehouse, Dentistry Department is not in accordance with the requirements of warehousing. Planning that is not well coordinated causing accumulation in the storage of goods, not composed based on FIFO criteria (First In First Out) or FEFO (First Expire First Out). Distribution system in the logistics management of Drugs Warehouse, Dentistry Department is tiered from the highest level to the lowest implementation unit. There is no removal system that is directly managed by Drugs Warehouse Dentistry Department, but coordinated and implemented at the Hospital level.
Analysis of problems existing in logistics management in the Dentistry Department namely: control planning programs were not coordinated well, Drug Warehouse?s capacity is inadequate, long and complicated bureaucracy, and limited numbers of human resources managing the warehouse.
The introduction of Ven system in an effort to settle existing problem in the planning and controlling of the health logistics management in the Drugs Warehouse, Dentistry Department is considered quite effective and efficient."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31239
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Ratna Arietta
"Waktu tunggu merupakan komponen penentu kepuasan pasien dengan pelayanan yang diberikan oleh sebuah rumah sakit. Semakin lama pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin tidak puas pula pasien terhadap pelayanan rumah sakit sehingga mutu pelayananan pun dinilai tidak baik. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian mengenai waktu tunggu pasien dengan tujuan menganalis waktu tunggu pasien yang bervariasi di Departemen Gigi dan Mulut RSPAD Gatot Soebroto selama periode 21 November hingga 28 November 2011. Kategori pasien dibagi menjadi pasien lama dan pasien baru sedangkan cara pendaftaran terbagi menjadi pasien SOP dan Non SOP serta untuk status pasien dibagi atas Militer dan Sipil.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional, kemudian dilakukan uji statistik Chi Square Tests. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien SOP sekitar 1 jam 33 menit yang melebihi ketentuan yang ditetapkan pada Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam keputusan menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008, yaitu kurang dari atau sama dengan 60 menit yang berarti belum ada perbaikan yang berarti dari pihak manajemen rumah sakit berkaitan dengan waktu tunggu. Dengan demikian rekomendasi penelitian kepada pihak manajemen adalah agar memberikan saran dengan memberlakukan aturan-aturan yang terkait dengan standar pelayanan minimal termasuk waktu tunggu poliklinik, agar para petugas yang terkait dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan pihak manajemen dapat mengubah cara pandang terhadap waktu tunggu dengan memprioritaskan waktu tunggu dalam upaya perbaikan pelayanan.

Waiting time is a crucial component of patient?s satisfaction on services provided by an hospital. The longer the time needed to provide service to the patient, the more unsatisfaction felt by the patients, Then the quality of services will be judged as not good. Therefore, the research on patients waiting time in order to analyze the variety of patient waiting time was made. The research took place in Department of Dental and Oral Health Central Army Hospital RSPAD Gatot Soebroto, and held from November 21st until November 28th 2011. Patient category was divided into old and new patients, while patient registration method was divided into SOP and Non SOP, and for patient status was divided into Civil and Military.
This research is using a quantitative approach with a cross sectional design. The data were analyzed using a statistical test, Chi Square test. The outcome shows that the average waiting time spent by patient through SOP is approximately 1 hour 33 minutes, exceeding the provision of Hospital Minimum Service Standard in Policy of Health Minister Number 129/Menkes/SK/II/2008, that is less than or equal to 60 minutes, which means there is still no significant improvement from the hospital management related to patient waiting time. The research recommendations to the management party are to give a suggestion to enforce regulations on minimum services standard, included patients waiting time in clinic. So, the relevant employees would finish their works on time, and the management party should change the perception on waiting time by making a priority in patients waiting time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Natalia
Depot: Universities Indonesia Fakultas Farmasi, 2010
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
Rudianti P.S. Ariono
"RSPAD Gatot Soebroto sebagai rumah sakit rujukan tertinggi untuk TM-AD dan ABRI, juga memberi pelayanan Kesehatan untuk masyarakat umum, sehingga dituntut untuk dapat menghadapi persaingan bebas rumah sakit, dengan memberi pelayanan yang balk, efisien, efektif dan tarif yang sesuai (rasional). Pelayanan Hemodialisis (Cuci darah) merupakan salah satu layanan unggulan RSPAD-G yang cukup mahal, karena sangat dipengaruhi harga medical supply, obat dan bahan habis pakai, yang sangat terpengaruh dengan krisis moneter yang terjadi saat ini. Agar layanan unggulan ini tidak menjadi beban subsidi rumah sakit, perlu dilakukan analisis biaya sebagai pedoman penetapan alternatif tarif yang dikaitkan dengan kebijakan yang berlaku di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat operasional, dimana dilakukan analisis biaya terhadap kegiatan layanan Hemodialisis di Unit Renal RSPAD Gatot Soebroto selama tahun anggaran 1997/1998.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui biaya satuan hemodialisis, yang dapat memberi gambaran kinerja rumah sakit atau Unit Renal khususnya, sehingga dapat dilakukan perencanaan Anggaran dan Pengendalian biaya lebih baik, serta melakukan Penetapan Tarif sesuai kebijakan yang berlaku dengan lebih rasional, agar dapat melakukan persaingan sehat antar Rumah sakit, dan melakukan negosiasi harga dengan pihak ketiga penyandang dana.
Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa biaya satuan hemodialisis yang didapat dari analisis biaya lebih tinggi dari tarif yang berlaku, sehingga diketahui selama tahun anggaran 1997 / 1998 sebenarnya terjadi defisit yang berupa subsidi Rumah sakit kepada pasien Swasta. Ternyata bila dikaitkan dengan kebijakan yang berlaku dan tingkat inflasi yang terjadi akibat krisis moneter, maka didapatkan alternatif tarif yang cukup tinggi. Diketahui pula bahwa dengan melakukan reuse ginjal buatan, dapat menekan biaya cukup berarti. Diharapkan dengan tarif hasil penelitian ini, dapat dilakukan pengendalian biaya operasional Rumah sakit.

Cost Analysis and Pricing Alternative on Haemodialysis in Renal Unit RSPAD Gatot Soebroto for the Fiscal Year 1997/1998As a Top referal Army Hospital in Indonesia, RSPAD Gatot Soebroto also gives Public Health services. For that reason, it requires the ability to face hospital free competition and give a good, efficient, effective services with rationable price. Hemodialysis is the one superior and expensive service of RSPAD Gatot Soebroto, because of very expensive cost for medical supply, medicine and current substances, which are having a great deal influences from monetary crisis that happening here now. In order to prevent this superior service become a burden for the hospital, it needs cost analysis as a guide for pricing alternative according to hospital policies. This study is an operational study, where the cost analysis are treated on hemodialysis service activities in Renal Unit RSPAD Gatot Soebroto for 19971 1998.
The purpose of this study is to understand unit cost of haemodialysis, which can give global hospital activities performance or more specific in Renal Unit, and so the budget planning and cost control could be done better, and also determining price according to hospital policies and rationable for good hospital competition and negotiated the price with sponsor.
The result of this study is that unit cost for haemodialysis higher than the prevailing price, and so founded deficit for the fiscal year 1997 1 1998, with hospital subsidies to private pasien. Apparently if it connected with be in effect hospital policies and inflasion rate, it will give more higher alternative price. Also known that re-use for dialyzer could pressed enough the haemodialysis price. With alternative price from this study, the controlling for the hospital operational cost are hoped to be done.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>