Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Zulfikar Fajar
"Baja SPCC merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam aplikasi pengelasan titik. Karakteristik dan sifat mekanis baja SPCC dari hasil pengelasan titik dua dan tiga lembaran yang diteliti dalam skripsi ini menggunakan parameter kuat arus 2 kA dan 4 kA dengan jarak manik las untuk setiap arus masing-masing 15, 20, dan 25 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya arus, maka beban tarik-geser dan nilai kekerasan juga semakin bertambah. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada daerah manik las dengan nilai kekerasan 208 HV pada tiga lembaran dan 197 HV pada dua lembaran Selain itu terjadi perubahan mikrostruktur pada daerah HAZ dan manik las dari struktur ferit menjadi struktur ferit-perlit dan ferit-bainit. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa beban tarik-geser optimal terjadi pada jarak nugget 20 mm pada dua lembaran dan 15 mm pada tiga lembaran.
SPCC steel is one of the most widely used materials in the application of spot welding. This research concern about the mechanical properties and characterization of two and three stacks SPCC steel sheet using spot welding process. The welding current was 2 kA and 4 kA with nugget spacing for each current is 15, 20, and 25 mm. The results showed that with increasing current, tensile-shear load and hardness values are also increasing. The highest hardness found in the nugget area with a hardness value 208 HV for three sheets and 197 HV for two sheets. In addition, the microstructure of HAZ and nugget change from ferrite into ferrite-pearlite and ferrite-bainite structure. The results also showed that the optimum tensile-shear load occurs at nugget spacing of 20 mm for double sheet and 15 mm for the triple sheet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pujiyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Bahanan
"ABSTRAK
Pengelasan resisitansi titik dengan dua material berbeda telah banyak digunakan
pada struktur kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik
dari pengelasan dua material yang berbeda. Pada penelitian ini pengelasan
dilakukan antara baja karbon rendah SPCC dan aluminium paduan A5052 dengan
pengelasan resistansi titik dengan dua tipe penyambungan. Tipe pertama
menyambungkan dua tumpukan (SPCC/A5052) dan tipe kedua menyambungkan
tiga tumpukan (SPCC/A5052/SPCC). Pembahasan utama dalam penelitian ini
adalah menganalisa pengaruh arus pengelasan terhadap sifat mekanik sambungan
dari kedua tipe penyambungan tersebut. Parameter pengelasan yang digunakan
adalah waktu pengelasan 1 detik, tekanan elektroda 150 kgf, dan variasi arus 6kA,
8kA, 10kA, dan 12 kA. Karakterisasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
pengujian tarik-geser, pengujian kekerasan mikrovickers, dan pengukuran lebar
manik las yang terbentuk. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada
pengelasan dua tumpukan kekuatan tarik-geser tertinggi pada arus 6kA dan pada
pengelasan tiga lembaran kekuatan tarik-geser meningkat seiring peningkatan arus
pengelasan. Nilai kekerasan vickers tertinggi pada daerah lasan mencapai 249,2
HV. Nilai kekerasan meningkat dengan meningkatnya arus pengelasan di kedua
tipe sambungan.

ABSTRACT
Resistance spot welding with dissimilar workpiece have been widely used in the
structure of the vehicle. This study aims to determine the mechanical properties of
this joint. In this research, low carbon steel SPCC and aluminium alloy A5052 has
been welded using resistance spot welding with two kind of joint type. The first
type is joined two stack sheets (SPCC/A5052) and the second type is joined three
stack sheets (SPCC/A5052/SPCC). The main discussion in this research is to
analyse the influences of welding current to the mechanical properties of the both
of joint types. Welding parameters used are 1 second welding time, 150 kgf
electrode pressure, and current variations are 6kA, 8kA, 10kA, and 12kA. The
characterizations including tensile-shear testing, mikrovickers hardness testing,
and measurement of nugget width. It is found that the highest tensile-shear
strength of two stack sheets is on the welding current 6 kA and the tensile-shear
strength of three stack sheets increases with increasing welding current. The
highest vickers hardness value in the weld area reached 249,2 HV. Hardness
values increased with increasing welding current in both of joint types.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43848
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatahillah Putra Kustiawan
"Stainless Steel merupakan logam yang banyak digunakan untuk keperluan industri karena stainless steel memiliki ketahanan korosi yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi. Pada umumnya, penggunaan stainless steel membutuhkan teknik penyambungan yang salah satunya adalah pengelasan. Pemilihan parameter yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui hubungan kuat arus, heat time, dan hold time terhadap kekuatan tarik yang dihasilkan dengan menggunakan teknik pengelasan RSW. Mesin las yang digunakan adalah WIMTOUCH 1800 tipe JPC 35. Kuat arus yang digunakan adalah 7000 A, 7700 A, dan 8400 A; heat time yang digunakan adalah 5 cycle, 10 cycle, dan 15 cycle; dan hold time yang digunakan adalah 5 cycle, 10 cycle, dan 15 cycle. Karakterisasi hasil las dilakukan melalui analisis diameter weld nugget dengan menggunakan mikroskop digital dan pengujian kekuatan tarik. Dari hasil penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa semakin besar kuat arus dan heat time maka diameter weld nugget yang dihasilkan akan semakin besar sedangkan trendline dari hold time pada penelitian ini tidak dapat terlihat. Nilai kekuatan tarik maksimum yang didapatkan adalah 11,3 kN dengan parameter pengelasan arus 7700 A, heat time 15 cycle, dan hold time 10 cycle.

Stainless Steel is a metal that is widely used for industrial purposes because stainless steel has good corrosion resistance and resistance to high temperatures. In general, the use of stainless steel requires a technique of connection one of which is welding. Selection of appropriate parameters is needed to obtain optimal welding results. In this experiment, the experiment was conducted to find out the relationship of current strength, heat time, and hold time to the tensile strength produced by using RSW welding technique. The welding machine used is WIMTOUCH 1800 type JPC 35. The current strength used is 7000 A, 7700 A, and 8400 A the heat time used is 5 cycles, 10 cycles, and 15 cycles and hold time used is 5 cycles, 10 cycles, and 15 cycles. The characterization of the welding results is done by analyzing the diameter of the weld nugget by using digital microscope and tensile strength test. From the results obtained, it is known that the greater the current strength and heat time then the diameter of the weld nugget generated will be greater while the trendline of hold time in this study can not be seen. The maximum tensile strength value obtained is 11.3 kN with welding parameters 7700 A, heat time 15 cycles, and hold time 10 cycles. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rizky Trianda
"ABSTRAK
Pada penelitian kali ini, proses pengelasan electrical resistance spot welding diaplikasikan pada cold rolled sheet yang biasa diguanakan pada industri manufaktur. Paramaeter pada proses pengelasan electrical resistance spot welding seperti bentuk elektroda, material elektroda, dan gaya elektroda dianggap konstan. Pada penelitian ini menggunakan variasi waktu pengelasan dan arus pengelasan untuk mengindentifikasi nilai parameter pengelasan yang optimal untuk menghasilkan beban tarik dan ukuran weld nugget yang baik. Arus pengelasan yang digunakan ialah 1, 2, dan 3 kA dan pada waktu pengelasan 4, 6, dan 8 cycles untuk menyambungkan pelat dengan ketebelan 0.8 mm. Hasil pengelasan tersebut akan diuji dengan mesin ujik tarik di laboaraturium untuk mengetahui beban tarik masksimum dari hasil sambungan lasan tersebut. Selain mengetahui beban tarik maskimum dari hasil lasan tersebut, penelitian ini juga mengamati perkembangan ukuran weld nugget. Weld nugget dapat mendeteksi kualitas dari hasil sambungan las dengan melihat ukuran untuk mencegah terjadinya expulsion dan mendapatkan ukuran weld nugget yang baik. Untuk mengidentifikasi perubahan siklus termal pada proses pengelasan maka dilakukan pengambilan foto mikrostruktur dan makrostruktur. Penelitian ini memperlihatkan paramater pengelasan optimum yang akan digunakan pada industri otomotif dan manufaktur yang digunakan oleh produsen.
ABSTRACT
this study, the electric resistance spot welding process was applied to cold rolled sheet used in manufacture industry. Resistance spot welding parameter such as, electrode form, electrode material, and electrode force were stayed constant. This experiment using different welding time and welding current to identify the optimum welding parameters for the optimum shear load and weld nuggget size. Using 1, 2, and 3 kA welding current and 4, 6, and 8 cycles welding times for 0.8 mm sheets were spot welded by lap joint method. These spot-welded joints will be tested with uniaxial tensile test in laboratory to identify shear load from spot-welded joint. Not only identify shear load from the result of uniaxial tensile test this experiment but also observe development the size of weld nugget. Weld nugget can detect the quality of spot-welded joint with its size to prevent the expulsion and get the acceptable nugget diameter in that process. For identification the change of thermal cycle in this welding process that uses micro-structure and macro-structure appearances. This experiment showing the optimum welding parameters that use in the automotive manufacturing were given to users."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Panji
"ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari efek arus pengelasan dan kecepatan pengelasan terhadap geometri las, distorsi, kekuatan tarik dan mikrostruktur pada proses pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG). Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipa baja karbon A36. Dimensi spesimen pipa memiliki diameter luar 114,3 mm dan ketebalan 6 mm. Logam tambah yang digunakan adalah ER70-S 6 dengan sambungan Las V-Groove. Variasi parameter pengelasan adalah arus pengelasan dan kecepatan pengelasan. Distorsi diukur dengan menggunakan mikrometer luar sebelum dan setelah proses pengelasan.
Untuk geometri Las diukur dengan menggunakan mikroskop digital. Sedangkan kekuatan tarik diukur dengan mesin uji tarik dan mikrostruktur diukur dengan mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan meningkatkan arus las dapat memperlebar manik las dan
meningkatkan distorsi. Sementara dengan meningkatkan kecepatan, hanya memberikan sedikit efek pada manik las dan distorsi. Pengelasan parameter dengan arus las 170 A dan kecepatan pengelasan 0,9 mm/s menghasilkan manik luar terluas, taper terbesar dan distorsi. Selain itu, hasil taper dan distorsi pada arah aksial lebih besar dari arah melintang
dari pipa. Geometri las menunjukan bahwa pada bagian pipa di 0˚ cenderung cekung dan
pada 180˚ cenderung cembung. Berdasarkan hasil uji tarik spesimen pengelasan,
kekuatan tarik paling tinggi adalah 502,80 MPA dengan pengelasan berarus 170 A dan
kecepatan pengelasan 0,9 mm/s di posisi 270˚. Foto mikroskop pada hasil pengelasan
memperlihatkan adanya equiaxed dendrit.

ABSTRACT
In this study, the effects of welding current and welding speed on the weld geometry, distortion, tensile strength and microstructure in the TIG welding process was studied. The material used in this experiment was A36 mild steel pipe. The dimensions of pipe specimens were 114.3 mm of outer diameter and 6 mm of thickness. The wire feeder used was ER70S 6 with a V-groove joint. The welding parameters varied were the welding current and welding speed. The distorsion was measured by using an micrometer before and after the welding process. The weld geometry was measured using a digital microscope, the tensile strength was measured by the using tensile test machine, and the microstructure was measured by a microscope. The results show that by increasing the
welding current, the weld bead and distortion increase. While by increasing the speed, it has little effect on the weld bead and distortion. Welding parameters with a welding current of 170 A and a welding speed of 0.9 mm/s produce the widest outer bead and the biggest tapers and distortion. In addition, the results of tapers and distortion in the axial direction were bigger than the transverse direction of the pipe. In addition, the taper results and distortion in the axial direction are bigger than in the transverse direction of the pipe. The weld geometry shows the pipe parts at 0° tend to concave and at 180° tend to be convex. Based on the results of the tensile test of the welding specimen, the higher tensile strength is 502.80 MPa with welding current of 170 A, and welding speed of 0.9 mm/s on the 270° welding position. And from the microscope observation, it is shown the presence of equiaxed dendrite."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhedhe Rodat Budi P.
"Baja tahan karat stainless steel 304 merupakan baja yang memiliki ketahanan korosi yang baik dan tahan temperature tinggi sehingga banyak digunakan dalam dunia industri. Penggunaan baja tahan karat umumnya membutuhkan proses penyambungan dimana proses penyambungan yang sangat umum digunakan adalah proses pengelasan. Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik, diperlukan pemilihan parameter yang tepat agar tidak timbul permasalahan seperti distorsi pengelasan. Distorsi merupakan fenomena perubahan bentuk yang terjadi akibat pengelasan.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh kuat arus dan kecepatan pengelasan terhadap hasil manik las dan juga distorsi yang dihasilkan menggunakan GMAW. Kuat arus yang digunakan yaitu 115, 120, dan 125 A sedangkan kecepatan pengelasan yang digunakan 3,6; 3,9; dan 4,2 mm/s.
Hasil las dilakukan pengukuran terhadap lebar maniknya, kemudian dilakukan pengukuran distorsi menggunakan CMM Coordinate Measuring Machine setelah material mengalami pendinginan alami. Dari hasil penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa semakin besar kuat arus, maka lebar manik las dan distorsi angular yang dihasilkan akan semakin besar. Sedangkan jika kecepatan pengelasan semakin besar, maka lebar manik las dan distorsi angular yang dihasilkan akan semakin kecil.

Stainless steel has good corrosion resistance and high temperature resistance, especially for 304 Stainless steel and widely used in many industries. The use of stainless steels generally requires a jointing process, and the most common jointing process used in stainless steel is the welding process. To get a good welding results, the selection of appropriate parameters is needed to avoid problems such as welding distortion. Distortion is a phenomenon of form changes that occur due to welding.
This experiment is conducted to find out the effect of welding current and welding speed toward weld bead and also distortion produced using GMAW. The welding current used is 115, 120, and 125 A while the welding speed used is 3.6 3.9 And 4.2 mm s. The weld bead then measured, and also the distortion is measured using CMM Coordinate Measuring Machine after the material is naturally cooled.
From the results obtained, it is known that the rise of welding current, the width of the weld bead and the resulting angular distortion will be increased. Whereas if the welding speed is increased, the width of the weld bead and the angular distortion will be smaller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulung Kanjaya Yunus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S40640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Herdino
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh konsentrasi sodium citrate sebagai aditif dan rapat arus terhadap ukuran butir hasil lapis listrik nikel pada baja baja spcc dengan menggunakan Watts bath dengan memvariasikan rapat arus 3-7 A/dm2 dan dengan mengandung sodium citrate 5, 15, 30, 45, 60 g/L. X-ray diffraction dan rumus schehrer digunakan untuk menentukan ukuran butir dari hasil lapis listrik nikel. Hasilnya ukuran butir menurun seiring meningkatnya rapat arus 3-6 A/dm2. Hasil rapat arus terbaik diperoleh pada 6 A/dm2 dengan ukuran butir 16.8 nm. Sedangkan watts bath yang mengandung sodium citrate 45 g/L memperoleh ukuran butir terendah dengan 36.8 nm. Nilai kekerasan, ketahanan korosi dan kekuatan adesif lapisan juga diteliti.

The aim of this work was to investigate the effect of sodium citrate concentration and current density on the grain size of nickel lapis listrik spcc steel. For this purpose, nickel were deposited from a Watts bath with different current densities 3-7 A dm2 and different sodium citrate concentration 5, 15, 30, 45, 60 g L . Xray diffraction and Schehrer equation were used to determine the average gain size of the nickel coatings. The experimental result showed that the coating grains decreased by increasing current densities 3-6 A dm2 . The smallest grain size was obtained with grain size 16.8 nm at current density 6 A dm2. Whereas, nickel lapis listrik with Watts bath containin 45 g L sodium citrate achieved grain size with 36.8 nm. Hardness number, corrosion resistance and adhesive strength were also evaluated in this work."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto Witjaksono
"Pada proses pengelasan titik (spot welding), pemilihan jenis elekroda yang digunakan memegang peranan yang besar dalam fungsinya sebagai penyalur Arus. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan kinerja dari dua buah elektroda Cu-Cr dan Cu-Cr-Zr pada pengelasan titik lembaran baja yang salah satu sisinya dilapisi oleh seng. Penilaian dilakukan dengan melihat kinerja masing-masing elektroda dengan dua konfigurasi yang berbeda, yaitu konfigurasi A berupa lap joint dimana sisi yang terlapisi seng saling dipertemukan, dan konfigurasi B berupa lapjoint yang mempertemukan permukaan yang terlapisi seng dengan permukaan tanpa lapisan seng. Penilaian yang dimaksud berupa pemeriksaan ukuran nugget yang dihasilkan, pemeriksaan struktur makro dan pemeriksaan terhadap uji tarik geser.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk konfigurasi A, elektroda Cu-Cr memiliki kekuatan sambungan lebih stabil dibandingkan dengan elektroda Cu-Cr-Zr, hal yang lain terjadi untuk konfigurasi B, dimana elektroda Cu-Cr-Zr memiliki kekuatan sambungan yang lebih stabil dari pada elektroda Cu-Cr. Dimana unsur Zr memegang peranan penting dalam meningkatkan ketahanan pada efek pelunakan temperatur tinggi.

In electric resistance spot welding process, the selection of electrode types is hold the significant things as a transfered in a function. The subject of this research was to study performance comparison of two different kind of electrodes Cu-Cr and Cu-Cr-Zr in the electric resistance spot welding which one of their sides is coated with Zn. The judgment was conducted by seeking each of electrodes performance with two different configurations, where the configuration A involves the lap joint which both of Zn coated sides joined together meanwhile the configuration B involves the lap joint which on the Zn coated side is joined with the non-coated side. The judgment was carried out by several investigations such as the nugget measurement, macrostructure examination and the tensile shear strength testing.
These results shows that in the configuration A, Cu-Cr electrode has more stable tensile shear strength than Cu-Cr-Zr electrode, and neither has the configuration B. It caused by the Zircon (Zr) substance is hold the important role in increasing the high temperature resistance creep.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51524
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>