Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
"Faktor keberhasilan suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) selain ditentukan oleh perencanaan yang benar, juga dalam sistem pengoperasian dan pemeliharaannya senantiasa harus disesuaikan dengan kondisi spesifik yang ada di lapangannya. Penelitian, investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap faktor efisiensi dan efektifitas suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (Sewage Treatment Plant) yang terdapat pada bangunan-bangunan/utilitas umum yang ada di Wilayah DKI Jakarta, telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan upaya pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem secara umum, serta dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari Unit Pengolahan Air Limbah yang ada. Metoda yang digunakan adalah dengan meneliti karakteristik limbah dan kualitas limbah dalam IPAL dan Spesifikasi tekniknya. Berdasarkan karakteristik limbah tersebut, dilakukan perhitungan ulang terhadap IPAL tersebut, dan dianalisis terhadap hasil kualitas air dalam instalasi selama proses. HAsilnya menunjukkan bahwa instalasi tidak berfungsi optimal karena adanya penambahan fungsi dari gedung perkantoran tersebut yang juga melayani restoran 'sea food"" yang mengakibatkan beban organik yang diolah tinggi, tidak sesuai dengan kapasitas rencana. Juga adanya lemak yang tidak termasuk dalam rencana IPAL. Faktor lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalah diffuser 50% macet, sistem dan jumlah aliran lumpur balik tidak tepat, pemeliharaan kurang, comminutor rusak, sistem aliran udara IPAL kurang baik. Usulan perbaikan adalah memperbaiki diffuser system dan jumlah aliran lumpur balik dirubah dan pemakaian tablet Sonucil sebagai disinfectant diaktifkan lagi. Perlu ada tambahan unit pengolah lemak.""
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
""Faktor keberhasilan suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) selain ditentukan oleh perencanaan yang benar, juga dalam sistem pengoperasian dan pemeliharaannya senantiasa harus disesuaikan dengan kondisi spesifik yang ada di lapangannya. Penelitian, investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap faktor efisiensi dan efektifitas suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (Sewage Treatment Plant) yang terdapat pada bangunan-bangunan/utilitas umum yang ada di Wilayah DKI Jakarta, telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan upaya pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem secara umum, serta dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari Unit Pengolahan Air Limbah yang ada. Metoda yang digunakan adalah dengan meneliti karakteristik limbah dan kualitas limbah dalam IPAL dan Spesifikasi tekniknya. Berdasarkan karakteristik limbah tersebut, dilakukan perhitungan ulang terhadap IPAL tersebut, dan dianalisis terhadap hasil kualitas air dalam instalasi selama proses. HAsilnya menunjukkan bahwa instalasi tidak berfungsi optimal karena adanya penambahan fungsi dari gedung perkantoran tersebut yang juga melayani restoran 'sea food"" yang mengakibatkan beban organik yang diolah tinggi, tidak sesuai dengan kapasitas rencana. Juga adanya lemak yang tidak termasuk dalam rencana IPAL. Faktor lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalah diffuser 50% macet, sistem dan jumlah aliran lumpur balik tidak tepat, pemeliharaan kurang, comminutor rusak, sistem aliran udara IPAL kurang baik. Usulan perbaikan adalah memperbaiki diffuser system dan jumlah aliran lumpur balik dirubah dan pemakaian tablet Sonucil sebagai disinfectant diaktifkan lagi. Perlu ada tambahan unit pengolah lemak.""
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP 1991 01.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"alam upaya melakukan pengcndalian pencemaran, yang disebabkan oleh air
limbah, tcrhadap Badan-badan Air Pencrima (BAP), dalam hal ini adalah sungai-
sungai yang ada di wilayah DKI, Pemda. DKI. Jakarta dewasa ini telah mcngcluurkun
perangkal peraluran yang mensyaratkan sctinp bangunan, institusi, saranzl ulililus
urnum yang ada di wilayah DK1. Jakarta harus mempunyai suatu Unit atau Sistim
Pengendalian Limbah Cair sebclum dibuang ke dalarn badan-badan air yung ada. Hai
ini lebih dimaksudkan umnk menunjang program pengendaliun Sumber Dnyu Air di
wilayah DKI. Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin kritis kebcradaanyiu ukihut lingkul
pencemaran yang ccnderung meningkat.
Dalam kuilannya dengan hal tersebul di alas, maka suatu kenyulazln yang adn sunt ini,
adalah lernyatu tidak semua Unit atau Slstem Pengolahan Air Limlmh yang leluh
dibangun tersebut dapat berfungsi dengan balk sehingga belum bisa nwnglmsilkan
effluen yung memenuhi pcrsyaratun yung ditetupkun o1cl1 Pcmdu. Dl
Padahal dalam proscs pembangunanya, porcncanaan inslalasi pengolzalmn air limlmh
tersebut sudah menclapat ijin dari Pemerintah Daerah. Hal ini dimungkinkan karenu
fakzor keberhasilan suatu inslalasi pengolahan air limbah terscbut selain sangm
dilemukan oleh aspek pcrencauaan yang benar, juga dalam sistcm pengoperasiun dan
pcmeliharaannya scnantiasa hams disesuaikan dcngan kondisi spesifik yang ada di
lapangannya.
Umuk mengantisipasi pcrmasalahan lcrsebut di atas, maka pcrlu segera dilakukan
su:-nu penelitian, invesligasi, dan evaluasi menyeluruh terhadap fakzor efisiensi dan
efekzivitas dari suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Dornestik (Sewage Treatment
Plant) yang lcrclapat padz; bangunan-bangunan/utilitas umum yang adn di wilayzrh
DKI. Jakarta.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendznpalkan upuya
pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem sgcara umum, serta dalam
upaya peningkamn efisiensi dan efckllfizus darl Unit Pengoluhan Air I,in1l>:|l1y:lng
ada.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelili kareteristik
lirnbah yang ada, kualitas limbah dalam Instalasi Pengolahan Air Lirnbuh dan spasi-
likasi tckniknya. ' Kemudian berdasarkan utas karakteristik Iimbah tersebut, dilakukan perhitungan
ulang terhadap Instalasi Pengolahan Air Limbah tgzrsebut dan dianalisis terhzrdap
hasil kualiras air dalam instalasi selama proses.
Hasilnya menunjukkan bahwa instalasi tersebut lidak bcrfungsi optimal karena
adanya penambahan fungsi dari gedung perkamoran tcrscbut yang jugu melayuni
restoran "Sea Food" yang mengakibatkan beban organik yang diokrh tinggi, tiduk
sesuai clengan kapasitas rencana. Juga adanya lcmak yang lidak tcrmasuk dulam
rencana IPAL.. Faktor_ lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalnh diffuser 50 %
mncet, sistem dan jumlah aliran Iumpur balik tidak IGPZII, pemelihuruun kurung.
Comminulor rusuk, Sistcm miran uduru dan IPAL kurnng huik.
Usulan perbuikun adalah memperbaiki diffuser Sistem dan jumlzlh ulirzm Iumpur
balik dirubah clan pemakaian 1abletSonuci1sebagai disinfekmn di akmifkzm lzrgi. Pcrlu
ada tambahan unit pengolahan lemak.
Dafzar Pustaka : 8 (1979 - 1991)
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
01 Wid p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Adiana
"ABSTRAK
Berkaitan dengan upaya restorasi dan Pengendalian Pencemaran Air (PPA) yang masuk ke Sungai Citarum bagian hulu, kegiatan revitalisasi IPAL Cisirung dilakukan untuk meningkatkan kapasitas IPAL Cisirung agar kinerjanya menjadi lebih optimal. IPAL Cisirung dibangun dengan teknologi pengolahan air limbah secara fisika, kimia dan biologi. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei lapangan dan pengujian sampel di laboratorium. Debit air limbah saat ini yang masuk ke IPAL Cisirung sebesar 206,10 L/detik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat basic design revitalisasi IPAL Cisirung sebagai acuan Detail Engineering Design (DED) dengan kapasitas perencanaan sebesar 350 L/detik. Pengambilan sampel air dilakukan berdasarkan gambaran unit pengolahan yang harus direvitalisasi, yakni bak ekualisasi, outlet bak pengendap I, dan bak pengendap II. Hasil uji penelitian di laboratorium secara kimiawi menunjukan kondisi optimum kekeruhan adalah 28,6 NTU. Revitalisasi unit pengolahan biologi dirancang menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Keuntungan teknologi MBBR adalah sangat efektif dalam mereduksi COD sebesar 85%, mereduksi nitrogen melalui proses nitrifikasi dan mampu menyerap TSS atau MLSS sebanyak 2400 mg/L."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
551 JSDA 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herning Wahyuningsih
"Idealnya semua limbah sebelum masuk ke badan air diolah melalui Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), namun hal itu belum dapat diwujudkan karena alokasi anggaran Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk bidang lingkungan masih sangat kecil dibandingkan dengan bidang infrastruktur lainnya.
Tujuan studi ini adalah mengetahui balas kewajaran deviasi biaya bangunan IPAL dengan mencari hubungan deviasi biaya bangunan IPAL dan indikator ekonomi lindeks harga saham gabungan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika).
Studi ini merupakan bagian dari penetitian disertasi Ir. Basuki Anondho, MT mengenai "Mencari cara yang mudah untuk melakukan planning & scheduling pada konclisi yang tidak pasti". Dengan memakai metode kuantitatif, penelitian ini mengusulkan model pengaruh pertumbuhan ekonomi dan indikator ekonomi terhadap kegialan infrastruktur dengan studi kasus bangunan IPAL di Pemprov DKI Jakarta sebagai masukan input dalam mengestimasi anggaran biaya antara biaya rencana dan realisasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahampun, Hery Syamsius
"Skripsi ini membahas pelaksanaan prosedur tetap pengelolaan limbah cair RSUT Tangerang Tahun 2009 dilihat dari sisi kepatuhan petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengelolaan limbah cair Rumah Sakit Umum Tangerang telah berjalan dengan baik namun belum sepenuhnya maksimal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja dan menjaga konsistensi perilaku kepatuhan petugas
Instalasi Pengolahan Air Limbah yaitu dengan mengintensifkan koordinasi antar petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah saat, mengadakan diskusi antar petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah, evaluasi di awal dan akhir pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah cair."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
"Industri pulp dan kertas yang dijadikan objek studi dibatasi hanya pada industri pulp dan kertas yang berdomisili di Jawa Barat. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mencari alternatif model pengolahan air limbah industri pulp dan kertas, yaitu dengan melakukan inventarisasi industri yang ada di Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya. Berdasarkan perolehan data sekunder kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data primer untuk mendapatkan data tentang permasalahan dalam penanganan limbah industri pulp dan kertas, data kualitas dan kuantitas serta fluktuasi limbah yang dihasilkan.
Indonesia telah memiliki lebih dan 40 pabrik industri kertas dengan kapasitas total produksi 1,436,900 ton/tahun. Sebagian besar industri ini terletak di pulau Jawa (53% berada di Jawa Barat dan 35% berada di Jawa timur), sedangkan sebagian lainnya berada di pulau Sumatra dan Sulawesi. Adapun jenis kertas yang diproduksi meliputi kertas koran, kertas kraft, karton, kertas rokok, kertas tissue dsb.
Industri pulp dan kertas dikenal sangat boros dalam penggunaan air, adapun besar kebutuhan air untuk industri ini tergantung dan jenis kertas yang dibuat dan tingkat daur ulang pada pemakaian air, umumnya kebutuhan air industri berkisar antara 250 m3/ton (untuk pulp) dan 150 m3/ton (untuk kertas).
Karakteristik air limbah industri pulp dan kertas sangat bervariasi tergantung pada jenis kertas yang diproduksi, bahan baku, aditif dan jumlah air yang digunakan. pH air Limbah industri pulp dan kertas berkisar antara 7 - 9. Zat padat tersuspensi sangat bergantung pada peralatan dan sistim pemulihan serat dalam pabrik (berkisar antara 10 -100 kg/ton). Demikian pula dengan BOD karena pada Limbah industri pulp dan kertas komponen utama bagi BOD adalah serat halus yang terbawa air limbah, dan senyawa organik dari aditif yang dapat diuraikan oleh mikroorganisma. Nilai COD pada umumnya naik seiring dengan tingkat pemulihan air, makin tertutup sistim airnya maka akan semakin besar konsentrasi baik untuk bahan terlarut maupun bahan tersuspensinya. Selain itu pada umumnya penggunaan bahan baku kertas bekas/karton bekas dapat pula menaikkan nilai BOD dan COD air Limbah.
Hasil percobaan pengolahan dilakukan terhadap air Limbah industri pulp dan kertas PN. Padalarang. Untuk mencapai kualitas effluen yang ditetapkan pada baku mutu Limbah cair industri pulp dan kertas (KEP-03lMENKLH/II/1991) dosis optimum koagulan tawas yang dicapai adalah 800 mg/I, sedangkan untuk unit pengolahan biologis dilakukan secara aerob (Activated Sludge) dan anaerob (Upflow Anaerobic Sludge Blanket)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Melania Eka WD
"ABSTRAK
Setiap komunitas pasti menghasilkan limbah, baik cair maupun padat. Limbah tersebut ada yang dapat dibuang langsung ke badan air terdekat, tetapi ada pula yang harus diolah terlebih dahulu agar pada saat dibuang ke badan air tidak membahayakan bagi lingkungan sekitarnya. Dengan adanya peraturan-peraturan pemerintah tentang baku mutu untuk mengontrol kualitas air limbah tersebut dibutuhkan instalasi pengolahan limbah cair. Tujuan dari sistem pengolahan limbah cair adalah untuk menghasilkan buangan yang memenuhi standar kualitas air limbah.
Penulisan ini dilakukan untuk mengevaluasi instalasi pengolahan limbah cair yang telah ada pada pabrik pemolesan kaca lensa kamera. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur, kajian terhadap instalasi pengolahan limbah cair dan membandingkan limbah olahan instalasi tersebut dengan standar baku mutu yang berlaku.
Dari hasil studi ini diperoleh hal-hal antara lain bahwa secara keseluruhan instalasi yang telah berjalan cukup baik sehingga hasil pengolahan limbah cukup memenuhi syarat untuk dibuand ke badan air terdekat. Endapan lumpur dan kolam pembuangan akhir harus dikuras setiap bulan agar tidak mengganggu lingkungan hidup aquatic dan lingkungan sekitarnya. Limbah endapan lumpur yang dikuras dari kolam pembuangan akhir dapat ditimbun dalam tanah karena tidak mengandung bahan yang dapat berbahaya bagi lingkungan. Mengingat umur instalasi yang telah cukup lama, sebaiknya lebih diperhatikan lagi pemeliharaan alat yang berjalan agar instalasi tetap berjalan dengan lancar.

"
2001
S35029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Soleh
"Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina yang berlokasi di jalan Siliwangi Depok merupakan salah satu rumah sakit yang telah memiliki instalasi pengolahan air limbah. Saat ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina menghasilkan limbah cair sebanyak 75 m3/hari. Seluruh limbah cair yang dihasilkan dari berbagai kegiatan dan ruangan dipadukan dan dialirkan menjadi satu titik menuju instalasi pengolahan air lirnbah yang terdiri dari grease trap dan stabilisator, bak penampungan awal, sedimentasi dan dilanjutkan dengan pengolahan biologi dengan sistem biofilter anaerob-aerob, Serta yang terakhir adalah bak chlorinasi sebelum dibuang ke badan air sungai Ciliwung.
Air limbah yang diolah di unit pengolahan air limbah di RSIA Hermina Depok berasal dari kegiatan kantor, ruang tunggu, poliklinik, ruang hedah/anastesi, laboratorium, ruang rawat inap, dapur/laundry, sehingga dapat diketahui karakteristik limbah terolah merupakan limbah jenis domestik. Namun mengingat jenis penghasil limbah adalah orang sakit, maka dapat juga limbah tersebut mengandung kuman patogen.
Kualitas air olahan Iimbah cair rumah sakit Hermina Depok berdasarkah hasil perneriksaan menunjukkan nilai BOD sebesar 11,1 mg/l, COD sebesar 45,3 mg/l, TSS sebesar 11,7 mg/l, amonia sebesar 5 mg/l dan phosfat sebesar 4,3 mg/l. Dapat dilihat bahwa kadar amonia dan phosfat masih tinggi dan berada di atas nilai baku mutu yang diharapkan.
Etisiensi penurunan kadar pencemar instalasi secara keseluruhan untuk kadar TSS adalah 98,42 %, BOD 96,59 % dan COD 96,37%. Secara kualitas instalasi mampu menurunkan kadar pencemar sampai memenuhi syarat baku mutu kecuali untuk kadar amonia dan fosfat, serta hasil analisa dan evaluasi didapatkan beberapa unit pengolahan ada yang tidak memenuhi kriteria desain"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Tikaya Kondana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
TA1145
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>