Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214069 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gaya Nitiya Sutrisno
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang paternalisme yang merupakan warisan ajaran
Konfusianisme masyarakat Korea di dalam pemerintahan Syngman Rhee dan
pengaruhnya terhadap penerapan nilai-nilai demokrasi di Korea. Penelitian ini
merupakan sebuah penelitian kualitatif yang ditulis menggunakan metode
deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paternalisme
diterapkan dalam pemerintahan Syngman Rhee dan terlihat melalui kebijakankebijakan
Syngman Rhee, misalnya saja dalam RUU Keamanan Nasional. RUU
Keamanan Nasional ini bertujuan untuk melindungi rakyat Korea dari bahaya
komunis, tetapi RUU ini melanggar prinsip dasar yang ada dalam demokrasi,
yakni pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa
paternalisme dalam pemerintahan Syngman Rhee memberikan pengaruh buruk
terhadap penerapan nilai-nilai demokrasi di Korea.

Abstract
This thesis studies about paternalism as a legacy of Confucianism teachings in
Korean society that is applied in Syngman Rhee government and its effects on the
application of democratic values in Korea. This research is a qualitative research
with descriptive analysis method in writing. The result of this research shows that
there is paternalism applied in Syngman Rhee government and could be seen
through Syngman Rhee policies, i.e. National Security Bill. The National Security
Bills aimed to protect Korean people from communist, but the bill violates basic
principle of democracy, specifically the violation of human rights. Hence, it is
concluded that the paternalism in Syngman Rhee government has given bad
effects toward the application of democratic values in Korea."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Richard C.
Tokyo: Charles E. Tuttle Co. Pub., 1960
951.9 ALL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Khaliya
"Korea Selatan di bawah Amerika Serikat mengadaptasi nilai-nilai demokrasi yang juga sengaja diperkenalkan oleh the United States Army Military Government in Korea (USAMGIK). Setelah USAMGIK berhasil menyelenggarakan pemilihan umum di Korea Selatan pada tahun 1948, pemerintahan Korea Selatan dengan sistem demokrasi pun mulai berjalan di bawah kepemimpinan Rhee. Namun, sentimen Rhee Syngman terhadap komunisme menyebabkan rezimnya menjalankan pemerintahan dengan sikap antikomunisme yang sangat kuat. Bahkan, pandangan anti-komunisme tersebut membuat rezim Rhee Syngman sering kali menyalahgunakan nilai-nilai demokrasi untuk menyingkirkan komunis. Oleh karena itu, penelitian ini menjelaskan dan menganalisis bagaimana rezim Rhee Syngman memanfaatkan demokrasi Amerika untuk melanggengkan kekuasaan dan menjalankan anti-komunisme. Dengan menerapkan pendekatan behavioral dan teori kelompok kepentingan, penelitian ini mengungkap tindakan-tindakan politik rezim Rhee Syngman terkait demokrasi Amerika dan berbagai dampak dari tindakannya tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rezim Rhee Syngman telah banyak menyalahgunakan nilainilai demokrasi sebagai alat untuk mempertahankan rezimnya dan melawan komunis sejak awal sampai akhir pemerintahan. Hal tersebut menciptakan konflik internal dengan banyak dampak yang juga muncul sejak awal rezim Rhee Syngman berkuasa dan kemudian menjatuhkan rezim meskipun telah mengubah kabinetnya di akhir periode.

South Korea under the United States adopted democratic values which were also deliberately introduced by the United States Army Military Government in Korea (USAMGIK). After USAMGIK successfully held general elections in South Korea in 1948, the South Korean government with a democratic system began to run under the leadership of Rhee. However, Rhee's sentiments towards communism caused his regime to run a government with a very strong anti-communist stance. In fact, this anti-communism view made the Rhee Syngman regime often misuse democratic ideas to get rid of communism. Therefore, this study explains and analyzes how the Rhee Syngman regime takes advantage of American democracy to perpetuate power and carry out anti-communism. By applying a behavioral approach and interest group theory, this study reveals the political actions of the Rhee Syngman regime regarding American democracy and the various impacts of these actions. The results of the study show that the Rhee Syngman regime has misused democratic ideas as a tool to maintain its regime and fight against communism from the beginning to the end of the government. This created an internal conflict with many impacts that also emerged since the beginning of the Rhee Syngman regime in power and then brought down the regime even though it had changed its cabinet at the end of the period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Yonsei University Press, 2005
KOR 923.151 9 YOY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Serly Kusumadewi
"Skripsi ini membahas peranan nilai-nilai Konfusianisme sebagai pandangan fundamental bangsa Korea keseluruhan dalam pemerintahan Park Chung Hee secara khusus dan pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi Korea Selatan tahun 1961-1979. Pembahasan tersebut akan mengurai bagaimana pengaruh internal (nilai-nilai Konfusianisme) dan eksternal (pengaruh Amerika Serikat dan Jepang) berpengaruh kepada Park Chung Hee dan pemerintahannya. Penelitian akan dibuktikan dengan analisis kualitatif deskriptif atas nilai-nilai Konfusianisme yang terkandung dalam kepemimpinan Park Chung Hee, kebijakan-kebijakan pemerintahan Park serta resistensinya terhadap Konfusianisme dan pengaruh asing. Hasil studi ini membuktikan adanya hubungan antara nilai-nilai Konfusianisme dengan kepemimpinan Park Chung Hee tahun 1961-1979 dalam peranannya terhadap perkembangan ekonomi Korea Selatan.

The focus of this study is to explain the role of Confucian values as Korean’s fundamental view in Park Chung Hee’s era specifically and its influences toward South Korea’s economy development 1961-1979. This study would describe how both internal factor (Confucian values) and external factor (USA and Japan) give influences toward Park Chung Hee himself and his government. This study will be conducted by descriptive-qualitative analysis of Confucian values on Park’s era, Park government’s policies, and also their resistance towards Confucianism itself and foreign influences. This study itself concludes that there is a correlation between Confucian values and Park Chung Hee’s era (1961-1979) due to its role toward South Korea’s economy development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Dike Widianto
"ABSTRAK
Kasus bunuh diri di Korea Selatan masih menjadi salah satu masalah yang dominan. Akan tetapi di antara bunuh diri yang terjadi, lansia adalah kelompok umur yang melakukan jumlah bunuh diri terbesar di Korea Selatan. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran dari nilai hyo dalam masyarakat Korea Selatan dan mempengaruhi kohesivitas sosial masyarakat. Tujuan penulisan jurnal ini adalah mencari kaitan dari pergeseran nilai hyo dalam institusi keluarga dan bagaimana pergeseran tersebut mempengaruhi tingkat bunuh diri lansia di Korea Selatan dan peran kohesivitias sosial dalam rupa institusi keluarga dan institusi sosial dalam mencegah bunuh diri lansia di Korea Selatan. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan sumber data melalui studi kepustakaan. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pergeseran nilai hyo terhadap peningkatan bunuh diri lansia di Korea Selatan.

ABSTRACT
The case of suicide in South Korea still remains as one of its most dominant issues. But among the suicides that occurred, the elderly were the age group that had the largest number of suicide cases in South Korea. This is due to the shift of the hyo value in South Korean society and its effect to the social cohesiveness in society. The purpose of writing this journal is to look for a connection between the shift in the hyo value in the family institution and how this shift affects elderly suicide rate in South Korea and the role of social cohesion in the form of families and social institutions in preventing elderly suicide in South Korea. Method used in the writing of this paper is the descriptive qualitative and the method of collecting the data source is through the study of literature. The findings of this study indicate that there is a correlation between the shift in the hyo value against an increase of elderly suicide in South Korea."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ista Indah Sarifah
"Penelitian ini mengkaji tentang relasi kaum misionaris Amerika yang datang ke Korea dengan kaum perempuan Korea di akhir abad ke-19. Pada masa ini, Korea baru saja membuka diri terhadap dunia internasional setelah berabad-abad mengisolasi diri demi menjadikan sistem pemerintahan yang anti-barat. Hingga abad inilah, kaum perempuan Korea hidup sebagai subordinasi dari kaum laki-laki, baik dalam dunia politik, ekonomi, dan sosial. Semua itu berasal dari dasar isolasi yang berkembang di Korea masa itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sikap rakyat Korea terhadap modernisasi di akhir abad ke-19 melalui analisis sikap perempuan terhadap keberadaan misionaris di Korea pada akhir abad ke-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplorasi dengan pendekatan diakronis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sikap kaum perempuan Korea terhadap misionaris pada akhir abad ke-19 dapat diartikan sebagai bentuk harapan yang baru pasca isolasi. Terlebih lagi membuktikan adanya perbedaan pandangan dan sikap antara kaum Yangban dengan kaum perempuan Korea terhadap westernisasi.
This study examines the relation between the American missionaries who came to Korea with Korean women in the late 19th century. At this time, Korea had only just opened up to international world after centuries of isolating itself to make an anti-western system of Government. Until this century, Korean women lived as subordinates of men, both in the political, economic and social world. All of that comes from the base of isolation that developed in Korea at that time. The aim of this study is to explore the attitude of the Korean people towards modernization in the late 19th century through an analysis of women's attitudes towards the existence of missionaries in Korea at the end of the 19th century. This paper uses qualitative exploration method combined with diachronic approaches. The results of this study concluded that the response of Korean women to missionaries in the late 19th century could be interpreted as a new form of hope after isolation. Moreover, it proves that there are different views and responses between the Yangban and Korean women towards westernization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shahnaz Khalila Najlana
"Skripsi ini membahas perundungan di kalangan pelajar Korea Selatan dan memudarnya nilai-nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perundungan dapat terjadi di kalangan pelajar Korea dan hubungannya dengan memudarnya nilai-nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menghasilkan data berupa data deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perundungan di kalangan pelajar Korea terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor individu, keluarga, teman, dan pendidikan, serta berhubungan dengan memudarnya nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea, seperti harmoni, jeong, dan woori. Kesimpulan penelitian ini adalah sistem pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter seorang pelajar dan menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya perundungan di kalangan pelajar Korea. Perundungan tersebut kemudian menyebabkan memudarnya nilai- nilai kolektivisme dalam institusi pendidikan Korea.

The focus of this study is the bullying culture in South Korean students and the declining collectivism values in the education institution. The purpose of this study is to know how bullying can happen in Korean students and its relation with the declining collectivism values in the education institution. This study is a qualitative research and yield descriptive data. The result of this study shows that bullying in Korean student circle happens because of several factors such as personal, family, peer group, and education factors, and there is a relation with declining collectivism values in education institution, such as harmony, jeong, and woori. The conclusion of this study is the education system has an important role in developing student’s character and become one of the most important factor causing bullying in Korean students. Later, bullying is causing the decline of collectivism values in education institution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mochammad Dwi Ari Wibowo
"Penelitian ini membahas makna pernikahan yang dilakukan oleh pasangan gay dan lesbian dalam film Dugyeolhanjang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan tentang alasan seorang gay yang menikahi seorang lesbian untuk sebuah kamuflase bagi diri mereka masing-masing yang dipengaruhi oleh sistem keluarga di masyarakat Korea. Bagi tokoh utama gay di sini ia menikahi seorang lesbian karena lelah dengan pertanyaan menikah dari orang tua dan sekitarnya. Ia takut jika masyarakat tahu bahwa dirinya gay akan menghancurkan kehidupannya. Sedangkan tokoh utama lesbian yang sudah memiliki pasangan wanita ini menikah agar bisa mengadopsi anak dengan mudah.

This research explains the meaning of gay and lesbian couple marriage which related to the theme of the movie Dugyeolhanjang. This research is qualitative research with descriptive design. The result of this research explains the reason that gay married lesbian is to cover their each identity for being homosexual which affected by family system in Korean society. For the gay, he married the lesbian because he got being tired of people and his parents asking him about marriage. He is afraid if people know that he is gay it will ruins his life. While the lesbian which has girlfriend married gay in order to adopt baby easily.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>