Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Budiman N.P.D.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
346.02 SIN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Budiman N.P.D.
346.02 Sin h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Taryana Soenandra <=Sunandar>
Jakarta: Sinar Grafika, 2004
346.02 TAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Setiyaji
"Sengketa pajak kerap kali terjadi dengan isu utama yang menjadi permasalahan hukum adalah mengenai definisi istilah Beneficial Owner dan penentuan siapa yang menjadi Beneficial Owner tersebut. Bagaimana penentuan Beneficial Ownership dalam penyelesaian sengketa di tingkat Pengadilan Pajak dan Mahkamah Agung menjadi hal yang sangat urgent untuk diteliti. Dari beberapa putusan pengadilan pajak dan Mahkamah Agung terdapat beragam pertimbangan hakim dalam menentukan beneficial ownership. Selanjutnya, evaluasi atas putusan pengadilan tersebut sebagai bahan untuk perbaikan regulasi yang berpotensi menimbulkan sengketa berulang, serta untuk perbaikan implementasi di sisi hulunya. Dalam hal ini, penerapan konsep Beneficial Ownership sangat penting dalam memastikan penggunaan fasilitas penurunan tarif dalam Tax Treaty agar tidak disalahgunakan. Oleh karena itu, penulis hendak melakukan analisis terkait konsep beneficial owner ditinjau dari aspek perpajakan dan perspektif hukum kontrak serta menganalisis sikap Hakim dalam memutuskan sengketa pajak dengan memperhatikan pertimbangan hukum kontrak terhadap status kepemilikan atas manfaat suatu pembayaran atau beneficial owner berdasarkan ketentuan yang berlaku baik dalam konteks hukum domestik maupun internasional. Penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah penelitian yuridis normatif, yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Penulis kemudian menemukan bahwa sikap Hakim dalam memutuskan sengketa pajak sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put 59881/ PP/M.IIB/13/2015, tanggal 26 Februari 2015 meskipun telah memperhatikan pertimbangan konsep Perpajakan Internasional namun terdapat penerapan secara tidak tepat dari prinsip hukum kontrak terhadap status kepemilikan atau Beneficial Ownership atas manfaat suatu pembayaran berdasarkan ketentuan yang berlaku baik dalam konteks hukum domestik maupun internasional.

Tax disputes often occur with the main issue that becomes a legal issue regarding the definition of the term Beneficial Owner and the determination of who is the Beneficial Owner. How to determine the Beneficial Owner in resolving disputes at the level of the Tax Court and the Supreme Court is a very urgent matter to study. From several decisions of the tax court and the Supreme Court, there are various judges' considerations in determining beneficial ownership. Furthermore, evaluation of the court decision as material for improving regulations that have the potential to cause repeated disputes, as well as for improving implementation on the upstream side. In this case, the application of the Beneficial Owner concept is very important in ensuring the use of the reduced rate facility in the Tax Treaty so that it is not abused. Therefore, the author wishes to conduct an analysis related to the concept of beneficial owner in terms of the taxation aspect and the perspective of contract law and analyze the attitude of judges in deciding tax disputes by taking into account contract law considerations regarding the status of ownership of the benefit of a payment or beneficial owner based on the provisions that apply both in the context of domestic and international law. The research conducted to answer this question is normative juridical research, which is focused on examining the application of the principles or norms in positive law. The author then finds that the judge's attitude in deciding tax disputes which is as contained in the Tax Court Decision Number Put 59881/PP/M.IIB/13/2015, dated 26 February 2015, even though they have paid attention to considerations of the concept of International Taxation but there is an inappropriate application of legal principles contract on the status of ownership of the payment benefits based on the provisions that apply both in the context of domestic and international law."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarta
"Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pemungutan pajak menggunakan sistem self assessment. Dalam sistem ini Wajib Pajak menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melapor kewajiban pajak. Peran Fiskus adalah melayani dan memantau pemenuhan kewajiban pajak. Oleh karena itu Fiskus dapat melakukan pemeriksaan. Atas hasil pemeriksaan, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang terhutang dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak(STP). Awal adanya sengketa pajak adalah adanya ketidaksetujuan Wajib Pajak atas SKP dan STP tersebut. Upaya hukum yang dilakukan adalah dengan mengajukan keberatan atas SKP dan peninjauan kembali atas STP ke Direktur Jenderal Pajak. Proses penyelesaian dalam tahap ini adalah Quasi Peradilan. Selanjutnya Wajib Pajak mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas Surat Keputusan Keberatan. Selanjutnya Wajib Pajak dapat mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Dalam proses tersebut terdapat permasalahan berkenaan dengan aspek keadilan dan asas peradilan murah. Yaitu permasalahan penyelesaian sengketa pajak di tingkat keberatan dan peninjauan kembali ke Direktur Jenderal Pajak dengan metode Quasi Peradilan di mana Direktur Jenderal Pajak selaku pihak yang bersengketa mempunyai wewenang memutuskan sengketa. Hal ini menimbulkan kesenjangan kedudukan hukum. Permasalahan mengenai aspek keadilan dan asas peradilan murah dalam proses banding adalah adanya pembatasan obyek banding. Obyek Banding hanya berupa Surat Keputusan Keberatan, lalu bagaimana dengan Surat Keputusan Peninjauan Kembali? Selain itu adanya persyaratan membayar pajak terutang sebesar 50%. Hal ini bertentangan dengan aspek keadilan dan asas peradilan murah karena hal ini akan menghambat upaya mencari keadilan.Oleh karena itu persyaratan tersebut harus direvisi untuk memberikan peluang kepada para pencari keadilan dengan mencari skema yang paling tepat agar upaya mencari keadilan dapat tercapai karena diterapkannya asas peradilan murah, tetapi tetap dapat mengamankan penerimaan negara dari sektar pajak."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T18703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
UI-IJIL 6 (1-4) 2008/2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Huala, Adolf
Jakarta: Sinar Grafika, 2006
341.52 ADO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Christina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Ahmad Zein
Bandung: Mandar Maju, 2009
381.142 YAH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>