Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rionaldo Sarano
"4-[(E)-2-{4-okso-3-(4-metilfenil)-kuinazolin-2-il}vinil]benzensulfonamida merupakan suatu senyawa baru hasil sintesis turunan 4(3H) kuinazolin. Berdasarkan struktur kimianya senyawa ini dapat dimasukkan dalam golongan diarilheterosiklik tersubstitusi gugus sulfonamida. Kebanyakan senyawa golongan tersebut mempunyai aktivitas sebagai inhibisi COX-2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya potensi aktivitas senyawa 4-[(E)-2-{4-okso-3-(4-metilfenil)-kuinazolin-2-il}vinil]benzensulfonamida untuk menghambat COX-2. Uji aktivitas dilakukan dengan menggunakan kit enzyme immunoassay dengan selekoksib dan asetosal sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap COX-2 dengan IC50 16,94 μM. Potensi aktivitas penghambatan senyawa ini lebih kecil daripada selekoksib (IC50 0,40 μM) namun lebih besar daripada asetosal (IC50 24,07 μM).

4 - [(E)-2-{4-oxo-3-(4-metylphenyl)-quinazolin-2-yl} vinyl] benzensulfonamide is a new synthetic compound derivative of 4(3H) kuinazolin. Based on the chemical structure of these compounds can be included in the class diarilheterosiklik substituted sulfonamide group. Most of these classes of compounds inhibit COX-2. This study aims to determine the strength of the potential activity of the 4 - [(E) -2 - {4-oxo-3-(4-metylphenyl)-quinazolin-2-yl} vinyl] benzensulfonamide towards inhibition of COX-2. The activity assay was performed using an enzyme immunoassay kit with selekoksib and aspirin as a comparator. The results showed that these compounds owns inhibitory activity towards COX-2 with IC50 16,94 μM. Potential activity inhibition of this compound is smaller than selekoksib (IC50 0,40 μM) but was greater than aspirin (IC50 24,07 μM)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42760
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Asita Baramanda
"Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN sebagai institusi di Indonesia yang mengurusi pengaplikasian energi nuklir untuk Indonesia telah mengoperasionalkan RSG 30Mwatt di Kawasan Puspitek Serpong sejak tahun 1987. Reaktor ini berpotensi melepaskan radiasi dari unsur-unsur radioaktif dari hasil reaksi fisi unsur tersebut. Potensi cemaran ini dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan dan kesehatan lingkungan sekitar, khususnya lingkungan perariran terdekat seperti Sungai Cisadane. Beberapa radionuklida antropogenik seperti 137Cs sulit terdeteksi sehingga diperlukan adanya metode evaluasi kualitas lingkungan berdasarkan analisisnya tehadap jaringan molekul suatu organisme yang terpapar radionuklida tersebut, metode ini disebut Biomonitoring. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen biokinetik dengan penentuan nilai Faktor Konsentrasi CF dan Faktor Biokonsentrasi BCF radionuklida 137Cs oleh Ikan Mas Cyprinus carpio melalui jalur air tawar yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan akuatiknya , yaitu konsentrasi Ion Kalium K Percobaan dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu akumulasi/pengambilan, depurasi/pelepasan dan pembedahan organ. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan konsentrasi K dalam media menurunkan nilai CF pada Cyprinus carpio. Nilai faktor konsentrasi CF 137Cs oleh Cyprinus carpio setelah akhir akumulasi dalam kondisi media dengan variasi konsentrasi Kalium 2,5 ; 5 ;7,5 ; dan 10 ppm berturut ndash; turut adalah 2,762 ; 2,645 ; 2,637 ; 2,586 ml.g-1 dan nilai Faktor Biokonsentrasi BCF variasi konsentrasi ion K 2,5 ; 5 ; 7,5 ; dan 10 ppm berturut-turut adalah 1,32 ; 2,12 ; 1,77 ; 2,07 ml.g-1. Berdasarkan nilai-nilai tersebut , Ikan Mas Cyprinus carpio dapat dikategorikan sebagai bioindikator dari 137Cs.

Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN as an institution in Indonesia that developed nuclear energy in Indonesia has operated RSG 30 MWatt in Puspitek Serpong Area since 1987. This reactor has the potential to emit radiation from radioactive elements produced by fission reaction of the elements. The environmental hazard potential is feared to disrupt the balance and health of surrounding environment, especially the nearby waters like Cisadane River. Few anthropogenic radionuclides like 137Cs are difficult to detect that the need for a method to evaluate environment quality based on molecular network of an organism exposed to the radionuclide arises, and the said method is called Biomonitoring. In this study biokinetic experiment is conducted with determination of Concentration Factor CF and Bioaccumulation Factor values of 137Cs by Goldfish Cyprinus carpio by means of freshwater influenced by its aquatic environment condition, which is Potassium ion concentration K . This test is conducted through three steps, which is accumulation sampling, depuration release, and organ dissection. The results of the tests showed the increase of K concentration in the medium decrease CF value of Cyprinus carpio. CF value of 137Cs concentration by Cyprinus carpio after the end accumulation in media conditioned with variation of Potassium concentration 2.5 5 7.5 and 10 ppm respectively are 2.762 2.645 2.637 2.568 ml.g 1 and Bioconcentration Factor BCF for variation of K ion concentration 2.5 5 7.5 and 10 ppm respectively are 1.32 2.12 1.77 2.07 ml.g 1. Based on those values, Goldfish Cyprinus carpio can be categorized as bioindicator for 137Cs. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S70102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monosson, Emily
"This book traces the development of life's defense systems-the mechanisms that transform, excrete, and stow away potentially harmful chemicals-from more than three billion years ago to today."
Washingto, D.C.: Island Press, 2012
e20402035
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ganijanti Aby Sarojo
"Ingot GaSb dibuat dengan teknik "melt growth" yang menggunakan ampul kuarsa yang divakumkan. Temperatur fusi kira-kira 760°C dan ditahan selama 12 jam. Karakterisasi dengan spektroskopi fluoresensi sinar-x (XRF) menunjukkan fraksi atom Ga sekitar 37% dan Sb 60% untuk setiap irisan ingot. Hal ini menunjukkan bahwa ingot ini adalh uniform dan multifasa. Tetapi hasil analisis dengan spektroskopi difraksi sinar-x (XRD) menunjukkan puneak-puneak (peak) XRD didominasi oleh puneak karakteristik GaSb yang mempunyai struktur fee dan berorientasi pada bidang [111 ] yang terjadi pada 2 0 = 29,4° , sehingga diperkirakan bahwa atom-atom Sb yang berlebihan bukan dalam bentuk non kristalin atau berfasa amorf. Pengujian dengan mikroskop optik tidak menampakkan seeara jelas adanya butir-butir kristal atau batas butir, kemungkinan disebabkan oleh ukuran-ukuran butir yang sangat keeil. Karakterisasi listrik memberikan harga resistivitas dalam rentang ( 1,3 - 7, 1 ) x 104 nm. Untuk penelitian lebih lanjut dianjurkan agar Ga ditambah untuk mengkompensasi Ga yang hilang pada saat terjadi fusi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Raymond
New York: Random House, 1988
661 CHA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This unique reference source, edited by the world's most respected expert on molecular interaction field software, covers all relevant principles of the GRID force field and its applications in medicinal chemistry. Entire chapters on 3D-QSAR, pharmacophore searches, docking studies, metabolism predictions and protein selectivity studies, among others, offer a concise overview of this emerging field.
"
Weinheim, Germany: Wiley-VCH, 2006
e20394260
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana, Boraschi
"[, ]"
Boston : Academic Press , 2014
616.079 BOR n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Harimurti Hertanto
"ABSTRAK
Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Pusat Pramuteknik Petrokimia PERTAMINA dan Laboratorium XRD Jurusan Fisika Universitas Indonesia. Percobaan dilakukan dengan peralatan dan mesin-mesin dalam Skala semi industri.
Bahan plastik yang berbentuk pelet diekstrusi menjadi lembaran, dan dipotong-potong menjadi pita. Pita-pita ini kemudian diorientasi dalam media air panas dengan variasi :berikut :
1. Ratio penarikan (Draw ratio, DR) dari 5 sampai 7,5 dengan suhu orientasi konstant 98°C. Suhu dari 60°C sampai 98°C dengan ratio penarikan konstan 6.
2. Pengukuran sifat fisik dari pita yang telah diorientasi meliputi denier, kuat tarik, mulur dan densitas, sedangkan sifat termal diukur dengan alat Differential Scanning Calorimeter dan titik leleh diukur dengan alat Thermovar.
3. Pengukuran derajat kristalinitas dan derajat keteraturan struktur kristal menggunakan alat Difraksi Sinar X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan derajat kristalinitas akibat proses orientasi menyebabkan terjadinya peningkatan linier sifat fisik dan termal."
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuwatno
"Bahan kimia berbahaya merupakan substansi yang kita butuhkan sekaligus dapat menyebabkan bahaya. Bahaya yang terjadi diantaranya dapat menyebabkan, korosi, radiasi, peledakan, kebakaran, keracunan atau gangguan penyakit. Gudang farmasi kabupaten dibentuk berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan nomor : 610fmenkes//SK?XI/81, mempunyai tugas melaksanakan, penerimaan, penyirnpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit. Sampai sekarang telah dibentuk gudang farmasi kabupaten di seluruh Indonesia. Dari pengamatan sernentara, penyimpanan, penanganan, asilitas, alat pelindung diri, standart prosedur operasi, pendidikan dan pelatihan, hygien personal belum berjalan baik. Dari kondidi diatas perlu dilakukan penelitian resiko bahan kimia berbahaya yang disimpan di GFk Belitung. Penelitian ini hanya terbatas pada analisa resiko kebakaran dan keracunan. Pertanyaannya adalah bagaiaman tingkat resiko kebakaran dan keracunan terhadap pekerja, properti dan pelayanan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat resiko masing masing bahan kimia berbahaya. Metodologi penelitian adalah analisa diskriptif, semi kuantitatif dengan pendekatan manajemen rsiko, meliputi identifikasi, analisa, evaluasi dan pengendalian. Hasil yang didapat dari tingkat resiko kebakaran untuk etil kloridan dan etanol adalah tinggi, metanol, aceton, eter adalah rendah, sedangkan malathion dan fonnaldehida adalah sangat rendah.Tingkat resiko kemcunan untuk metanol adalah sedang, aceton, malathion, ormaldehida, etanol, etil klorida adalah rendah, sedangkan eter adalah sangat rendah. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian bio monitoring terhadap pekerja, dan penelitian pengukuiran konsentrasi uap bahan mudah terbakar.

The chemicals hazard are subtance needed, but also dangerouslts are dangrous to human, property and environment. The chemicals hazard are caution to corrosive, radiation, explotion, fire , injury and toxic. Warehouse farmaceutical regency is establish by Minister of Heealth rules, no 610/Menkes/SK/XL/81 .The job and fungtion of warehouse regency is recieving, storing and distributing farmaceutical goods, health tools, for health commmunity services, prevention and eliminate disease. Now, warehouse farmaceutical regency have built every regency in Indonesia. By empiris observation, storing, handling, facility, safety and health protection, standart operation procedure, training and education, personal hygiens,are not carefully. By above the condition , this reseach is to explore chemical hazard risk in the warehouse Belitung regency. The reseach is limited to iire risk analysis and toxic risk analysis. The questions are,how fire risk level and toxic risk level to occupational, property and community health services. The aim of this reseach is understanding of risk level each chemical hazard. The reseach method,s is discription analysis, semikuantitative by risk management. Risk management step,s are identification, analysis, evaluation and control risk. The reseach showed that the tire risk level of ethyl chloride, ethanol are high, so methanol, aceton, ether are medium and formaldehide, malathion are very low. The toxic risk level of methanol is medium, aceton, malathion, formadehide, ethyl chloride are low, and than ether is very low. The suggestion to improve this reseach is biomonitoring reseach to occupational, and messure volatile chemical hazard concentration in work place."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T3725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ashov Birry
"Meskipun mungkin belum banyak diketahui, setidaknya 29 pabrik tekstil di Indonesia telah secara sukarela mengungkapkan informasi data pelepasan bahan kimia berbahaya dari fasilitasnya kepada publik. Pengungkapan informasi dilakukan melalui media internet dengan alamat http://wwwen.ipe.org.cn/. Dalam periode 2013 hingga 2019, secara bersama-sama, tercatat 75 kali pengungkapan informasi dilakukan. Pengungkapan informasi dilakukan dengan pendekatan sistem PRTR yang dilakukan secara individu atau detail per pabrik; detail mengungkap 11 grup bahan kimia berbahaya serta parameter konvensional sebagaimana diatur standar baku mutu pembuangan limbah cair Indonesia khususnya untuk industri tekstil; kemana, misal badan air apa, limbah cair tersebut dibuang; dan detail dari fasilitas perusahaan yang melepaskan polutan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis komparatif kualitatif yang berorientasi pada kasus.
Penelitian ini menemukan tujuh lajur dengan konfigurasi faktor-faktor yang menghasilkan pengungkapan informasi. Terdapat tiga faktor yang bersifat ‘tidak cukup’ namun ‘diperlukan’ dalam semua lajur menuju pengungkapan informasi. Faktor tersebut yaitu: tingkat kepadatan di mana pabrik beroperasi, keberadaan IPAL dalam fasilitas pabrik, dan keterlibatan pembeli dalam proses pengungkapan informasi. Penelitian ini juga mengurai proses pengungkapan informasi yang dilakukan, serta persepsi dari para pemangku kepentingan terkait manfaat, biaya atau risiko, dan skema adaptasi atau adopsi ideal atas inisiatif tersebut oleh pemerintah Indonesia.

Although perhaps not yet well known, at least 29 textile factories in Indonesia have voluntarily disclosed information on the release of hazardous chemicals from their facilities to the public. Disclosure of information is done through an internet platform at http://wwwen.ipe.org.cn/. In the period of 2013 to 2019, together, 75 information disclosures were made. Disclosure of information is done with the PRTR system approach that is done individually or detailed per factory; reveals 11 groups of hazardous chemicals as well as conventional parameters as regulated by the Indonesian waste water discharge standards, especially for the textile industry; where, for example what body of water, the waste water is discharged; and details of the company's facilities that release the pollutants. The study used a qualitative approach and qualitative comparative analysis methods which is case- oriented.
This study found seven paths with a configuration of factors that resulted in information disclosure. There are three factors that are 'insufficient' but 'necessary' in all paths leading to information disclosure. These factors are: the level of density at which the factory operates, the presence of WWTP in factory facilities, and the involvement of buyers in the information disclosure process. The study also describes the information disclosure process undertaken, as well as the perceptions of stakeholders regarding the benefits, costs or risks, and the ideal adaptation or adoption scheme for the initiative by the Indonesian government.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>