Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12714 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Keraton merupakan bangunan yang memegang peranan sangat
pcnting bagi sebuah kerajaan. Selain sebagai pusat pemerintahan, keraton
juga berfungsi sebagai tempat tinggal raja/sultan dan keluarganya beserta
perangkat kerajaan laixmya. Sering pula, keraton memiliki nilai dan makna
simbolis religius-magis.. Salah satu keraton yang terkenal di Indonesia
adalah keraton Surosowan + Banten. Keraton Surosowan merupakan
peninggalan dari kerajaan Banten yang terletak di provinsi Banten sekarang
yang didirikan pada abad ke-I6 dan dihancurkan terakhir kali pada abad
kc-I9.
Sebagai salah satu peninggalan kerajaan Islam terbesar di tanah air
tercinta ini, keraton Surosowan banyak menyimpan misteri terutama dari
dari segi bentuk dan tata Ietaknya. Walaupun sudah banyak penelitian
yang dilakukan atas bangunan ini, namun aspek bentuk keraton ini masih
memerlukan kajian lebih mendalam. Penelitian ini berusaha mengkaji
bentuk keraton Surosowan berdasarkan data yang diperoleh dari peta atau
gambar kurva yang berasal dari abad ke-I 6 hingga abad ke-19.
Bcrdasarkan analisis peta atau gambar diketahui bahwa tidak
satupun data yang mcmberikan penjelasan rinci mengenai bentuk dan lata
letak keraton Surosowan. Kenyutaan scrupa juga dijumpai pada naskah
kuna dan catatan asing.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LAPEN 03 Per k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Komunitas Bambu, 2014
959.8 KED t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2003
959.82 BAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Novita Iriana
"Skripsi ini berisi mengenai isi prasasti Condrogeni I. Isi dari sebuah prasasti dapat memberikan keterangan mengenai kronologi, biografi, geografi, dan peristiwa dari suatu kerajaan yang akan membantu dalam penulisan sejarah kuna Indonesia. Prasasti Condrogeni I dengan angka tahun 1476 Ś atau 1554 M isinya memberikan keterangan mengenai seorang pengembara atau pertapa. Lingkungan tempat temuan prasasti ini juga ditemukan beberapa artefak lainnya yang mengindikasikan bahwa tempat tersebut digunakan untuk ritual keagamaan serta bisa juga menghasilkan prasasti.
This thesis contains the contents of the inscription Condrogeni I. Contents of am inscription can provide information about the chronology, biography, geography, and events of a kingdom that will assist in the writing of ancient history of Indonesia. Condrogeni I inscription dates to 1476 Ś, it gives a description of a nomad or hermit. Environment where the finding of this inscription is also found several other artifacts indicating that the place is used for religious rituals and can also result in the inscription."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S457
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Penelitian ini adalah kegiatan arkeologi baik kegiatan lapangan maupun non-lapangan. Fokus penelitian ini adalah mengetahui bentuk, penataan, dan fungsi ruang dan/atau bangunan khususnya struktur bangunan bagian bawah yang masih tampak di dalam keraton Surosowan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode ekskavasi, studi kepustakaan, analisis artefak dan fitur, analisis khusus, serta rekonstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peta kuna, keraton Surosowan paling sedikit telah mengalami lima tahap pembangunan. Dari data pengupasan dan penggalian keraton sekarang ini hanya dapat memperlihatkan adanya dua fase pembangunan. Berdasarkan sisa ubin dalam tiap ruang, diperoleh rekonstruksi ukuran dan pola pasang ubin pada tiap ruang di kompleks keraton. Diperoleh pula data untuk merekonstruksi pola pasangan bata dinding bangunan dan pondasi pada bangunan di kompleks keraton. Sementara itu, fungsi bangunan yang diketahui adalah tempat tinggal sultan dan keluarga, bangsal terima tamu, kolam Roro Denok, dan pemandian Pancuran Mas.

This research intrinsically is about activity of field and non-field archaeology. Focus of this research is to know form, settlement, and room function and/or building specially undercarriage building structure which still can be seen in Surosowan keraton. Methods used for the research are excavation, bibliography study, artifact and feature analysis, special analysis, and reconstruction. The result may indicate that, according to ancient map analysis, Surosowan keraton at least have experienced of five development phase. Excavation can only show the existence of is biphase of development pursuant to building structure indication which is overlap. According to tiling remains in every room, this research can reconstruct measure and pattern of tiling installation at every room in complex of keraton. The Research also obtain data to reconstruct building wall brick couple pattern and foundation at building in complex of keraton. Meanwhile, according to field observation is also obtained an assumption for some building function which have been shown, like sultan?s residence, audience hall, garden pool of Roro Denok, and bath of Pancuran Mas. "
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djafar
"Salah satu persoalan sejarah kuna Indonesia yang sangat sulit dan belum banyak terungkap dengan jelas ialah mengenai Ken Arok. Yang menjadikan persoalan Ken Arok ini sebagai suatu persoalan sejarah yang sulit belum terungkap dengan jelas ialah disebabkan karena terbatasnya jumlah sumber-sumber Ken Arok timbul berbagai pihak berbagai penafsiran dan pendapat yang saling bertentangan. Pada garis besarnya sumber-sumber sejarah tentang Ken Arok, Yaitu sumber-sumber yang menyebutkan atau memberikan keterangan tentang Ken Arok, dapat kami bagi menjadi dua golonganyaitu: 1. sumber-sumber yang berupa karya sastra. 2.sumber-sumber berupa prasasti (pracasti)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1967
S11870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atina Winaya
"ABSTRAK
Selama ini, kajian mengenai penggambaran figur perempuan yang hidup di masa lampau belum banyak dieksplorasi secara mendalam. Jika pun ada, penggambaran mengenai perempuan masa silam lebih banyak diketahui melalui karya sastra kuno yang dinilai bersifat abstrak dan dapat dipahami secara berbeda oleh setiap orang. Melalui tinggalan arkeologi yang bersifat materi, penggambaran perempuan Jawa kuno dapat ditelusuri secara lebih konkret. Penelitian ini dilakukan guna memecahkan permasalahan mengenai bentuk penggambaran perempuan Jawa kuno yang hidup di dalam keseharian masyarakat Singhasari ndash; Majapahit yang berlangsung pada abad ke-13 hingga 15 Masehi. Data penelitian yang digunakan adalah tinggalan ikonografi yang berasal dari periode tersebut, meliputi relief, figurin terakota, dan arca, yang menggambarkan figur perempuan. Selain data ikonografi yang bersifat artefaktual, diperlukan pula data tekstual berupa karya sastra sezaman yang dapat digunakan sebagai referensi perbandingan. Penelitian dilakukan melalui tahapan kerja yang bertingkat, yaitu pengumpulan data melalui teknik observasi; pengolahan data melalui deskripsi-klasifikasi-tipologi; serta penafsiran data melalui analogi historis. Hasil penelitian memperlihatkan adanya pola teratur yang ditemukan secara berulang di dalam penggambaran perempuan Singhasari ndash; Majapahit. Pola yang muncul kemudian disimpulkan sehingga menghasilkan ciri-ciri yang menandai visualisasi perempuan Singhasari ndash; Majapahit. Serangkaian ciri tersebut merupakan perwujudan atas gagasan yang disepakati masyarakat mengenai perempuan yang dinilai ideal pada masa itu.

ABSTRACT
The study of women depiction that lived in the past has not been much explored. The depiction of a woman who lived at ancient time is more known through the descriptions that written in ancient literatures which seems abstract, not real, and could be interpreted differently by everyone. Through archaeological remains, the depiction of ancient Javanese women could be traced more concretely. The aim of the research is to answer the question about the depiction of the ancient Javanese women who lived in the period of Singhasari and Majapahit, 13th until 15th AD. Archaeological remains that used as research object data are include three types of iconography artifacts, i.e. relief, terracotta figurine, and stone statue. All of them portray a figure of a woman. In addition to the iconographical data, the textual data such as ancient literatures is also used as data comparison. The data are collected by observation techniques, and then analyzed through description classification typology, and finally interpreted through historical analogy. The results shows regular pattern that found repeatedly in the depiction of the women who lived in Singhasari Majapahit period. The pattern concludes characteristics of the visualization of the ancient Javanese women who lived at that time. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurbaity
"Penelitian mengenai proses Pengadilan pada jaman Mataram kuno ini adalah bertujuan untuk mengetahui keadaan hukum yang berlaku pada masa itu melalui tata kerja pengadilannya. Bagaimana mereka yang terlibat dalam sengketa mengajukan gugatan, karena gugatan itu diajukan dan siapa yang mengajukan. Adakah a1at-alat bukti dan sumber-sumber hukum yang dipergunakan, baik oleh para pihak yang bersengketa maupun oleh para hakim. Prasasti yang dijadikan objek penelitian adalah sejumlah prasasti jayapatra, yang berasal dari abad IX-X M. Penelitian dilakukan dengan mempergunakan metode desktiptif analitis: yaitu berusaha memaparkan sejelas mungkin makna yang terkandung di dalamnya, di klasifikasi menurut isi nya, dianali sis serta diberi kan tafsiran isinya. Hasilnya menunjukkan bahwa Masyarakat Jawa Kuno jaman Mataram telah mengenal cara berproses di pengadilan. Jika terjadi sengketa antara mereka, maka pihak yang merasa dirugikan berhak mengadukan masalahnya ke pengadilan di tingkat pusat, bila masalahnya tidak dapat diselesaikan di tingkat watak, mereka mengajukan ke pengadilan di tingkat pusat. Sidang dijalankan oleh majelis hakim. Untuk selanjutnya para hakim memberikan kebebasan kepada para pihak untuk mengajukan bukti berupa saksi, likhita dan bhukti. Dan hakim berdasarkan sumber-sumber hukum yang ada dapat memberikan putusan menang atau kalah. Pihak yang menang diberikan tanda bukti kemenangan be_rupa surat jayapatra, sedangkan bagi pihak yang kalah akan dikenakan denda atau ganti rugi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashad Kusuma Djaya
Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2017
959.801 2 ASH g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Widiyono
"Dari sekian banyak masalah arkeologi di Indonesia yang belum diusahakan pemecahannya secara khusus dan sistematis ialah masalah yang berkaitan dengan mata uang logam, yang merupakan bagian dari sistem pembayaran dalam perdagangan. Lebih besar lagi mata uang logam sebagai bagian dari sistem moneter. Hu-bungan perdagangan yang terjadi itu mula-mula diper_kirakan berupa hubungan dagang yang dilakukan antara dua pihak atau lebih.
Secara umum istilah perdagangan (trade) diguna_kan untuk menjelaskan jaringan hubungan timbal balik yang dilakukan paling tidak antara dua pihak sebagai suatu usaha untuk memperoleh barang melalui pertu_karan (exchange) dengan lebih menekankan aspek kebu_tuhan daripada aspek sosial (Rowland 1973:589; Sonny Wibisono 1983:1). Pada dasarnya mekanisme perdagang_an didorong oleh kebutuhan akan barang atau bahan baku yang tidak dapat diperoleh dan tidak ekonomis dibuat di suatu tempat, sementara itu di tempat lain..."
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S11601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>