Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniati Budiarso
"Peningkatan hubungan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Prancis mempengaruhi perkembangan pengajaran bahasa Prancis di Indonesia. Bagi orang Indonesia yang berbahasa pertama bahasa Sunda, ia akan menerapkan kaidah bahasa Prancis kedalam bahasa Sunda. Kemampuan seseoran untuk menggunakan dua bahasa atau lebih pada saat yang bersamaan mungkin akan menimbulkan beberapa kesulitan pengucapan bunyi karena adanya perbedaan kaidah-kaidah kebahasaan kedua bahasa tersebut. Oleh karena itu sebelum seseorang mempelajari bahasa asing harus menguasai semua ciri-ciri unsur pembeda utama.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) mengetahui wujud bentuk-bentuk bunyi bahasa Prancis yang diucapkan oleh penutur Sunda, 2). memperoleh gambaran bunyi-bunyi yang paling banyak mengalami penyimpangan, 3) mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh penutur Sunda dalam pengucapan bunyi-bunyi bahasa Prancis."
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S14364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagaimana mempelajari bentuk penulisan bunyi bahasa, terutama
dijumpai pada orang-orang yang sedang belajar asing. Dari segi
penulisan itu, terjadi suatu sistem yang mengaitkan grafi dan foni.
Misalnya orang Indonesia yang sedang belajar bahasa Perancis,; me-
reka belajar bagaimana menuiskan bunyi bahasa Prancis dengan benar
dan baik. Kesulitan dirasakan pertama-tama karena adanya penggunaan
sistem penulisan yang berbeda dari kedua bahasa tersebut, di mana sebuah
bunyi yang sama dapat ditulis dalam bentuk tulisan yang berbeda dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Prancis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat/mengetahui bentuk-bentuk
grafi dari foni-foni bahasa Prancis yang dilakukan oleh sementara
pelajar-pelajar Indonesia yang sedang mempelajari bahasa Prancis."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Affandi
"Skripsi ini mencoba membahas stereotip atas penutur kebudayaan Timur (Indonesia) yang menyebutkan bahwa mereka lebih cenderung menggunakan ujaran yang implisit untuk menyatakan ketidaksetujuan dan kerap mengungkapkan permintaan maaf khususnya terhadap lawan bicara yang status sosialnya lebih tinggi.
Masalah yang diangkat di sini adalah sampai sejauh mana kebenaran anggapan tersebut sewaktu mereka memakai bahasa Inggris, serta strategi apa yang mereka pergunakan dalam menjaga atau mengurangi keterancaman muka pada situasi yang dapat mengancam muka salah satu penyerta tutur.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerikan bentuk-bentuk ujaran yang dihasilkan oleh penutur bukan asli bahasa Inggris (penutur Indonesia) sewaktu mengungkapkan ketidaksetujuan dan teguran dalam berbahasa Inggris terhadap lawan bicara yang status sosialnya berbeda, serta untuk mengetahui bentuk strategi yang dipakai dalam menjaga keterancaman muka ketika memberikan respon kepada lawan bicara dalam situasi yang dapat mengancam muka salah seorang penyerta tutur.
Teori yang dipakai adalah teori-teori yang berhubungan dengan penggunaan bahasa seperti teori kesantunan bahasa, tindak tutur, pragmatik dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan skripsi.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa stereotip atas penutur Indonesia agaknya memang benar, akan tetapi untuk membuktikan hal itu lebih jauh masih sangat diperlukan penelitian-penelitian lain yang lebih mendalam serta data-data yang lebih akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianawaty
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Wijiyanty
"Penelitian mengenai interferensi bunyi bahasa Jepang dalam bahasa Indonesia telah dilakukan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Depok pada bulan September-Oktober 1998, tujuannya ialah untuk mengkaji kesalahan-kesalahan fonologis apa saja yang dilakukan oleh orang Jepang yang sedang belajar bahasa Indonesia yang dikaitkan dengan perbedaan sistem bunyi bahasa Indonesia dan sistem bunyi bahasa Jepang. Pengumpulan data dilakukan melalui perekaman suara responden yang melafalkan kata-kata bahasa Indonesia yang akan diteliti, yang telah penulis persiapkan sebelumnya. Proses perekaman suara hingga pengelompokan bunyi dijelaskan.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang Jepang yang sedang mem_pelajari bahasa Indonesia ada kecenderungan memasukkan kaidah-_kaidah bunyi bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia, sehingga terjadi beberapa kesalahan pelafalan yang dinamakan interferensi bunyi yang disebabkan pengaruh bahasa ibu yang sangat besar. Interferensi bunyi yang dilakukan oleh responden terdiri dari: 1. Under-differentiation of phonemes (pembedaan fonem yang ber_kekurangan) yang disebabkan dua buah bunyi yang berbeda dalam bahasa Indonesia tidak dibedakan dalam bahasa Jepang. 2. Phone Substitution (penggantian bunyi) yang disebabkan bunyi-bunyi yang nampak sama dalam kedua bahasa, dilafalkan dengan cara berbeda. Penggantian bunyi ini terjadi terdiri dari: a) Substitusi bunyi bahasa Indonesia dengan bunyi bahasa Jepang karena perbedaan kaidah bunyi bahasa masing-masing, b)Penambahan bunyi untuk mempermudah bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Jepang, dan Pelesapan bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S13595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Rohajani Suryaman
"Penelitian mengenai padanan bentuk participe pr_sent bahasa Prancis dalam bahasa Indonesia telah dilakukan pada 5 buku bahasa Prancis beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Tujuannya ialah memnberikan gambaran penerjemahan bentuk participe present ke dalan bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui cuplikan-cuplikan kalimat bahasa Prancis dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Bentuk parti_cipe present dikelompokkan ke dalam participe pr_sent yang sebenarnya, selanjutnya disebut participe pr_sent saja, adjektiva verbal dan g_rondif . Hasilnya menunjukkan bahwa makna gramatikal seluruh golongan participe pr_sent memperoleh padanan formal dan padanan nonformal. Kesimpulan yang dapat diambil dari basil analisis ialah: 1. Bahasa Indonesia mempunyai banyak unsur leksikal untuk padanan mak_na gramatikal Participe pr_sent dan g_rondif. 2. Participe pr_sent dan g_rondif sebagian besar mempunyai padanan yang sama dalam bahasa Indonesia karena keduanya memiliki beberapa fungsi yang sama. 3. Participe pr_sent yang berfungsi pelengkap nomina dan adjektiva verbal untuk jenis jantan dan tunggal sulit dibedakan, sehingga dalam penerjemahannya sering mendapat padanan yang sama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesa Noviyati Bandiyoko
"ABSTRAK
Dalam bahasa Prancis terdapat beberapa fungsi, diantaranya fungsi modals, yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan fungsi keterangan cara. Yang dimaksud dengan fungsi keterangan cara dalah fungsi yang menerangkan predikat kalimat.Diketahui bahwa ada lebih dari satu bentuk unsur pengisi fungsi keterangan cara bahasa Prancis. Yang menjadi topik dalam skripsi ini adalah, aoa saja bentuk unsur pengisi fungsi keterangan cara, apa penanda fungsinya dan di mana posisinya dalam kalimat
Untuk mengetahui bentuk unsur pengisi fungsi keterangan cara dalam skripsi yang berjudul Bentuk dan Posisi Unsur Pengisi Fungsi Keterangan Cara Bahasa Pranci digunakan konsep satuan gmatikal. Selain itu digunakan konsep fungsi dan otomasi sintaksis untuk melihat dalam kalimat.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terlihat bahwa (1) dari segi bentuk, fungsi keterangan cara bahasa Prancis mengenal 4 bentuk pengisi fungsi, yaitu momen, sintem, sintagma, dan klausa. (2) dilihat dari penanda fungsi keterangan cara terdapat penanda berupa monem fungsional (dalam hal ini preposisi) dan ujaran baku (locution prepositionale). Akhirnya (3) ada unsur yang otonom dan unsur yang tidak otonom. posisi unsur yang otonom dalam kalimat dapat berubah tanpa mengubah makna kalimat tersebut. Ada dua jenis unsur yang tidak otonom, yaitu unsur yang posisinya dalam kalimat sama sekali tidak dapat berubah, dan unsur tidak otonom yang posisinya dalam kalimat dapat berubah dengan mengubah makna kalimat.
Dengan demikian jelas bahwa unsur fungsi keteragan cara bahasa Prancis terdiri dari beberapa bentuk dan posisinya dalam kalimat pun beragam.
Akhirnya, diharapkan hasil analisis ini dapat menjadi masukan paling tidak dalam penyusunan buku pedoman tata bahasa guru bahasa Perancis untuk menyajikan atau menerangkan fungsi keterangan sedemikian sehingga daat dicerna oleh seseorang yang sedang belajar bahasa Prancis.

"
1989
S14063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Medyana Bonaedy
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan pergeseran-pergeseran bentuk yang terjadi pada penerjemahan frase nominal bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Teori yang dipakai adalah teori penerjemahan dari Nida & Taber dalam The Theory and Practice of Translation, teori pergeseran bentuk dari Catford dalam A Linguistic Theory of Translation, dan teori frase nominal bahasa Prancis dari Jean-Louis Chiss, Jacques Filliolet, & Dominique Maingueneau dalam Linguistique francaise Initiation _ La Probl_matique Structurale : Syntaxe, Communication, Po_tique. Analisis pergeseran bentuk yang berupa uraian dari jenis-jenis pergeseran bentuk di dalam data, kemudian dihitung hingga dicapai kesimpulan bahwa pergeseran struktur adalah pergeseran bentuk yang paling banyak ditemukan di dalam penelitian ini. Dalam penelitian ditemukan bahwa pergeseran bentuk yang terdapat pada penerjemahan frase nominal bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia terdiri dari pergeseran kelas, tingkatan, struktur, dan frase nominal yang mengalami pergeseran berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Protasius Donatian Padupan Bruga Isyudanto
"Peningkatan jumlah multibahasawan berbanding lurus terhadap peningkatan kemunculan interferensi bahasa, yang didefinisikan Weinreich (2010) sebagai kesalahan produksi bahasa akibat perbedaan sistem linguistik antara bahasa target dan bahasa ibu. Fenomena ini turut terjadi pada penutur asli bahasa Prancis yang mempelajari bahasa Indonesia di Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO) pada tahun pertama, kedua, dan ketiga. Dengan fokus pada peran penting komunikasi verbal (Rao, 2019), penelitian ini bertujuan menganalisis interferensi fonik dalam bahasa Indonesia yang dialami penutur asli bahasa Prancis. Sumber data yang digunakan diperoleh dari rekaman pengucapan 10 kalimat dalam bahasa Indonesia yang dikaji utamanya menggunakan teori Weinreich (2010) mengenai interferensi dan teori Saville-Troike (2006) terkait pembelajaran bahasa. Hasil analisis menunjukkan bahwa penutur asli bahasa Prancis memiliki kesulitan dalam pelafalan fonem bahasa Indonesia /ʔ/, /c/, /ɟ/, /x/, /h/, /ŋ/, /r/, /e/, /ə/, dan /aw/ yang memunculkan interferensi fonetik atau tidak mengubah makna (86% dari interferensi). Pada aspek ekstralinguistik, durasi belajar, profil pengajar, motivasi, strategi pembelajaran, masukan, dan umpan balik merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kompetensi verbal para subjek. Dengan mengembangkan strategi pedagogis yang mempertimbangkan faktor itu, produksi interferensi fonik pada subjek diperkirakan dapat berkurang.

Amidst the surge in multilingualism, the prominence of linguistic interference has grown. Weinreich (2010) defines this as the emergence of language production errors due to systemic disparities between one's native and target languages. This phenomenon is observed among French speakers acquiring Indonesian at Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO) ranging from first, second and third year students. Focusing on the pivotal role of verbal communication (Rao, 2019), this research aims to delve into phonic interference experienced by French learners of Indonesian. Methodologically, the phonic interference is scrutinised via recordings of 10 Indonesian sentences further analysed mainly through the use of Weinreich’s (2010) theory of interference and Saville-Troike’s (2006) theory of language learning. The analysis revealed challenges in reproducing the Indonesian phonemes /ʔ/, /c/, /ɟ/, /x/, /h/, /ŋ/, /r/, /e/, /ə/, and /aw/ for French native speakers. Beyond language factors, extralinguistic elements including learning duration, instructor profiles, motivation, strategies, input exposure and feedback substantially shape spoken proficiency. This study accentuates the potential for targeted interventions to alleviate phonemic interference. By addressing these factors through pedagogical means, such interference can be effectively mitigated and multilingual communication can be enhanced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Audina Nur Fadhilah Harfanie
"Bahasa Prancis memiliki bentuk pelafalan yang unik, yang biasa dikenal dengan le schwa atau the unstressed e (e-pepet) yang merupakan vokal lemah dari "e" yang ditunjukkan dengan fonem /ə/. Contoh keberadaan fenomena linguistik ini seringkali ditemukan dari ribuan morfem bahasa Prancis; seperti bunyi pada rouge [ruʒə], dan developpement [devləpmɑ̃]. Artikel ini dibuat untuk menguraikan hasil pembuktian penggunaan e muet dalam pelafalan bahasa Prancis pada dua jenis percakapan, yakni semiformal dan formal serta membuktikan tujuan dari penggunaan dan fungsi keberadaan e muet dengan cara mendeskripsikan fonem-fonem yang berubah dan berbagai macam situasi yang mendukung perubahannya. Data diambil dari video percakapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam kehidupan sehari-hari dan video pidato pembukaan Global Fund Emmanuel Macron bersama Dushime Amanda Marty pada tahun 2019. Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik studi Pustaka oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014). Data dianalisis dengan menggunakan teori dari David (2008) tentang berbagai ragam percakapan dalam bahasa Prancis, teori dari Martinet (1955) tentang e muet dan Grammont (1894) untuk mengklasifikasikan fenomena e muet dengan la loi de trois consonnes. Penelitian ini membuktikan bahwa e muet memiliki peran dan fungsi sebagai pembeda dua jenis ragam komunikasi; formal dan semiformal yang dibuktikan dengan pola la loi de trois consonnes.

French has a unique pronunciation form, commonly known as le schwa or the unstressed e (muted e) which is the weak vowel of "e" indicated by the phoneme /ə/. Examples of the existence of this linguistic phenomenon are often found in thousands of French morphemes; such as the sounds in rouge [ruʒə], and developpement [devləpmɑ̃]. This study aims to elaborate on the results of proving the use of e muet in French pronunciation in two types of conversations, namely semiformal and formal, and to prove the purpose of the use and function of e muet by describing the phonemes that change and the various situations that support the change. The data is taken from the video of French President Emmanuel Macron's conversation in daily life and the video of Emmanuel Macron's opening speech with Dushime Amanda Marty in Global Fund 2019. The research method that will be used is qualitative research using literature study techniques. This qualitative study uses Miles, Huberman, and Saldana (2014). The data founded is analyzed by using David's (2008) theory on various varieties of French conversation, Martinet's (1955) theory on e muet and Grammont's (1894) theory to classify the e muet phenomenon with his theory; la loi de trois consonnes. This study proves that e muet has a role and function as a differentiator between two types of communication varieties; formal and semiformal as evidenced by the la loi de trois consonnes pattern."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>