Ditemukan 132756 dokumen yang sesuai dengan query
Happy Arie Anggraeni
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14348
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Xu Younian
Jakarta: Restu Agung, 2005
R 398.992213951 XU k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Lu, Shunwang, 1931-, compiler
Jakarta: Intract Corpindo, 2008
R 398.9513 LU k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Nur Aeni Iskandar
Jakarta: Eska Media, 2003
R 899.23 NUR k (1)
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Maman Sumantri
Jakarta : Balai Pustaka, 1988
R 499.223 2 MAM k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Abdul Chaer
Depok: Masup Jakarta, 2009
R 499.221 3 ABD k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994
R 398.992213 KAM
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Hanse, Joseph
Paris: Baude, 1949
R PRA 423.43 HAN d
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Leimena, Poppy S.I.
"Kamus dan fungsinya. Sejak berkembangnya ilmu pe_ngetahuan, peranan kamus turut berkembang sebagai alat komunikasi yang informatif di dalam maeyarakat. Selain merupakan daftar kata-kata dengan masing-masing uraian maknanya yang disusun secara alfabetis, kamus juga memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan. Hal ini terutama terlihat dari fungsi kamus itu sendiri yang menurut Dubois (1971, 7) adalah sebagai berikut _ Untuk mendapatkan padanan kata dari suatu ba_hasa dalam bahasa lain. Hal ini berguna untuk menterjemahkan pesan-pesan dari suatu masyarakat lingguistik asing, sehingga dapat terjadi kontak kultural ataupun komersial, dan ini merupakan obyek dari kamus bahasa bilinque 'dal bahasa', misalnya kamus bahasa Prancis-Inggris/Inggris~Prancis French-English/English-French (Larousse), atau kamus plurilinque 'mul_ti bahasa', misalnya kamus Inggris-Prancis-Jerman-Itali-Spanyol-Swedia-Yahudi Webster's Third New International Dictionary and Seven Lanquage Dictionary..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14416
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Astin Dwi Hanifah
"Di Korea dan Indonesia, banyak peribahasa yang menggunakan metafora binatang untuk mengungkapkan suatu makna tertentu. Salah satu binatang yang digunakan sebagai metafora dalam suatu peribahasa adalah harimau. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metafora harimau dalam peribahasa Korea dan Indonesia. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber daring di internet dan buku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metafora peribahasa dianalisis menggunakan Conceptual Metaphor Theory (CMT) dari Lakoff dan Johnson, yakni dengan pemetaan domain sumber dan domain target. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan konseptualisasi harimau dalam peribahasa Korea dan Indonesia. Persamaan yang ditemukan adalah bahwa harimau dikonseptualisasikan sebagai manusia dan kehebatan. Perbedaan yang ditemukan adalah bahwa dalam peribahasa Korea, harimau dikonseptualisasikan sebagai sebuah ancaman dan pencapaian, sedangkan dalam peribahasa Indonesia, harimau dikonseptualisasikan sebagai penguasa, orang pintar, petaka, orang jahat, dan bahaya. Perbedaan lain yang ditemukan adalah bahwa dalam peribahasa Korea, kelinci digunakan sebagai pembanding harimau dan keduanya memiliki konseptualisasi yang bertolak belakang, sedangkan dalam peribahasa Indonesia menggunakan kambing.
In Korea and Indonesia, many proverbs use animal metaphors to express a certain meaning. One of the animals used as a metaphor in a proverb is the tiger. This study aims to compare the tiger metaphor in Korean and Indonesian proverbs. The data in this study were selected from online sources on the internet and books. The method used in this research is descriptive qualitative method. The metaphors of the proverb were analyzed using the Conceptual Metaphor Theory (CMT) from Lakoff and Johnson, by mapping the source domain and target domain. The analysis revealed that there are similarities and differences in the conceptualization of tigers in Korean and Indonesian proverbs. The similarities found are that the tiger is conceptualized as a human and greatness. The difference found is that in the Korean proverb, the tiger is conceptualized as a threat and achievement, while in the Indonesian proverb, the tiger is conceptualized as a ruler, smart, wretched, evil, and dangerous figure. Another difference found is that in Korean proverbs, rabbits are used as a comparison to tigers and both have opposite conceptualizations, while in Indonesian proverbs, goats are used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library