Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Anindya Maharani
"Vincent van Gogh merupakan salah satu pelukis besar yang karyanya sudah meninggalkan jejak yang signifikan dalam dunia seni. Hubungannya dengan Paul Gauguin didokumentasikan dalam surat-surat yang ditulis oleh Van Gogh dan berhasil diabadikan oleh Van Gogh Museum dan Huygens ING. Pilihan kata, gaya bahasa, struktur surat, dan fungsi sintaksis dalam kalimat di dalam surat diambil untuk dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (Reisigl dan Wodak, 2016) dan teori fungsi sintaksis Le Querler (1994). Hierarki dalam pertemanan yang berjarak di antara Van Gogh dan Gauguin ditunjukkan antara lain melalui pilihan kata yang kontras untuk mendeskripsikan Van Gogh dan Gauguin, pilihan kata ganti dan salam pembuka, gaya bahasa tersirat untuk menyampaikan sesuatu, dan penggunaan kalimat majemuk serta expansion untuk memperhalus permintaan. Perkembangan hubungan keduanya dari masa ke masa juga terlihat dalam gaya penulisan dari hubungan yang transaksional menjadi lebih personal dengan usaha penyetaraan diri Van Gogh melalui perubahan pilihan kata ganti dan panggilan untuk Gauguin, serta penggambaran diri yang lebih positif. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam relasi dan kerja sama antarseniman di Prancis pada akhir abad ke-19, senioritas dan perbedaan reputasi merupakan sebuah faktor yang dapat memengaruhi hubungan dan cara komunikasi

Vincent van Gogh is one of the most well-known painters, whose works have left a significant mark in the art world. His relationship with a fellow painter, Paul Gauguin, has been documented in letters written by Van Gogh during their correspondence that managed to be retrieved and conserved in a project conducted by the Van Gogh Museum and Huygens ING. The choice of words, language style, letter structure, and syntactic functions used by Van Gogh in the sentences in his letters were extracted to be analyzed using a qualitative method, employing the approach of critical discourse analysis (Reisigl and Wodak, 2016) and Le Querler’s theory of syntactic functions in French (1994). We discover the friendship distanced by hierarchy between Van Gogh and Gauguin, shown through the contrasting diction used by Van Gogh to describe both painters, his choice of pronouns and greetings, his use of implicit language to deliver meaning, and the use of complex sentences and expansion to render requests more polite. The development of their relationship over time can also be seen in Van Gogh’s letter-writing style, where their relationship evolves from being transactional in nature into something more personal, as Van Gogh attempts to position himself as Gauguin’s equal through the change of pronouns and appellations for Gauguin and a more positive description of self. This research also found that in the relations and collaborations between painters in 19th century France, seniority and difference in reputation became a factor that could influence relationships and ways of communicating"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anedyo Oembarsari
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis tindak ilokusioner dalam surat-surat dagang dan menentukan fungsi jenis-jenis ilokusioner tersebut dalam menciptakan atau mempertahankan hubungan sosial di antara pemakai bahasa. Surat-surat dagang yang dipergunakan sebagai korpus data penelitian sebanyak empat macam, yaitu surat-surat dagang yang berkaitan dengan proses permintaan dan penawaran barang dan jasa.
Teori Bach dan Harnish (1979) dan teori Searle (1969) dipergunakan dalam analisis data untuk menentukan jenis tindak ilokusioner, sedangkan teori strategi penyampaian makna imperatif Akmajian (1981) khusus dipergunakan untuk mengkaji cara pengungkapan makna perintah (imperatif) dalam ujaran-ujaran yang tergolong ke dalam kategori direktif.
Analisis data yang telah dilakukan membuktikan bahwa jenis-jenis tindak ilokusioner yang tercakup dalam tiap kategori tindak ilokusioner ternyata mencerminkan penggunaan fungsi tindak ilokusioner tertentu.

"
1990
S13692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Octaviana
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah apa dan bagaimana padanan presentatif bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia. Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis terbagi atas wawasan terjemahan dan wawasan sintaksi. Wawasan terjemahan meliputi konsep perpadanan, pergeseran dan probabilitas perpadanan. Wawasan sintaksi mencakup konsep hierarki sintaksi, presentatif bahasa Perancis dan fungsi-fungsi sintaksi bahasa Indonesia. Korpus yang berhasil dikumpulkan berjumlah 321 kalimat yang terdiri atas 7 kalimat yang mengandung presentatif voila, 8 kalimat yang mengandung presentatif voici, 157 kalimat yang mengandung presentatif il y a, 112 kalimat yang mengandung presentatif c;est dan 37 kalimat yang mengandung presentatif il est. Setelah melakukan analisis terhadap korpus yang terkumpul, penulis berkesimpulan bahwa meskipun sistem dan istilah presentatif tidak terdapat dalam bahasa Indonesia namun hal tersebut tidak menghambat penerjemahan presentasif bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Mayoritas padanan presentatif voila dan voici dalam bahasa Indonesia adalah demonstrativa ini/inilah. Mayoritas padanan presentatif il y a dalam bahasa Indonesia adalah verba yang ada. Presentatif c'est sebagian besar berpadanan dengan partikel -llah di dalam bahasa Indonesia, sedangkan mayoritas padanan presentatif il est dalam bahasa Indonesia adalah padanan nil. Sebagian besar padanan formal (59,83%) presentatif bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia mengisi fungsi predikat dalam kalimat bahasa Indonesia. Pergeseran struktur kalimat merupakan pergeseran yang paling banyak terjadi dalam penerjemahan presentatif bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Lestari
"Sebuah teks iklan berbahasa Perancis memiliki suatu struktur dan strategi argumentasi. Tujuannya ialah untuk me_ngetahui struktur dan strategi argumentasi yang sering digu_nakan dalam iklan ruang lingkupnya teks iklan tertulis yang terdapat dalam berbagai majalah berbahasa Perancis. Metode penelitian korpus digunakan dalam penelitian ini.Hasilnya menunjukkan bahwa 19 iklan mengikuti poly Pierre Colombier, sedangkan 56 iklan lainnya memakai struktur argu_mentasi yang lebih bervariasi dari pola Pierre Colombier. Va_riasi struktur argumentasi yang ditemukan oerjumlah 6 struktur. Strategi argumentasi yang paling banyak dipakai dalam iklan adalah strategi argumentasi membujuk, sedangkan 30 iklan lain_nya memakai strategi campuran, yaitu strategi argumentasi yang merupakan perpaduan antara strategi argumentasi memrujuk dan strategi argumentasi meyakinkan. Dapat dikatakan bahwa struktur argumentasi iklan sangat bervariasi; penciptaan iklan tidak dapat dibatasi pada pola tertentu saja. Strategi argumentasi membujuk memperlihatkan bahwa pengirim memakai selera pribadi sebagsi dasar pemilihan produk yang ditawarkan. Secara keseluruhan penelitian struk_tur dan strategi argumentasi iklan menunjukkan adanya penyim_pangan dari teori yang dipakai."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S14421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman Masri
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1988
808.041 9 MAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pradnadwinka Rono
"Hubungan bilateral antara Indonesia dan Perancis yang meliputi berbagai bidang menyebabkan bahasa Perancis (selanjutnya disingkat sebagai BP) yang mulanya dikenal seba-gai bahasa sastra dan seni sekarang menduduki tempat yang penting sebagai bahasa sumber ilmu pengetahuan dan tekno-logi {Hoed, B H , dan Rahayu Hidayat,1977). Kontak kebuda_yaan dan bahasa antara Indonesia dan Perancis, mengakibatkan bidang penerjemahan memegang peranan dalam menunjang komunikasi antara bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat sebagai BI) dan BP. Pada kenyataannya penerjemah sering menemui hambatan-_hambatan pada saat menerjemahkan. Kesulitan ini terutama disebabkan karena tidak ada dua kebudayaan yang sama sehingga tidak pula dijumpai dua bahasa yang seragam benar. Bahasa berbeda karena sistemnya berbeda, artinya bentuk atau pola bahasa yang satu belum tentu terdapat pada bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Basuki
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini bertujuan untuk memberikan cara peminjaman istilah kedokteran bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Perancis, serta memberikan persamaan dan perbedaan makna kedua bahasa tersebut, jika ada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan, yaitu dengan cara mencuplik istilah-istilah kedokteran bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Perancis dalam Kamus Kedokteran, karangan K. St. Pamoentjak, dkk.
Teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori istilah dan cara pembentukannya (KBBI, 1988:1041-1055) serta teori semantik mengenai analisis komponen makna (Nida dan Taber, 1982: 76-77).
Analisis dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis cara peminjaman istilah kedokteran bahasa Perancis oleh bahasa Indonesia dan analisis komponen makna. Analisis pertama menunjukan bahwa istilah bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Perancis dipinjam dengan cara menyerap,menerjemahkan, dan menyerap sekaligus menerjemahkan. Sebagian besar, yaitu 72,16% merupakan hasil penyerapan. 22,78% merupakan hasil penerjemahan, dan hanya sebagian kecil, yaitu 5,06% yang merupakan hasil penyerapan dan penerjemahan sekaligus.
Analisis kedua menunjukkan bahwa makna istilah kedokteran bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Perancis ada yang sama dan ada yang berbeda dengan makna asalnya. Sebagian besar, yaitu 93,67% memiliki makna sama dan hanya sebagian kecil, yaitu sebanyak 6,33% yang memiliki makna berbeda.
Dari kedua analisis tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa motivasi bahasa Indonesia meminjam istilah dan makna dari bahasa Perancis adalah motivasi kebutuhan, artinya istilah dan makna yang dipinjam tersebut belum dimiliki oleh bahasa Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Keumala
"ABSTRAK
Dewasa ini bahasa digunakan oleh masyarakat dunia dalam segala aspek kehidupan manusia, terutama dalam memperluas cakrawala budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan tersendiri, yang dapat membedakannya dengan bahasa_-bahasa lain. BP dan BI adalah dua bahasa yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karena kedua bahasa itu berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, dan juga oleh faktor geografis. Namun dengan kenyataan ini apakah masih ada kemungkinan persamaan di antara kedua bahasa tersebut? Penelitian fungsi keterangan cara BP dan BI ini akan mengungkapkan hal tersebut.
Dalam penelitian ini, penekanan analisis adalah pada bentuk dan posisi unsur pengisi fungsi keterangan cara BP dan BI, sehingga metode yang digunakan adalah analisis kontrastif teoritis. Untuk memerikan fungsi keterangan cara BP dan BI digunakan konsep-konsep seperti satuan sintaksis dan otonomi sintaksis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa fungsi keterangan cara BP dan BI memiliki perbedaan sekaligus persamaan dari segi bentuk dan dari segi posisi.Perbedaan posisi unsur-unsur pengisi fungsi keterangan cara BP yang mempunyai bentuk yang sama ataupun yang berada dalam kalimat yang memiliki verba yang sama, disebabkan oleh jenis verba (V.tr atau V.Intr) dan juga oleh bentuk verba (bentuk sederhana atau bentuk gabungan) pengisi predikat kalimat. Sementara itu dalam BI,
perbedaan posisi hanya disebabkan oleh jenis verba pengisi predikat kalimat, dan tidak oleh bentuk verbanya. Hal ini disebabkan dalam BI tidak dikenal sistem verba gabungan.
Selaniutnya, kesamabangunan hanya dipenuhi oleh sebagian kecil unsur-unsur yang dibandingkan, yaitu beberapa unsur tertentu berupa sintem, berupa sintagma, dan berupa klausa.
Akhirnya, skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam linguistik umum khususnya sintaksis, dan dalam linguistik terapan seperti penerjemahan dan pengajaran bahasa.

"
1990
S14390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>