Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elmira Nidya
"Skripsi ini membahas tren kamera Lomo yang dikaitkan dengan isu budaya populer dan identitas nasional bangsa Rusia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengolahan secara deskriptif, dan menggunakan teori globalisasi dan semiotik. Proses globalisasi tren kamera Lomo didukung oleh peran media baik di Rusia maupun media di negara lainnya. Perubahan kebijakan pada masa kepemimpinan Mikhail Gorbachev memiliki dampak dalam keterbukaan Rusia pada bidang media. Hal ini menyebabkan tren kamera Lomo menjadi sebuah budaya populer, meskipun belum berhasil menjadi sebuah produk identitas nasional Rusia.

This thesis explains about Lomo camera's trend related to an issue of popular culture and Russian national identity. This thesis is using descriptive form, and using globalization and semiotic theory. Globalization process of Lomo camera's trend is supported by media role in Russia and the other countries. Mikhail Gorbachev's policy has affected Russian's openness in media field. Therefore, Lomo camera's trend becomes a popular culture product, even though has not been success becomes a Russian national identity's product."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43379
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Arman Linuwih
"Skripsi ini membahas tentang musik populer sebagai dampak dari keterbukan Federasi Rusia terhadap budaya Barat yang menggunakan metode deskriptif-analitis yang dianalisis menggunakan tiga teori, globalisasi, conscious ideologies, dan adaptasi.Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan argumen utama bahwa musik populer masuk sebagai representasi dari keterbukaan Federasi Rusia terhadap budaya Barat. Hasil penelitian menujukkan bahwa globalisasi mempengaruhi masuknya musik populer dengan penerapan proses adaptasi yang membentuk ideologi masyarakat Rusia yang secara sadar menerima musik populer sebagai gaya hidup baru.

This thesis discusses popular music as a result of the openness of the Russian Federation to the Western culture that uses descriptive-analytical methods were analyzed using three theories, globalization, conscious ideologies, and adaptations. This thesis aims to prove the main argument that popular music in as a representative of the Russian Federation openness to Western culture. The results showed that the inclusion of popular music globalization affect the application of the adaptation process to form the ideology of Russian society that consciously accept popular music as a new lifestyle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arimbi Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang negosiasi identitas yang dilakukan oleh musisi klasik di tengah gempuran budaya dominan dalam industri musik yakni musik populer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme kritis dan ditempuh melalui analisis resepsi khalayak dari Stuart Hall. Hasil penelitian menyatakan bahwa informan remaja yang berada pada posisi ldquo;pembacaan rdquo; negosiasi dan oposisi terhadap negosiasi identitas Isyana Sarasvati justru merupakan informan dari musisi klasik itu sendiri. Musik klasik sebagai budaya subordinat dalam penelitian ini pun pada arena tertentu menjadi musik yang dominan, sebaliknya musik populer juga pada arena tertentu menjadi musik subordinat. Sehingga, budaya dominan dan populer merupakan sesuatu yang relatif dan dapat saling bertukar tempat. Peneliti mengidentifikasi musisi seperti Isyana Sarasvati ini sebagai ldquo;musisi posmodern rdquo; di mana identitasnya cair, tidak tetap, parsial, dan terfragmen, serta bisa berada pada posisi dominan dan subordinat sekaligus.

ABSTRACT
This research is discussing about identity negotiation of classical musician in the middle of dominant culture in music industries, which refers to popular music omnipresence. The research is conducted by using qualitative methods with critical constructivism approach and is undergone by Stuart Hall rsquo s 1980 reception analysis. The results show that youth informants who are in negotiated and oppositional ldquo reading rdquo positions surprisingly come from classical musician themselves. Classical music, which in this paper belongs to subordinate culture, in certain arena becomes dominant culture, and vice versa. Hence, what is defined by dominant and subordinate culture are interchangeably and contextual. This research is identifying some kind of ldquo Isyana Sarasvati rdquo musician as a ldquo postmodern musician rdquo , which has fluid, flexible, partial, unsecured, and fractured identities, also possibly become dominant and subordinate as well."
2017
T47902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zen Wisa Sartre
"Penelitian ini membahas representasi hegemoni ideologi intoleran dalam novel Perjalanan ke Akhirat (1969) karya Suherman, komik Siksa Neraka (1999) karya Rahimsyah, dan Kepedihan Siksa Neraka (2017) karya Rohim sebagai ekspresi budaya populer. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan kajian hegemoni. Hasil dan analisis mengungkapkan bahwa hegemoni ideologi intoleran dalam karya sastra sebagai ekspresi budaya populer direpresentasikan melalui hukuman, siksaan, kritik, dan konstruksi identitas. Suherman, Rahimsyah, dan Rohim sebagai pengarang merepresentasikan hukuman, siksaan, kritik, dan konstruksi identitas yang merujuk pada konsep kafir dalam Periode Makkah Pertama hingga Ketiga. Ketiga pengarang memanfaatkan hukuman, siksaan, dan kritik terhadap tokoh-tokoh yang berdosa dan kafir agar pembaca menyadari pentingnya nilai dan moral. Sementara, konstruksi identitas dimanfaatkan agar pembaca menyadari keberadaan orang lain yang dilabeli kafir karena tidak sesuai dengan nilai dan moral keislaman yang sejalan dengan pemahaman pengarang. Dengan demikian, nilai dan moral keislaman dimanifestasikan pengarang untuk mengklasifikasikan para tokoh sebagai orang yang berdosa dan kafir sehingga layak mendapat hukuman dan siksaan di neraka.

This research discusses the representation of hegemony intolerant ideology in the novel of Perjalanan ke Akhirat (1969) by Suherman, the comics of Siksa Neraka (1999) by Rahimsyah and Kepedihan Siksa Neraka (2017) by Rohim as an expression of popular culture. This research uses a descriptive qualitative method with a sociological approach of literature and hegemony analysis. The results and analysis reveal that hegemony intolerant ideology in literature as an expression of popular culture is represented in punishment, torture, criticism, and identity construction. Suherman, Rahimsyah, and Rahim, as an author represents punishment, torture, criticism, and identity construction that refer to the concept of kufr in the First to Third Meccan Period. Those three authors use punishment, torture, criticism, and identity construction for the characters who are sinful and kufr to make the reader realize the importance of values and morals. Meanwhile, identity construction is used to make the reader realize the existence of other people labeled as kufr because they are not in accordance with Islamic values and morals of the author's understanding. Thus, Islamic values and morals are manifested by the authors to classify the characters as sinners and kufr, so they deserve to receive punishment and torture in hell."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiske, John
Yogyakarta: Jalasutra, 2011
306.4 FIS ut
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Cynar Saulinggi
"ABSTRAK
Fotografi merupakan salah satu bidang teknologi yang mulai banyak menarik
minat berbagai kalangan terutama semenjak adanya teknologi digital.
Berkembangnya teknologi tentu berarti ada perkembangan dalam bahasa yang
digunakan di dalamnya. Hal ini bisa terlihat dari bahasa yang digunakan dalam
buku manual kamera. Pembentukan kata di dalamnya bisa dilihat dari etimologi
yang dimiliki oleh kata tersebut. Etimologi sebuah kata bisa berupa kata serapan
atau asli dari bahasa Rusia.

ABSTRACT
Photography is one field in technology that nowadays growing up rapidly
especially when digital photography become a pop culture. This growth also
triggers some new invented words in this field. We could see that from the using
of verbs in digital camera manual. Every single words has its own etymology.
Etymology of a word could be from Russian/original Slavic language and derives
from others language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi
"Skripsi ini membahas tentang pertunjukan Kukla sebagai budaya populer pada masa Federasi di Rusia tahun 2000 - sekarang dengan menggunakan metode kepustakaan dan deskriptif analisis. Pertunjukan Kukla merupakan salah satu bagian tradisi folk di Rusia yang masih ditampilkan hingga saat ini. Pertunjukan Kukla masih sangat diminati di Rusia hingga menjadi budaya populer dengan adanya berbagai pertunjukan dan festival Kukla. Globalisasi juga mempengaruhi perkembangan pertunjukan Kukla di Rusia saat ini.

This minithesis describes about puppet theatre as popular culture in Federation era in Russia in 2000 - now with literary and descriptive analysis methods. Puppet theatre is one of folk tradition in Russia that is still performed until these days. Puppet theatre is still liked in Russia and become a popular culture as there are many puppet theatres dan festivals. Globalization also give influence to puppet theatre development in Russia now."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edensor, Tim
Oxford ; New York: Berg Publishers, 2002
306 EDE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kenanga Puspa Sari
"[ ABSTRAK
Kawaii dan karakter merupakan salah satu budaya populer Jepang yang banyak digandrungi dalam berbagai cara, gaya, dan bentuk. Perusahaan Sanrio melihat peluang ini dan menciptakan karakter-karakter kartun yang ditambahkan dengan kesan kawaii. Karakter terkenal seperti Hello Kitty sebagai pemicu keberhasilan Sanrio yang akhirnya menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan yang memproduksi banyak karakter-karakter kawaii lainnya dan mengubah kawaii menjadi komoditas dan merek dagang yang sangat populer di seluruh Jepang dan dunia. Produksi karakter kawaii dengan jumlah yang besar, cakupan pemasaran yang luas, penggunaan media massa, dan tingginya minat masyarakat terhadap keunikan karakter Sanrio menjadikan Sanrio sebagai salah satu perusahaan raksasa Jepang dalam industri karakter serta menjadikan karakter kawaii sebagai salah satu bagian dari banyaknya budaya populer di Jepang .
ABSTRACT Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan., Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Damayanti
"ABSTRAK
Pencurian dan penjarahan properti budaya merupakan sebuah bentuk kejahatan transnasional yang mengancam seluruh negara di dunia. Kejahatan ini berkaitan erat dengan organized crime dan merupakan salah satu bentuk kejahatan transnasional karena jaringan kejahatan yang melintasi batas negara. Selama ini pencurian dan penjarahan properti budaya dianggap sebagai sebuah kejahatan yang bersifat material. Padahal, sesungguhnya dampak yang ditimbulkan lebih dari apa yang dapat dihitung secara materi. Tulisan ini melihat bahwa properti budaya merupakan salah satu bentuk identitas bangsa yang perlu dilindungi. Hate crime dan iconoclasm menjelaskan lebih dalam kejahatan ini sebagai kejahatan terhadap identitas bangsa dimana terdapat unsur kebencian yang ditujukan kepada target. Unsur kejahatan transnasional dan organized crime dalam isu ini dijelaskan melalui konsep art crime dan criminogenic asymmetries. Tulisan ini menekankan bahwa pencurian dan penjarahan properti budaya merupakan isu tidak hanya terbatas pada material, tetapi juga berkaitan dengan identitas bangsa.

ABSTRACT
Theft and looting of cultural property is a transnational crime which threatens all countries in the world, with no exception. This type of crime is strongly related with organized crime and count as transnational crime due to its wide network which transcends the border of nations. Cultural property theft and looting usually seen as a crime against property. However, the impact of this crime is beyond of what we can measure in property crime. This study sees cultural property is a part of national identity and need to be protected from any harm. Hate crime and iconoclasm provide a deep insight of this issue as a crime against national identity which emphasize the aspect of hate. Aspects of transnational crime and organized crime is explained with art crime and criminogenic asymmetries with dysnomie. This study emphasizes that cultural property theft and looting is not only about material loss, but also a crime against national identity"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>