Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhrian Abqari
"Sektor industri klor-alkali merupakan salah satu sektor industri penting dalam industri kimia. Akan tetapi, sektor industri klor-alkali merupakan salah satu sektor industri yang mengonsumsi energi listrik paling banyak dikarenakan proses produksinya menggunakan proses elektrolisis. Elektrolisis plasma merupakan metode yang dapat diterapkan dalam aplikasi produksi klor-alkali dan mampu mengurangi konsumsi hingga beberapa kali lipat. Dalam penelitian sebelumnya, dalam produksi hidrogen dari air, elektrolisis plasma mampu mengurangi energi jauh dibandingkan energi yang digunakan pada elektrolisis konvensional.
Pada penelitian ini, teknologi elektrolisis plasma akan diaplikasikan pada elektrolisis klor-alkali. Penerapan teknologi elektrolisis plasma pada elektrolisis klor-alkali akan membentuk spesi aktif radikal dari NaCl dan H2O yang akan membuat produktivitas proses akan meningkat. Produk yang dihasilkan akan diukur dan akan dibandingkan dengan hasil pada elektrolisis konvensional. Kemudian, konsumsi energi yang digunakan akan diukur dan akan dilihat efisiensinya.

Chlor-alkali industry sector is one of the important industrial sectors in the chemical industry. However, the chlor-alkali industry is one of the industry sectors that consume the most electrical energy due to the production using the process of electrolysis. Plasma electrolysis is a method that can be applied in the production of chlor-alkali and can reduce energy consumption several times. In previous research, the production of hydrogen from water, plasma electrolysis can reduce much energy than the energy used in conventional electrolysis.
In this study, plasma electrolysis technology will be applied to the chlor-alkali electrolysis. The application of plasma electrolysis technology in chlor-alkali electrolysis would form the active radical species of NaCl and H2O which will increase the productivity. The resulting product will be measured and compared with results in conventional electrolysis. Then, the efficiency of energy consumption will be observed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Riska Irawan
"Dalam penelitian ini telah dilakukan pengujian kondisi operasi pada proses produksi gas klor dengan elektrolisis plasma. Kondisi optimal yang diperoleh dari variasi penggunaan selubung adalah dengan menggunakan selubung panjang (P: 15cm; D: 3cm), untuk suhu larutan diperoleh kondisi optimal pada rentang suhu 600C-700C, dan kedalaman anoda 1 cm di bawah permukaan larutan. Pada konsentrasi 0,5M, produksi gas klor tertinggi selama 15 menit dicapai pada tegangan 700V sebesar 12,84 mmol dengan konsumsi energi sebesar 42,87 kJ/mmol gas Cl2, namun pada tegangan 800V dan 900V produksi gas klor cenderung menurun. Pada konsentrasi 0,75M produksi gas klor tertinggi sebesar 19,47 mmol dicapai pada tegangan 500V, sedangkan pada konsentrasi 1M, produksi gas klor tertinggi sebesar 26,22 mmol sudah dapat dicapai pada tegangan 400V. Rasio produktivitas gas klor tertinggi pada konsentrasi 0,5M adalah sebesar 29 kali lebih besar daripada produktivitas gas klor pada elektrolisis. Adapun pada konsentrasi 0,75M dan 1M, produktivitas gas klor tertingginya 15 kali lebih besar dan 12 kali lebih besar dari elektrolisis. Konsumsi energi terendah pada konsentrasi 0,5M dicapai pada tegangan 700V sebesar 43 kJ/mmol Cl2, sedangkan pada konsentrasi 0,75M dan 1M konsumsi energi terendahnya dicapai pada tegangan 500V dan 400V, yaitu sebesar 30 kJ/mmol Cl2 dan 26 kJ/mmol Cl2.

In this study, increasing the effectiveness of chlor-alkali production process using plasma electrolysis technology has been examined. The optimum condition obtained of using glass veil is by using long glass veil (L: 15cm; D: 3cm), the optimum range of temperature is 600C-700C, and the optimum anode depth is 1cm. The highest chlorine gas production is 12.84 mmol Cl2 at 0.5 M and 700 V for 15 minutes with 42.87 kJ/mmol Cl2 of energy consumption, but chlorine gas production is decreased at 800V and 900V. The highest chlorine gas production at 0.75M is 19.47 mmol Cl2 with 500V whereas the highest chlorine production (26.22 mmol Cl2) at 1M has been obtained at 400V only. The highest chlorine gas productivity ratio at 0.5M is 29 times larger than chlorine gas production on conventional electrolysis. However, the highest chlorine gas productivities ratio at 0.75M and 1M are only 15 times and 12 times larger than conventional electrolysis. The lowest energy consumption at 0.5M and 700V is 43 kJ/mmol Cl2, whereas the lowest energy consumption at 0.75M and 1M can be obtained at 500V and 400V with 30 kJ/mmol Cl2 and 26 kJ/mmol Cl2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hentiono Hendardji
"ABSTRAK
Proses yang terjadi dalam suatu siklus industri seringkali sangat tidak efisien dalam pemanfaatan kebutuhan energinya. Sebagian besar dari energi yang dipergunakan terbuang percuma ke alam bebas berupa panas. Penghematan penggunaan energi tersebut dapat dicapai melalui kogenerasi. namun kogenerasi tidaklah sederhana, diperlukan modal yang cukup besar untuk pembangunannya (capital intensive) serta harus dilakukan perhitungan tekno-ekonomi secara cermat. Oleh karena itu pada tesis ini akan dibandingkan antara pengoperasian kogenerasi di industri (untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam proses produksi) dengan pembelian energi listrik langsung dari PT PLN (Persero).
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kurniawan
"Pengukuran transaksi energi listrik dengan menggunakan kWh meter selayaknya mempunyai tingkat akurasi yang baik agar tidak ada satupun pihak yang dirugikan akibat adanya kesalahan dalam proses pengukuran. Di sisi lain, dengan semakin banyaknya penggunaan beban non linier oleh konsumen dapat menimbulkan salah satu masalah kualitas daya berupa harmonisa yang dapat mempengaruhi tingkat keakurasian hasil pengukuran energi listrik yang sebenarnya terpaka.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh harmonisa terhadap penyimpangan pengukuran energi listrik pada kWh meter analog dan digital. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin banyak beban non linier yang digunakan maka semakin besar nilai %THD, dan semakin besar %THD (%THD-i > 80%) maka penyimpangan akan semakin besar dengan % kesalahan mencapai > 64% dan tingkat keakurasian dari hasil pengukuran menjadi berkurang pada kedua jenis kWh meter yang digunakan.

Measurement of electric energy transactions using the electricity meter should have a good degree of accuracy, so that none party is financially disadvantaged as a result of measurement error. On the other hand, with the increasing use of non-linear load by consumers may cause one of the power quality problem in form of harmonics; that may affect the degree of accuracy of the actual measurement results.
The study was conducted to see the effect of harmonic distortion toward electric energy measurement using analog and digital electricity meter, and the results show that the more non-linear loads are used, the value of %THD will increase, and the greater %THD (%THD-i > 80%) can increase the error (% error > 64%) and also reduce the level of accuracy of measurement results on both types of electricity meter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42959
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Malik Ardiansyah
"

Saat ini, listrik merupakan sumber daya yang sangat penting untuk semua orang dalam menunjang aktivitas sehari-hari yang mereka lakukan. Masyarakat dimudahkan dengan banyaknya metode pembayaran tagihan listrik yang bisa mereka pilih. Pada skripsi ini dilakukan penggunaan teknologi Blockchain dalam sistem pembayaran tagihan listrik. Teknologi Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan transaksi dilakukan secara terdesentralisasi, transparan, dan aman. Dalam skripsi ini dijelaskan secara sederhana tentang teknologi Blockchain serta bagaimana teknologi ini dapat diterapkan dalam sistem pembayaran tagihan listrik di indonesia dengan membuat sebuah situs web yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan pembayaran tagihan listrik elektronik berbasis Blockchain dengan Ethereum sebagai jaringan blockchain yang digunakan. Dari 3 pilihan gas fee yang diujikan sebanyak 10x percobaan, pilihan “aggressive” adalah pilihan yang tepat apabila pengguna ingin proses transaksi yang cepat (4.5s), pilihan “market” cocok untuk pengguna yang baru pertama kali mencoba dan ingin mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh metamask (9.4s). Pilihan “low” adalah pilihan yang paling nyaman para pengguna yang mengutamakan fungsi dan tidak mementingkan kecepatan transaksi (18.8s).


Nowadays, electricity is a very important resource for everyone to support their daily activities. People are facilitated by the various methods to pay electricity bills that are available for them. In this research, Blockchain technology is used in the electricity bill payment system. Blockchain technology is a technology that allows transactions to be carried out in a decentralized, transparent, and secure manner. This research explained about Blockchain technology and how this technology can be applied in the electricity bill payment system in Indonesia by creating a website that can be used by users to pay their electricity bills with Ethereum as the blockchain network. Of the three gas fee options tested, “aggressive” option is the right choice if users want a fast transaction process (4.5s), “market” option is suitable for first-time users and wants to follow the standards set by metamask (9.4s). The “low” option is the most comfortable choice for users who prioritize function and are less concerned with transaction speed (18.8s)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Sidratul Muntaha
"ABSTRAK
Tulisan ini akan membahas tentang pencegahan kejahatan secara situasional untuk mengatasi dan menyempurnakan sistem AMR yang telah diterapkan oleh PLN dalam mengatasi pencurian listrik pada sektor industri. Pencurian listrik yang dilakukan pada sektor industri atau perusahaan telah menyebabkan PLN harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar, PLN sendiri telah menerapkan sistem AMR sebagai cara untuk mengatasi pencurian tersebut namun cara ini dirasa kurang tepat karena sistem AMR ini berfungsi untuk mendeteksi adanya penggunaan listrik yang tidak wajar, bukan untuk melindungi kWh meter dan gardu listrik yang selama ini menjadi target bagi pelaku pencurian. Pada tulisan ini penulis akan mengaitkanya dengan teori pilihan rasional guna menjelaskan bagaimana pelaku berfikir, menggunakan pemahaman modus operandi untuk mengetahui bagaimana kejahatan tersebut bisa terjadi dan pencegahan kejahatan secara situasional dalam upaya mencegah pencurian listrik.

ABSTRACT
This paper will discuss about situational prevention of crime to overcome and improve the AMR system that has been implemented by PLN in overcoming the theft of electricity in the industrial sector. Theft of electricity carried out in the industrial sector or company has led to PLN must bear losses of up to hundreds of billions, PLN itself has implemented the AMR system as a way to overcome the theft but this way is not appropriate because the AMR system serves to detect the use of unnatural electricity, not to protect kWh meters and electrical substations that have been the target for the criminals. In this paper the authors will relate it to rational choice theory to explain how the crminals thinks, using an understanding of modus operandi to know how the crime can occur and the situational crime prevention in an effort to prevent theft of electricity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Gumilang
"Potensi gas CBM di Kalimantan Tengah dapat digunakan sebagai pasokan
bahan bakar pembangkit PLTGU namun belum adanya standarisasi harga jual gas
CBM menyebabkan nilai keekonomian dari pembangkit berbahan bakar CBM
perlu dikaji khususnya untuk harga produksi listrik yang cukup sensitif terhadap
harga bahan bakar.
Dalam perencanaan pengembangan pembangkit di Pulang Pisau
Kalimantan Tengah akan dibangun pembangkit berkapasitas 2 x 60 MW, dengan
memperhatikan produk pabrikan yang ada maka pembangkit yang dipilih adalah
pembangkit berkapasitas 2 x 64 MW dengan total kapasitas 130,7 MW.
Evaluasi pembangunan pembangkit PLTGU 130,7 MW dilakukan untuk
menentukan harga produksi listrik dari kegiatan pembangkitan menggunakan
cadangan CBM yang ada. Evaluasi akan dilakukan dengan analisa sensitifitas
harga listrik terhadap perubahan harga gas CBM dan nilai IRR. Harga listrik akan
dibandingkan dengan pembangkit PLTD, PLTU dan PLTGU Konvensional.
Berdasarkan perhitungan dalam model finansial didapatkan kenaikan harga gas 1
US$/Mmbtu, harga listrik akan naik 0,007 US$/KWh. Untuk harga gas CBM
7US$/Mmbtu pada base case IRR sebesar 14% Interest Rate 10% didapatkan
harga listrik PLTGU sebesar 0,083 US$/KWh.
Pada kondisi base case harga listrik PLTGU dengan CBM mampu
bersaing dengan PLTD. Meskipun lebih rendah, harga listrik PLTU akan jauh
meningkat jika eksternalitas dimasukan dalam komponen biaya. Dan keterbatasan
bahan bakar gas yang menyebabkan harga listrik PLTGU tinggi dapat ditekan
dengan memanfaatkan gas CBM sebagai bahan bakar alternatif.

CBM gas potential in Central Kalimantan can be used as a combined cycle
power plant fuel supply, but the lack of standardization of CBM gas price led to
the economic value of the CBM-fired plants need to be studied in particular for
the production of electricity prices is quite sensitive to fuel prices.
In planning the development of plants at Home Knives Central Kalimantan
plant will be built with a capacity of 2 x 60 MW, taking into account the
manufacturer's product then selected plants are plants with a capacity of 2 x 64
MW with a total capacity of 130.7 MW.
Evaluation of 130,7 MW Combined Cycle Power Plant construction is
done to determine the price of electricity production from generation activities
using existing CBM reserves. Evaluation will be conducted with sensitivity
analysis to changes in electricity prices CBM gas prices and the value of IRR.
Electricity prices will be compared with diesel generators, combined cycle power
plant and Conventional. Based on the calculation of the financial model obtained
gas price increase 1 U.S. $ / MMBTU, electricity prices will go up 0.007 U.S. $ /
kWh. For CBM gas price 7US $ / MMBtu in the base case IRR of 14% Interest
Rate 10% Combined Cycle Power Plant electricity prices obtained for 0.083 U.S.
$ / kWh.
In the base case conditions with CBM CCGT electricity prices competitive
with diesel. Although lower, the price at the plant will be much improved if
externalities are included in the cost components. And limitations of the fuel gas
combined cycle causing high electricity prices could be reduced by utilizing the
CBM gas as an alternative fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto Suwito
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Mudakkir
"Permasalahan yang banyak dihadapi oleh perusahaaan Iistrik di dunia saat ini (tak teikecuali juga oleh PT PLN) di dalam upaya untuk memenuhi permintaan tenaga listrik adalah : 1) terbatasnya dana untuk membangun sarana penyediaan tenaga Iistrik, mengingat usaha kelistrikan merupakan usaha yang sifatnya padat modal; 2) semakin menipisnya sumber daya alam sebagai sumber energi primer untuk membangkitkan tenaga listrik; dan 3) munculnya kesadaran masyarakat akan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan cara memasukkan atau mempertimbangkan potensi penghematan (MW maupun MWh) yang ada pada sisi pemakai melalui aktifitas Manajemen Sisi Kebutuhan (Demand Side Management-DSM) ke dalam Perencanaan. Pengembangan Sistem Kelistrikan. Pola ini merupakan pola panyediaan tenaga Iistrik yang baru yang dikenal sebagai Perencanaan Sumber Daya Terpadu (integrated Resources Planning-|F~lP), yang tetap didasarkan pada biaya termurah. DSM yang dirancang untuk mempengaruhi pola konsumsi (waktu dan intensitas) penggunaan tenaga iistrik oleh pelanggan, akan berdampak terhadap berubahnya bentuk kurva beban sistem, dan dengan berubahnya bentuk kurva beban sistem ini maka akan berakibat terhadap perubah an lingkat keandalan sistem (1). Adanya perubahan terhadap tingkat keanclalan sistem ini yang diiadikan sebagai dasar untuk menentukan besarnya Capacity Benefit (MW) untuk membedakannya dengan pengertian ?Peak Reduction" yang biasa digunakan untuk menyatakan potensi penurunan beban puncak sistem sebagai dampak dari aktifitas program DSM. Perhitungan Capacity Benefit ini dimungkinkan setelah ditemukannya suatu model kurva beban yang dikenal sebagai "VPI Load Model""2' yang merupakan fungsi dari beban puncak, beban dasar dan total konsumsi energi, sehingga ia dapat menam pung setiap perubahan bentuk kurva beban sistem yang sering terjadi karena adanya aktilitas DSM. Dalam thesis ini, penulis akan melakukan analisa Capacity Benefit terhadap sasaran program DSM di dalam Sistem Keiistrikan .Jawa-Bali, yang dikaitkan dengan Perencanaan pengembangan Sistem Kelistrikan Secara Terpadu. Selain itu, akan dihitung pula besarnya Avoided Cost berkaitan dengan adanya penurunan beban puncak sistem dan total konsumsi energi Iistrik sebagai dampak dari program DSM tersebut.
Most the electric power companies in the world (including PT PLN in Indonesia), are facing many problems in providing to meet the expected demand. Some of them are : 1) the limitation of budget to build infrastructure for providing electric power that needs capital intensive; 2) natural resources as primary energy source to generate electric power gradually reduce; 3) increasing of people awareness concerning their environmental conditions. One of the alternatives to solve those problems is by considering the potency of energy that can be saved by consumers (MW and MWh) through introduction and implementation Demand Side Management (DSM) activities in the Power System Planning. This methode in considered as a new concept for providing electric power and known as integrated Resources Planning (IBP). This concept is still based on lowest system cost. DSM that is designed to influence the consumption pattern (time and intensity) of customers' energy use, will change the shapes of load system curves, and the changes of the shapes of load system curves, will affect the level of generation system reliability "". Changing in the level of generation system reliability will be used as a basic calculation for the Capacity Benefit (MW). The term of Capacity Benefit isused to differentiate with the the term of 'Peak Reduction" which is often used to representate the potency of peak load system reduction as a result of implementing DSM program activities. Calculation of Capacity Benefit is enabled after a model of load curves known as ?VPI Load Model"?2' is found. This model is a function of peak load, base load and total energy consumption. This model can also accomodate every changing in the shapes of system load curves that often happens because of DSM activities. In this thesis, it will be conducted an analysis concerning a Capacity Benefit toward (objectives of the) DSM Program in The Java-Bali Power System, that will be related to (the integrated Power System Planning). Besides that, it will also be calculated Avoided Cost as due to of peak load system reduction and the total of electric energy consumption as impacts of implementing the DSM program."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>